bagaimana bisa?

“Nenek kan sudah kukatakan kami ini masih ingin saling mengenal,” sahut Johan dengan lembut.

Namun, Nyonya Samantha langsung saja kembali menatap Johan dengan tatapan tak senang. “Saling mengenal apanya. Yang namanya seorang wanita itu pasti sangat ingin segera menikah, ini hanya alasan kamu untuk mengulur-ngulur waktu. Dasar cucu tidak berbakti, apa kamu sengaja tidak ingin aku melihat cincitku?“

“Tentu saja bukan seperti itu Nek. Aku pasti ingin sekali melihat Nenek bahagia,” ucap Johan. “Bahkan jika mungkin, aku akan membuatkan banyak cucu untuk Nenek nantinya supaya Nenek bisa puas bermain dengan mereka semua,” hiburnya.

“Puji Tuhan jika kamu benar-benar mempunyai pikiran seperti itu, tapi itu kapan?“ desak Nyonya Samantha.

“Tunggu, puji Tuhan,” batin Leora yang kemudian menoleh ke arah Johan. Iya lalu menyenggol kaki Johan menggunakan kakinya, hingga membuat Johan ikut menoleh ke arah dirinya.

Saat kemudian Leora pun mencondongkan tubuhnya pada Johan dan kemudian berbisik, “Agamamu apa?“ tanyanya.

“Protestan, kenapa?“ tanyanya.

“Aku Islam,” sahut Leora.

Sementara itu saat ini Nyonya Samantha pura-pura tak melihat hal itu. Ia kemudian mengambil ponsel nya. “Bukankah dalam Pengkhotbah pasal 4 ayat 9 sudah dikatakan kalau berdua lebih baik dari seorang diri dan—”

Dengan sengaja Leora menyenggol gelas yang berisi air putih di sampingnya. “Astagfirullah!“ serunya sembari berjingkat seolah-olah terkejut karena gelas tersebut terjatuh.

“Kamu tidak apa-apa kan, Le?“ tanya Johan yang langsung berpura-pura mengkhawatirkan Leora.

“Ah, aku tidak apa-apa. Aku sangat ceroboh sepertinya,” jawab Leora seolah semua itu benar-benar tidak disengaja.

Langsung saja Nyonya Samantha terdiam. Ekspresi wajahnya yang tadinya tenang, tiba-tiba terlihat gusar. “Jadi dia seorang muslim,” batinnya sembari memperhatikan tingkah Johan dan Leora.

Kemudian Nyonya Samantha pun menghela napas panjang. “Kamu tidak apa-apa kan?“ tanyanya masih dengan sikap lembut seperti sebelumnya.

“Kenapa dia masih biasa saja, aku pikir dia akan langsung menyuruhku meninggalkan cucunya,” batin Leora dan menoleh ke arah Nyonya Samantha.

“Ah, aku tidak apa-apa Nek. Aku tadi benar-benar tidak sengaja. Ah aku memang sering ceroboh akhir-akhir ini,” ucap Leora seolah sedang mengeluh tentang dirinya sendiri.

“Tidak apa-apa, ceroboh itu manusiawi,” jawab Nyonya Samantha.

Satu jam berlalu. Setelah makan siang yang pada akhirnya menjadi sedikit canggung itu, Leora pun langsung kembali ke rumahnya. Namun, siapa sangka ketika ia sampai di rumah terlihat dua malaikat kecil yang sangat disayanginya itu kini tengah menyambutnya.

“Nek, Mama sudah pulang!“ teriak Ben yang kemudian berlari ke arah dapur.

“Ada apa?“ tanya Leora sembari menatap ke arah Bella yang saat ini sedang menggandeng tangannya.

“Ada deh Ma, rahasia,” sahut Bella sembari tersenyum manis.

“Ah ada-ada saja mereka,” batin Leora sembari menghembus panjang.

Setelah beberapa saat melangkah, akhirnya Leora pun sampai di ruang makan. Matanya langsung membola ketika melihat berbagai hidangan yang ada di atas meja makan.

“Wah ada pesta apa ini?“ tanya Leora sembari mendekat ke arah meja makan dan kemudian memandangi setiap makanan khas rumahan di atas meja tersebut dengan ekspresi takjub.

Tak ada yang menjawab pertanyaan Leora, bahkan Bella saat ini berjalan ke arah dapur yang berada di belakang sekat yang ada di sana.

“Happy birthday to you, happy birthday to you ….“ Bella dan Ben saat ini bernyanyi dengan kompak sembari mengiringi Maria yang saat ini sedang memegang sebuah nampan yang berisikan kue dengan lilin angka 25 di atas kue tersebut.

“Ah aku lupa,” gumam Leora sembari terus menatap ke arah tiga orang yang sangat disayanginya itu.

“Kami tahu kalau kamu pasti akan lupa dengan hari ini,” sahut Maria sembari tersenyum hangat pada Leora.

"Ternyata sudah lama sekali aku tidak berkumpul bersama keluargaku. Bolehkah aku merindukan mereka?" Leora membatin sakit hati. Sungguh dia sangat merindukan orangtuanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***