5. PENDEKATAN

Pendekatan

Aisha bersama kedua orang tuanya pun sudah sampai dirumah pak Jaya. Saat dirumah pak Jaya Aisha tampak terus menundukkan kepalanya. Aisha adalah anak yang banyak bicara tapi, saat dirumah pak Jaya Aisha seketika menjadi anak yang introvet. "Silahkan diminum" tawar Zayan saat menyediakan minum.

"Tidak usah repot-repot nak Zayan." Ucap mama Aisha.

"Ih kok gw kepikiran terus sih sama kejadian tadi siang." Gumam Aisha dalam lamunan nya.

"Nduk, sana masuk kedalam ibu mau ngomong" ucap pak Jaya yang baru saja keluar dari kamar.

Aisha pun menurut ia segera masuk kedalam kamar Bu Dharma. Nampak Bu Dharma terbaring lemah di atas tempat tidur. "Assalamualaikum Bu" ucap Aisha.

"Waalikumsalam, masyallaah sini sa duduk" ucap Bu Dharma.

"Ibu tiduran aja" ucap Aisha yang reflek saat melihat Bu Dharma berusaha bangkit dari tidurnya.

"Aisha, rencana habis lulus mau lanjut dimana?" Tanya Bu Dharma.

"Aisha mau ke Undip Bu. Ambil prodi ilmu komunikasi" ucap Aisha yang masih menundukkan kepalanya.

"Kenapa Ndak ambil psikologi atau prodi lain?" Tanya Bu Dharma.

"Hehehe Ndak Bu, Aisha merasa ilmu komunikasi itu passion Aisha" ucap Aisha.

"Kamu gak coba ikatan dinas ??" Tanya Bu Dharma.

"Aisha Ndak kepikiran sampai situ Bu" ucap Aisha.

"Ya sudah mungkin kamu bisa pertimbangkan lagi keputusan kamu untuk kuliah di Universitas. Karena ibu lihat kamu mampu untuk masuk ikatan dinas sayang" ucap Bu Dharma dengan senyum manis yang terukir.

Aisha pun keluar dari kamar Bu Dharma kemudian ayahnya dan juga mama nya masuk ke dalam kamar Bu Dharma beserta pak jaya. Tinggallah Aisha dan Zayan di ruang tamu. Suasana terasa sepi karena tak ada yang ingin mengawali percakapan.

"Mas"/"mbak" ucap Zayan dan Aisha bersamaan.

"Ah mas duluan" ucap Aisha.

"Ndak, mbak duluan saja" ucap Zayan.

"Mas, terimakasih karena sudah menolong saya waktu itu." Ucap Aisha.

"Iya mbak sama-sama" ucap Zayan.

Yap, setelah nya mereka kembali diam. Tak ada percakapan apapun diantara mereka lagi.

***

Keesokan paginya Aisha nampak lesu. Entah karena dia belum sarapan atau bagaimana tapi, dia benar-benar tidak mempunyai semangat untuk sekolah saat itu. Bahkan parahnya adalah Aisha berani tidur dibeberapa mata pelajaran. Daffa teman satu bangku nya merasa aneh dengan tingkah Aisha beberapa hari ini. Namun, ia memilih agar tak ikut campur. Pada saat jam istirahat tiba Arfan sang mantan kekasih Aisha mengunjungi Aisha. Namun, Aisha masih terlelap dalam tidurnya sembari mendengarkan musik dengan Earphone. "Aisha udah makan?" Tanya Arfan kepada Zafran.

"Belum, saran gw sih lu jangan gangguin Aisha dulu. Dia lagi mode on takutnya Lo nanti malah makan ati" ucap Zafran.

"Tapi, gw kangen Aisha" ucap Arfan yang masih menatap Aisha yang tertidur pulas.

"Fan, kali ini aja lu dengerin gw. Aisha lagi gak baik-baik aja. Sejak pagi dia datang kesekolah tuh tidur terus. Ntar, coba gw ngomong ke Desi biar Desi yang ngajak ngobrol Aisha oke." Ucap Zafran menenangkan Arfan.

Sebenarnya Aisha tau kedatangan Arfan namun, Aisha lebih memilih untuk tidak memperdulikan nya. Bagaimanapun juga hubungan Aisha dan juga Arfan sudah berakhir.

Sepulang sekolah Aisha pergi ke-makam seseorang. Ia kabur dari bimbel nya karena hati dan pikiran nya sedang berdebat jadi, ia memilih untuk menenangkan diri. Dimakam itu Aisha tampak menangis sesenggukan sembari menceritakan apa yang sedang ia alami. Namun, tak lama kemudian Aisha mendengar suara motor yang tak asing baginya. Padahal TPU itu sangat sepi jika hari biasa. Aisha yang sudah paham itu suara motor siapa langsung membereskan tempat nya. Ia berniat untuk langsung pulang namun, ya Arfan lebih pintar Arfan langsung menarik Aisha dalam pelukannya. Seketika air mata Aisha tumpah di dalam pelukan Arfan. Bagaimana tidak, Aisha sangat merindukan sosok yang selama ini selalu menghiburnya. Menenangkan nya tak perduli seberapa toxic Aisha.

"Tolong lepasin, aku takut ada yang lihat" ucap Aisha yang berusaha melepaskan diri dari Arfan namun, masih di tahan oleh Arfan.

"Nggak, aku gak akan lepasin kamu sebelum kamu berjanji gak akan ninggalin aku" ucap Arfan dengan nada yang santai namun tampak penuh penekanan.

"Arfan, apa maksud kamu? Tolong lepasin aku! Jangan lupa aku sudah bertunangan!!" Ucap Aisha yang mencoba menyadarkan Arfan.

Arfan pun lantas menarik tangan Aisha untuk kembali ke makam yang Aisha kunjungi tadi. Namun, Aisha dapat melepaskan diri. Aisha langsung menaiki motor nya dengan cepat agar bisa menghindari Arfan. Dan terjadilah saling kejar mengejar di jalan raya antara Arfan dan Aisha. Arfan memanglah pemotor yang handal namun, ia salah karena sudah mengajari Aisha keahlian itu. Aisha lebih pintar dari yang Arfan bayangkan. Aisha hilang dalam sekejap membuat Arfan kehilangan jejak. Arfan nampak kesal karena kehilangan kesempatan untuk berbicara dengan Aisha.

Aisha tampak bingung harus kemana. Karena ia paham Arfan akan menyusul Aisha dimanapun Aisha berada. Dan benar saja Arfan menyusul Aisha di rumah Aisha, ke markas persembunyian Aisha bahkan di tempat tongkrongan Aisha. Berkat orang-orang terdekat nya Aisha bisa mengetahui itu semua. Hingga tiba-tiba "AI SAT!! Lol!" Teriak Aisha karena ada yang mengejutkan nya. Dan ternyata itu adalah Zayyan.

"Lah, ngapain mbak kok sembunyi disini?" Tanya Zayyan. Aisha yang masih tampak terkejut pun mencoba menenangkan dirinya.

"Huh, iya saya mau jemput mama hehehe tapi, tadi barang ku ada yang jatuh di sini" ucap Aisha berbohong.

"Oh gitu ya sudah ayo masuk dulu pasti mamah seneng mbak datang" ucap Zayyan. Aisha pun akhirnya menurut karena jika dipikir dia mendapatkan tempat persembunyian yang Arfan sendiri tidak tau itu dimana.

Saat Aisha tengah duduk sembari meminum segelas air tiba-tiba handphone nya berbunyi. Aisha pun mengangkat nya dalam keadaan masih meneguk air. "Woi lu dimana?!" Teriak Desi dari telfon.

Aisha pun lantas meletakkan gelasnya dan memohon izin untuk mengangkat telfon di luar.

"Lu yang ngasih tau Arfan kan kalau gw ke makam?!" Ucap Aisha kesal.

"Hehe maaf, lagian sih Arfan ngeyel banget ya udah ku kasih tau" ucap Desi.

"Lu tau gak gara-gara mulut lu yang gak bisa di kunci itu gw hampir ketabrak mobil perkara gw di kejar Arfan dari belakang. Untung gw pinter" ucap Aisha.

"Lah, terus kamu gimana? Gak apa-apa kan? Gak ada yang luka kan?" Tanya Desi.

"Untung nya sih nggak cuma ya itu tadi, gw kesel sama si Arfan dah gw bilangin jangan deketin gw lagi kenapa juga masih ngejar-ngejar gw" ucap Aisha kesal.

"Ya udah kalau gitu yang penting kamu baik-baik aja. Btw dimana?" Tanya Desi kembali.

"Gak usah kepo! Ntar lu bocorin lagi ke Arfan gw juga yang berabe!" Ucap Aisha. Aisha pun langsung mematikan handphone nya karena kesal. Saat berbalik ia kembali dikejutkan dengan keberadaan mama nya.

"Huh astaghfirullahadzim mama kaget Aisha" ucap Aisha.

"Ayo pulang ntar di cariin ayahmu" pinta mama Aisha.

Lantas mereka pun berpamitan dan langsung pulang kerumah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!