Usai dari fitiing baju . Mereka tak langsung pulang . Alvaro mengajak Almira kesuatu tempat untuk membicarakan suatu hal dengannya .
Mobil Alvaro berhenti tepat di sebuah kafe . mereka hanya memesan dua gelas kopi sebagai teman ngobrol mereka .
Tanpa panjang lebar , alvaro langsung berbicara pada Almira . Terlihat jelas oleh Alvaro wajah Almira yang masih sedih tentang perjodohan mereka yang secara paksa dengan cara cukup tak masuk akal .
" Almira "
panggil Alvaro memulai percakapan nya . Namun hanya mendapat lirikan pada Almira . Karena wanita dihadapannya itu masih syok dengan apa yang terjadi.
" kenapa ga coba nerima semuanya dulu "
ucapan itu berhasil membuat perhatian Almira tertuju pada Alvaro .
" lo gila ? Gue ga cinta sama lo . Emang lo mau nikah sama gue yang ga lo cinta ini. Lo tau dari kecil kita ga pernah akur" semprot Almira .
Alvaro mengangguk . Dia membenarkan perkataan Almira tentang mereka berdua yang tak pernah akur sedari kecil . tapi bukan berarti dia tak menyukai Almira. Karena sejujurnya dari dulu dia sangat menyukai Almira . Hanya saja dia tidak tau cara mengekspresikan rasa sukannya itu . Makanya demi mendapat perhatian dari Almira dia selalu mengajak Almira bertengkar . Tapi rupanya itu malah membuat Almira berpikir dia sangat membenci nya .
" oke gue ngerti " jawab Alvaro .
" tapi , semua persiapan sudah hampir 100 persen . Ga mungkin buat kita untuk mundur dari pernikahan ini" lanjutnya .
Lalu Alvaro mengambil sesuatu dari mobilnya dan kembali dengan map yang berisi kertas yang berisi kontrak .
" gue udah siapin ini . lo baca baik baik gih . Kalo emang ada yang ga sesuai keinginan lo . Lo bisa ubah sekarang "
Almira mengambil kertas itu dari Alvaro . Membaca dengan seksama kertas dengan judul bertuliskan Kontrak pernikahan. Poin poin dalam kontrak itu cukup membuat Almira mengerti dan setuju . Dalam kontrak tertulis jika mereka hanya akan menikah selama 6 bulan saja . Dan selama itu , mereka tak harus melakukan hubungan layaknya suami istri . Perihal harta mereka akan bicarakan baik baik nantinya . Dan mereka diharuskan mesra di depan kedua orang tua mereka , tapi di belakang orang tua mereka . Mereka akan menjadi diri mereka sendiri .
" oke , gue setuju " ucap Almira menyutujui.
Setelah itu mereka langsung saling menandatangi kertas itu bergantian. Alvaro tersenyum paksa saat melihat kontrak yang sudah di tanda tangani itu . Entah dia harus merasa senang atau malah sebaliknya . dia akan menikah dengan wanita yang dia suka dari dulu tapi wanita itu justru menderita menikah dengannya .
" gapapa setidaknya kita akan tinggal satu atap bersama selama enam bulan " ucap Alvaro dalam hati seraya menatap kontrak itu .
" ayok pulang gue capek " keluh Almira .
Alvaro langsung sadar dari lamunannya . Mereka langsung pergi dari cafe setelah melakukan kerja sama itu .
Alvaro menatap Almira yang berjalan di depannya. kini raut wajahnya sudah berubah jadi sedikit tersenyum setelah menandatangi kontrak itu . padahal saat baru masuk kafe , wajahnya datar penuh kesedihan .
" segitu ga maunya lo nikah sama gue mir " batin Alvaro.
Alvaro mempercepat langkah kakinya menuju mobil . karena Almira yang sudah berisik sedari tadi berteriak agar segera menjalankan mobilnya .
Setelah sampai di depan rumah Almira . Almira langsung turun usai mengucapkan terima kasih . Lalu segera melangkah ke dalam rumah dengan wajah yang riang . Begitu juga Alvaro langsung pergi menuju rumahnya . Karena tubuhnya juga sudah terasa capek.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments