Sementara Alisa terus mencoba berteteriak memanggil ibunya yang belum sadarkan diri. Namun, nihil.
###
"DIAM!. " Bentak bos preman yang baru saja ikut masuk ke dalam mobil.
Alisa yang terkejut dengan suara kasar bos preman itupun sontak terdiam.
"Kemana kita bos?. " Tanya salah satu preman yang kini duduk di kursi kemudi.
"Langsung ke rumah Tuan Cipto, bawa gadis itu, Tuan mau liat langsung. " Balas bos Preman.
"Oke siap Bos. "
Mobil itupun berangkat.
Alisa lemas, tubuhnya sudah tidak berdaya, suaranya juga sudah habis setelah ia gunakan untuk berteriak tadi, Alisa menyadari bahwa percuma saja dirinya berteriak dan meronta tidak akan ada orang yang mendengarnya.
Kumandang suara Adzan Isya, seakan-akan mengantarkan kepergian Alisa untuk memulai hidup barunya.
Entah kemana para preman-preman bayaran itu akan membawa dirinya.
"Rumah Tuan Cipto?." Batin Alisa.
Alisa sama sekali tidak tahu dimana rumah orang itu. Alisha hanya tahu, para preman tersebut adalah suruhan Tuan Cipto, salah satu pedagang minyak kaya raya di kota ini.
Alisa tidak tidak terlalu mengenal Tuan Cipto, namun namanya sering di sebut-sebut oleh orang-orang di sekitarnya.
Orang-orang tersebut sering mengambil pinjaman uang kepadanya, dengan bunga yang sangat besar.
Satu jam berlalu, karena kelelahan seharian bekerja dan tenaganya seakan terkuras habis oleh kejadian yang baru saja menimpanya, tanpa sadar Alisa ketiduran di atas mobil para preman tersebut.
"Heh, bangun sudah sampai. " Ujar salah seorang preman mengguncang tubuh Alisha, gadis itu sontak terbangun dan memeriksa seluruh tubuhnya.
Beruntung para preman tersebut tidak berbuat sesuatu hal yang tidak senonoh padanya.
Pakaiannya masih seperti semula, Jilbabnya juga masih menempel di kepala Alisa, meskipun sedikit berantakan.
"Ayo turun!. " Perintah bos preman tersebut.
Dua preman yang mengapit tubuh Alisa turun duluan dari dalam mobil, Alisha turun dari pintu sisi kanan dan tangannya lansung di pegang oleh salah satu preman, berjaga-jaga apabila gadis itu kabur.
"Ayo masuk. " Perintah bos preman.
Alisa yang belum sepenuhnya tersadar dari kantuknya hanya pasrah saat preman yang memegang tangannya menariknya.
Alisa memperhatikan sekelilingnya, di depannya ada sebuah rumah besar dan terlihat sangat mewah yang di kelilingi tembok-tembok tinggi.
Alisa terpana untuk sesaat, karena baru kali ini dirinya melihat rumah sebesar dan semewah itu.
"Aw." Kaki Alisa tersandung saat tanpa sadar di depannya ada anak tangga.
"Heh, fokus!. " Bentak bos preman yang berjalan lebih dulu di depan Alisa.
Alisa kemudian berdiri di bantu salah satu preman.
Sedetik kemudian pintu rumah mewah itu terbuka lebar, menampilkan seorang laki-laki bertubuh kekar dan tinggi besar dengan janggut tebal serta kumis tebal yang menghiasi wajahnya.
"Tuan Cipto, maaf kami terlambat.. " Ujar Bos Preman.
Alisa sempat terpana untuk sesaat karena tidak menyangka laki-laki yang baru saja dilihatnya adalah Tuan Cipto. Alisa pikir Tuan Cipto adalah kakek-kakek berusia lanjut dengan wajah keriput dan rambut yang memutih.
Alisa juga menyangka jika orang yang di sebutTuan Cipto ini memiliki wajah yang sangat, namun entah mengapa Alisa justru tidak merasa ada tanda-tanda kejahatan dari wajah orang itu. Alisa memperkirakan usia Tuan Cipto saat ini di akhir 40an.
"Ini anak gadisnya?. " Tanya Tuan Cipto memecah lamunan Alisa.
"Iya Tuan, orang tuanya sudah tidak mampu membayar hutang, mereka menyerahkan gadis ini sebagai gantinya. " Jelas Bos preman tersebut.
Alisa kemudian hanya bisa tertunduk lesu, nasibnya kini sudah berada di ujung tanduk.
Tuan Cipto melangkah ke arah Alisa.
"Siapa namamu gadis muda?. " Tanya Tuan Cipto.
"Ah, A-Alisha, Tuan. " Jawab Alisha gugup.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments