Bab 16: Kabar bahagia

Bab 16: Kabar bahagia

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Sayang, sebentar lagi kita akan menjadi orang tua. Aku tidak sabar menunggu hari itu tiba, mulai hari ini kau tidak boleh banyak melakukan aktivitas apapun, jika perlu sesuatu kasih tau biar aku yang melakukan semuanya. Jangan ngelawan," ucap Abel bahagia.

Setelah di periksa dokter dan Chiara di kabari sedang mengandung, Abel bahagia mendengar kabar baik itu.

Tiga bulan menjadi pasangan suami istri, kini kedua nya baru di beri kepercayaan untuk memiliki momongan.

"Iya Bie, aku akan mengingat pesan mu. Aku bahagia sekarang doa kita telah terkabul, aku harap dengan adanya baby di dalam perut ku. Kehidupan rumah tangga kita semakin harmonis. Aku mencintaimu Bie, aku tidak mau kehilangan mu apapun itu alasannya. Berjanjilah untuk selalu berada di sisi ku. Jangan ada kebohongan di antara kita," serius Chiara menggenggam tangan Abel.

Kedua mata memandang Abel, begitu sebaliknya dengan Abel memandang nya. Satu tangan mengelus pipi Chiara yang lembut.

"Aku juga mencintaimu sayang. Semua keinginan mu adalah perintah dan aku akan mengerjakan semua," sahut Abel tersenyum, Chiara bukan sekedar istri yang baik dan cantik, tapi juga penurut, meski sedikit cerewet, bukan masalah besar masih bisa di atur.

Chiara mendengar itu tersenyum bahagia, Abel memperlakukan nya dengan begitu baik, bahkan Abel merubah hidupnya dari seorang gelandang menjadi ratu.

Tak ada kata yang bisa Chiara katakan pada Abel selain menunjukkan besar rasa cinta nya pada sang suami.

"Tidak perlu seperti itu juga Bie. Itu terlalu berlebihan, aku tidak mau merepotkan mu, biarkan aku melakukan sendiri apa yang ku inginkan, tidak perlu kau," tolak Chiara tak enak.

"Kata siapa merepotkan ku, hmmm?" tanya Abel sambil mengelus pipi lembut Chiara.

"Aku."

"Begitu, apa boleh aku menjenguk baby kita, seperti nya itu tidak merepotkan," jahil Abel tanpa pemberitahuan langsung menggendong Chiara ala brydel.

Chiara yang kaget dengan tindakan Abel refleks mengalungkan kedua lengan di leher Abel.

"Bie, kau mengangetkan ku tau. Bagaimana kalau baby kita juga ikut kaget? mau tanggungjawab? tidak mungkin bukan?" omel Chiara kesal pada tapi menyukai sikap Abel yang romantis.

"Kenapa tidak mungkin sayang? aku ini suami mu yang tidak mungkin akan ku buat mungkin, jangan pernah meragukan ku," ucap Abel tersenyum membanggakan dirinya.

"Ya, itu benar. Jika tidak, tidak mungkin perut ku ada isi sekarang. Kau benar-benar suamiku yang tampan, aku jadi makin mencintaimu," puji Chiara balas tersenyum.

"Sudah jelas itu, kalau aku jelek tidak mungkin kau mencintai ku, dan mau mengandung anakku, tapi karena aku tampan kau menerima ku," pede Abel begitu narsis.

Dia membaringkan Chiara di kasur setelah tiba di kamar.

"Kau benar, tapi juga salah. Aku mencintaimu bukan karena ketampanan, bagi ku ketampanan mu adalah nilai plus yang ku dapatkan darimu, karena aku mencintaimu dari ketulusan mu dalam memperlakukan ku bukan yang lain," ungkap Chiara tersenyum membelai pipi Abel.

Tangan nya turun ke dada bidang Abel, mata menatap lekat wajah nya.

"Bie, aku takut kita akan berpisah, entah kenapa perasaan ku mengatakan seperti itu. Apa kau berniat meninggalkan ku dan baby kita?" tanya Chiara mendadak firasatnya benar-benar tak enak.

"Tidak sayang, aku tidak mungkin meninggalkan hidup ku. Kau dan baby kita adalah nyawa ku, tanpa kalian jadi apa kehidupan ku? jadi buang semua pemikiran mu itu, karena sampai mati pun hanya kalian yang ada di sisiku," jelas Abel menyakinkan Chiara.

Dia tidak mau istri nya berpikir yang tidak-tidak. Matanya dapat melihat ketakutan dan kecemasan Chiara, namun dia tidak tau apa penyebab yang membuat Chiara mendadak aneh.

Dengan lembut penuh perasaan cinta yang di miliki untuk Chiara, Abel berusaha untuk membuat istrinya tenang.

"Entahlah aku tidak bisa tidak memikirkan, meski sudah mendengar perkataan mu, aku terus gelisah," ungkap Chiara terlihat jelas dari raut wajah yang tak seperti sebelumnya bahagia dengan kabar kehamilan, dan seketika semua ekspresi itu menghilang di ganti dengan ketakutan.

"Sudah lupakan semua, itu hanya perasaan mu saja. Percayalah padaku tidak akan ada yang terjadi di antara kita. Aku selalu bersama mu, begitu dengan mu selalu bersama ku. Kita tidak akan pernah terpisah."

"Amin, semoga benar begitu. Jika tidak aku tidak tau seperti apa kehidupan ku tanpa mu. Kau sudah mengeluarkan ku dari kegelapan dan membawa masuk ke tempat penuh cahaya. Aku harap kedepannya semua tidak akan pernah berubah."

"Iya itu pasti."

****************

"Bagaimana? apa semua sudah kau dapatkan? siapa yang merawat adikku selama ini? apa dia di rawat dengan baik?" tanya seorang pria pada kedua orang pria yang datang menghadap nya.

"Iya Tuan semua sudah kami dapatkan. Nona selama ini tinggal di Indonesia bersama Uncle Tuan. Tapi mereka memperlakukan Nona bukan selayaknya keponakan, melainkan sebagai pembantu," jelas nya pada Tuan nya.

"Mereka bahkan selalu menyiksa Nona secara fisik. Sedikit kesalahan yang di lakukan akan berakibat fatal untuknya," lanjut nya lagi.

"Kurang ajar! berani sekali mereka melakukan ini pada adikku," marah pria tersebut menggebu-gebu tidak terima dengan apa yang menimpa adik kesayangan nya.

Sudah lama dia mencari keluarga nya, dari kecelakaan di masa lalu hanya kedua orang tuanya yang tiada, tapi masih ada adiknya yang selamat.

Dan kecelakaan itu terjadi saat dia berada di New York liburan di rumah kakek. Dia dan kakek mencari keberadaan adiknya tapi tidak ditemukan, hingga kakeknya pun menyusul kepergian kedua orang tuanya meninggalkan nya seorang diri.

"Kau perintahkan orang kita di Indonesia beri mereka balasan dari perbuatan yang sudah di lakukan, bila perlu buat mereka menyesal sudah bersikap kurang ajar pada adikku," perintah nya berjanji akan membalas derita yang di terima adiknya.

"Baik Tuan. Tapi ada satu hal yang perlu Tuan ketahui. Nona mengalami amnesia, hingga tidak mengingat siapapun, karena saat kecelakaan itu mereka mengatakan orang tua Nona meninggal dan Nona tidak memiliki kakak atau pun adik yang di miliki selain mereka," jelas salah satu pria yang berdiri tegak menghadap Tuan nya yang terlihat sangat marah.

Brak!

"Mereka sudah tidak bisa di biarkan, saya akan membunuh mereka semua dengan tangan saya sendiri!" marah pria tersebut menggebrak meja dengan kuat, tanpa mempedulikan rasa sakit pada tangan nya.

Baginya rasa sakit ini tidak seberapa dengan rasa sakit yang adiknya alami. Tidak ada ampunan atau kesempatan kedua bagi para iblis seperti mereka, sekali pun itu keluarga sendiri.

Prinsip nya yang bersalah tetap lah bersalah dan wajib di hukum meski itu keluarga.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Nah ini baru bagus, atasi dulu keluarga pamanmu yang jahat itu

2023-04-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!