"Menikah?" Leora dan Johan terkejut bukan main. Namun, Samantha tersenyum hangat. Membuat Leora dan Johan menundukkan kepalanya.
"Mengapa sekarang aku malah terjebak dengan situasi yang seperti ini? Padahal aku hanya ingin membantu johan dan mendapatkan uang. Mengapa jadi seperti ini?" Leora membatin dalam hati. Wanita itu mulai panik. ketika tiba-tiba Nenek Samantha berbicara mengenai pernikahan.
"Astaga! Kenapa Nenek Samantha malah membahas tentang pernikahan? Sial! Padahal aku belum mengatakan apapun. Apakah mungkin karena aku sudah berjanji akan menikah dengan kekasihku dalam waktu dekat? Dasar sialan! Seharusnya aku tidak mengatakan hal itu!" Johan membatin kesal.
Laki-laki itu tidak menyangka apabila rencananya gagal total. Sekarang dirinya harus bertambah gelisah lantaran Nenek Samantha justru menginginkan sebuah pernikahan.
"Benar. Ini tentang pernikahan. Kalian sudah menjalin hubungan selama 2 tahun lamanya. sedangkan Leora, aku yakin tidak ingin menunggu lebih lama lagi," ucap Samantha.
Leora memejamkan kedua matanya. "Maaf, Nek. Tapi Leora masih belum siap untuk menikah. Pembahasan ini terlalu terburu-buru. Sedangkan tadinya aku datang ke sini, Johan ingin mengajakku agar bertemu denganmu, Nek. Dan itu bukan tentang pembahasan suatu pernikahan."
Johan bernapas lega. Leora ternyata memang bisa diandalkan. Terlebih pertanyaan mendadak yang diajukan oleh Nenek Samantha itu cukup sering terjadi di sekitar.
"Nenek, jangan memberikan tekanan pada Leora. Nanti dia malah tertekan!" timpal Johan.
Nenek Samantha menoleh ke arah Johan. "Tekanan bagaimana, Johan? Kalian ini sudah menjalin hubungan selama 2 tahun. Pasti sudah saling mengenal untuk waktu yang lama. Nenek tidak ingin kau kehilangan wanita baik hati seperti Leora."
Deg!
Hati Leora teras tersentil mendengar pernyataan dari Nenek Samantha. Yang mana Nenek Samantha mengatakan jika Leora merupakan wanita baik hati.
"Seandainya Nenek Samantha tahu seperti apa masa laluku. Mungkinkah dia akan bersikap baik seperti saat ini?" Leora membatin sedih.
Sewaktu itu… Dua tahun yang lalu … Leora telah memutuskan untuk pergi. Leora pergi bersama Maria ke Negara Inggris. Di sana Maria memperkenalkan Leora kepada teman-temannya yang lain. Terlebih Maria juga memiliki posisi penting di dalam organisasi tersebut.
Meskipun pada awalnya Leora sangat kesulitan untuk beradaptasi, untungnya Maria bersedia membantu Leora sehingga Leora mampu berdiri sendiri.
Maria memang bukanlah ibu kandung Leora. Namun selama satu tahun lamanya Leora bersama dengan Maria, Leora seperti mendapatkan kasih sayang seorang ibu. Sebab Maria sudah menganggap Lurah seperti anaknya sendiri.
"Kau yakin akan mengambilnya sebagai misi pertamamu?" Maria khawatir dengan Leora yang rupanya telah berani untuk mengambil misi kala itu.
"Tentu saja, Ma. Apalagi dengan uang yang ditawarkan sangatlah besar. Setidaknya cukup untuk membayar utang kita. Lagipula penghasilanku dari menulis novel dan menjaga butik pun tidak banyak. Hanya cukup untuk kebutuhan anak-anak dan makan saja. Lalu untuk tabungan? Sekarang tubuhmu sudah tidak mungkin lagi untuk mengikuti misi. Apalagi dengan kondisimu saat ini yang mulai menurun." Leora tersenyum ketika ia sudah mendapatkan topeng yang ia inginkan.
"Maafkan aku yang sudah menjadi bebanmu, Nak. Tapi ini sebenarnya bukanlah kewajibanmu itu menafkahiku. Mungkin aku juga bersalah lantaran sudah menyeretmu ke dalam dunia yang tidak seharusnya kamu masuki," sesal Maria.
"Apa yang Mama katakan? Itu semua tidak benar. Mamaa sudah memberikan tempat tinggal yang layak untuk kami bertiga. Daripada aku harus membayar uang sewa setiap bulan lebih baik memang seperti ini. Kembali ke negara asal Mama dan mendapatkan tempat tinggal." Leora tersenyum.
Dia tidak ingin membuat Maria bersedih dan terus saja menyesal. Sebab belakangan ini Maria seringkali menyalahkan diri dan mengatakan bahwa kehidupan di dalam organisasi sangat keras. Akan tetapi Leora sudah memikirkannya dengan matang.
"Andai saja Mama Maria tahu tujuanku untuk bergabung dengan organisasi. Hal itu kulakukan supaya aku bisa memiliki kekuatan agar membalas dendam pada manusia-manusia yang sudah berlaku tak adil kepadaku." Leora membatin.
Inilah tujuan Leora yang sebenarnya. Bergabung dengan organisasi hitam merupakan kekuatan yang membuat Leora memiliki karakter berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya Leora merupakan seorang gadis yang lemah lembut, kini wanita itu telah berubah.
"Apakah kau sudah menyiapkan amunisi?" tanya Maria.
"Jangan khawatir. Jika aku tidak memiliki nilai yang bagus dalam penilaian, aku juga tidak akan berani mengambil misi ini," jawab Leora.
Sejak saat itu Leora terus mengambil misi yang ada dalam organisasinya. Tentu saja hal itu dilakukan oleh Leora agar mendapatkan uang. Terlebih uang yang didapatkan oleh Leora sangat besar.
Sehingga setelah Leora menerima misi-misi tersebut kehidupan Leora dan anak-anaknya mulai membaik. Bahkan Leora mampu memperbaiki rumah Maria.
Tak lama setelah itu Leora mendengar kabar bahwa rupanya Al akan menikah. Membuat Leora kembali untuk mempersiapkan rencananya balas dendam pada Al.
Meskipun Leora harus melakukan perjalanan yang cukup panjang setiap harinya. Namun, setidaknya Leora bisa kembali pada hidup Al. Bukan untuk menjadi kekasihnya lagi. Namun mencoba untuk menjadi bayang-bayang Al dan membuat Al merasakan hal yang sama seperti yang sudah dirasakan oleh Leora di masa lalu.
Akan tetapi mengapa situasinya menjadi seperti ini? Tanpa sengaja Leora bertemu dengan orang asing dan menjadi kekasih bayarannya.
Lebih mengejutkannya lagi kini Leora justru mendapatkan masalah. Sebab Leora malah diminta untuk menikahi Johan. Wanita itu menundukkan kepalanya. Ia tidak berani untuk menatap Samantha.
"Mengapa kalian diam saja? Bukankah ini merupakan waktu yang tepat?" Samantha berharap jawaban dari Leora maupun Johan.
"Apa yang dikatakan oleh Leora benar Nek. Kita di sini untuk makan malam. Bukan untuk membahas pernikahan. Kita bisa membicarakannya dalam waktu dekat. Namun bukan sekarang. Johan harap Nenek mengerti." Johan berbicara dengan nada yang lembut dan hati-hati.
Sekali lagi Johan tidak ingin membuat Samantha merasa kecewa. Terlebih ada banyak hal yang harus dipikirkan oleh Johan. Laki-laki itu melirik Leora yang sedang terdiam di sampingnya.
"Ini semua di luar perkiraanku. Aku tidak menyangka jika nenek justru meminta kami berdua untuk menikah. Rasanya tidak enak padannya yang sekarang harus terjebak dalam situasi aneh ini." Johan membatin gelisah. Terlebih ia tidak enak pada Leora yang sudah bersedia membantunya secara mendadak.
"Benar, Nek. Lagipula ini merupakan pertemuanku dan Nenek untuk pertama kali. Bukankah lebih baik jika kita mendekatkan diri? Apalagi ini menyangkut masa depan kami berdua. Leora pikir semuanya perlu dipikirkan secara matang." Akhirnya Leora memberanikan diri untuk membuka suara.
Kali ini Samantha seperti berpikir keras. Terlihat jika Samantha mulai terdiam. Mendadak suasana menjadi hening. Meski begitu, Leora maupun Johan menunggu jawaban Samantha dengan hati yang berdebar.
"Baiklah. Kalau begitu besok datang ke rumah kami. Apakah kau bersedia untuk datang Leora?" Samantha mengundang Leora untuk datang ke rumah. Reaksi dari Samantha laki-laki membuat Leora maupun Johan terkejut.
"Mengapa dia sangat keras kepala?" batin Leora dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments