Bagian 6 : Takjub

"Ah, jangan panggil nona, nama Saya Alisa bu. " Balas Alisha, sopan.

###

Bi Karsih menggeleng.

"Jangan panggil saya bu, panggil saja bibi, saya bi Karsih pembantu rumah tangga di rumah ini." Jelas Bi Karsih.

"oh, iya bu, eh iya bi. " Jawab Alisha lidahnya tidak terbiasa memanggil seseorang dengan sebutan bibi.

"Ayo saya antar, nona Alisa ke kamar. " Ujar Bibi kemudian.

"Alisa saja bi, tidak usah menggunakan embel-embel nona. " balas Alisa merasa aneh dengan panggilan barunya.

Bi Karsih kembali menggeleng.

"Itu sudah peraturan di rumah ini Nona, tuan Cipto akan sangat marah jika orang yang tinggal di rumah ini tidak mematuhi pertaturannya. " Tutur Bi Karsih.

Alisapun langsung mengerti, sepertinya panggilan nona memang di tujukan kepada calon istri tuan Cipto, bisa saja besok-besok dirinya akan di panggil nyonya.

Alisa meringis membayangkan dirinya di panggil dengan embel-embel yang menurutnya sangat ketuaan untuk umurnya saat ini.

"hufffhh." Alisa tanpa sadar mengeluh.

Bi Karsih membutarkan lamunan Alisa.

"Ayo nona, saya antarkan ke kamar. " ujar Bi Karsih, berjalan lebih dulu menaiki anak tangga.

Alisa yang tadinya sangat gugup saat berada di dekat tuan Cipto kini bisa sedikit bernafas lega karena ada bi Karsih yang menemaninya, perempuan itu nampak sangat rama memperlakukan Alisa.

Insting Alisa juga mengatakan jika Bi Karsih adalah orang yang baik, namun pikiran itu langsung hilang saat mengingat kesan pertamanya bertemu dengan Tuan Cipto tadi.

Laki-laki itu juga nampak sangat baik, namun nyatanya perangainya sangat kasar dan pemarah, padahal wajahnya juga terlihat sangat ramah dan baik. Alisa tidak boleh percaya dengan mudahnya kepada orang baru.

Alisa melangkahkan kakinya menaiki anak-anak tangga menuju ke lantai dua sambil sesekali memperhatikan sekeliling ruangan yang benar-benar membuatnya takjub.

Bahkan anak-anak tangga yang di pijaknya saat ini berwarna keemasan dan mengkilap.

"Apakah ini sungguh terbuat dari emas?. " Lirih Alisa pelan, tanpa sadar saat memegangi anak-anak tangga.

"Bukan nona, hanya saja ini terbuat dari batu marmer kualitas terbaik dan harganya juga tidak kalah dengar harga emas saat ini. " Ujar bi Karsih menimpali, ternyata perempuan setengah baya itu mendengar ucapannya.

Alisa kemudian meringis, karena malu.

"Hehehe."

Sesampainya di lantai dua, Alisa kembali di buat terpana saat melihat ruangan yang ada di hadapannya, hanya ada kamar-kamar yang berjejer.

Namun, uniknya kamar tersebut dindingnya seperti terbuat dari kayu dengan ukiran-ukiran yang sungguh enak di pandang mata.

"Di lantai dua ini semuanya kamar, tidak ada ruangan lain meskipun kelihatannya besar dan mewah, sebenarnya rumah ini sangat sepi. " Jelas Bi Karsih.

"Kenapa bisa begitu bi?. " Tanya Alisa penasaran.

"Tuan Cipto hanya memiliki dua anak, yang satunya sudah meninggal akibat kecelakaan sementara anaknya yang satu saat ini sedang mengenyam pendidikan di luar kota dan jarang pulang semenjak... "

Bi Karsih tidak melanjutkan ceritanya.

"Semenjak apa bi?. " Tanya Alisa penasaran.

"Ah ini kamarmu nona dan yang pintu di samping ini adalah kamar Tuan Cipto. Kamar yang ada di depan kamar kalian ini adalah kamar-kamar anak Tuan Cipto. " Jelas Bi Karsih kemudian, seolah sedang mengalihkan pertanyaan Alisa.

Alisapun tidak enak bertanya lebih lanjut dan lebih asyik memperhatikan sekitarnya.

Di lantai dua rumah mewah tersebut memang hanya ada empat kamar berukuran besar.

Bersambung...

Episodes
1 Bagian 1 : PROLOG
2 Bagian 2 : Awal Mula.
3 Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4 Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5 Bagian 5 : Nona Alisa
6 Bagian 6 : Takjub
7 Bagian 7 : Album Poto
8 Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9 Bagian 9 : Takut
10 Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11 Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12 Bagian 12 : Cemburu
13 Bagian 13 : Darah
14 Bagian 14 : Malu-malu
15 Bagian 15 : Penasaran
16 Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17 Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18 Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19 Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20 Bagian 20 : Pijat
21 Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22 Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23 Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24 Bagian 24 : Anak Laki-laki
25 Bagian 25 : Terlambat
26 Bagian 26 : Membuat Pilihan
27 Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28 Bagian 28 : Dilema
29 Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30 Bagian 30 : Ibu Tiri
31 Bagian 31 : Pingsan
32 Bagian 32 : Lumpuh
33 Bagian 33 : Maaf
34 Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35 Bagian 35 : Sadar
36 Bagian 36 : Belum Ikhlas
37 Bagian 37 : Pembantu Baru?
38 Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39 Bagian 39 : Agus Kesal
40 Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41 Bagian 41 : Ratih Akting
42 Bagian 42 : Janji Kelingking
43 Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44 Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45 Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46 Bagian 46 : Rasa Penasaran
47 Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48 Bagian 48 : Jangan Suudzon
49 Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50 Bagian 50 : Mencari Informasi
51 Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52 Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53 Bagian 53 : Agus Cemburu
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bagian 1 : PROLOG
2
Bagian 2 : Awal Mula.
3
Bagian 3 : Bertemu Tuan Cipto
4
Bagian 4 : Tidak Ingin Menikah
5
Bagian 5 : Nona Alisa
6
Bagian 6 : Takjub
7
Bagian 7 : Album Poto
8
Bagian 8 : Bi Karsih Yang Patuh
9
Bagian 9 : Takut
10
Bagian 10 : Berharap Ada Keajaiban
11
Bagian 11 : Resepsi Pernikahan
12
Bagian 12 : Cemburu
13
Bagian 13 : Darah
14
Bagian 14 : Malu-malu
15
Bagian 15 : Penasaran
16
Bagian 16 : Penasaran Menjadi Petaka
17
Bagian 17 : Rahasia Tuan Cipto?
18
Baian 18 : Tidak di Beri Makan
19
Bagian 19 : Ratih Yang Galak
20
Bagian 20 : Pijat
21
Bagian 21 : Mengabulkan Satu Permintaan
22
Bagian 22 : Ratih Yang Dengki
23
Bagian 23 : Bisnis Tuan Cipto
24
Bagian 24 : Anak Laki-laki
25
Bagian 25 : Terlambat
26
Bagian 26 : Membuat Pilihan
27
Bagian 27 : Hanya Bisa Pasrah
28
Bagian 28 : Dilema
29
Bagian 29 : Kamu Salah Orang
30
Bagian 30 : Ibu Tiri
31
Bagian 31 : Pingsan
32
Bagian 32 : Lumpuh
33
Bagian 33 : Maaf
34
Bagian 34 : Bukan Waktu Yang Tepat
35
Bagian 35 : Sadar
36
Bagian 36 : Belum Ikhlas
37
Bagian 37 : Pembantu Baru?
38
Bagian 38 : Hari Pertama Agus
39
Bagian 39 : Agus Kesal
40
Bagian 40 : Kau Sungguh Mau Membantuku?
41
Bagian 41 : Ratih Akting
42
Bagian 42 : Janji Kelingking
43
Bagian 43 : Beban Yang Sama Berat
44
Bagian 44 : Pura-pura Lupa?
45
Bagian 45 : Kamar Tuan Cipto
46
Bagian 46 : Rasa Penasaran
47
Bagian 47 : Pergi, Keluar Dari Kamarku!
48
Bagian 48 : Jangan Suudzon
49
Bagian 49 : Orang Tuaku Kemana?
50
Bagian 50 : Mencari Informasi
51
Bagian 51 : Cobaan Datang Silih Berganti
52
Bagian 52 : Kalimat-Kalimat Penenang
53
Bagian 53 : Agus Cemburu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!