anak Siapa?

Maksudnya dia itu kabur dari rumah semalam?“ batin Leora.

“Hah, ini hal gila. Mana mungkin seorang nenek kabur dari rumahnya sendiri. Tapi kalau tidak kabur dari rumah, lalu ini apa namanya?“ Leora masih mengomel dalam hati. Ia merasa semakin tak habis pikir dengan hal ini.

Namun seperti yang dikatakan, beberapa saat kemudian terlihat mobil Johan memasuki halaman rumah Nyonya Samantha.

“Itu anaknya sampai juga,” ucap Nyonya Samantha sembari menunjuk ke arah mobil Johan yang baru saja dimatikan mesinnya.

Langsung saja sesaat kemudian terlihat Johan keluar dari mobil tersebut dan berlari kecil ke arah Nyonya Samantha. “Nenek ini apa apaan, kenapa Nenek pergi dari rumah? Kalau ada masalah tolong katakan pada Johan, jangan bersikap seperti ini Nek,” pinta Johan.

“Kamu memarahi Nenek?“ tanya Nyonya Samantha sembari mengerutkan bibirnya.

“Astaga, bukan seperti itu Nek. Aku benar-benar khawatir pada kamu saat tadi pagi tahu kalau kamu sudah pergi dari rumah semalam,” ucap Johan. “Ada apa, Nenek marah padaku?“

Kemudian Nenek Samantha kembali menoleh ke arah tanaman yang sudah di siraminya sejak tadi. Kemudian dengan santai memindahkan selang untuk menyirami tanaman yang lain. “Tidak. Kenapa aku marah pada kamu?Aku hanya ingin tinggal di luar rumah saja, memangnya tidak boleh?“

“Bukannya tidak boleh, tapi Nenek tidak membawa siapa pun ke sini. Lalu bagaimana dengan semua keperluan Nenek? Siapa yang akan menyiapkan semuanya?“ jawab Johan sembari mengurut keningnya.

“Tidak masalah, bukankah ada Leoara di sini, tentu saja aku akan meminta bantuannya,” ujar Nyonya Samantha sembari menatap ke arah Leora.

“Eh gila saja, kenapa aku jadi harus mengurusnya,” batin Leora yang terus saja tersenyum hangat ke arah Nyonya Samantha.

Namun sesuatu tak terduga terjadi, tiba-tiba pintu rumahnya terbuka. Dan tak lama kemudian terlihat seorang malaikat kecil keluar dari sana.

“Ma!“ panggil anak laki-laki Leora sembari berlari kecil membawakan sebuah bungkusan di tangannya.

Tentu saja hal itu langsung mengundang perhatian Leora, Johan dan juga Nyonya Samantha.

“Aduh tambah gawat. Tapi ya sudahlah, mau bagaimana lagi Johan juga sudah berjanji jika ada apa-apa ini akan menjadi tanggungannya,” batin Leora.

“Ma, ini bekal makanannya. Mama lupa membawanya,” ucap Ben sembari menyodorkan sebuah bungkusan untuk Leora ketika sudah sampai di depan wanita yang sangat disayanginya itu.

Leora pun segera menerima bekal tersebut. ”Terima kasih, Sayang,” jawabnya.

Mendengar percakapan tersebut, Nyonya Samantha pun langsung menyerahkan selang di tangannya pada Johan. Lalu ia pun mendekat ke pagar pembatas antara rumahnya dan rumah Leora.

“Halo anak manis, perkenalkan aku nenek Samantha, kamu siapa?“ tanya Nyonya Samantha dengan sebuah senyum hangat di wajahnya.

Tentu saja hal ini langsung mengejutkan Liora yang dengan cepat menoleh ke arah Johan yang saat ini masih terpaku melihat semua hal yang terjadi.

Ben pun berganti menoleh ke arah Nyonya Samantha. Ia lalu menarik senyuman manis di wajahnya. “Namaku Ben, Nenek. Oh, Nenek pasti orang yang dikatakan oleh nenek Maria sebagai tetangga baru kami ya?“ celoteh Ben polos, khas anak kecil.

“Benar, Nenek adalah tetangga baru kalian. Lalu kamu ini siapanya Leora?“

“Mampus,” batin Leora.

“Tentu saja aku anak Mama, ada apa Nek?“ Jawab Ben.

Hal ini tentu saja sangat mengejutkan Nyonya Samantha. Ia pun langsung beralih menatap ke arah Leora.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!