Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?

"Sementara kau, kau akan di hukum selama beberapa hari di dalam kamarmu, jangan perna berani melangkahkan kakimu keluar dari kamar itu jika belum ku izinkan. " Tuan Cipto beralih berbicara pada Alisa.

###

Alisa segera berlari naik ke lantai atas dan masuk ke dalam kamarnya, begitu pula dengan tuan Cipto yang menyusulnya naik ke lantai 2 setelah Alisa cukup jauh menaiki anak tangga.

Alisa benar-benar merasa sangat bersalah pada bi Karsih, apalagi setelah mengetahui gaji perempuan tua itu akan di potong hanya karena gara-gara kelakuan lancangnya.

"Bi Karsih, maafkan aku. " Lirih Alisa. Berharap bi Karsih akan mendengarkan permintaan maafnya itu, namun sayangnya hal tersebut tentu saja sangat mustahil.

Mengingat, Alisa kini sudah berada di dalam kamarnya terduduk lesu mengetahui dirinya akan menjalani hukuman sampai beberapa hari ke depan, sampai tuan Cipto kembali mengizinkannya keluar dari kamar tersebut.

Klek

Suara pintu terbuka, menampilkan tuan Cipto yang berdiri dengan tatapan datar menatap Alisa yang langsung beranjak dari tempat duduknya saat menyadari tuan Cipto menyusulnya.

"Ambil ini. " Tuan Cipto melemparkan sebuah kantung plastik berukuran besar, dengan sigap Alisa menangkapnya.

Hap

"Apa ini tuan?. " Tanya Alisa, bingung.

"Itu pakaian baru. " Balas tuan Cipto, datar.

Alisa mengernyitka wajahnya, semakin bingung dengan maksud tuan Cipto yang baru beberapa menit yang lalu memarahinya dan sekarang laki-laki itu memberikannya pakaian baru.

"Ah Terima kasih..... "

Brak

Suara pintu di tutup dengan keras, di iringi suara kunci yang di putar dari luar kamar. Benar saja, tuan Cipto mengurung Alisa dan menguncinya di kamar itu.

padahal Alisa belum sempat menyelesaikan ucapan rasa terima kasihnya.

Alisa kembali terduduk lemas, padahal baru saja dirinya merasa mulai terbiasa dengar rumah mewah itu dan ingin belajar menata hidup barunya sebagai istri muda tuan Cipto, akan tetapi kejadian tadi membuatnya harus berakhir terkurung di dalam kamar tersebut.

Banyak pertanyaan tiba-tiba saja menghampiri pikiran Alisa.

Ada apa sebenarnya dengan pintu rahasia itu? Kenapa tuan Cipto nampak sangat menjaganya? Bahkan tuan Cipto membuat aturan tidak tertulis agar tidak ada orang yang memasuki apalagi mendekati pintu tersebut.

Rahasia apa yang berada di balik pintu itu? Kenapa tuan Cipto tidak memberitahukan langsung pada Alisa apa-apa saja yang tidak boleh dilakukan di rumah terbuat, kenapa harus melalui bi Karsih ? Dan masih banyak lagi pertanyaan-perranyaan yang lain.

"Apa jangan-jangan yang di katakan bi Karsih beberapa hari yang lalu, kalau 3 mantan istri tuan Cipto di kuburkan di salah satu bagian rumah ini?. " Pikiran Alisa tiba-tiba saja mengingat ucapan bi Karsih tempo hari.

Sepertinya ada banyak sekali rahasia di rumah itu yang sama sekali Alisa tidak bisa pahami.

"Ya Allah, apakah aku harus terus-terussan terkurung di rumah ini?. " Rintih Alisa, memikirkan masa depannya yang suram.

Beberapa waktu kemudian, suara Adzan Dzuhur terdengar.

"Astaghfirullah, aku nggak boleh berfikiran negatif dengan takdir yang sudah Allah kasih ke aku, maafkan aku ya Allah yang terkadang lupa untuk bersyukur atas nikmat yang telah kau berikan. " Lirih Alisa, ia kemudian masuk ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat setelahnya.

Dalam hati Alisa berharap, suatu hari nanti hati tuan Cipto akan di lembutkan hatinya dan memperlakukannya dengan baik.

###

Sementara di kamar lain, tepat di samping kamar Alisa. Tuan Cipto nampak duduk di meja kerjanya sembari menatap poto seseorang.

Kamar tuan Cipto nampak sangat sepi, tentu saja karena hanya ada dirinya seorang diri di dalamnya.

Tuan Cipto bahkan tidak mengizinkan siapapun masuk ke dalam kamarnya tersebut, termasuk Alisa yang sudah menjadi istri mudanya.

Bukan tanpa alasan, tuan Cipto hanya tidak ingin ada orang lain yang mengetahui rahasianya.

"Aku sangat merindukanmu, Lian. " Ujar tuan Cipto, matanya berkaca-kaca menatap poto almarhum istrinya, Nyonya Berlian.

Rahasia tuan Cipto adalah dirinya sama sekali belum bisa melupakan Berlian, istri pertamanya yang sudah meninggal. Di dalam kamarnya tersebut bahkan tuan Cipto memajang banyak poto istrinya itu.

Bersambung...

Episodes
1 Bagian 1 : PROLOG
2 Bagian 2 : Awal Mula.
3 Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4 Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5 Bagian 5 : Nona Alisa
6 Bagian 6 : Takjub
7 Bagian 7 : Album Poto
8 Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9 Bagian 9 : Takut
10 Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11 Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12 Bagian 12 : Cemburu
13 Bagian 13 : Darah
14 Bagian 14 : Malu-malu
15 Bagian 15 : Penasaran
16 Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17 Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18 Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19 Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20 Bagian 20 : Pijat
21 Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22 Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23 Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24 Bagian 24 : Anak Laki-laki
25 Bagian 25 : Terlambat
26 Bagian 26 : Membuat Pilihan
27 Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28 Bagian 28 : Dilema
29 Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30 Bagian 30 : Ibu Tiri
31 Bagian 31 : Pingsan
32 Bagian 32 : Lumpuh
33 Bagian 33 : Maaf
34 Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35 Bagian 35 : Sadar
36 Bagian 36 : Belum Ikhlas
37 Bagian 37 : Pembantu Baru?
38 Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39 Bagian 39 : Agus Kesal
40 Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41 Bagian 41 : Ratih Akting
42 Bagian 42 : Janji Kelingking
43 Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44 Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45 Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46 Bagian 46 : Rasa Penasaran
47 Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48 Bagian 48 : Jangan Suudzon
49 Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50 Bagian 50 : Mencari Informasi
51 Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52 Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53 Bagian 53 : Agus Cemburu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bagian 1 : PROLOG
2
Bagian 2 : Awal Mula.
3
Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4
Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5
Bagian 5 : Nona Alisa
6
Bagian 6 : Takjub
7
Bagian 7 : Album Poto
8
Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9
Bagian 9 : Takut
10
Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11
Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12
Bagian 12 : Cemburu
13
Bagian 13 : Darah
14
Bagian 14 : Malu-malu
15
Bagian 15 : Penasaran
16
Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17
Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18
Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19
Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20
Bagian 20 : Pijat
21
Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22
Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23
Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24
Bagian 24 : Anak Laki-laki
25
Bagian 25 : Terlambat
26
Bagian 26 : Membuat Pilihan
27
Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28
Bagian 28 : Dilema
29
Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30
Bagian 30 : Ibu Tiri
31
Bagian 31 : Pingsan
32
Bagian 32 : Lumpuh
33
Bagian 33 : Maaf
34
Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35
Bagian 35 : Sadar
36
Bagian 36 : Belum Ikhlas
37
Bagian 37 : Pembantu Baru?
38
Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39
Bagian 39 : Agus Kesal
40
Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41
Bagian 41 : Ratih Akting
42
Bagian 42 : Janji Kelingking
43
Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44
Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45
Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46
Bagian 46 : Rasa Penasaran
47
Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48
Bagian 48 : Jangan Suudzon
49
Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50
Bagian 50 : Mencari Informasi
51
Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52
Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53
Bagian 53 : Agus Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!