"Sementara kau, kau akan di hukum selama beberapa hari di dalam kamarmu, jangan perna berani melangkahkan kakimu keluar dari kamar itu jika belum ku izinkan. " Tuan Cipto beralih berbicara pada Alisa.
###
Alisa segera berlari naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya, begitu pula dengan tuan Cipto yang menyusulnya naik ke lantai 2 setelah Alisa cukup jauh menaiki anak tangga.
Alisa benar-benar merasa sangat bersalah pada bi Karsih, apalagi setelah mengetahui gaji perempuan tua itu akan di potong hanya karena gara-gara kelakuan lancangnya.
"Bi Karsih, maafkan aku. " Lirih Alisa. Berharap bi Karsih akan mendengarkan permintaan maafnya itu, namun sayangnya hal tersebut tentu saja sangat mustahil.
Mengingat, Alisa kini sudah berada di dalam kamarnya terduduk lesu mengetahui dirinya akan menjalani hukuman sampai beberapa hari ke depan, sampai tuan Cipto kembali mengizinkannya keluar dari kamar tersebut.
Klek
Suara pintu terbuka, menampilkan tuan Cipto yang berdiri dengan tatapan datar menatap Alisa yang langsung beranjak dari tempat duduknya saat menyadari tuan Cipto menyusulnya.
"Ambil ini. " Tuan Cipto melemparkan sebuah kantung plastik berukuran besar, dengan sigap Alisa menangkapnya.
Hap
"Apa ini tuan?. " Tanya Alisa, bingung.
"Itu pakaian baru. " Balas tuan Cipto, datar.
Alisa mengernyitka wajahnya, semakin bingung dengan maksud tuan Cipto yang baru beberapa menit yang lalu memarahinya dan sekarang laki-laki itu memberikannya pakaian baru.
"Ah Terima kasih..... "
Brak
Suara pintu di tutup dengan keras, di iringi suara kunci yang di putar dari luar kamar. Benar saja, tuan Cipto mengurung Alisa dan menguncinya di kamar itu.
padahal Alisa belum sempat menyelesaikan ucapan rasa terima kasihnya.
Alisa kembali terduduk lemas, padahal baru saja dirinya merasa mulai terbiasa dengar rumah mewah itu dan ingin belajar menata hidup barunya sebagai istri muda tuan Cipto, akan tetapi kejadian tadi membuatnya harus berakhir terkurung di dalam kamar tersebut.
Banyak pertanyaan tiba-tiba saja menghampiri pikiran Alisa.
Ada apa sebenarnya dengan pintu rahasia itu? Kenapa tuan Cipto nampak sangat menjaganya? Bahkan tuan Cipto membuat aturan tidak tertulis agar tidak ada orang yang memasuki apalagi mendekati pintu tersebut.
Rahasia apa yang berada di balik pintu itu? Kenapa tuan Cipto tidak memberitahukan langsung pada Alisa apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan di rumah terbuat, kenapa harus melalui bi Karsih ? Dan masih banyak lagi pertanyaan-perranyaan yang lain.
"Apa jangan-jangan yang di katakan bi Karsih beberapa hari yang lalu, kalau 3 mantan istri tuan Cipto di kuburkan di salah satu bagian rumah ini?. " Pikiran Alisa tiba-tiba saja mengingat ucapan bi Karsih tempo hari.
Sepertinya ada banyak sekali rahasia di rumah itu yang sama sekali Alisa tidak bisa pahami.
"Ya Allah, apakah aku harus terus-terussan terkurung di rumah ini?. " Rintih Alisa, memikirkan masa depannya yang suram.
Beberapa waktu kemudian, suara Adzan Dzuhur terdengar.
"Astaghfirullah, aku nggak boleh berfikiran negatif dengan takdir yang sudah Allah kasih ke aku, maafkan aku ya Allah yang terkadang lupa untuk bersyukur atas nikmat yang telah kau berikan. " Lirih Alisa, ia kemudian masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat setelahnya.
Dalam hati Alisa berharap, suatu hari nanti hati tuan Cipto akan di lembutkan hatinya dan memperlakukannya dengan baik.
###
Sementara di kamar lain, tepat di samping kamar Alisa. Tuan Cipto nampak duduk di meja kerjanya sembari menatap poto seseorang.
Kamar tuan Cipto nampak sangat sepi, tentu saja karena hanya ada dirinya seorang diri di dalamnya.
Tuan Cipto bahkan tidak mengizinkan siapapun masuk ke dalam kamarnya tersebut, termasuk Alisa yang sudah menjadi istri mudanya.
Bukan tanpa alasan, tuan Cipto hanya tidak ingin ada orang lain yang mengetahui rahasianya.
"Aku sangat merindukanmu, Lian. " Ujar tuan Cipto, matanya berkaca-kaca menatap poto almarhum istrinya, Nyonya Berlian.
Rahasia tuan Cipto adalah dirinya sama sekali belum bisa melupakan Berlian, istri pertamanya yang sudah meninggal. Di dalam kamarnya tersebut bahkan tuan Cipto memajang banyak poto istrinya itu.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments