Alisa memalingkan wajahnya ke arah lain dan menghabiskan makanannya.
###
"Habis makan cuci piring yah. " Perintah Ratih, sekali lagi melewati meja makan dengan menghentai-hentakkan kakinya ke arah dapur.
Alisa mengangguk dengan patuh.
Ratih dan Bi Karsih benar-benar memiliki karakter yang jauh berbeda, entah kenapa Alisa merasa jika Ratih tidak menyukainya.
Apalagi perempuan itu secara terang-terangan mengatai Alisa sebagai gundik tuan Cipto, padahal jelas-jelas ia adalah istri sah yang di nikahi tuan Cipto di depan penghulu dan mereka bahkan memiliki surat nikah.
Namun, Alisa tidak ingin terlalu memikirkan ucapan Ratih tadi, biar saja perempuan itu ingin berkata apa. Tujuan Alisa menikah dengan tuan Cipto memang untuk mengabdikan dirinya pada laki-laki itu, meskipun pada awalnya Alisa terpaksa demi melunasi hutang-hutang orang tuanya.
Setelah selesai mencuci piring, Alisa mendengar suara mobil tuan Cipto memasuki halaman rumah dengan cepat Alisa berlari ke pintu depan untuk menyambut suaminya itu.
"Selamat pagi tuan." Sapa Alisa, menampilkan senyuman terbaiknya, meskipun sudah di hukum selama beberapa hari di dalam kamar, akan tetapi Alisa tetap harus bersikap baik pada suaminya itu.
"Pagi Alisa. " Balas Tuan Cipto ekspresinya nampak datar, laki-laki itu masuk ke dalam rumah melewati Alisa yang saat ini sedang berdiri di depan pintu.
Dengan sigap Alisa mengikuti langkah suaminya yang saat ini sedang menuju ruang tengah.
Tuan Cipto merebahkan tubuhnya di atas sofa berukuran besar lalu menyalakan TV, sementara Alisa berdiri dengan kikuk di dekat sofa tersebit. Gadis itu sama sekali tidak berani untuk sekedar duduk ataupun bertanya sesuatu.
Alisa takut, menyinggung perasaan tuan Cipto.
"Duduklah." Perintah tuan Cipto kemudian.
Alisa lalu duduk di lantai, alih-alih duduk di sofa yang lain.
"Jangan duduk di lantai, kau ini istriku duduklah di atas sofa itu. " Perintah tuan Cipto lagi yang membuat Alisa seketika tersentak dan segera duduk di atas sofa.
Tuan Cipto menghela nafasnya berat. Suasana seketika menjadi hening, Alisa tidak berani memulai pembicaraan sementara tuan Cipto asyik memejamkan matanya padahal laki-laki itu sudah menyalakan TV.
"Alisa... " Panggil laki-laki itu.
"Iya tuan, tuan mau apa? mau kopi? Teh? Atau yang lain?. " Ujar Alisa, inisiatif.
"Jangan bersikap seperti pembantu, kau ini istriku jangan melakukan sesuatu yang sama sekali bukan tugasmu kau hanya perlu memperhatikanku, melihatku dan bertindak sebagai istriku. " Oceh tuan Cipto.
Alisa kembali terdiam, serba salah.
"Mendekatlah... " Ujar tuan Cipto megenakkan tubuhnya dan mengisyaratkan pada Alisa untuk mendekat.
Alisa dengan patuh menuruti suaminya itu, mereka kini duduk berdampingan.
"Apa kau pandai memijat?. " Tanya laki-laki itu.
Alisa nampak keheranan mendengar pertanyaan tersebut, tuan Cipto bahkan tidak membahas kejadian beberapa hari belakangan seakan-akan tidak ada yang terjadi selama beberapa hari itu.
"Aku bisa tuan, tapi aku tidak tau apakah tuan akan suka atau tidak... " Balas Alisa, sedikit ragu dengan kemampuannya.
Alisa dulunya sering memijat ibunya saat masih di rumah gubuk, kadang meskipun Alisa juga sedang merasa kelelahan namun demi menyenangkan ibunya itu, Alisa rela.
Ibunya juga sering memuji tangan Alisa yang sangat pandai memijat, namun Alisa tidak tau apakah tuan Cipto juga akan suka dengan pijatannya atau tidak makanya gadis itu nampak ragu.
"Aku suka, aku pasti akan suka, tolong pijatkan kepalaku. " Pinta tuan Cipto.
Kali pertama laki-laki itu meminta Alisa melakukan sesuatu.
Alisa kemudian mengangguk dan memberikan isyarat pada tuan Cipto untuk berbaring.
"Aku ingin berbanding di pahamu saja. " Ujar Tuan Cipto, seketika membuat Alisa tersipu saat tuan Cipto membaringkan kepalanya diatas pahanya lalu mengarahkan tangan Alisa untuk menyentuh kepala laki-laki itu.
"Pijit lah di bagian situ, kepalaku terasa sangat pening. " Lanjut tuan Cipto memberikan aba-aba.
Alisa tanpa berkata apapun melaksanakan tugasnya dengan baik, perlahan tangannya memijat kepala tuan Cipto dengan sangat lembut namun penuh penekanan di beberapa titik.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments