bab 11

Alvaro dan Almira terburu buru . Hari ini mereka sama sama bangun kesiangan . Tanpa mereka sadari pakaian yang mereka kenakan berwarna yang sama.

" aduh , kok bisa kesiangan sih " gumam Almira .

" lo tidurnya ngebo banget jadi cewe " jawab Alvaro menyalahkan.

" enak aja . Ini tuh karena lo tidurnya ngorok buat gue ga bisa tidur semaleman " ucap Almira balik menyalahkan .

Tokk ,, tokk ,, tokk

suara ketukan pintu berhasil membuat mereka menghentikan perdebatannya .

" Al , kalian belum pada bangun yaa ? Sarapan udah siap nih kalian tidak berangkat kerja ?" teriak mama Alvaro dari luar kamar .

" iya Mah , ini sedikit lagi selesai " jawab mereka bersamaan .

" yaudah , mama tunggu di bawah "

" iyaaa "

dengan langkah terburu buru mereka turun meninggalkan kamar menuju meja makan . tanpa duduk lebih dahulu mereka langsung meminum kopi mereka dan membawa roti untuk mereka makan diperjalanan.

" mah , pah kita berangkat dulu yaa " pamit Alvaro di ikuti Almira .

" hey , kalian ga makan dulu ?" teriak Wira .

" udah telat pah takut macet " balas Alvaro juga berteriak .

kedua orang tua mereka geleng geleng kepala melihat kelakuan pasangan baru itu .

" pah , mereka serasi sekali bukan ? Pakaiannya pun sama "

" iya , benar mah "

☘☘

di mobil mereka masih sibuk mengunyah roti yang mereka bawa. Alvaro yang sudah fokus menyetir dengan roti yang dia gigitkan di mulut . Sedangkan Almira , dia membuka kembali laptop nya untuk memeriksa jadwal bosnya hari ini .

Seperti biasa Alvaro menghentikan Almira tepat di depan kantornya . kali ini Almira sudah mulai terbiasa walau masih sedikit canggung .

" thanks "

alvaro mengangguk sekali memberi jawaban kepada Almira . Lalu kembali melajukan Mobil nya menjauhi kantor Almira menuju kantor nya yang memang kebetulan satu arah dengan nya .

" Almira " panggil seseorang .

Almira yang tengah menunggu pintu lift terbuka menolehkan kepalanya ke arah belakang . Untuk sekedar melihat siapa yang tengah memanggilnya tadi.

" oh pak Iqbal , selamat pagi pak "

" pagi al , kamu baru sampai ?" tanya Iqbal basa basi .

" iya pak , marii " jawab Almira sekalian mempersilahkan Iqbal masuk ke dalam lift karena pintu lift sudah terbuka .

Di dalam lift mereka kembali saling diam . Almira juga cukup canggung jika harus berlama lama bersama bosnya . Dia termasuk jarang berbincang dengan Iqbal jika bukan karena soal pekerjaannya . Hingga akhirnya mereka sudah sampai di meja kerja masing masing .

Siang hari , semenit sebelum jam makan siang . Iqbal keluar dari ruangannya . Untuk menemui Almira dan menanyakan sesuatu .

" al , apa ada jadwal makan siang ?" tanya Iqbal .

"sebentar pak saya cek lagi " jawabanya lalu kembali memeriksa catatannya . "

" hm , kebetulan sedang kosong pak hari ini " lanjutnya .

Iqbal tersenyum senang .

" baiklah kalau begitu . Kamu mau temani saya makan siang bersama " ajak Iqbal .

Walau canggung tapi tidak mungkin dia menolak Iqbal terus menerus . " baiklah pak "

mereka akhirnya makan siang bersama . Disebuah Restoran yang cukup terkenal. Mereka duduk di salah satu meja yang kosong . Hingga pelayan mendatangi mereka .

" kamu mau makan apa Al ? " tanya Iqbal .

" nasi goreng saja pak sama air mineral " jawab singkat Almira .

" baiklah , nasi goreng dua sama mineral dua ya " ucap Iqbal pada pelayan itu .

pelayan itu mengangguk kemudian pergi dari meja itu . Iqbal terus menatap wajah Almira yang tengah sibuk memainkan ponselnya . Tanpa menyadari Iqbal yang terus menatap wajahnya .

Itu cincin apa ? Pikir Iqbal saat melihat sebuah cincin yang melingkar manis di jari manis Almira yang terlihat seperti cincin pernikahan.

" Al ,, " panggil Iqbal .

Almira melihat Iqbal sejenak lalu kembali fokus pada ponselnya " iya kenapa pak ?"

" apa ponsel itu begitu menarik perhatian kamu dibanding saya "

pertanyaan itu membuat Almira reflek meletakkan ponselnya ke meja .

"mm-maaf pak , saya salah saya terlalu asik membalas chat teman saya di grup pesan " jawab Almira .

" tak perlu meminta maaf kok . Hanya saja saya sedikit cemburu melihat kamu lebih memilih ponsel kamu ketimbang saya . Tapi saya juga lega kamu bukan berkirim pesan pada laki laki lain " ucap Iqbal.

Almira mengkerutkan keninggnya . Merasa bingung dengan ucapan bosnya itu . Tapi dia tak ingin ambil pusing dia tak lagi memikirkannya . Karena , pesanan yang mereka pesan juga sudah datang .

" Al , saya boleh tanya ? "

ucap Iqbal di tengah tengah makan siang mereka .

" apa pak ? " jawab Almira masih mengunyah nasi gorengnya .

" hmm ,, ituu . Kamuu ,, ah gajadi al " ucap Iqbal mengurungkan niatnya.

Padahal dia sangat ingin bertanya pada Almira apakah dia sudah memiliki kekasih atau belum jika belum dia ingin meminta Almira menjadi pendamping hidupnya . Tapi dia terlalu pengecut untuk mengatakannya .

Hingga akhirnya jam makan siang hampir usai . Mereka kembali kekantor sebelum karyawan lainnya melihat mereka berdua dan berfikir yang tidak tidak tentang hubungan mereka .

☘☘☘

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!