Sesuai janji . Hari ini Alvaro menjemput Almira di kantor tempatnya kerja . Karena hari ini mereka akan melakukan fitting baju pengantin bersama kedua orang tuanya . Kedua orang tua mereka sudah lebih dulu sampai di butik pilihan orang tua nya .
Almira mengahampiri mobil Alvaro yanh sudah sampai dan menunggu di depan gerbang kantornya . Almira sengaja menyuruhnya untuk menunggu disana karena dia tidak ingin teman kantornya banyak bertanya soal Alvaro padanya . lalu dia langsung masuk ke dalam mobil Alvaro tanpa mengatakan apapun juga .
Selama perjalanan menuju butik suasana dalam mobil sangat canggung . baik Alvaro maupun Almira kedua sama sama fokus dengan kesibukan masing masing . Alvaro sibuk dengan jalanan karena dia tengah menyetir sedangkan Almira sibuk menscroll akun sosial media nya di ponsel .
Hingga akhirnya mereka sampai pada ruko tiga lantai yang cukup besar. Dari luar mereka sudah bisa menemukan keberadaan kedua orang tua mereka karena dinding butik tersebut rata rata menggunakan kaca sebagai dindingnya .
Mereka berjalan beriringan menghampiri kedua orang tua mereka . Namun ketika sudah semakin dekat mereka tiba tiba menghentikan langkahnya secara bersamaan saat tak sengaja mendengar pembicaraan kedua orang tuanya itu .
" pak Wira , bagaimana jika anak kita tahu kalau mereka dijebak oleh kita ? " tanya Wijaya cemas .
" kau tenang saja pak Wijaya . kalau pun mereka mengetahuinya , akan kupastikan mereka tetap akan menikah dan kita akan tetap menjadi besan " jawab Wira tenang .
" baiklah kalau begitu pak "
Alvaro dan Almira tak bergeming dengan apa yang barusan saja di katakan oleh kedua orang tua mereka . Mereka tak habis fikir ternyata yang menjebak mereka adalah papa dan ayah mereka .
" PAPA "
" AYAH "
kedua orang tuanya menoleh kearah mereka . Melotot kaget akibat terkejut dengan kedatangan anak mereka yang secara tiba tiba dan mendengar semua yang mereka katakan.
" kalian sejakn kapan berdiri disana " gugup Wira .
Alvaro mendengus " itu tidak penting pah . Sekarang ini jelaskan ke kami apa yang baru saja kami dengar"
" baiklah baiklah , kalian duduk saja dulu kemari " ucap Wira menenangkan .
Alvaro dan Almira duduk mengikuti perintah Wira . Dengan ekspresi kesal dan tak percaya kepada orang tua mereka yang tega menjebak anaknya sendiri.
Lalu Wira dan Wijaya bergantian menjelaskan semuanya . Semua rencana mereka dari awal dan bagaimana akhirnya mereka berdua bisa di temukan dalam satu kamar yang sama dalam keadaan tak berbusana .
Alvaro tak bergeming mendengar semuanya . Dia menyenderkan tubuhnya pada kursi yang dia duduki mengacak rambutnya dengan kasar. Sedangkan Almira , dia sendiri tak kuasa menahan tangisnya . Bagaimana ayah dan ibunya bisa setega itu terhadap dia putri satu satunya mereka .
" ayah sama ibu kenapa tega lakukan ini hikssss , ayah tau betapa frustasinya Almira mikirin kejadian pada malam itu? Dari awal Almira sudah ga yakin kalau malam itu kami tidur bareng tapi kalian terus menuduh kami hiksss " ucap Almira di iringi tangisan.
" maaf nak , kami sudah tak punya cara lain lagi " sesal Wijaya .
Alvaro menghela napas dengan kasar .
" baiklah , kalau seperti ini . Bukankah kami sudah terbukti tidak melakukan apa pun . Berarti pernikahan kami bisa di batalkan " ucap Alvaro berusaha tenang.
" TIDAK BISA ! " kompak kedua orang tua mereka .
" kenapa ? " ucap Alvaro dan Almira tak kalah kompak .
" undangan pernikahan kalian sudah di sebar . Dan tidak mungkin untuk membatalkannya . Apa kalian ingin mempermalukan kami " ucap Wira .
" itu kan kesalahan kalian yang memaksa kami menikah dengan cara gila seperti itu" jawab Alvaro.
" nak , mama mohon . Menikahlah dengan Almira " pintanya memelas.
Almira terus menggeleng kearah Alvaro dengan harapan agar lelaki itu tak mengiyakan omongan mamanya . Dan agar mereka tak jadi dinikahkan . Tapi entah apa yang di fikirkan Alvaro dia malah menyutujui permintaan mama nya untuk tetap menikahinya.
" baiklah , Alvaro akan tetap menikahi Almira " jawab Alvaro .
" Alvaro , kamu jangan gila " tolak Almira .
" undangan sudah disebar . Apa kau mau menerima gunjingan dari orang orang karena batal menikah "
jawaban Alvaro membuatnya bungkam . Perkataan Alvaro ada benarnya juga . Selain mempermalukan kedua orang tua nya , sudah pasti dia juga akan malu jika pernikahannya gagal. Mau tidak mau dia juga hanya menurut saja .
" baiklah , karena semuanya sudah setuju . Kalian berdua cepatlah keatas designer sudah menunggu kalian dsri tadi " ucap Wira .
Malas , kesal , sedih , marah semuanya mereka rasakan . Tapi mereka tak ada pilihan lain lagi . Dengan langkah cepat mereka segera menemui seseorang agar urusan hari ini selesai dengan cepat pula tentunya .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments