"Kau sendirian?" Yora datang mengejek Leora.
Tentu saja Leora memilih diam di tempatnya. Wanita itu baru saja hendak masuk ke dalam perusahaan. Namun tiba-tiba saja Yora wanita yang notabenenya sebagai tunangan Aliando itu Menghadang Leora.
"Kenapa kau diam saja? Apakah kau tidak lagi bersama dengan Johan? Bukankah biasanya kalian seperti sepasang sejoli yang nyaris tidak bisa terpisahkan? Atau bisa saja kalian bertengkar?" Yora seolah tahu segalanya. Membuat Leora mengernyitkan keningnya bingung.
Wanita itu sebenarnya penasaran Mengapa Yora seolah tahu bahwa ia dan Johan sedang tidak baik-baik saja. Saat Leora akan membalas perkataan Yora, Aliando datang mendekat.
"Apa yang kalian lakukan di sini? Kau! Bukankah sebagai sekretarisku kau seharusnya sudah berada di atas?" Aliando menegur Leora yang masih berada di sana. Tentu saja Leora tersenyum dengan paksa.
"Saya ingin segera pergi ke lantai atas. Hanya saja tunangan Anda ini tiba-tiba saja menghentikan saya. Dia berbicara sesuatu yang saya pikir itu bukan tentang perusahaan anda. Kalau begitu saya permisi dulu Tuan Aliando."
Leora pergi meninggalkan Aliando. Tentu saja Yora tak terima lantaran Aliando mempersilahkan Leora untuk pergi. Yora pun marah dan kesal melihat hal itu.
"Sayang! Apa yang kau lakukan? Berulang kali dia sudah membuat kesal! Aku ingin mempermalukan Dia sedikit saja!" Yora kesal karena Aliando mengusir Leora dan membiarkan Leora pergi. Padahal Yora ingin sekali memberikan pelajaran kepada Leora.
"Seharusnya kau tidak berada di sini bukan?" Aliando bertanya kepada yoora perihal keberadaan Yora.
Pertanyaan dari Aliando tentu saja memiliki kemarahan dari Yora. Wanita itu menatap tidak percaya kepada sang kekasih lantaran tidak biasanya laki-laki itu mempertanyakan keberadaannya di perusahaan Aliando.
"Apa yang kau katakan? Bisa-bisanya kau bertanya padaku tentang keberadaanku di sini! Apa yang salah? Aku datang untuk melihat Kekasihku! Ini adalah pertanyaan yang paling aneh! Atau kau memang tidak suka karena aku mengganggu waktumu bersama dengan wanita ****** itu!" Yora pun pergi dengan amarah yang membuncah di dalam hatinya.
Aliando menatap punggung Yora yang perlahan pergi menjauh darinya. Laki-laki itu juga heran mengapa ia bisa dengan mudah membiarkan Yora pergi darinya. Aliando pun menggelengkan kepalanya dengan pelan. Ia sangat bingung lantaran selalu bertingkah aneh.
"Sepertinya aku sangat lelah sehingga bisa membuat Yora marah seperti itu. Seharusnya aku tidak melakukan sesuatu yang menyulut emosinya. mungkin aku perlu untuk mengajaknya bersenang-senang setelah ini," kata Aliando.
Di sisi lain Leora pun sudah sampai di tempatnya dengan keringat yang menjalani tubuhnya. Wanita itu mendudukkan bokongnya di kursi tempat duduknya bekerja. Sungguh hari ini sangat melelahkan baginya lantaran pagi kita Ia sudah mendapatkan amukan dari Yora.
"Ada apa denganmu?" Husein bertanya dengan ekspresi yang sangat jelas seperti tak di wajahnya. tentu saja Leora menggulung senyuman agar Husein tidak terus bertanya padanya.
"Kapan deadline pekerjaan ini?" Leora bertanya kepada Husein saat laki-laki itu memberikan petunjuk pekerjaan kepadanya.
"Mungkin dua atau tiga hari lagi. Sebenarnya Mengapa kau sampai seperti itu? Kau seperti berkeringat setelah dikejar banyak orang. Seperti maling." Husein yang tidak tahu apa-apa itu mengajak Leora.
"Saya tidak tahu tuan. Mengapa Nona Yora sangat membenci saya? Padahal saya tidak berbuat sesuatu yang menurut amarahnya. Belakangan ini ketika kita semua sedang berada di pantai untuk bersenang-senang rasanya seperti nona Yora sangat tidak nyaman ketika bertemu dengan saya. Memangnya apa yang salah dengan saya?" Dengan polosnya Leora bertanya kepada Husein. Tentu saja laki-laki itu hanya bisa pergi. Spontan membuat Leoea bertambah kesal.
"Bukankah seharusnya dia menjawab pertanyaanku?" gumam Leora dengan kesal.
Tak lama kemudian Aliando pun datang dan masuk ke dalam ruangan presdir itu. Sontak saja Leora langsung menegang seketika. Wanita itu takut apabila Aliando akan memberikan hukuman kepadanya.
Namun kenyataannya Aliando masih saja tetap diam dan tidak menegur Leora sama sekali. Laki-laki itu justru memanggil Husein dan memberikan Husain pekerjaan. Sehingga membuat Husein pergi meninggalkan ruangan itu.
Menyadari bahwa Husein sedang diusir, Leora seketika berdiri. Wanita itu hendak beranjak untuk mengikuti kepergian Husain.
"Kau mau ke mana?" Tanya Aliando.
Leora dengan cepat menoleh ke arah Aliando. Ternyata laki-laki itu sedang menatap Leora tajam. Leora menarik napas dalam-dalam. Kemudian ia menghembuskannya dengan perlahan. Akan tetapi, tanpa diduga Aliando justru berdiri dan berjalan ke arahnya.
"Sebenarnya apa yang kau inginkan?" tiba-tiba saja Aliando bertanya secara ambigu.
Laki-laki itu bahkan terus mendesak lantaran Aliando berjalan memepet Leora. Menyadari bahwa Aliando sedang memojokkan dirinya, Leora perlahan mundur. Wanita itu terus melangkah ke belakang untuk menghindari Aliando.
"Maaf, tuan Aliando? Apa yang Anda tanyakan? Saya tidak mengerti." Leora menjawab dengan nada yang waspada. Wanita itu terus menolak untuk menatap kedua mata Aliando yang menatapnya dengan tajam.
"Sebenarnya apa tujuanmu? Mengapa kau datang kembali ke dalam hidupku? Bukankah waktu itu sudah jelas mama memintamu untuk pergi dari hidupku. Mengapa kau masih tetap berkeras kepala untuk datang lagi ke kehidupanku? Jawab aku, Leora!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments