Bab 3: Tolong aku

Bab 3: tolong aku

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Bibi, ku mohon jangan lakukan ini, aku gak mau," mohon Chiara mencoba menyentuh tangan Bibi Heidi, tapi seseorang sudah menarik nya ke dalam dekapan nya.

"Jangan membuang ku waktu lagi, kita pergi sekarang. Terimakasih Nyonya Heidi, Nona Aida, saya menyukai barang kalian semoga tidak mengecewakan," ucap Hans menggenggam erat tangan Chiara.

"Tidak, saya tidak mau pergi. Lepaskan saya," berontak Chiara, keadaan membuat nya tak bisa melakukan apapun.

Tubuh yang lemah, rasa sakit masih terasa. Pukulan tadi belum sempat di obati.

"Bunda, Ayah, bantu Chiara. Chiara tidak mau melakukan ini, jangan biarkan Chiara berbuat dosa," batin Chiara berdoa penuh harap.

"Silakan Tuan bawah saja, semangat untuk hari indah nya," ucap Bibi Heidi mempersilahkan, dan mendoakan hari mereka menyenangkan untuk mereka.

"Terimakasih, saya pergi," Hans menarik tangan Chiara pergi.

"Bibi, tidak. Aku tidak mau ikut, jangan lakukan ini... " berontak Chiara.

Penolakan Chiara sejak tadi membuat Hans pusing, hingga dia langsung menggendong nya ala brydel.

Chiara mendapatkan perlawanan pria tersebut semakin tidak tenang.

"Tenanglah jangan membuat ku melakukan di sini, kau milik ku hari ini jadi lakukan apa yang sudah seharusnya ku dapat kan," ancam Hans, dan pengawal membuka pintu mobil mempersilahkan Tuan nya masuk bersama wanita di gendong nya.

"Tidak, saya bukan wanita seperti itu, saya tidak bisa melakukan nya. Lepaskan saya."

"Lalu? apa aku harus melepaskan mu? tidak, kau ku bayar begitu mahal, apalagi kau masih per***** jadi itu pasti sangat nikmat," senyum Hans menarik dagu Chiara dan mendekat.

"Jangan coba menolak ku, atau kau terima resiko nya."

"Kenapa? saya tidak mau, Tuan tidak memaksa saya. Saya bisa melaporkan Tuan pada pihak berwajib."

Plak!

"Dasar murahan, berani sekali kau mengancam ku? siapa kau? jangan karena aku membeli mu untuk di layani kau bisa seenaknya seperti ini," marah Hans tidak suka di ancam, ujung bibir Chiara mengeluarkan darah atas tamparan kuat nya.

"Jangan Tuan, saya tidak mau... " Chiara menangis, Hans menarik paksa dress yang di kenaikan.

Namun Hans tidak mempedulikan itu, dia semakin bringas menarik dress itu. Chiara berusaha sekuat tenaga, hingga mobil berhenti karena lampu merah.

Chiara tak membuang kesempatan untuk kabur, melakukan yang di bisa dengan menendang kuat menggunakan siku lutut pada alat vi**** Hans dengan sangat kuat.

"Shitt... " jerit Hans kesakitan.

Dan Chiara menggunakan kesempatan itu untuk kabur. Langkah kaki nya tak bisa cepat hingga dia memutuskan untuk masuk ke salah satu mobil yang juga berhenti agar tidak tertangkap oleh Hans.

Namun apa jadi nya kalau dia masuk ke salah satu mobil yang jauh lebih menakutkan dari Hans.

"Siapa kau?!" kaget pria yang mobil nya di masukin wanita yang tak di kenalkan. Bahkan pakaian yang di kenakan begitu menjijikkan.

"Cepat keluar dari mobil saya dasar murahan!" marah nya melotot kan mata siap menerkam mangsanya.

"Tidak Tuan. Saya mohon biarkan saya di sini sebentar," mohon Chiara tidak mau di tangkap Hans. Dia tidak mau melakukan sesuatu yang tidak seharusnya di lakukan bukan pasangan suami istri.

"Apa peduli saya? cepat keluar atau saya tendang dari sini," tidak peduli nya tetap ingin Chiara keluar.

"Hiks... hiks... Tuan... saya mohon, saya tidak mau di tangkap dia, saya tidak mau melakukan sesuatu yang bukan kewajiban saya, saya mohon," tangis Chiara mengatupkan kedua tangan, keadaan nya semakin lemah.

Berlarian untuk terlepas dari Hans, membuat tenaga nya terkuras. Pria tersebut sebenarnya bisa melihat keadaan wanita di depan nya sekarang tidak sedang baik-baik saja.

Saat ingin mengatakan sesuatu, Chiara terlebih dahulu pingsan.

"Hei, kau kenapa? apa yang terjadi?" panik pria tersebut menepuk-nepuk pipi Chiara yang tak sadarkan diri.

"Tuan sebaiknya kita ke rumah sakit, sepertinya sedang terjadi sesuatu padanya, jika tidak, tidak mungkin dia masuk sembarang mobil yang tidak di kenal. Lihatlah pakaiannya robek, apa dia korban pria lapar di luar sana? bukannya tadi dia mengatakan tidak mau melakukan hal yang bukan kewajiban nya? berarti dia... " jeda Otton perkataan nya tak jadi di lanjutkan lagi, tatapan Tuan nya begitu tajam. Dia memilih kembali fokus menyetir tanpa ikut berpendapat.

"Kita ke mansion sekarang, saya tidak mau ada masalah kerena wanita ini. Dia sangat merepotkan," kesal Abel memandang wajah Chiara sekilas dan menghembus nafas dalam membenci situasi seperti ini.

 

"Bagaimana? apa kau sudah menganti pakaian nya?" tanya Abel pada kepala art nya.

"Sudah Tuan, tapi punggung belakang nya penuh lembab? apa Nona itu korban kekerasan?" jawab dan tanya balik kepala art tersebut.

"Saya tidak tau, jaga wanita itu jangan menganggu saya, jika terjadi sesuatu kasih tau Otton," ucap Abel tidak suka mengurusi wanita yang tidak jelas asal usul nya.

"Baik Tuan," sahutnya. Dia tau atasannya tidak pernah dekat dengan wanita manapun.

Masa lalu nya membuat Abel membenci yang namanya kaum hawa. Dia beranggapan wanita serakah tidak pernah puas dengan yang di miliki.

Kepala art sudah mengabdi cukup lama pada keluarga Bacas, Papa dari Abel. Karena perselingkuhan Mama nya dengan pria lain, saat itu kondisi Papa nya yang sedang sakit semakin buruk hingga pergi selamanya.

Detik itu juga Abel sangat membenci wanita. Bersentuhan saja dia jijik apalagi jika ada wanita menatap nya lebih dari satu menit sudah habis langsung di bunuh oleh nya.

Sepeninggalan Abel ke kamar nya, kepala art yang biasa di sapa dengan Bibi Antum kembali masuk ke kamar tamu.

Abel tidak pernah mengizinkan seorang pun untuk masuk ke kamarnya, jika berani ada yang masuk tembakan pistol mendarat di kepala. Hal itu sudah pernah terjadi dan Abel tidak segan melakukan itu. Dan semua yang menyaksikan kejadian itu, hingga sekarang tidak berani melakukan kesalahan atau membantah perkataan nya, karena Abel tidak suka di bantah.

"Anda wanita pertama yang di ijinkan Tuan masuk ke sini Nona, Bibi berharap Nona juga menjadi wanita pertama yang dapat meluluhkan hati Tuan agar lunak seperti dulu lembut dan penyayang," harapan Bibi Antum sangat merindukan sosok Tuan muda kecilnya dulu.

Bibi Antum setia tidak meninggalkan Chiara selama belum tersadar. Perlahan mata Chiara terbuka dan pertama yang di lihat seorang wanita sepertinya seumuran dengan Bibi Heidi, istri dari pamannya.

"Nona sudah sadar?" tanya Bibi Antum memandang Chiara yang masih terdiam seperti sedang mengingat yang telah terjadi tadi.

Dan seketika itu wajah Chiara berubah pucat ketakutan, dia sangat yakin saat ini keluarga nya pasti marah besar dan menunggu kepulangan nya untuk di beri hukuman karena sudah menentang keinginan mereka.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

untung saja ada pertolongan buat Chiara, untung saja dia kabur dan masuk ke mobil orang yang kebetulan mobil Abel.
Bangun² malah mikirin keluarga sialan itu, mumpung kamu udah disini jangan balik lagi ke neraka itu. mending kamu minta tolong jadi pembantu disana itu lebih baik

2023-04-05

2

Alena Kimmy Kimberly

Alena Kimmy Kimberly

lanjut thor...

2023-04-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!