Setelah kembali dari mengantar Almira . Alvaro langsung membersihkan diri dan mengganti pakaiannya menjadi lebih santai lagi . Handuk kecil masih menggantung di lehernya . Rambutnya yang mengkilap karena masih basah membuatnya terlihat segar .
Alvaro berdiri didepan jendela kamarnya yang tepat menghadap ke kamar Almira . Bibirnya terangkat keatas saat melihat kearah jendela kamar Almira yang sudah gelap menandakan wanita itu sudah tertudur .
Seketika pikirannya kembali mengingat kejadian saat di kafe tadi . Seraya meraih kembali kontrak aneh yang mereka berdua setujui tadi . Alvaro mendesah kasar . bagaimana mungkin kini dia berada dalam situasi seperti ini . Sebentar lagi dia akan menikahi Almira wanita yang sedari dulu sudah dia sukai secara diam diam . Namun dia malah merasa sedih seperti ini .
" andai kalo kita nikah karena kau juga menginginkanku . Aku pasti bahagia banget "
Alvaro terus berandai andai . pikirannya kembali pada masa lalu awal mula Almira jadi membencinya . Andai saat itu dia tak membuat Almira sakit hati mungkin keadaannya berbeda sekarang ini.
# flash back on
Alvaro tengah duduk sendiri menunggu Almira yang tengah membeli sesuatu untuk mereka. Ternyata datang beberapa orang teman dekat Alvaro . Mereka mengobrol dengan semangat . Hingga akhirnya mereka membicarakan Almira saat itu.
"bro , lo jadian ya sama Almira ?" tanya salah satu teman Alvaro .
Alvaro kaget bukan kepalang disuguhi pertanyaan itu secara dadakan. Dia juga takut jika Almira mendengarnya nanti . Dia tak ingin petemanan mereka hancur karena perasaannya pada Almira.
" apaan sih bro . Lo kan tau dia kek laki gitu ga ada sisi lemahnya mana ga ada romantis romantisnya gitu. Mana mau gue sama dia lah . Ga deh , kayak ga ada cewek lain aja " bohong Alvaro .
Namun sialnya , Almira justru mendengar semua perkataan Alvaro barusan . Hatinya terasa sakit mendengar apa yang baru saja di lontarkan oleh Alvaro . Tak sengaja air matanya menetes di pipinya . Laki laki yang dia suka dari kecil ternyata melihatnya seperti itu. Dengan cepat Almira menghapus air matanya . Mendekat kearah Alvaro dan lainnya memberikan minuman pada Alvaro lalu pergi meninggalkannya.
" nih minumannya , gue balik dulu "
" Al- mi - ra " kaget Alvaro .
Alvaro kaget melihat Almira yang sudah kembali dengan minumannya. Dia tak tahu sudah berapa lama Almira disana . Apa dia mendengar semuanya yang dia katakan barusan . Alvaro mencekal tangan Almira agar tak langsung kabur seperti itu . tapi sayang , Almira tak ingin lagi berada disana. Almira terus pergi menjauhinya.
Alvaro sempat mengejar namun Almira langsung masuk kedalam taksi . alvaro juga mendatangi Almira kerumahnya untuk menjelaskan semuanya . Tapi sayang Almira sudah tak ingin bertemu dengannya lagi .
Dari situlah Mereka berdua jadi menjauh . tak pernah terlihat akrab mengobrol lagi . Bahkan Almira kini berubah jadi gadis yang berbeda 180 derajat. Banyak laki laki disekolah yang datang mendekatinya . sebelumnya juga banyak hanya saja Almira tak merespon ditambah Almira yang dekat dengan Alvaro membuat laki laki pergi menghindar.
#flash back off
Alvaro merebahkan tubuhnya . Malam sudah semakin larut . Besok dia harus bangun lebih awal karena besok dia harus mengantar Almira ke tempat kerjanya karena Almira tak diberi izin untuk mengendarai mobil sendiri.
Keesokan harinya , Alvaro sudah berada diruang tamu Almira menunggu nya untuk berangkat kerja bersama.
" ayok , gue ga mau nanti lo kejebak macet karena nganter gue trus ngomel ke gue " ucap Almira yang baru turun dari kamarnya dan langsung ke arah mobil Alvaro.
Alvaro langsung berpamitan pada orang tua Almira . lalu mengekori Almira yang sudah masuk kedalam mobilnya.
tidak ada obrolan dalam mobil . Hanya ada suara deheman dan ketikan laptop disana. Canggung sekali . Sampe akhirnya Almira minta diturunkan di suatu persimpangan.
" turunin gue di depan ya "
" loh kenapa? Kantor lo kan masih jauh"
" udahlah , kantor kita tuh ga searah . Jadi turunin gue didepan "
tak mengindahkan omongan Almira . Alvaro tetap melajukan mobilnya kerah kantornya kerja . Dia mana mungkin akan menurunkan Almira disana . Mengingat dijam seperti itu akan sangat sulit mendapatkan kendaraan kearah kantornya itu .
Almira terus berteriak ingin diturunkan . Namun Alvaro memasang telinga tulinya untuk saat ini . Dia tak perduli sekeras apa wanita itu berteriak padanya. Dia akan tetap mengantarkannya sampai tujuan .
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments