Alisha kemudian membaca satu persatu kertas itu. Sedetik kemudian gadis itu tersentak kaget.
###
"Apa ini?. " Tanya Alisa memastikan angka-angka yang baru saja di lihatnya.
Alisa tidak akan pernah menyangka kertas-kertas itu akan menjadi awal Mula babak baru kehidupannya.
"Itu nominal hutang-hutang orang tua kamu, kami sama sekali belum pernah menerima pembayaran cicilannya dua bulan terakhir!. " Jelas salah satu preman.
"Hah?. " Alisa kembali terkejut, memastikan sekali lagi angka-angka pada nota tersebut yang jika di total orang tua Alisa hampir mencapai 300.000.000 Rupiah.
Alisha sontak terduduk lesu di samping ibunya, kemudian gadis itu menatap ayah tiri dan ibunya tersebut.
"Kalian tidak membayarkan uang yang sudah Alisha kasih?. " Tanya Alisa kepada orang tuanya. Alisha ingat betul, ia memberikan uang tabunganya senilai 19.000.000 Rupiah untuk orang tuanya satu bulan yang lalu.
"Maaf Alisa, uang tersebut sudah ayahmu pakai untuk membeli beberapa nomor togel dan sebagiannya untuk membeli makanan, kami pikir uang tersebut akan bertambah pada awalnya namun, pada saat detik-detik terakhir ternyata kami kalah dan... " Ibu Alisa tidak melanjutkan kata-kata nya setelah melihat ekspresi kecewa sekaligus ekspresi shock Alisa.
"Kalian..." Alisa kehabisan kata-kata. Sementara ayah tiri Alisa mencoba bernegosiasi dengan preman yang membawa mereka tadi masuk.
"Tolong pak, beri saya kesempatan, saya pasti akan mendapatkan cicilannya bulan ini, tolong berikan saya kesempatan. " Pinta Ayah Tiri Alisa, memeluk lutut preman tersebut.
"Jangan sentuh saya dengan tangan kotormu itu, tidak ada kesempatan lagi, Tuan Cipto telah memberikan kasian kesempatan selama berbukan-bulan, namun kalian telah ingkar janji kepada Tuan kami, tidak ada pilihan lain kalian harus membayarnya hari ini!. " Tegas preman itu.
"Tuan tolong kami sama sekali tidak memiliki apa-aoa untuk kami berikan kepada tuan-tuan hati ini, ambil saja seluruh barang berharga di rumah ini untuk membayar cicilan kami, saya dan suami saya akan berusaha minggu ini mencari pembayaran cicilannya lagi. " Timpal Ibu Alisa ikut berlutut di depan para preman itu.
Alisa yang melihat itu hanya bisa menghela nafas, uangnya sudah tidak ada. Dirinya hanya bisa pasrah menyaksikan orang tuanya bagaikan pengemis.
"Bagaimana, apa kalian mendapatkan barang berharga lainnya?. " Tanya preman yang membawa orang tua Alisha masuk tadi kepada ketiga bawahannya.
"Tidak ada bos, hanya televisi tua ini dan kipas angin baru itu. " Jelas salah satu preman.
Bruk
Brak
Brak
Bos preman tersbut mengobrak abrik isi rumah Alisa. Orang tua Alisa sontak melindungi diri mereka sambil terus memohon ampun dan keringanan.
"Kalau kalian miskin, harusnya kalian sadar diri jangan coba-coba berjumpa dan mengambil pinjaman, dasar orang-orang miskin bodoh, di rumah kalian sama sekali tidak ada barang berharga, CUIH. " Pekik bos preman tersebut.
"Ampun, ampuni kami. " Pinta ayah tiri Alisa.
"Ampun tuan, tolong beri kami kesempatan satu minggu saja. " Timpal Ibu Alisa.
"Tidak ada ampun untuk kalian, heh apa yang kalian tunggu hajar mereka lagi sampai mampus!. " Perintah bos preman itu kepada para bawahannya.
Ketiga preman tadi bersiap-siap untuk menghajar orang tua Alisa. Untungnya Alisa segera menahan para preman tersebut.
"Berhenti, tolong berikan kami kesempatan saya akan bekerja lebih keras untuk membantu melunasi orang tua saya, tolong ampuni kami, berikan kami kesempatan setidaknya satu minggu lagi. " Pinta Alisa.
"Heh gadis kecil, tidak usah ikut campur. " Ujar salah satu preman mendorong tubuh Alisha agar gadis itu menjauh dari orang tuanya.
"Tolong Tuan, apapun akan saya lakukan untuk membantu orang tua saya, jangan pukuli mereka lagi, berikan kami kesempatan, kasihilah kami Tuan. " Pinta Alisa deraian air matanya sepertinya berhasil membuat ketiga preman itu mundur satu langkah, namun tidak dengan sang bos preman.
Bos preman tersebut melangkah ke arah Alisa, kemudian ikut berjongkok di depan gadis itu. sedetik kemudian preman itu mendekati wajah Alisa lalu menariknyamenariknya.
Deg.
Mata mereka saling bertatapan sepersekian detik, hingga Alisa sontak menutup rapat matanya karena takut.
Tubuh Alisa bergetar, jantungnya seperti akan meledak sebentar lagi. Saking dekatnya jarak di antara mereka, bau busuk nafas preman tersebut memenuhi indera penciuman Alisa.
Bos preman tersebut memperhatikan seluruh wajah Alisa, hingga ke bagian tubuh gadis itu. Tidak lama, bos preman kembali berdiri dan berbisik-bisik kepada para bahawannya, entah apa yang sedang mereka bicarakan.
Alisha kembali membuka matanya, air liurnya bahkan terasa sangat sulit untuk dirinya telan.
"Tolong pak, tolong berikan kami kesempatan satu minggu lagi. " Ujar Ayah tiri Alisha lagi, mencoba bernegosiasi.
"Iya Pak kasihanilah kami, kami pastikan satu minggu lagi akan membayar cicilannya. " Timpal Ibu Alisa.
"Kalian harus membayarnys hari ini, saya akan memberikan dua pilihan kalian harus membayar lunas utang kalian hari ini, bagaimanapun caranya kami tidak peduli atau kalian akan kami pukuli sampai mati dan mayat kalian akan kami kremasi dan abu kalian akan kami sebar ke berbagai kota dan tidak akan ada yang akan mencari kalian atau. " Ancam bos preman tersebut.
"Tapi, kami sungguh tidak punya apa-apa untuk di berikan kepada tuan hari ini. " Balas ibu Alisa.
"ADA." Tegas preman tersebut.
Orang tua Alisa sontak mengangkat kepalanya, tidak mengerti.
"Dia." Tunjuk preman tersebut ke arah Alisa.
Alisha sontak menganga, shock.
"Maksud tuan?. " Tanya Ibu Alisa.
"Serahkan gadis itu kepada Tuan Cipto, maka kami anggap utang kalian lunas. " Jelas bos preman tersebut.
Orang tua Alisa sontak bertatapan, sedetik kemudian mereka menatap Alisa dengan ekoresi penuh harap.
Alisa yang langsung menangkap sinyal kurang menyenangkan tersebut kemudian langsung menggelengkan kepalanya.
"Tidak aku tidak mau. " Pekik Alisa.
Bug
Bug
Dua kali hantaman mengenai kepala ibu Alisha yang langsung terkapar tidak sadarkan diri.
"Berhenti, Ya Allah jahat sekali kalian. " Teriak Alisa mencoba melindungi Ibunya.
"Kalau kamu ingin kami berhenti, maka pilihannya saat ini ada di tanganmu. "
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments