"T-tapi saya tidak pernah melakukannya tuan. " Ujar Alisa, mulai ketakutan karena Tuan Cipto kembali memegang pergelangan tangannya dengan cukup kuat.
###
"Bohong, jelas-jelas aku tadi melihatmu tersenyum kepada supir bayaran itu. " Tuduh Tuan Cipto.
Alisa yang baru ingat jika saat akan memasuki mobil yang mengantarnya kembali ke rumah Tuan Cipto dirinya memang sempat membalas senyuman supir yang di bayar untuk membawa mobil Tuan Cipto mengantar Alisa.
Namun, Alisa tidak pernah menyangka jika hal itu akan menjadi alasan Tuan Cipto berlaku kasar padanya seperti saat ini.
"Maafkan aku tuan, aku hanya mencoba bersikap ramah. " Balas Alisa, jujur.
"Sialan! Lain kali kau tidak boleh melakukan hal itu lagi seluruh yang ada di tubuhmu itu adalah milikku, termasuk senyummu sekipun bahkan setetes air matamu!. " Sentak tuan Cipto.
Alisa dengan cepat mengangguk.
"Baik, baik tuan Alisa akan selalu mengingatnya. " Ujar Alisa dengan nada suara yang bergetar karena ketakutan pada tuan Cipto.
Alisa sepertinya sudah mulai mengerti alasan kenapa 3 istri tuan Cipto yang sebelumnya melarikan diri, mungkin karena tuan Cipto yang terlalu mengekang mereka.
"Aku akan memaafkanmu kali ini karena kamu baru menjadi istriku, tapi jangan sampai aku memergokimu melakukan hal itu lagi, jika tidak aku akan menguringmu di dalam sini seumur hidupmu. " Ancam tuan Cipto.
Alisa kembali mengangguk lalu dengan cepat tuan Cipto melepaskan cengkaramannya lalu pergi meninggalkan kamar pengantin tersebut.
Alisa terduduk lemah di pinggir kasur, air matanya sudah tidak bisa di bendung lagi, ia kembali menangis sejadi-jadinya. Pergelangan tangan Alisa memerah, dirinya juga merasakan nyeri pada area tersebut.
"Ya Allah, kenapa jadi begini. " Pekik gadis itu, histeris.
###
Malam harinya tuan Cipto kembali ke kamar Alisa, kali ini setelahnya nampak santai dengan celana pendek dan kaos polos berwarna biru dongker menutupi tubuhnya yang namoak masih atletis.
Alea yang sedang melamun duduk di atas sofa, televisi di depannya juga sedang menyala.
Tuan Cipto langsung duduk di samping Alisa lalu dengan lembut laki-laki itu meraih tangan Alisa yang masih terasa nyeri.
"Ah aw sakit.." Pekik Alisa sontak tersadar dari lamunannya, tidak menyadari tuan Cipto kini sudah berada di sampingnya.
"Alisa, aku membuatmu terkejut?. " Tanya laki-laki itu, kali ini karakternya benar-benae berbeda dari tadi siang.
Alisa namoak keterangan mendapati perubahan sikap tuan Cipto yang sangat drastis. Bagaikan dua orang yang berbeda dalam satu tubuh.
"Tuan?. , " Gumam Alisa.
"Iya ini aku, maaf untuk kejadian tadi siang, aku tidak bermaksud untuk menyakitimu. " Ujar tuan Cipto, kembali meraih pergelangan tangan Alisa.
Tuan Cipto kemudian mengeluarkan sesuatu dari dalam sakit celananya. Sebuah benda berukuran kecil.
"Apa itu tuan?. " Tanya Alisa penasaran.
"Ini salep, aku merasa bersalah karena sudah membuat tanganmu jadi seperti ini. " Balas tuan Cipto sembari mengoleskan salep pada pergelangan tangan Alisa yang sudah nampak kebiru-biruan.
"Terima kasih tuan. " Tutur Alisa kemudian.
Malam ini harusnya menjadi malam pertama bagian Alisa dan tuan Cipto, tapi entah kenapa laki-laki itu bahkan tidak menunjukkan niatnya untuk mendekati Alisa.
Alisa bahkan sudah mempersiapkan dirinya untuk malam pertamanya itu, meskipun dirinya sama sekali tidak memiliki perasaan pada tuan Cipto, akan tetapi tetap saja dirinya harus bersikap sebagai istri dan melayani suaminya dengan baik.
"T-tuan... ? . " Alisa membersnikan dirinya untuk memulai pembicaraan.
"Hmm ada apa Alisa?. " Balas tuan Cipto.
"A-apakah malam ini kita akan tidur bersama?. " Tanya Alisa dengan polosnya.
Tuan Cipto nampak mengulum senyumnya.
"Bolehkah?. " Tanya laki-laki itu.
Alisa kemudian meringis, tidak tau harus menjawab apa.
Bersambung.. .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments