Ada yang aneh dengan Alvaro pikir Almira . Semenjak pulang Alvaro lebih banyak diam justru lebih sering menatapnya dengan tajam .
Apa yang sudah kuperbuat . pikir Almira .
Tak ingin berpikir panjang . Tubuhnya sudah terasa lelah dan lengket . Dia segera mengambil pakaian ganti nya lalu langsung berjalan menuju kamar mandi .
☘☘
Netra nya terus menatap lekat objek di depannya . Tanpa merasa bersalah jika perlakuannya itu justru membuat Almira merasa risih .
Gue kurang apa coba , kenapa lo malah ga tertarik sama gue ? Pikirnya .
Dia menatap tubuhnya yang kini berdiri tegap di depan kaca . Kepalanya naik turun melihat setiap inci tubuhnya . hingga tatapan nya tertuju pada benda pusaka miliknya . Lalu teringat perkataan Almira tempo hari .
Apa sebegitu kecilnya ? Perasaan ini lumayan cukup besar dan panjang . Memang nya dia ingin sebesar apalagi ?
Pertanyaan demi pertanyaan tiba tiba muncul di dalam benaknya . Sedetik kemudian, dalam pantulan kaca yang dia melihat Almir yang baru saja keluar dari kamar mandi . mengenakan daster rumahan yang cukup memperlihatkan kaki mulus Almira .
Rambut yang masih basah. Wajah cantik nya yang masih terpancar walau sedang tak mengenakan riasan lagi .
Cantik sekali
Tubuh Alvaro menegang kala tanpa sengaja netranya bertatapan langsung dengan Almira . Almira yang memberikan gestur tubuh seoalah ingin memberikan tinjuan untuk Alvaro karena telah diam diam melihat nya dari kaca besar itu .
" apa lu " ucap Almira dengan gerakan mulut tanpa mengeluarkan suara .
Alvaro segera mengalihkan pandangannya . Bagaimana bisa dia begitu terpesona dengan hanya melihat Almira mengenakan daster rumahan motif bunga bunga kecil .
Alvaro segera kekamar mandi . Rasanya memalukan kepergok Almira sedang menatapnya dari pantulan kaca. Bibirnya terus bergumam , menggerutuki kebodohannya tadi .
" ah bego bego , ngapain harus ngeliatin dia sih . Mana ketangkep basah lagi "
,,,,
tubuhnya kembali terasa segar . Alvaro keluar dari pintu kamar mandi sembari mengusak rambutnya menggunakan handuk kecil.
Netranya kembali milihat kearah Almira yang tengah bersantai di atas kasur . Dengan Laptop berada diatas paha nya . Entah apa yang tengah gadis itu lihat. Matanya menyipit karena terus tersenyum kadang tertawa seraya menatap kayar Laptopnya itu .
" lo ga mau makan ? bentar lagi mama bakal manggil " tanya Alvaro .
Almira melirik sejenak lalu kembali memfokuskan diri pada laptopnya.
" duluan aja , gue lagi nanggung ini " jawabnya tanpa melihat kearah Alvaro .
" yaudah deh "
Alvaro memutuskan untuk keruang makan lebih dulu . karena dia sudah mengajak Almira namun dia bilang akan menyusul setelah menyelesaikan tontonannya itu .
Di ruang makan ,,
" kok sendirian ? "
" almira mana ? "
Alvaro melihat sekilas kearah belakang untuk memastikan apakah Almira sudah menyusul atau belum .
" nanti nyusul katanya "
" dasar ya kamu , tega ninggalin istri kamu sendirian . Susul sana "
" Mah , dia bilanh nanti nyusul kok "
" udah makan aja dulu " Wira nenengahi .
Alvaro sedikit kesal karena kini orang tua nya terutama sang mama lebih menyayangi Almira ketimbang dia anak kandungnya .
Ditambah lagi Almira tak kunjung juga turun untuk makan. Hingga mereka usai makan. Alhasil mamanya menyuruh Alvaro untuk membawakan makan malamnya ke kamar.
Sampai dikamar Alvaro masih melihat Almira yang fokus dengan laptopnya . Alvaro meletakkan nampan diatas nakas .
" makan dulu nih , jangan ngedrakor mulu "
"hmm "
Almira hanya berdehem membalas perkataan Alvaro. Tanpa berniat mengambil dan memakan makanan yang di bawa oleh Alvaro .
" makan dulu Almira . nanti lanjut lagi nontonnya "
" tanggung "
Ini anak mau buat gue dimarahin mama kali ya . Nanti kalo mama kesini pasti marahnya sama gue . Is , nyusahin banget sih ni anak .
Alvaro berinisiatif mengangkat kembali nampan itu . Duduk di sebelah Almira lalu menyendokkan nasi untuk Almira .
" aaa " ucap alvaro menyuapi Almira .
Almira melirik sebentar lalu tersenyum . Dia membuka mulutnya menerima suapan dari Alvaro .
Satu suap ,,
Dua suap ,,
Tiga suapan ,,
tiba tiba netra mereka saling beradu pandang. jantung mereka tiba tiba berdebar kencang. Wajah mereka sama sama memerah saat sadar mereka saling mengalihkan pandangannya .
" nih , mm-makan sendiri " gugup Alvaro seraya memberi nampan .
Suasana semakin menjadi canggung. Hanya terdengar suara dari laptop Almira . Dengan cepat Almira menghabisi makanan itu . Setelah habis langsung turun untuk meletakkan nampan dan piring sisa makanan nya tadi .
☘☘☘
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments