"Darah?. " Lirih gadis itu saat melihat bekas darah yang hampir mengering di atas kasurnya.
###
Alisa terbelalak kaget, menyadari sesuatu.
"Pecah perawan?. " Gumam Alisa, hanya kalimat itu yang terlintas dalam pikirannya saat ini.
Sekali lagi, bagaikan mimpi Alisa terduduk lemas di lantai kamarnya, menyadari dirinya semalam sudah benar-benar melakukan hubungan suami istri bersama tuan Cipto.
"Tuan Cipto? Kemana dia?. " Gumam Alea lagi, baru menyadari suaminya itu sudah tidak ada di dalam kamarnya.
Alea kemudian memutuskan untuk segera masuk ke dalam kamar mandi, membersihkan dirinya.
###
Sementara di tempat lain tuan Cipto saat ini sedang berada di salah satu bangunan pasar bersama beberapa anak buahnya untuk memeriksa ke adaan pasar tersebut.
Para pedagang disana ternyata kebanyakan mengambil pinjaman modal dari tuan Cipto, ini kali pertemanan laki-laki itu turun langsung ke lapangan untuk melihat bisnisnya.
"Tuan Cipto? Wuah tumben sekali tuan datang ke tempat ini. " Sapa seorang pedagang toko baju khusus perempuan yang saat ini tokonya sedang di kunjungi oleh tuan Cipto.
"Iya, saya sedang mencari sesuatu. " Balas Tuan Cipto.
Pedagang baju itupun mempersilahkan tuan Cipto untuk melihat-lihat.
"Silahkan tuan. " Ujar pedagang itu yang nampak kebingungan namun tidak berani bertanya.
"Emhhh ukuran berapa pakaian itu?. " Tanya tuan Cipto menunjuk pakaian-pakain perempuan lengan panjang yang di pamerkan di etalase.
"Ini rata-rata ukuran M dan L tuan, kalau boleh tau tuan ingin membelinya untuk siapa?. " Tanya pedagang itu, memberanikan dirinya untuk bertanya.
"Untuk istri ku. " Balas tuan Cipto dengan santainya.
Pedagang itupun kembali bertanya.
"Maaf jika saya lancang, berapa berat badan istri tuan?. "
Tuan Cipto nampak berpikir sejenak.
"Heh jangan banyak tanya, langsung saja kasih tuan Cipto pakaian-pakain itu. " Gertak salah seorang preman.
Pedagang itupun seketika menunduk takut dan mulai mengemas pakaian-pakain yang tuan Cipto tunjuk tadi.
"Berhenti, jangan terburu-buru aku sedang memeprkirakan berat badan istriku, kau pergilah ke tempat lain dan urus pekerjaanmu sendiri dengan baik. " Sentak tuan Cipto.
"Tapi tuan... "
Permanen itu nampak tidak ingin meninggalkan bosnya seorang diri.
"Pergilah, aku sedang ingin sendiri. " Perintah tuan Cipto.
Para preman yang sedari tadi mengikuti tuan Cipto itupun meninggalkan tuannya yang sedang asyik memilih-milih pakaian yang akan ia belikan untuk Alisa.
Ternyata tujuannya datang ke pasar itu selain untuk datang berkunjung dan memantau pekerjaan para preman bayarannya dan memastikan keamanan pasar tuan Cipto juga membelikan beberapa pakaian yang cocok untuk Alisa.
###
Kembali ke rumah mewah tuan Cipto, Alisa yang membawa nampan berisi sisa makanannya itupun turun ke lantai bawah setelah menyadari kasurnya yang bernoda dara ternyata sudah di ganti.
Sesampainya di lantai bawah Alisa segera meletakkan nampan tersebut di dapur lalu pergi mencari bi Karsih sekalian berkeliling di rumah barunya tersebut.
"Wuah besar sekali. " Gumam Alisa, baru menyadari rumah tuan Cipto benar-benar besar. Tadi malam dirinya tidak sempat memperhatikan keseluruhan isi rumah suaminya itu.
"Nyonya Alisa?. " Sapa suara Bi Karsih seketika mengalihkan perhatian Alisa.
Bi Karsih nampak membawa sebuah ember yang nampkanya berisi seprei yang Alisa kenal betul, seprei itu adalah seprei dari kamarnya.
"Bi Karsih itu seprei dari kamar akukan? " Tanya Alisa memastikan.
Bi Karsih mengangguk sembari berjalan ke pintu samping. Alisa pun mengikutinya.
"Bi Karsih kok nggak bilang-bilang sih kalau mau cuci sepreinya? kan Alisa bisa sendiri. " Ujar Alisa, ia sebenarnya merasa malu karena bi Karsih pasti sudah mengetahui jika Alisa semalam melakukan hubungan suami istri dengan tuan Cipto.
Meskipun, tuan Cipto sendiri sudah sah menjadi sauminya tetap saja Alisa merasa malu jika malam pertamanya di ketahui orang lain.
Apalagi saat ini bi Karsih nampak mengulum senyumnya.
"Bi Karsih.... " Gerutu Alisa sekali lagi.
"Iya Nyonya, ada apa? Saya sedang sibuk sekarang lebih baik Nyonya kembali ke kamar dan menonton televisi saia. " Saran bi Karsih.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments