Mata Leora pun sempat membulat melihat wanita yang saat ini sedang tersenyum hangat ke arahnya. “Kenapa nenek di sini? Ah, maksudku apakah Anda adalah penghuni baru rumah itu?“ tanyanya sembari menatap ke arah Nyonya Samantha yang kini menghadap ke arah dirinya.
“Iya, aku baru saja pindah semalam,” jawab wanita berusia lanjut tersebut.
Langsung saja sebuah senyum kaku ditujukan oleh wajah Leora saat ini. “Gila, kenapa bisa dia pindah ke tempat ini. Sepertinya dia tidak kaget saat melihatku, apa mungkin dia ini memang sengaja ingin menjadi tetanggaku?“ batin Leora yang merasa ini sangat mengejutkan.
Namun, bagaimanapun juga Nyonya Samantha adalah orang kaya, tidak ada yang tidak mungkin jika dia memang ingin membeli apa pun termasuk perumahan di sana.
“Bagaimana ini, apa Johan sudah tahu tentang neneknya yang pindah ke sebelah rumahku,” batin Leora sembari mengambil ponsel di dalam tasnya. Sesaat kemudian ia pun segera mengusap-usap ponselnya untuk mencari nomor Johan.
Di sisi lain saat ini Nyonya Samantha tengah memperhatikan tingkah laku Leora yang melihat tak tenang. Dia tersenyum kecil melihat wanita yang dikenalkan sebagai calon cucu menantunya tersebut. Sesaat kemudian dia pun kembali menyiram tanaman di halaman rumah tersebut sambil berkata, “Kamu akan membuang sampah?“ tanyanya untuk mengawali obrolan.
Leora pun kembali mengangkat kepalanya yang tadi sempat menunduk menatap ke arah ponsel. “Anu, iya Nek. Ini mau membuang sampah dapur,” jawabnya.
“Ah benar, yang namanya sampah dapur itu harus segera dibuang. Kalau bisa setiap hari agar tidak menumpuk,” sahut Nyonya Samantha dengan santai.
“Hehehe iya Nek,” sahut Leora sembari mengusap tombol warna hijau di layar ponselnya.
Sesaat kemudian Leora pun kembali menatap ke arah layar po6 tersebut dengan gelisah. “Ayo cepat angkat panggilan ini … cepat,” gumannya.
Dan setelah beberapa detik menunggu, akhirnya panggilan tersebut diangkat.
“Halo, kamu di mana?“ ucap Leora ketika panggilan tersebut baru saja diangkat.
“Aku sedang di jalan,” jawab Johan yang ada di dalam panggilan tersebut.
“Apa kamu tahu kalau Nenek kamu sekarang pindah di samping rumahku?“ tanya Leora sembari menatap ke arah lain agar Nyonya Samantha tak bisa begitu mendengar ucapannya.
“Iya, aku sudah sampai di pintu masuk area perumahan ini. Tapi sungguh aku benar-benar tidak tahu kalau nenek akan pindah ke samping rumahmu,” jawab Johan.
“Ya sudah kamu cepat datang ke sini, aku tunggu kamu,” ujar Leoara lalu mematikan panggilan tersebut begitu saja.
“Kalau tahu begini dibayar 50 juta pun aku nggak mau. Ck, ini pasti akan jadi masalah kalau dia benar-benar terus ada di sini dan menjadi tetanggaku,” batin Leora yang merasa gelisah.
Setelah selesai menelpon, kemudian ia pun memasukan kembali ponsel tersebut ke dalam tasnya. Ia lalu melangkah ke sebuah tempat sampah besar yang ada di ujung depan halaman rumahnya. Tempat di mana setiap seminggu dua sekali akan ada orang mengambil sampah-sampah dari tempat sampah tersebut.
“Nenek pindah ke sini dengan siapa?“ tanya Leora dengan lembut. Bagaimanapun juga ia sangat menghormati seorang wanita tua, apalagi orang yang lembut dan baik hati seperti Nyonya Samantha.
“Apa kamu sedang mencari Johan? Kebetulan Nenek pindah ke sini sendirian, mungkin sebentar lagi dia akan sampai di sini soalnya tadi pagi nenek tidak berpamitan.“ Nenek Samantha tersenyum pada Leora.
“Ya Allah, apa-apaan ini? Mengapa menjadi seperti ini? Padahal aku ingin hidup jauh dari mereka berdua," batin Leora gelisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
Sri Wahyuni
mka y leora apa2 jngn d liat dri uang
2023-11-01
0