Bab 17: Firasat

Bab 17: Firasat

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Keesokan hari, Chiara sudah rapi dengan pakaian nya. Semua keperluan Chiara di sediakan Abel tanpa satu kekurangan.

Abel benar-benar tidak mengizinkan Chiara menggunakan pakaian di bawah lutut. Dia tidak menyukai istrinya menunjukkan bentuk lekuk tubuh nya pada orang lain selain dia.

Di katakan posesif bisa di kata seperti itu. Abel begitu sangat mengatur apa yang boleh dan tidak nya Chiara pakai. Dan Chiara tidak pernah membantah apa yang di katakan Abel.

Dia tau semua yang suaminya katakan adalah untuk kebaikannya sendiri, jadi tidak ada alasan untuk nya membantah.

"Menyusul lah setelah menyelesaikan kerjaan mu, baby kita ingin di temani Daddy nya," ucap Chiara duduk di pangkuan Abel yang mengelus pipi lembut nya.

"Baby kita atau diri mu sayang?" tanya Abel menatap Chiara yang seketika tersenyum malu.

"Dua-duanya, aku ingin di temani mu Bie. Kau tau jalan-jalan sendiri rasanya membosankan dan aku tidak menyukai itu, emangnya kau mau baby kita sedih?" tanya balik Chiara menyandarkan kepala di dada bidang Abel.

"Ututu... istri ku ini ada saja alasan nya. Ya sudah nanti akan aku usahakan menyelesaikan kerjaan lebih cepat biar bisa temani kalian," jawab Abel gemas dengan tingkah Chiara.

Setelah mengetahui hamil, Chiara terlihat imut. Abel tidak pernah bosan memandang wajah Chiara yang putih mulus tanpa bekas jerawat membuat nya terpesona.

"Terimakasih Bie, kau memang yang terbaik," bahagia Chiara.

"Iya, sekarang langsung berangkat saja, apa kau mau seperti ini terus?" Abel menatap Chiara yang nyaman di pelukan nya.

"Oh iya ya... aku lupa. Habis nya nyaman seperti ini Bie," sahut Chiara tersenyum.

"Aku tidak tau dengan perasaan ku sendiri, tapi entah kenapa aku merasa kita akan berpisah cukup lama," batin Chiara sedih memikirkan firasatnya sejak kemarin tidak juga hilang.

"Ada apa? apa kau memikirkan sesuatu? wajah mu tidak bisa menyembuhkan apapun? katakan padaku jangan kau simpan semua sendiri," ujar Abel dapat melihat kegelisahan dari Chiara.

"Apa sebegitu nampak nya aku sedang memikirkan sesuatu?" tanya balik Chiara tanpa menjawab pertanyaan.

"Tentu sayang. Aku suami mu, jadi apapun yang kau sembunyikan sudah pasti ku ketahui. Sekarang katakan padaku hal apa yang membuat mu kepikiran seperti ini?"

"Bie, aku tidak tau apa yang terjadi padaku, sejak kemarin aku sudah mencoba untuk tidak memikirkan perasaan ku mengenai firasat buruk ku, tapi tetap tidak bisa, semakin ku coba, semakin besar yang ada," ungkap Chiara jujur.

Terus menutupi apa yang dirasakan percuma Abel sudah dapat menebak. Chiara juga tidak mau menyembunyikan apapun dari Abel, apalagi ini mengenai hubungan rumah tangga nya.

Adanya buah cinta di dalam perutnya membuat Chiara selalu berpikir dua kali setiap ingin melangkah, dia tidak mau tindakan nya mengecewakan Abel.

"Jadi kau masih memikirkan masalah kemarin? aku bisa memaklumi itu, kau sedang mengandung pasti bawaan nya sensitif, tidak masalah aku akan selalu bersama mu, semua yang kau pikirkan tidak akan pernah terjadi, aku janji," ujar Abel menyakinkan Chiara. Dia tidak terlalu mempercayai sesuatu yang menurut nya tidak benar adanya.

Baginya firasat tidak selalu benar, untuk itu dia tidak terlalu mempercayai hal-hal gila seperti itu. Dia lebih suka mempercayai apa yang di lihat dan apa yang terjadi.

"Semoga apa yang kau katakan benar terjadi, aku tidak tau apa jadinya aku jika perasaan ku yang akhirnya benar. Bagaimana hidup ku tanpa mu, aku tidak sanggup, Bie," ujar Chiara masih takut meski sudah mengatakan semua pada Abel.

"Tidak akan terjadi apapun. Sekarang lupakan semua. Aku akan mengantar mu ke mobil, jangan memaksa diri nanti kalau lelah istirahat lah. Aku sudah mengatakan pada guru joga nya," pesan Abel pada Chiara yang tidak juga menghilangkan rasa khawatir nya.

"Hmmm, ayo."

Chiara bangun dari pangkuan Abel, di ikuti dengan Abel bangun dari sofa. Lalu kedua jalan keluar bergandengan tangan.

Abel tidak pernah membuat Chiara kepikiran. Sebab itu setiap masalah yang menegangkan selalu di sembunyikan, karena dia tidak suka wanita yang di sayang cemas.

"Jaga istri saya, jangan meninggalkan nya sendiri apapun yang terjadi. Saya akan menyusul setelah kerjaan sudah selesai," ujar Abel mengingat para pengawal yang akan pergi bersama Chiara.

"Baik Bos. Kami akan menjaga Nyonya dan tidak akan meninggalkan nya," sahut salah satu pengawal berseragam hitam.

"Hmmm."

"Sayang jaga dirimu selama di luar. Jangan pergi tanpa pengawal," kata Abel beralih menatap Chiara di sebelah nya.

"Iya, Bie. Cepat lah menyusul aku akan menunggu.".

"Pasti. Sekarang masuk lah ke mobil," ajak Abel membawa Chiara masuk dan duduk di kursi penumpang.

"Assalamu'alaikum," salam Chiara mencium punggung tangan Abel.

"Walaikumsalam," sahut Abel mencium kening dan bibir Chiara.

Setelah pamitan dengan romantis, mobil yang membawa Chiara pun melaju pergi meninggalkan area mansion.

Abel memandang hingga mobil itu tidak terlihat baru masuk ke dalam.

"Perintahkan semua anggota kita untuk bersiap. Kita akan menyerang markas mereka. Berani sekali mengusik ketenangan ku," marah Abel mendapat kabar pagi buta jam 3 oleh tangan kanan nya bahwa markas nya di serang musuh.

"Sudah Bos. Sekarang apa kita langsung pergi atau bagaimana?"

"Kita langsung pergi."

----------------

"Tuan semua berjalan sesuai rencana. Musuh sudah masuk dalam perangkap. Apa yang harus kami lakukan sekarang?" tanya seorang pria pada Tuan nya yang kini berhadapan.

"Kalian tetap awasi adikku seperti apa yang sudah kita bahas sebelum nya. Saya akan menghadapi dan juga memberikan kata-kata perpisahan yang tidak pernah bisa di lupakan oleh nya," jawab nya tersenyum bahagia.

Dia sudah menyusun matang rencana nya ini. Apapun yang terjadi, dia akan mengambil yang memang milik nya.

"Baik Tuan, kalau begitu kami pamit undur diri untuk melakukan tugas kami berikut nya."

"Silakan."

"Kau siapkan semua saya tidak mau ada satu yang kurang," ucap nya memerintah asisten nya untuk mempersiapkan semua dengan sempurna.

"Siap Tuan. Kami jamin semua akan berjalan lancar tanpa ada yang kurang," sahut pria yang berdiri tunduk takut menyakinkan Tuan nya.

"Jika kau yakin saya akan coba percaya, tapi jika saya mengetahui ada kesalahan kecil saja, bersiap lah menerima hukuman," tegas nya mengancam bawahan nya. Dia tidak ingin ada sedikit masalah.

"Tidak Tuan. Semua akan baik-baik saja, saya jamin itu."

"Hmmm, buktikan saja nanti jangan banyak bicara, karena biasa orang yang banyak bicara hasil kerja nya pasti asal-asalan."

...**Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ**......

...**✨\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_ 🌼🌼\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_✨**...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Semoga saja Abel ga kenapa²

2023-04-17

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!