Bagian 19

Sengaja Darrel mencari apartemen biasa, agar Ella tidak curiga akan jati dirinya. Selain mematuhi peraturan, Darrel juga tidak ingin Nay tahu kalau sekarang dia kembali di sibukkan dengan permasalahan wanita. Apalagi Ella merupakan calon Istri Prapto, partner kerja Kai.

Sambil membawa paper bag. Darrel berdiri di sebuah pintu bernomor 30. Sebelum mengangkat tangan, tarikan nafas terdengar berhembus lembut.

Tok.. Tok.. Tok..

Setelah beberapa menit menunggu, Ella membukakan pintu untuknya.

"Sudah kamu pastikan aman." Tanyanya menunjuk lubang pintu yang berfungsi untuk melihat tamu.

"Sudah Kak."

"Hm ini baju." Darrel menyodorkan paper bag lalu menerobos masuk.

"Eh Kak, bukankah kamu seharusnya pulang? Bagaimana kalau Bos mu mencari." Protes Ella merasa tidak enak jika berada satu ruangan bersama lelaki.

"Aku akan pulang malam." Darrel menarik lengan Ella dan mengiringnya masuk lalu menutup pintu.

"Tapi ini.."

"Tenanglah, aku bukan lelaki brengsek." Sahut Darrel cepat.

"Em bukan begitu.."

"Pergilah mandi."

Darrel melepaskan jaketnya dengan sangat hati-hati sebab di dalamnya terdapat senjata api dan senjata tajam. Dia duduk lemah di sofa lalu meraih remote. Matanya melirik ke samping, menyadari Ella tidak bergerak dari tempatnya.

"Kamu tidak percaya? Apa wajahku terlihat seperti seorang lelaki cabul?" Menunjuk ke arah wajahnya.

"Aku masih penasaran dengan pertanyaan ku tadi Kak."

Ketika di depot, Ella mempertanyakan soal para preman yang memanggil Darrel dengan sebutan Tuan. Sampai saat ini Darrel belum juga memberikan jawaban padanya sehingga terbesit kecurigaan.

"Mereka termasuk anak buah Bos ku. Itu kenapa mereka memanggil ku Tuan." Jawab Darrel seraya melirik malas.

"Seharusnya kalian punya posisi yang sama. Kenapa harus Tuan?"

"Apa yang kamu fikirkan hei Ella."

"Em itu.. Mungkin saja kamu anak Pak Prapto yang menaruh dendam padaku." Darrel terkekeh kecil. Tebakan yang terdengar menggelikan. Dia tidak sudi memiliki orang tua seburuk Prapto." Jangan tertawa Kak. Aku serius." Imbuh Ella merasa sangat penasaran.

"Kamu melontarkan penghinaan. Mana mungkin aku punya orang tua buruk seperti lelaki itu."

"Mana ku tahu." Ella malah duduk di samping Darrel sambil melihat acara televisi yang membosankan." Jujur saja Kak. Aku tidak punya banyak pengetahuan soal kota ini. Kalau memang Kak Darrel berniat buruk. Aku mohon jangan. Hidup Kak Darrel akan jauh lebih baik kalau mau membantu ku." Darrel menoleh seraya mengangguk-angguk.

"Untuk apa aku membawa mu ke sini kalau aku berniat buruk? Lain kali jangan menceritakan kelemahan mu ke orang lain. Kalau kamu membicarakan pada orang yang tidak tepat, mereka akan memanfaatkan itu untuk menjatuhkan mu."

Keluguan Ella semakin membuat Darrel khawatir. Sejak tadi dia tengah memikirkan alasan agar selama beberapa hari dia bisa tinggal bersama Ella. Namun alasan itu tidak juga Darrel dapatkan sehingga membuatnya terbebani.

"Kelemahan apa?" Ella malah balik bertanya.

"Kamu tidak tahu seluk beluk kota ini."

"Ya Kak maaf. Anggap aku tidak berbicara."

"Berlaku untuk orang lain bukan untukku."

"Bukankah kamu termasuk orang?"

"Ya. Aku satu-satunya orang yang akan menolong mu."

"Alasannya?"

"Tidak ada alasan. Sebaiknya kamu mandi. Kunci pintu rapat kalau kamu tidak yakin denganku."

Ella beranjak dari tempatnya lalu masuk ke dalam kamar mandi. Sesuai perintah, dia mengunci pintu agar Darrel tidak bisa menerobos masuk.

Sementara Darrel sendiri memanfaatkan waktu untuk memasang beberapa kamera kecil. Walaupun Ano dan kawanan sudah di mintai bantuan menjaga, namun masih saja kekhawatiran bertengger di otak.

Drrrrrttttt... Drrrrrttttt... Drrrrrttttt...

Darrel menatap lemah ponselnya. Nay kembali memanggilnya melalui telepon.

📞📞📞

"Ya Ma.

Darrel membuka pintu teras lalu berjalan keluar. Dia tidak ingin obrolannya di dengar oleh Ella.

"Kamu di mana sayang? Kenapa belum juga pulang.

"Aku bilang akan pulang malam.

"Katanya mau di masakan otak.

Darrel tersenyum aneh. Permintaan tersebut asal terlontar tapi Nay menanggapinya dengan serius.

"Aku hanya bercanda Ma.

"Terlanjur Mama belikan.

"Hm begitu.

"Ada apa sayang. Kenapa suaramu tidak bersemangat seperti biasanya.

Ingin rasanya Darrel jujur namun dia tidak mau memicu kemarahan.

"Itu hanya perasaan Mama saja.

"Sebenarnya kamu di mana?

"Pesta seorang teman.

"Awas jangan mabuk.

"Ya Ma. Aku ingat.

"Jangan berpacaran apalagi sampai menginap di hotel.

Sindiran yang terdengar pedas sebab Darrel tengah melakukannya.

"Iya Mama. Astaga, aku sudah dewasa.

"Tidak sayang. Kamu masih perlu banyak belajar. Pokoknya jaga diri baik-baik.

"Hm ya.

📞📞📞

Panggilan di tutup, Darrel menggenggam erat ponselnya seraya menumpukan lengan di pembatas teras apartemen. Dari sana, dia bisa melihat orang berlalu lalang.

Rasanya sedikit aneh, sebab tidak biasanya Darrel mencampuri urusan seseorang sampai seintim sekarang. Bersamaan dengan helaan nafas berat, pintu kamar mandi terbuka. Darrel membalikkan badannya, menatap ke arah Ella yang mengenakan gaun sederhana pilihannya.

Cantik? Apa rambut itu asli.

Tarikan nafas berhembus berat. Sedikit menyesal kenapa Darrel tidak memilihkan setelan panjang saja agar kulit berkilau Ella bisa tertutupi.

Ku rasa aku menyukai nya. Darrel tersenyum aneh ketika mendengar suara hatinya. Apa Papa benar? Aku tidak bisa berhenti menjadi play boy? Tapi sungguh, dia tipe ku. Seperti Mama, cantik tapi tidak lemah.

Pembelaan diri yang di tunjukkan Ella membuat Darrel merasa tertarik. Untuk pertama kali, dia bertemu dengan seorang gadis yang tidak menunjukkan sifat manjanya padahal Darrel yakin Ella membutuhkan banyak perhatian juga sandaran.

"Tetap di situ." Pinta Darrel seraya bergegas masuk. Dia menutup bahkan mengunci pintu teras." Nanti kalau aku pulang, jangan sekali-kali keluar kamar meskipun untuk di teras." Ella tahu jika Darrel sengaja menyembunyikannya sehingga dia memilih menurut tanpa berprotes.

"Rumah mu ada di daerah mana Kak." Tanya Ella basa-basi.

"Ku beritahu kamu pun tidak akan tahu letak nya."

"Ya aku hanya ingin mencari topik obrolan."

"Em. Di kulkas ada banyak makanan ringan. Kalau kamu lapar, ambil sesuka mu." Darrel membuka kulkas untuk menunjukkannya pada Ella.

"Tadi sudah makan Kak. Biasanya aku tidak pernah makan malam." Sebab wanita itu hanya memberiku makan sesuka nya.

"Aku terlanjur memesan layanan kamar."

"Nanti akan ku makan kalau lapar." Jawab Ella seraya duduk di sofa.

Darrel menutup pintu kulkas kemudian duduk di sisinya. Sungguh aneh, sebab rupanya Darrel sedikit gugup ketika menyadari paras Ella yang terlihat semakin cantik dengan butiran-butiran air pada wajahnya.

"Rambutmu asli?" Tanya Darrel lirih. Ingin fokus ke televisi namun sosok di sampingnya sayang untuk di lewatkan.

"Iya. Bukan rambut palsu."

"Maksud ku warna nya."

"Iya Kak. Ini asli." Ella mengambil tasnya lalu mengeluarkan sebuah foto kecil dan menyodorkannya ke arah Darrel." Cerita konyol dari Mama. Ketika hamil dia sering membacakan dongeng tentang Cinderella juga putri salju. Seperti sebuah doa, aku punya warna rambut berbeda. Mirip seperti gambar pada dongeng yang sering Mama bacakan." Darrel tersenyum mendengar cerita tidak masuk akal namun nyata. Dia mengakui jika paras Ella memang mirip seperti toko dalam dongeng.

"Itu alasannya kenapa beliau memberikan nama Cinderella."

"Entahlah Kak. Tapi di akta lahir tertulis nama itu."

"Mungkin karena Mama mu terlalu sering melihat gambar pada buku dongeng sehingga obsesinya merasuk ke anak yang di kandung." Ella menerima foto lalu memasukkannya ke dalam tas.

"Bisa jadi." Tiba-tiba ponsel Darrel bergetar. Dia merogoh saku celananya dan tertera nama Ano.

📞📞📞

"Ada yang mendekat. Sebaiknya bergegas pergi.

"Siapa?

Tanya Darrel seraya berdiri. Ella mendongak dan ikut merasa panik.

"Saya rasa orang suruhan Prapto.

📞📞📞

Bersamaan dengan berakhirnya panggilan, gedoran pintu terdengar. Darrel mengeluarkan laptop pada tas Ella lalu membantingnya ke lantai sampai menjadi serpihan. Sesuai tebakan, ada sebuah pelacak terpasang di dalamnya.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

ERNY TRY SANTY

ERNY TRY SANTY

nih aki" tua Bangka nyerah aja pdhl MH😡..lagian g bklnmenang lawan Kel KAI, asal km tau 😛

2023-07-18

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!