Alvaro dan Almira terburu buru . Hari ini mereka sama sama bangun kesiangan . Tanpa mereka sadari pakaian yang mereka kenakan berwarna yang sama.
" aduh , kok bisa kesiangan sih " gumam Almira .
" lo tidurnya ngebo banget jadi cewe " jawab Alvaro menyalahkan.
" enak aja . Ini tuh karena lo tidurnya ngorok buat gue ga bisa tidur semaleman " ucap Almira balik menyalahkan .
Tokk ,, tokk ,, tokk
suara ketukan pintu berhasil membuat mereka menghentikan perdebatannya .
" Al , kalian belum pada bangun yaa ? Sarapan udah siap nih kalian tidak berangkat kerja ?" teriak mama Alvaro dari luar kamar .
" iya Mah , ini sedikit lagi selesai " jawab mereka bersamaan .
" yaudah , mama tunggu di bawah "
" iyaaa "
dengan langkah terburu buru mereka turun meninggalkan kamar menuju meja makan . tanpa duduk lebih dahulu mereka langsung meminum kopi mereka dan membawa roti untuk mereka makan diperjalanan.
" mah , pah kita berangkat dulu yaa " pamit Alvaro di ikuti Almira .
" hey , kalian ga makan dulu ?" teriak Wira .
" udah telat pah takut macet " balas Alvaro juga berteriak .
kedua orang tua mereka geleng geleng kepala melihat kelakuan pasangan baru itu .
" pah , mereka serasi sekali bukan ? Pakaiannya pun sama "
" iya , benar mah "
☘☘
di mobil mereka masih sibuk mengunyah roti yang mereka bawa. Alvaro yang sudah fokus menyetir dengan roti yang dia gigitkan di mulut . Sedangkan Almira , dia membuka kembali laptop nya untuk memeriksa jadwal bosnya hari ini .
Seperti biasa Alvaro menghentikan Almira tepat di depan kantornya . kali ini Almira sudah mulai terbiasa walau masih sedikit canggung .
" thanks "
alvaro mengangguk sekali memberi jawaban kepada Almira . Lalu kembali melajukan Mobil nya menjauhi kantor Almira menuju kantor nya yang memang kebetulan satu arah dengan nya .
" Almira " panggil seseorang .
Almira yang tengah menunggu pintu lift terbuka menolehkan kepalanya ke arah belakang . Untuk sekedar melihat siapa yang tengah memanggilnya tadi.
" oh pak Iqbal , selamat pagi pak "
" pagi al , kamu baru sampai ?" tanya Iqbal basa basi .
" iya pak , marii " jawab Almira sekalian mempersilahkan Iqbal masuk ke dalam lift karena pintu lift sudah terbuka .
Di dalam lift mereka kembali saling diam . Almira juga cukup canggung jika harus berlama lama bersama bosnya . Dia termasuk jarang berbincang dengan Iqbal jika bukan karena soal pekerjaannya . Hingga akhirnya mereka sudah sampai di meja kerja masing masing .
Siang hari , semenit sebelum jam makan siang . Iqbal keluar dari ruangannya . Untuk menemui Almira dan menanyakan sesuatu .
" al , apa ada jadwal makan siang ?" tanya Iqbal .
"sebentar pak saya cek lagi " jawabanya lalu kembali memeriksa catatannya . "
" hm , kebetulan sedang kosong pak hari ini " lanjutnya .
Iqbal tersenyum senang .
" baiklah kalau begitu . Kamu mau temani saya makan siang bersama " ajak Iqbal .
Walau canggung tapi tidak mungkin dia menolak Iqbal terus menerus . " baiklah pak "
mereka akhirnya makan siang bersama . Disebuah Restoran yang cukup terkenal. Mereka duduk di salah satu meja yang kosong . Hingga pelayan mendatangi mereka .
" kamu mau makan apa Al ? " tanya Iqbal .
" nasi goreng saja pak sama air mineral " jawab singkat Almira .
" baiklah , nasi goreng dua sama mineral dua ya " ucap Iqbal pada pelayan itu .
pelayan itu mengangguk kemudian pergi dari meja itu . Iqbal terus menatap wajah Almira yang tengah sibuk memainkan ponselnya . Tanpa menyadari Iqbal yang terus menatap wajahnya .
Itu cincin apa ? Pikir Iqbal saat melihat sebuah cincin yang melingkar manis di jari manis Almira yang terlihat seperti cincin pernikahan.
" Al ,, " panggil Iqbal .
Almira melihat Iqbal sejenak lalu kembali fokus pada ponselnya " iya kenapa pak ?"
" apa ponsel itu begitu menarik perhatian kamu dibanding saya "
pertanyaan itu membuat Almira reflek meletakkan ponselnya ke meja .
"mm-maaf pak , saya salah saya terlalu asik membalas chat teman saya di grup pesan " jawab Almira .
" tak perlu meminta maaf kok . Hanya saja saya sedikit cemburu melihat kamu lebih memilih ponsel kamu ketimbang saya . Tapi saya juga lega kamu bukan berkirim pesan pada laki laki lain " ucap Iqbal.
Almira mengkerutkan keninggnya . Merasa bingung dengan ucapan bosnya itu . Tapi dia tak ingin ambil pusing dia tak lagi memikirkannya . Karena , pesanan yang mereka pesan juga sudah datang .
" Al , saya boleh tanya ? "
ucap Iqbal di tengah tengah makan siang mereka .
" apa pak ? " jawab Almira masih mengunyah nasi gorengnya .
" hmm ,, ituu . Kamuu ,, ah gajadi al " ucap Iqbal mengurungkan niatnya.
Padahal dia sangat ingin bertanya pada Almira apakah dia sudah memiliki kekasih atau belum jika belum dia ingin meminta Almira menjadi pendamping hidupnya . Tapi dia terlalu pengecut untuk mengatakannya .
Hingga akhirnya jam makan siang hampir usai . Mereka kembali kekantor sebelum karyawan lainnya melihat mereka berdua dan berfikir yang tidak tidak tentang hubungan mereka .
☘☘☘
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments