" Thanks " ucap Almira singkat .
" eh tunggu , pulang jam berapa nanti gue jemput "
" ga perlu , gue bisa naik taksi "
Alvaro menatap Almira yang sudah semakin menjauh dari nya. Alvaro mendesah pelan saat mendapati Almira yang masih acuh padanya. Sebenci itukah Almira pada Alvaro pikirnya .
Alvaro melihat jam di pergelangan tangannya. Sudah waktunya dia pergi kekantor sebelum jam sibuk kerja membuat jalanan macet parah.
Setelah melalui beberapa kemacetan akhirnya Alvaro sampai di ruangannya . Alvaro melepas kancing jasnya . Duduk dikursi nya , memijat keningnya yang terasa pusing. Dia sungguh tak menyangka akan menghadapi kehidupan seperti ini . Di benci oleh perempuan yang di cintai . tak lama seseorang mengetuk pintunya .
Tokk , tokk ,, tokk
"masuk " perintahnya .
Wanita cantik dengan pakaiann rapih senyuman manis masuk ke ruangannya.
" pak Alvaro . Ini dokumen yang bapak minta " ucapnya ramah .
" baik , terima kasih "
☘☘☘
Almira merutuk sepanjang perjalanan . Mengingat betapa keras kepalanya Alvaro tadi . Sudah dia katakan dia ingin di turunkan sedikit lebih jauh dari kantornya . Tapi tetap saja lelaki itu malah menuruninya tepat didepan kantor.
Hal itu membuat Almira menjadi pusat perhatian . Belum lagi teman temannya selalu saja bertanya tentang siapa sosok alvaro itu . Kenapa lelaki itu mengantarnya . Semua teman dikantornya jelas mengetahui kalau dirinya perempuan yang fokus mengejar karir . dia tak pernah terdengar terlibat asmara dengan siapa pun . bahkan bosnya sendiri pun memiliki rasa pada nya namun dia tak pernah ingin tahu .
Tapi hari ini , kejadian pagi ini membuat satu kantor gembar gembor . saat melihat dia yang di antar oleh laki laki tampan . Raut wajahnya cukup dingin dan lurus .
" ciee bu Almira . Sekarang udah punya pacar yaa " goda salah satu staf kantor .
" hey apa apan kalian ini . Berhenti menggoda ku " jawab Almira sedikit tegas .
" ehem "
tiba tiba suara deheman itu mampu membuat mereka membubarkan diri . Sosok laki laki yang tak lain adalah bos mereka tiba tiba datang dari arah belakang dengan aura yang tak kalah dingin.
" Almira , bawa dokumen kerjasama perusahan dengan Vano crop keruangan saya " ucapnya .
" baik pak Iqbal " jawab Almira mengangguk .
Setelah itu , almira segera membawa dokumen penting yang di minta bosnya itu keruangan. Lalu memberikannya dengan sopan . Saat akan permisi kembali ke meja nya . Tiba tiba Iqbal menghentikannya dan bertanya sesuatu padanya .
" hm , Almira . Saya boleh bertanya sesuatu padamu ? "
Almira menghentikan langkahnya . Membalik tubuhnya kearah Iqbal kemudian menganggukkan kepalanya pelan .
" apakah lelaki yang mengantarmu tadi Alvaro ? " tanyanya .
" i-iya pak , bapak mengenalnya ? "
"ah tidak , kalau boleh tau kalian memiliki hubungan seperti apa ?"
Almira mengernyitkan keningnya . Merasa aneh tiba tiba saja bosnya ingin tahu soal kehidupan pribadinya .
" ah , tidak perlu di jawab kok . Maaf sudah menanyakan hal pribadi padamu . Kau boleh kembali bekerja " potong Iqbal cepat .
" baik pak "
setelah Almira benar benar menghilang dari hadapannya . Iqbal masih menatap lurus kearah pintu yang sudah tertutup itu .
" siapa dia ? Kekasihmu atau saudaramu ? " pertanyaan itu terus terngiang ngiang dalam benaknya .
Dia sudah memiliki rasa pada Almira sejak dahulu . sejak Almira baru saja kerja menjadi sekretarisnya . Mungkin sekarang sudah sekitar 4 tahunan. Tapi dia tak berani menyatakan perasaannya pada Almira . Mengingat Almira merupakan sosok wanita yang mandiri . Kemnungkinan terbesar dia akan di tolak oleh Almira . Dan dia juga tidak ingin jika Almira tahu perasaannya dia akan memutuskan untuk keluar dari perusahaan . maka dari itu dia memutuskan untuk menyimpannya sendiri sampai waktunya tiba .
☘☘☘
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments