Istri Muda Tuan Cipto (Pelunas Hutang)

Istri Muda Tuan Cipto (Pelunas Hutang)

Bagian 1 : PROLOG

Selamat datang di karya baruku. Proses penulisan dan penguatan karakter dalam tokoh selalu ku pelajari dengan baik, Insha Allah setiap karya baru Puebi dan kosa kata akan ku perbaiki lagi dan lagi.

Happy Reading and Enjoy Guys.

Alisa Soebandono, gadis berusia 19 tahun yang kini bekerja sebagai penjaga toko jilbab di salah satu pasar swalayan yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Alisa tinggal bersama ibu dan dan ayah tirinya, semenjak usaha percetakan ibunya bangkrut akibat judi togel yang sering di lakukan ayah tirinya.

Alisa tidak pernah tahu siapa ayah kandungnya, karena setiap kali gadis itu bertanya dan membahas tentang ayah kandungnya, ibunya akan langsung mengomel dan mencaci maki gadis itu.

Alisa hanya bisa gigit jari saat melihat satu persatu teman-teman sekolahnya melanjutkan study mereka ke jenjang perguruan yang lebih tinggi.

Alisa bisa saja melanjutkan kuliahnya dengan uang tabungan yang telah gadis itu kumpulkan selama bertahun-tahun di dalam sebuah celengan berbentuk babi. Akan tetapi, karena melihat orang tuanya yang sengsara akibat penagih hutang yang hampir tiap hari datang mengacak-acak rumah mereka. Alisa dengan berat hati harus mengikhlaskan tabungannya tersebut untuk membayar sebagian kecil hutang orang tuanya.

Walaupun gaji yang di dapatkannya dari bekerja di toko hanya pas-pasan namun gadis itu merasa sangat bersyukur bisa membantu menutupi kebutuhan hidup keluarganya di rumah. Tidak ada alasan bagi Alisa untuk tidak merasa bersyukur karena masih di berikan umur yang panjang dan kesehatan.

Apalagi saat ini Alisa sedang menjalin sebuah hubungan romantis dengan seorang laki-laki yang di kenalnya melalui sosial media, mereka sudah pernah bertemu sebanyak dua kali dan hari ini rencananya mereka akan bertemu lagi di sebuah taman kota.

Laki-laki bernama Agus Sucipto, berusia 22 tahun dan saat ini laki-laki itu sedang berkuliah di kota sebelah, itulah alasan utama mengapa selama tiga bulan hubungan mereka berjalan baru dua kali mereka sempat bertemu. Meskipun sebenarnya mereka tinggal di kota yang sama.

"Bu, saya permisi mau pulang duluan. " Ujar Alisha kepada pemilik toko karena waktu sudah menunjukkan pukul 16.00.

"Udah jam empat yah nduk? Ya udah kamu hati-hati yah di jalan, ini uang buat jajan kamu. " Ujar Bu Hayati menyodorkan uang 10.000an sebanyak dua lembar.

"Ah Terima kasih banyak bu, kalau gitu saya pamit yah bu. " Balas Alisha, menerima uang tersebut dan bergegas meninggalkan toko.

Senyuman di wajah Alisha terus mengembang, memikirkan pertemuan ketiganya nanti dengan Agus.

Alisa sudah memikirkan, malam ini ia dan Agus harus memiliki poto bersama, untuk di unggah ke media sosialnya.

Sesampainya di taman kota, Alisha memperhatikan sekitarnya yang lumayan ramai di sore hari.

Hal yang biasa terjadi, karena sore ini langit tampak sangat cerah tentunya langit senja akan terlihat sangat cantik sebentar lagi. Para anak senja akan berlomba-lomba mengabadikan moment tersebut dengan smarthphone mereka.

Alisa memilih bangku yang berada di bawah salah satu pohon beringin, bangku tersebut baru saja di tinggalkan oleh sepasang kekasih, Alisa merasa sangat beruntung bisa langsung mendapatkan bangku tersebut.

Sembari menunggu Agus, Alisa sesekali memperbaiki penampilannya dan mengatur posisi duduknya agar terlihat cantik dan manis di mata Agus nanti.

Setengah jam akhirnya berlalu, Alisa menatap kembali layar ponselnya.

"Kenapa mas Agus belum sampai yah? Jangan-jangan dia ada apa-apa lagi di jalan?. " Lirihnya pelan.

Alisa mulai merasa khawatir, takut jika ada sesuatu yang terjadi kepada Agus di perjalanan.

Sesekali Alisa membuka aplikasi pesbuknya, mengecek apakah sosial media Agus telah aktif karena Alisa sudah mengirimkan laki-laki itu puluhan chat, mengabarkan bahwa dirinya sudah berada di taman, tempat mereka akan bertemu.

Langit sudah mulai gelap, satu persatu orang-orang yang berada di taman tersebut juga sudah pulang di gantikan dengan orang-orang baru yang datang.

Alisa masih berharap Agus datang, meskipun laki-laki itu terlambat. Alisa dengan senang hati akan memakluminya. Namun, satu jam telah berlalu Agus tak kunjung datang.

"Allahu Akbar... Allahu Akbar... " Suara Kumandang Adzan dari pengeras suara salah satu masjid yang berada tidak jauh dari taman tersebut.

"Alhamdulillah.. Masya Allah. " Gumam Alisa, mengucap syukur karena dirinya masih bisa mendengar suara Adzan yang memanggilnya untuk segera melaksanakan ibadah sholat maghrib.

Dua puluh menit berlalu, setelah kembali ke taman dengan perasaan deg-degan Alisa berjalan dengan tergesa-gesa berharap Agus sudah berada di taman dan menunggunya. Namun, nihil.

Alisa hari ini sepertinya harus menelan kekecewaan, karena Agus sama sekali tidak pernah datang.

Alisa memperhatikan sekitarnya dan mengecek kembali ponselnya. Sosial media Agus juga tidak pernah aktif. Dengan gontai gadis itu berjalan pulang dengan perasaan sedih, kecewa sekaligus bingung.

Dalam hatinya, Alisa bertanya-tanya.

"Apa salahku? Apakah aku membuat kesalahan kepada mas Agus?. ". Tanpa sadar air matanya mengalir.

Sesampainya di dalam rumahnya yang sederhana, sekali lagi Alisa mengecek ponselnya dan mendapati sosial medianya telah di blokir oleh Agus. Alisa langsung terdudik lemas di atas kasurnya sambil terisak.

" Hiksss, tega kamu mas Agus, apa salahku?. " Rintih gadis itu.

BRAK

GUBRAK

PRAK

Terdengar suara dari luar kamarnya, Alisa segera menghapus air matanya dan memasang kembali jilbabnya yang sempat ia lepas.

"Ada apa ini?. " Pekik Alisa, saat melihat tiga orang laki-laki bertubuh kekar masuk ke dalam rumahnya dan mengangkat beberapa barang elektronik.

"Heh, apa-apaan kalian? Itu punyaku, aku membelinya menggunakan uangku. " Pekik Alisha.

"Jangan mencoba menghalangi kami, ini sudah menjadi tugas kami, orang tua kamu belum membayar utangnya yang sudah menunggak anggap saja ini sebagai cicilan utang mereka, walaupun harganya tidak seberapa. " Balas salah satu preman bayaran tersebut.

"Jangan, TOLONG, TOLONG. " Alisha mencoba berteriak. Namun tidak lama kemudian muncul satu preman lagi membawa ayah dan ibunya, wajah mereka babak belur, lebam di sana sini.

Preman yang baru masuk itu langsung meloarkan orang tua Alihsa ke arah gadis itu.

"Ayah, ibu? Apa yang terjadi, kenapa kalian bisa seperti ini?. " Tanya Alisa khawatir menerima luka pada wajah ibunya.

"Orang tua kamu itu sudah menunggak bayar cicilan selama dua bulan. " Jelas salah satu preman.

"Hah?, saya sudah membayarnya satu bulan yang lalu tidak mungkin orang tua saya menunggak, kalian jangan coba menipu keluarga saya yah. "Pekik Alisa.

Salah satu preman kemudian melemparkan surat-surat kwitansi kepada Alisa.

Alisa kemudian membaca satu persatu kertas itu. Sedetik kemudian gadis itu tersentak kaget.

Bersambung.. .

Terpopuler

Comments

Kiki Amelia

Kiki Amelia

hahahha di pake sawer biduan kali kak😭😂

2023-04-10

1

Ida Kitty

Ida Kitty

jadi kemana cicilan 1 bulan yang sudah di bayar Alisa? jangan2 diambil ayah tirinya tu, buat beli pulsa paketan.🤣🤣🙏🙏 becanda ya k.., ceritanya bagus banget kok k.👍👍👍

2023-04-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bagian 1 : PROLOG
2 Bagian 2 : Awal Mula.
3 Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4 Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5 Bagian 5 : Nona Alisa
6 Bagian 6 : Takjub
7 Bagian 7 : Album Poto
8 Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9 Bagian 9 : Takut
10 Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11 Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12 Bagian 12 : Cemburu
13 Bagian 13 : Darah
14 Bagian 14 : Malu-malu
15 Bagian 15 : Penasaran
16 Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17 Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18 Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19 Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20 Bagian 20 : Pijat
21 Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22 Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23 Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24 Bagian 24 : Anak Laki-laki
25 Bagian 25 : Terlambat
26 Bagian 26 : Membuat Pilihan
27 Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28 Bagian 28 : Dilema
29 Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30 Bagian 30 : Ibu Tiri
31 Bagian 31 : Pingsan
32 Bagian 32 : Lumpuh
33 Bagian 33 : Maaf
34 Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35 Bagian 35 : Sadar
36 Bagian 36 : Belum Ikhlas
37 Bagian 37 : Pembantu Baru?
38 Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39 Bagian 39 : Agus Kesal
40 Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41 Bagian 41 : Ratih Akting
42 Bagian 42 : Janji Kelingking
43 Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44 Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45 Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46 Bagian 46 : Rasa Penasaran
47 Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48 Bagian 48 : Jangan Suudzon
49 Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50 Bagian 50 : Mencari Informasi
51 Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52 Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53 Bagian 53 : Agus Cemburu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bagian 1 : PROLOG
2
Bagian 2 : Awal Mula.
3
Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4
Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5
Bagian 5 : Nona Alisa
6
Bagian 6 : Takjub
7
Bagian 7 : Album Poto
8
Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9
Bagian 9 : Takut
10
Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11
Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12
Bagian 12 : Cemburu
13
Bagian 13 : Darah
14
Bagian 14 : Malu-malu
15
Bagian 15 : Penasaran
16
Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17
Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18
Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19
Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20
Bagian 20 : Pijat
21
Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22
Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23
Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24
Bagian 24 : Anak Laki-laki
25
Bagian 25 : Terlambat
26
Bagian 26 : Membuat Pilihan
27
Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28
Bagian 28 : Dilema
29
Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30
Bagian 30 : Ibu Tiri
31
Bagian 31 : Pingsan
32
Bagian 32 : Lumpuh
33
Bagian 33 : Maaf
34
Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35
Bagian 35 : Sadar
36
Bagian 36 : Belum Ikhlas
37
Bagian 37 : Pembantu Baru?
38
Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39
Bagian 39 : Agus Kesal
40
Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41
Bagian 41 : Ratih Akting
42
Bagian 42 : Janji Kelingking
43
Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44
Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45
Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46
Bagian 46 : Rasa Penasaran
47
Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48
Bagian 48 : Jangan Suudzon
49
Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50
Bagian 50 : Mencari Informasi
51
Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52
Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53
Bagian 53 : Agus Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!