" Al , kamu belum pulang ? Ga bawa mobil ? "
" eh pak Iqbal . Iya pak belum , mobil lagi di bengkel pak "
" mau sekalian saya antar pulang ?"
almira seperti berfikir " hm , ga perlu pak terima kasih sebelumnya " tolaknya sopan.
" gapapa , ini udah makin sore takutnya ga ada taksi yang lewat " ajak Iqbal lagi .
Tin,, tinn ,,
suara klakson mobil Alvaro mengalihkan perhatian mereka . Alvaro sedikit menurunkan kaca mobilnya agar Almira dapat melihatnya . Saat itu juga Almira langsung berpamitan pada Iqbal karena dia sudah di jemput oleh Alvaro .
"maaf pak , kebetulan jemputan saya sudah datang . permisi " ucapnya dengan senyuman yang sopan.
Iqbal hanya memberi anggukan pada Almira . Menatap Almira yang sudah semakin menjauh dari pandang matanya . Sulit sekali mendekati wanita itu . Malah kini bertambah satu lagi rintangan nya.
" Tapi , apa sebenarnya hubungan Alvaro dan Almira ? Mengapa mereka terlihat dekat satu sama lain "
Iqbal selalu bertanya tanya . Namun tak pernah mendapat jawaban yang pasti . Seperti nya dia harus segera menyatakan cintanya pada Almira sebelum semuanya terlambat. Walau dia belum tau hubungan spesial apa yang di miliki oleh Alvaro dan juga Almira . Tapi dia yakin mereka berdua tidak memiliki hubungan apapun juga.
☘☘☘
" mobil gue belum beres ? " tanya Almira memulai obrolan.
" kayaknya masih belum sih . Kenapa emang ? " jawab Alvaro dengan melirik sebentar kearahnya .
" hmm , gapapa nanya aja "
Alvaro mengangguk pelan . Lalu kembali fokus pada jalanan . Ah , sialnya mereka terjebak kemacetan yang cukup panjang . Hingga mereka berada di tengah tengah kemacetan yang panjang.
Hari semakin sore . Lampu lampu pinggir jalan mulai menyoroti jalanan yang mulai tak terlihat . Begitu juga lampu dari kendaraan lainnya yang ikut terjebak pun tak kalah menyilaukan mata mereka .
Krukk ,, krukkk ,,
perut mereka sama sama terasa lapar . Kini entah sudah pukul berapa . Sudah berapa lama mereka berada di keramaian ini . Hingga akhirnya mereka berhasil keluar dari rasa panas akibat kemacetan itu .
Almira membuka kaca mobilnya sedikit dengan harapan agar dia bisa sedikit menghirup udara segar malam hari . Begitu juga yang dilakukan Alvaro . Rasa panas yang dia rasakan terasa menyiksa . Dia menepikan sejenak mobilnya untuk membuka jas yang dia kenakan . Menaikkan lengan bajunya sedikit keatas .
Almira sedikit terpesona melihat Alvaro . Tubuh tegap , dada bidangnya benar benar terpampang nyata .
" kenapa natap gue kek gitu ? Gue emang seksi kok " ucap Alvaro dengan percaya diri .
" hoeeekk , najis " jawab Almira bergaya seolah ingin memuntahkan sesuatu .
krukk ,, krukk
Ah , sial . Lagi lagi perut mereka berbunyi . Sepertinya penghuni di dalam perut mereka sudah meronta ronta agar segera diisi dengan makanan.
" lo laper ga ? Kita berenti dulu di tempat makan mau ? " tanya Alvaro .
" boleh deh " jawab Almira cepat . Dia sudah tak ingin bertingkah naif lagi . Perutnya sudah benar benar sangat lapar saat ini .
Alvaro melajukan mobilnya . Menyusuri sebuah tempat dimana banyak sekali yang berjualan aneka makanan. Dari hanya makanan ringat hingga makanan berat sekali pun .
Tapi kini tujuan Alvaro adalah sebuah rumah makan khusus olahan Seafood . Dapat diingat sangat jelas oleh Alvaro jika wanita disebelah nya ini adalah penggemar berat olahan makanan laut .
" kita makan seafood ? " ucap Almira sumringah .
" hmm " jawab Alvaro mengangguk .
Alvaro turun dari mobil di ikuti oleh Almira yang mengekorinya dari belakang . Setelah samapi mereka mencari tempat yang kosong . Sementara Almira duduk di meja mereka . Alvaro yang memesan makanan untuk Almira .
Hingga beberpa saat kemudian makanan yang mereka pesan semuanya sudah di hidangkan di atas meja . Almira menganga kaget . Bagaimana mungkin semua makanan ini adalah makanan yang menjadi favorite nya semua .
" lo gila ya ? Ini mah makanan kesukaan gue semua " ucap Almira kaget .
" gue juga suka kok " jawab datar Alvaro .
"serius ? " tanya kembali Almira meyakinkan .
" berisik deh . Mending makan sebelum nasinya dingin " jawab Alvaro cepat .
Almira menaikkan bahu nya . Dia tak ingin berbicara lagi . Yang jelas dia sangat senang dengan apa yang dia lihat kini . Makanan nya sungguh membuatnya tergugah . Dengan cepat dia melahap makanannya . Tak memikitkan image nya di depan Alvaro . Toh dulu juga dia sudah sering melihat tingkah buruk nya pikir Almira.
Alvaro terkekeh melihat Almira yang begitu bernafsu melahap makanan nya. Ternyata selera wanita di depannya itu memang tak berubah . Makannya juga tetap banyak jika berurusan dengan seafood . Alvaro melihat bibir Almira yang belepotan akibat saos pedas asam manis yang dia makan.
Tanpa ragu tangannya menjulur kedepan menyeka kotoran yang ada di tepi bibir Almira dengan tisu yang ada .
" belepotan nih "
Almira mematung mendapat perlakuan seperti ini dari Alvaro . Entah kapan terakhir Alvaro melakukan hal yang sama seperti ini . Seingatnya itu dulu saat dia berada di kelas satu dan Alvaro di kelas dua SMA. Saat dimana dia merasakan perasaan sebagai lawan jenis pada Alvaro .
Wajahnya mendadak memerah . Dada nya berdebar karena gugup . Dengan cepat Almira menghentikan tangan Alvaro dengan cepat .
" gg-gue bisa sendiri " menahan pergerakan tangan Alvaro .
" o-oh oke " ucap Alvaro terbata .
Alvaro merasa malu dengan apa yang dia barusan perbuat . Bisa bisanya dia melakukan itu pada Almira . Kini jantungnya berdebar hebat ketika Almira menyentuh tangannya .
Lalu mereka berdua segera menghabiskan makanan mereka dengan cepat tanpa bersuara sedikit pun karena merasa canggung satu sama lain .
...☘☘☘...
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments