bab 7

Setelah kembali dari mengantar Almira . Alvaro langsung membersihkan diri dan mengganti pakaiannya menjadi lebih santai lagi . Handuk kecil masih menggantung di lehernya . Rambutnya yang mengkilap karena masih basah membuatnya terlihat segar .

Alvaro berdiri didepan jendela kamarnya yang tepat menghadap ke kamar Almira . Bibirnya terangkat keatas saat melihat kearah jendela kamar Almira yang sudah gelap menandakan wanita itu sudah tertudur .

Seketika pikirannya kembali mengingat kejadian saat di kafe tadi . Seraya meraih kembali kontrak aneh yang mereka berdua setujui tadi . Alvaro mendesah kasar . bagaimana mungkin kini dia berada dalam situasi seperti ini . Sebentar lagi dia akan menikahi Almira wanita yang sedari dulu sudah dia sukai secara diam diam . Namun dia malah merasa sedih seperti ini .

" andai kalo kita nikah karena kau juga menginginkanku . Aku pasti bahagia banget "

Alvaro terus berandai andai . pikirannya kembali pada masa lalu awal mula Almira jadi membencinya . Andai saat itu dia tak membuat Almira sakit hati mungkin keadaannya berbeda sekarang ini.

# flash back on

Alvaro tengah duduk sendiri menunggu Almira yang tengah membeli sesuatu untuk mereka. Ternyata datang beberapa orang teman dekat Alvaro . Mereka mengobrol dengan semangat . Hingga akhirnya mereka membicarakan Almira saat itu.

"bro , lo jadian ya sama Almira ?" tanya salah satu teman Alvaro .

Alvaro kaget bukan kepalang disuguhi pertanyaan itu secara dadakan. Dia juga takut jika Almira mendengarnya nanti . Dia tak ingin petemanan mereka hancur karena perasaannya pada Almira.

" apaan sih bro . Lo kan tau dia kek laki gitu ga ada sisi lemahnya mana ga ada romantis romantisnya gitu. Mana mau gue sama dia lah . Ga deh , kayak ga ada cewek lain aja " bohong Alvaro .

Namun sialnya , Almira justru mendengar semua perkataan Alvaro barusan . Hatinya terasa sakit mendengar apa yang baru saja di lontarkan oleh Alvaro . Tak sengaja air matanya menetes di pipinya . Laki laki yang dia suka dari kecil ternyata melihatnya seperti itu. Dengan cepat Almira menghapus air matanya . Mendekat kearah Alvaro dan lainnya memberikan minuman pada Alvaro lalu pergi meninggalkannya.

" nih minumannya , gue balik dulu "

" Al- mi - ra " kaget Alvaro .

Alvaro kaget melihat Almira yang sudah kembali dengan minumannya. Dia tak tahu sudah berapa lama Almira disana . Apa dia mendengar semuanya yang dia katakan barusan . Alvaro mencekal tangan Almira agar tak langsung kabur seperti itu . tapi sayang , Almira tak ingin lagi berada disana. Almira terus pergi menjauhinya.

Alvaro sempat mengejar namun Almira langsung masuk kedalam taksi . alvaro juga mendatangi Almira kerumahnya untuk menjelaskan semuanya . Tapi sayang Almira sudah tak ingin bertemu dengannya lagi .

Dari situlah Mereka berdua jadi menjauh . tak pernah terlihat akrab mengobrol lagi . Bahkan Almira kini berubah jadi gadis yang berbeda 180 derajat. Banyak laki laki disekolah yang datang mendekatinya . sebelumnya juga banyak hanya saja Almira tak merespon ditambah Almira yang dekat dengan Alvaro membuat laki laki pergi menghindar.

#flash back off

Alvaro merebahkan tubuhnya . Malam sudah semakin larut . Besok dia harus bangun lebih awal karena besok dia harus mengantar Almira ke tempat kerjanya karena Almira tak diberi izin untuk mengendarai mobil sendiri.

Keesokan harinya , Alvaro sudah berada diruang tamu Almira menunggu nya untuk berangkat kerja bersama.

" ayok , gue ga mau nanti lo kejebak macet karena nganter gue trus ngomel ke gue " ucap Almira yang baru turun dari kamarnya dan langsung ke arah mobil Alvaro.

Alvaro langsung berpamitan pada orang tua Almira . lalu mengekori Almira yang sudah masuk kedalam mobilnya.

tidak ada obrolan dalam mobil . Hanya ada suara deheman dan ketikan laptop disana. Canggung sekali . Sampe akhirnya Almira minta diturunkan di suatu persimpangan.

" turunin gue di depan ya "

" loh kenapa? Kantor lo kan masih jauh"

" udahlah , kantor kita tuh ga searah . Jadi turunin gue didepan "

tak mengindahkan omongan Almira . Alvaro tetap melajukan mobilnya kerah kantornya kerja . Dia mana mungkin akan menurunkan Almira disana . Mengingat dijam seperti itu akan sangat sulit mendapatkan kendaraan kearah kantornya itu .

Almira terus berteriak ingin diturunkan . Namun Alvaro memasang telinga tulinya untuk saat ini . Dia tak perduli sekeras apa wanita itu berteriak padanya. Dia akan tetap mengantarkannya sampai tujuan .

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!