Bagian 9 : Takut

Alisha sadar betul dirinya saat ini sedang dalam keadaan yang tidak baik-baik saja, namun ia juga tahu betul tubuhnya butuh tenaga untuk menghadapi hari esok.

###

Tidak lama setelah menghabiskan makanannya, Tuan Cipto tiba-tiba saja muncul dari balik pintu tanpa mengetuk pintu tersebut terlebih dahulu, membuat Alisa yang baru saja ingin melepaskan jilbab yang menutupi kepalanya sontak terkejut.

"Eh Tuan Cipto. " Ujar Alisa sembari memasang kembali jilbabnya.

Tuan Cipto nampak tersenyum ramah. Benar-benar Alisa tidak bisa menebak isi pikiran laki-laki itu.

"Kamu sudah makan?. " Tanya Tuan Cipto.

"Sudah Tuan. " Jawab Alisa sambil beranjak dari tempat duduknya berjalan mendekat tuan Cipto yang saat ini sedang berdiri di depan pintu kamar.

Tuan Cipto memandangi Alisa dari ujung kaki hingga ujung kepala gadis berjilbab itu.

Sementara Alisa yang di merasa di perhatikan sontak merasa sangat gugup dan canggung. Tuan Cipto seakan-akan sedang menelanjangi dirinya dengan tatapan tajamnya itu.

"Ternyata baju itu cocok juga untukmu. " Ujar Tuan Cipto kemudian yang ternyata salah fokus pada baju tidur yang Alisa kenakan.

"Ah, ini katanya baju nyonya Berlian tuan, apakah tidak masalah?. " Tanya Alisa memastikan.

Tuan Cipto mengangkat sebelah alisnya.

"Dari mana kamu tahu nama mantan istriku?. " Tuan Cipto balik bertanya.

"Eh, maaf Tuan saya tadi tidak sengaja mendengarnya dari Bi Karsih." Balas Alisa.

Tuan Cipto mengangguk, mulutnya membentuk huruf O.

"Oh, ya sudah istirahatlah karena besok pernikahan kita akan di laksanakan, aku sudah mengurur semuanya. " Tutur Tuan Cipto.

Alisa kembali ternganga, meskipun ia sudah tau jika Tuan Cipto akan menjadi suaminya tetap saja Alisa kaget karena tidak menyangka pernikahannya akan di gelar secepat itu.

Ini benar-benar seperti mimpi untuk Alisa.

"Hah? Tapi Tuan, bolehkah saya meminta satu permohonan?. " Tutur Alisa.

Tuan Cipto seketika kembali mengernyitkan wajahnya.

Selama ini tidak ada yang berani meminta sesuatu padanya selancang gadis itu. Namun, lihat ekspresi memelas Alisa, Tuan Cipto menyetujui untuk mendengarkan permintaan Alisa.

"Apa permintaanmu?. "Tanya tuan Cipto kemudian.

"Sa-saya tetap ingin mengenakan jilbab saya ini Tuan, tolong setelah menikah jangan paksa saya untuk melepaskan jilbab saya ini dan memakai pakaian-pakaian seksi itu, saya.... "

Ucapan Alisa langsung di potong oleh Tuan Cipto.

"Oh tenang saja, hal itu tidak perlu kamu khawatirkan, saya hanya butuh kamu menjadi istri saya, menemani saya dan menjadi istri yang penurut dan mengurus saya dengan baik. " Jelas Tuan Cipto, tegas.

"Ta-tapi Tuan, saya... "

Alish ingin mengatakan bahwa dirinya sebenarnya sangat tidak siap untuk melangsungkan pernikahan dengan Tuan Cipto esok hari, namun bayangan tentang orang tuanya yang akan di siksa membuat Alisa urung melanjutkan kata-katanya.

"Ada apa lagi Alisa?. " Tanya Tuan Cipto.

Alisa menggeleng.

"Ah tidak apa-apa Tuan. " Balas Alisa.

"Pergilah beristirahat, setelah acara pernikahan kita besok semua barang-barangmu akan di pindahkan kesini. " Perintah Tuan Cipto.

"Lalu bagaimana dengan orang tua saya Tuan?. " Balas Alisa.

"Tergantung, kalau kamu bisa bersikap baik maka orang tuamu juga akan baik-baik saja. " Ujar Tuan Cipto dengan nada suara yang mengintimidasi.

Alisa sontak mengalihkan pandangannya, tidak berani bertanya banyak hal kepada tuan Cipto, takut jika laki-laki itu berubah menjadi marah karena pertanyaan-perranyaan yang Alisa lontarkan.

Tuan Cipto lalu beranjak keluar meninggalkan kamar Alisa dan tidak lama kemudian Bi Karsih juga datang untuk mengambil kembali nampan berisi makanan sisa Alisa.

"Nona sudah makan?. " Tanya Bi Karsih.

"Sudah Bi. " Jawab Alisha, pandangannya kosong, kini gadis itu sudah kembali terduduk lesu di pinggir kasur.

"Istirahatlah nona, karena besok akan menjadi hari yang melelahkan. " Ujar Bi Karsih.

Alea mengangkat kepalanya dan memandangi Bi Karsih.

"Bi Karsih, sebenarnya saya takut. " Ujar Alisa tanpa sadar.

Bi Karsih yang mendengar ucapan Alisa, seketika menghentikan langkahnya saat akan melangkah keluar dari kamar tersebut.

"Takut kenapa nona?. " Tanya Bi Karsih.

"Saya sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini tapi, saya harus melunasi hutang-hutang orang tua saya kepada Tuan Cipto saya.... "

Bi Karsih segera memotong ucapan Alisa.

"Huussssttt, jangan sampai Tuan Cipto mendengarnya, dia akan kembali marah jika mendengar nona mengatakan hal seperti itu, Tuan Cipto tidak suka jika ada yang menentang ke inginkannya dan menolak perintahnya. " Tutur Bi Karsih sembari mengangkat jari telunjuknya.

Mengisyaratkan kepada Alisa untuk tidak berbicara sembarangan di rumah itu. Karena bisa saja sewaktu-waktu tuan Cipto mendengarnya dan kembali murka.

Alisa yang mendengar ucapan Bi Karsih tersebut sontak tertunduk lesu.

Sepertinya tidak ada orang yang bisa menolongnya. Alisa tidak memiliki pilihan lain selain mengikuti pernikahan tersebut esok hari.

Alisa kemudian menghapus air matanya yang tiba-tiba saja mengalir, dirinya merasa tidak ada orang di dunia ini yang menginginkan kehadirannya.

Ibunya yang menikah lagi dengan ayah tirinya, selama bertahun-tahun hanya memikirkan perasaan suaminya tersebut tanpa benar-benar pernah mau tau bagaimana perasaan Alisa selama hidup dengan mereka.

Sementara, ayah kandung Alisa sudah lama pergi meninggalkannya sejak masih di dalam kandungan.

Menurut cerita versi ibunya. Ayah kandungnya itu tidak menginginkan kehadiran Alisha ke dunia ini, makanya ia pergi meninggalkan ibu Alisa yang saat itu sedang mengandung dirinya.

Bersambung...

Episodes
1 Bagian 1 : PROLOG
2 Bagian 2 : Awal Mula.
3 Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4 Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5 Bagian 5 : Nona Alisa
6 Bagian 6 : Takjub
7 Bagian 7 : Album Poto
8 Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9 Bagian 9 : Takut
10 Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11 Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12 Bagian 12 : Cemburu
13 Bagian 13 : Darah
14 Bagian 14 : Malu-malu
15 Bagian 15 : Penasaran
16 Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17 Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18 Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19 Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20 Bagian 20 : Pijat
21 Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22 Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23 Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24 Bagian 24 : Anak Laki-laki
25 Bagian 25 : Terlambat
26 Bagian 26 : Membuat Pilihan
27 Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28 Bagian 28 : Dilema
29 Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30 Bagian 30 : Ibu Tiri
31 Bagian 31 : Pingsan
32 Bagian 32 : Lumpuh
33 Bagian 33 : Maaf
34 Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35 Bagian 35 : Sadar
36 Bagian 36 : Belum Ikhlas
37 Bagian 37 : Pembantu Baru?
38 Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39 Bagian 39 : Agus Kesal
40 Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41 Bagian 41 : Ratih Akting
42 Bagian 42 : Janji Kelingking
43 Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44 Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45 Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46 Bagian 46 : Rasa Penasaran
47 Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48 Bagian 48 : Jangan Suudzon
49 Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50 Bagian 50 : Mencari Informasi
51 Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52 Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53 Bagian 53 : Agus Cemburu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bagian 1 : PROLOG
2
Bagian 2 : Awal Mula.
3
Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4
Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5
Bagian 5 : Nona Alisa
6
Bagian 6 : Takjub
7
Bagian 7 : Album Poto
8
Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9
Bagian 9 : Takut
10
Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11
Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12
Bagian 12 : Cemburu
13
Bagian 13 : Darah
14
Bagian 14 : Malu-malu
15
Bagian 15 : Penasaran
16
Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17
Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18
Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19
Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20
Bagian 20 : Pijat
21
Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22
Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23
Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24
Bagian 24 : Anak Laki-laki
25
Bagian 25 : Terlambat
26
Bagian 26 : Membuat Pilihan
27
Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28
Bagian 28 : Dilema
29
Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30
Bagian 30 : Ibu Tiri
31
Bagian 31 : Pingsan
32
Bagian 32 : Lumpuh
33
Bagian 33 : Maaf
34
Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35
Bagian 35 : Sadar
36
Bagian 36 : Belum Ikhlas
37
Bagian 37 : Pembantu Baru?
38
Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39
Bagian 39 : Agus Kesal
40
Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41
Bagian 41 : Ratih Akting
42
Bagian 42 : Janji Kelingking
43
Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44
Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45
Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46
Bagian 46 : Rasa Penasaran
47
Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48
Bagian 48 : Jangan Suudzon
49
Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50
Bagian 50 : Mencari Informasi
51
Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52
Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53
Bagian 53 : Agus Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!