bab 6

Usai dari fitiing baju . Mereka tak langsung pulang . Alvaro mengajak Almira kesuatu tempat untuk membicarakan suatu hal dengannya .

Mobil Alvaro berhenti tepat di sebuah kafe . mereka hanya memesan dua gelas kopi sebagai teman ngobrol mereka .

Tanpa panjang lebar , alvaro langsung berbicara pada Almira . Terlihat jelas oleh Alvaro wajah Almira yang masih sedih tentang perjodohan mereka yang secara paksa dengan cara cukup tak masuk akal .

" Almira "

panggil Alvaro memulai percakapan nya . Namun hanya mendapat lirikan pada Almira . Karena wanita dihadapannya itu masih syok dengan apa yang terjadi.

" kenapa ga coba nerima semuanya dulu "

ucapan itu berhasil membuat perhatian Almira tertuju pada Alvaro .

" lo gila ? Gue ga cinta sama lo . Emang lo mau nikah sama gue yang ga lo cinta ini. Lo tau dari kecil kita ga pernah akur" semprot Almira .

Alvaro mengangguk . Dia membenarkan perkataan Almira tentang mereka berdua yang tak pernah akur sedari kecil . tapi bukan berarti dia tak menyukai Almira. Karena sejujurnya dari dulu dia sangat menyukai Almira . Hanya saja dia tidak tau cara mengekspresikan rasa sukannya itu . Makanya demi mendapat perhatian dari Almira dia selalu mengajak Almira bertengkar . Tapi rupanya itu malah membuat Almira berpikir dia sangat membenci nya .

" oke gue ngerti " jawab Alvaro .

" tapi , semua persiapan sudah hampir 100 persen . Ga mungkin buat kita untuk mundur dari pernikahan ini" lanjutnya .

Lalu Alvaro mengambil sesuatu dari mobilnya dan kembali dengan map yang berisi kertas yang berisi kontrak .

" gue udah siapin ini . lo baca baik baik gih . Kalo emang ada yang ga sesuai keinginan lo . Lo bisa ubah sekarang "

Almira mengambil kertas itu dari Alvaro . Membaca dengan seksama kertas dengan judul bertuliskan Kontrak pernikahan. Poin poin dalam kontrak itu cukup membuat Almira mengerti dan setuju . Dalam kontrak tertulis jika mereka hanya akan menikah selama 6 bulan saja . Dan selama itu , mereka tak harus melakukan hubungan layaknya suami istri . Perihal harta mereka akan bicarakan baik baik nantinya . Dan mereka diharuskan mesra di depan kedua orang tua mereka , tapi di belakang orang tua mereka . Mereka akan menjadi diri mereka sendiri .

" oke , gue setuju " ucap Almira menyutujui.

Setelah itu mereka langsung saling menandatangi kertas itu bergantian. Alvaro tersenyum paksa saat melihat kontrak yang sudah di tanda tangani itu . Entah dia harus merasa senang atau malah sebaliknya . dia akan menikah dengan wanita yang dia suka dari dulu tapi wanita itu justru menderita menikah dengannya .

" gapapa setidaknya kita akan tinggal satu atap bersama selama enam bulan " ucap Alvaro dalam hati seraya menatap kontrak itu .

" ayok pulang gue capek " keluh Almira .

Alvaro langsung sadar dari lamunannya . Mereka langsung pergi dari cafe setelah melakukan kerja sama itu .

Alvaro menatap Almira yang berjalan di depannya. kini raut wajahnya sudah berubah jadi sedikit tersenyum setelah menandatangi kontrak itu . padahal saat baru masuk kafe , wajahnya datar penuh kesedihan .

" segitu ga maunya lo nikah sama gue mir " batin Alvaro.

Alvaro mempercepat langkah kakinya menuju mobil . karena Almira yang sudah berisik sedari tadi berteriak agar segera menjalankan mobilnya .

Setelah sampai di depan rumah Almira . Almira langsung turun usai mengucapkan terima kasih . Lalu segera melangkah ke dalam rumah dengan wajah yang riang . Begitu juga Alvaro langsung pergi menuju rumahnya . Karena tubuhnya juga sudah terasa capek.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!