Bagian 4

Darrel bergegas meninggalkan kelas setelah sebuah video di kirim ke ponselnya. Cara pembelaan diri yang Ella tunjukkan membuat Darrel semakin yakin. Otaknya di setting untuk tetap waspada sebab musuh Kai bisa kapan saja menyerang.

"Di mana dia?" Tanya Darrel pelan.

"Ke perpustakaan." Darrel mempercepat langkahnya menuju perpustakaan.

Sengaja dia berpura-pura tidak melihat kebenaran Ella karena tahu peraturan perpustakaan yang di larang berisik. Dugaannya kian menguat tatkala Ella pergi menghindar.

Sungguh kesalahpahaman yang mencurigakan. Darrel menjadi bernaffsu untuk mengetahui siapa Ella sebenarnya.

Setelah memastikan aman, Ella di giring masuk ke gudang belakang. Tidak ada yang bisa di lakukan kecuali menuruti. Sebuah belati tajam di sodorkan ke arah perut sampai-sampai tubuhnya bergetar hebat.

"Mereka yang duluan melakukannya." Ucap Ella melontarkan pembelaan. Bersamaan dengan itu, Darrel masuk bersama Ano. Klik! Pintu gudang di kunci dan lampu di nyalakan.

"Kau utusan dari mana?" Tanya Darrel lantang.

Utusan? Tentu saja pertanyaan Darrel membuat Ella bingung.

"Saya..."

"Jangan hanya kau perempuan lalu aku merasa kasihan padamu?!" Suara buruk Darrel menggema. Kemarahannya akan membuat sisi gelapnya muncul.

"Mereka yang duluan melakukannya. Saya hanya membela diri."

"Kau itu siapa hah!!!" Byuuuurrrr... Satu ember air mengguyur tubuh Ella.

Ini akan luntur. Aku sudah menukar pewarna yang di berikan wanita itu. Apa lelaki ini bisa menolong ku?

Sengaja Ella menukar produk pewarna kulit waterproof yang di berikan Lena padanya. Dia berharap akan ada orang yang menyadari kepalsuan tubuhnya dan menolongnya. Namun semua tidaklah mudah, sebab Ella membutuhkan orang yang lebih berkuasa dari Prapto.

Plaaaaaakkkkkk...

Tubuh Ella terpelanting sampai membentur bangku-bangku. Ano tersenyum simpul, sudah lama dia tidak mengeksekusi. Tapi saat Ano akan menendang, Darrel mencegahnya.

"Kalau dia mati, bagaimana kita mendapatkan informasi! Dasar bodoh!!!" Sambil menyeringai Ella berusaha bangun. Dirinya semakin di buat bingung akan suasana dan obrolan di hadapannya. Para mahasiswa bersikap selayaknya preman.

"Sudah pasti dia penyusup "

Siapa mereka sebenarnya?!

"Aku yang bertanggung jawab bukan kau!!!" Suara dan sikap yang di tujukan Darrel berbanding terbalik. Wajah yang tadinya teduh dan hangat, kini berubah menjadi garang.

"Maaf. Aku hanya..."

"Katakan, siapa yang menyuruh mu?" Sambil berdiri sempoyongan, Ella menatap paras tampan di hadapannya.

"Suruhan apa?" Ella malah balik bertanya. Byuuuurrrr!! Air kembali menguyur tubuhnya. Perlahan-lahan warna hitam pada tubuhnya meluntur dan menampakkan kulit aslinya.

"Jangan berpura-pura! Untuk apa kau memakai pewarna tubuh ini." Darrel meraih dagu Ella lalu mengusap wajahnya dengan jaket miliknya.

Seketika manik Darrel melebar saat sebuah paras cantik di dapatkan dari sana. Bibirnya bahkan terlihat begitu merah merekah dengan bulu mata lentik.

"Katakan yang sebenarnya atau..." Darrel tidak ingin silau akan kecantikan Ella. Dia mengeluarkan senjata api lalu menodongkannya ke pelipis kanan Ella.

"Ibu tiri saya yang menyuruh." Jawab Ella terbata. Senjata api membuat tubuhnya bergetar.

"Jawaban macam apa itu!!" Walaupun membentak, nyatanya Darrel menikmati paras yang berada dekat dengan wajahnya.

"Saya... Benar Kak. Saya memang di suruh Ibu saya sebab saya akan di jodohkan." Ada sesuatu yang terlepas ketika Ella menceritakan perihal masalah hidupnya.

Darrel melepaskan cengkraman tangannya. Sontak Ella terhempas dan kembali terduduk di bawah lantai kotor.

"Mana buktinya?" Darrel menyimpan senjatanya lagi.

"Tidak bisa Kak."

"Kenapa tidak bisa?!!! Kau membohongi ku?!"

"Sa saya bisa terkena masalah kalau sampai Ibu saya tahu." Darrel menilai jika Ella cukup pemberani. Tidak ada air mata tampak menetes walaupun tubuhnya memang bergetar." Saya akan di bunuh. Dia tidak benar-benar mencintai Ayah saya dan hanya ingin menguasai harta kami." Terpaksa Ella menjelaskan. Dia merasa Darrel bukanlah orang sembarangan. Tidak mudah bagi mahasiswa biasa membawa senjata api di balik jaketnya.

Darrel dan Ano saling melihat sambil sesekali menatap ke arah Ella yang terduduk lemah. Mereka mengakui jika Ella sangatlah cantik.

"Kau akan ku awasi selama aku belum yakin." Ella mengangguk patuh.

"Terus bagaimana saya bisa mengembalikan ini." Menunjukkan bajunya yang basah kuyup.

"Akan ku carikan baju ganti."

"Harus mirip seperti ini."

"Ya."

"Hm maaf. Wanita itu akan marah kalau saya pulang tanpa baju saya." Jawabnya pelan. Ingin melontarkan keinginannya namun tertahan di kerongkongan sebab Ella belum tahu seluk beluk soal Darrel.

"Carikan baju mirip ini juga pewarna kulit." Pinta Darrel seraya mengulurkan tangannya ke arah Ella. Ada sesal terbesit meski kebenaran yang di bicarakan Ella belum terbukti.

"Terimakasih Kak." Ella memungut tasnya yang juga basah. Dia memeriksa laptop miliknya yang ikut terkena air.

"Akan ku ganti. Tapi kamu tetap dalam pengawasan ku."

"Ya Kak. Sebelum jam 12. Saya akan di jemput nanti."

"Kamu tidak perlu khawatir." Jawab Darrel seraya melirik ke paras Ella yang masih belepotan tapi sudah tampak cantik.

"Siapa nama mu?"

"Ella, Cinderella." Ano terkekeh. Dia menyangka Ella sedang bercanda.

"Itu nama dalam dongeng." Sahut Ano masih terkekeh.

"Hm." Hanya jawaban itu yang meluncur dari mulut Ella.

"Biodata lengkap nya Tuan." Salah satu anak buah menyodorkan sebuah berkas. Ano melongok ketika nama Cinderella tertera di ijazah Ella.

"Astaga serius itu namamu?"

"Nama pemberian Almarhum Mama." Darrel memeriksa biodata Ella. Memang tidak ada yang mencurigakan namun dirinya tetap akan menyatroni rumah Ella nanti." Sebenarnya kalian siapa?" Tanya Ella lirih.

"Kami agen rahasia." Jawab Darrel asal.

"Jadi?"

"Ini rahasia. Jangan berani bercerita pada siapapun termasuk keluarga dan teman dekatmu."

"Bukan itu yang saya khawatirkan."

"Hm katakan." Darrel menutup map lalu memberikannya pada Ano.

"Saya fikir..." Ella menghela nafas panjang. Cukup gugup mengingat Darrel menatap lurus ke arahnya." Itu.. Kamu marah gara-gara perbuatan saya tadi." Imbuhnya tertunduk sambil berpura-pura memeriksa laptop.

"Bukan. Aku mencurigai mu sebagai penyusup." Mengesankan. Gadis ini terlihat lemah tidak bertenaga tapi mampu menumbangkan Gilang dan kawan-kawan.

"Oh. Kalian sedang menjalankan misi?"

"Ya benar sekali Cinderella." Sahut Ano cepat.

"Oh?" Ternyata bukan penolong yang ku harapkan. Mereka hanya orang suruhan.

"Kamu sudah bertemu pangeran mu?" Ella menoleh ke arah Ano yang memasang senyum mengembang. Tentu saja simpatik langsung terbangun sebab ternyata gadis yang di kiranya buruk berparas begitu cantik.

"Itu hanya sekedar nama Kak." Tapi aku benar-benar mendapatkan Ibu tiri yang jahat.

"Ceritamu lebih mirip Siti Nurbaya daripada Cinderella. Katamu kau akan di jodohkan." Plaaaaaakkkkkk!!! Darrel menempeleng kepala Ano agar tidak banyak mulut.

"Atur mulutmu!" Ella hanya terdiam tanpa ekspresi. Terkadang harapan untuk bebas terasa begitu jauh. Dia mulai membayangkan bagaimana hidup kedepannya. Menjadi anak tiri saja sudah sangat menyiksa. Di tambah harus menjadi Istri seorang lelaki paruh baya yang di kenal buruk perangainya.

Darrel melirik. Membaca kekhawatiran juga keputusasaan terpatri pada mimik wajah Ella. Sungguh tidak dapat di pungkiri jika dia cukup tertarik. Benar-benar tertarik dan bukan sekedar ingin mempermainkan.

Memang selama ini Darrel hobi bermain hati. Memanfaatkan kebodohan para gadis yang mengaguminya dengan memacarinya. Namun di balik itu, Darrel memiliki selera khusus pada pendamping hidup nya.

Sebenarnya cantik tidaklah penting, hanya membutuhkan kekuatan dan mampu menerima hidupnya yang penuh dengan musuh dan darah. Berkali-kali Kai mengingatkan untuk tidak sembarangan melabuhkan hati pada wanita seakan Kai tidak pernah merasakan bagaimana pengaruh cinta ketika sudah bertahta di otak.

"Sebenarnya siapa Bos kalian." Dengan mengumpulkan keberanian, Ella melontarkan pertanyaan tersebut.

🌹🌹🌹

Terpopuler

Comments

ERNY TRY SANTY

ERNY TRY SANTY

aseek ..darell mulai ada sesuatu nih SM Ella...semoga dia cpt membebaskan dr ibu tirinya Ella 🤗

2023-07-17

0

Yunita Indriani

Yunita Indriani

Uda kaya main detektif Conan ya, cieee darelll

2023-04-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!