Bab 13: Program hamil
🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
"Otak Mama isi apa sebenarnya? kenapa aku merasa Mama adalah ratu dari semua wanita jahat di dunia. Mama memiliki otak cerdas dalam merencanakan sesuatu aksi kejahatan. Aku bahkan tidak kepikiran sampai ke arah sana, tapi Mama begitu cepat mengarah ke sana. Aku jadi semakin yakin rencana ini akan berjalan sempurna tanpa ada kecurigaan siapapun, termaksud Tuan Abel," puji Aida suka dengan rencana yang di susun Mama Heidi.
Rencana yang begitu matang dan muda untuk dilakukan.
"Tentu, Mama adalah Ratu kejahatan, tidak ada seorang pun yang bisa menyaingi kepintaran Mama, jika ada mereka akan terhempas," sahut Mama Heidi sombong dengan ujung bibir membentuk senyum manis.
"Ya, Mama pasti mengalahkan mereka dengan cara kejam yang tidak akan bisa mereka duga, mungkin juga menyesal telah melakukan kesalahan hingga tidak berani mengulangi lagi," yakin Aida.
Sifat nya dan Mama Heidi sama persis tidak suka ada yang berada di atas melebihi nya. Dia ingin semua tunduk, itu saja.
Segala hal akan di lakukan untuk mendapatkan apa yang di inginkan meski harus menghabiskan nyawa seseorang. Dia tidak peduli.
"Tepat sekali, kau memang putri ku sudah begitu memahami Mama seperti apa."
"Benar. Kalau bukan tidak mungkin aku bisa mewarisi sifat Ratu kejahatan seperti Mama."
"Iya dan kau adalah putri dari Ratu kejahatan itu," balas Mama Heidi dan tertawa.
Perkataan mereka terus berlangsung hingga kedatangan Papa Daren.
"Seperti nya topik pembicaraan anak dan Ibu ini sangat menyenangkan," tebak nya yang baru tiba di ruang keluarga melihat kedua wanita kesayangan nya tersenyum bahagia sambil ngobrol.
"Duduk lah. Mama akan ceritakan," ucap Mama Heidi mengajak suaminya untuk segera duduk.
"Hmmm, apa ini ada kaitannya dengan rencana jahat?" tanya Papa Daren duduk di samping sang istri.
"100 untuk Papa. Mama benar Papa memiliki otak cerdas. Belum juga mengatakan apapun Papa sudah bisa tau, kalian memang di ciptakan untuk bersatu dalam melakukan sesuatu yang jahat," puji Aida memandang bergantian pada kedua orang tersebut.
"Pujian nya ditahan dulu, sekarang katakan rencana jahat apa yang sedang kalian pikirkan? jangan sekali melakukan tanpa ku ketahui," ucap Papa Daren tidak mau ketinggalan keseruan game yang ingin di mainkan oleh sang istri dan juga anaknya.
"Sabar, Papa ini sama saja seperti Aida tidak sabaran," ucap Mama Heidi bingung reaksi nya sama dengan Aida tadi saat belum mengetahui apapun.
"Ya namanya juga anak dan bapak pasti sama. Kalau beda bukan anak dan bapak namanya," sahut Papa Daren sahut enteng.
"Betul itu, Mama aneh-aneh saja," seru Aida menggeleng kepala.
"Ck, kompak sekali kalian kalau seperti ini," kata Mama Heidi.
"Lalu, Mama mau tidak kompak gitu?" tanya Aida.
"Bukan seperti ini bodoh. Sudah... jangan di bahas lagi atau Papa mu tidak akan mengetahui kebahagiaan apa yang membuat kita terus tersenyum," Mama Heidi memutuskan pembicaraan tak berfaedah dan mengganti ke topik awal.
****************
"Bie, aku tidak tau seberapa banyak uang mu? apa uang mu tidak akan habis setelah mengajak ku keliling dunia, bahkan mengadakan acara pernikahan semewah ini?" tanya Chiara belum mengetahui jelas apa yang ada dan tidak nya di miliki Abel.
"Tidak perlu mencemaskan itu, meski aku tidak bekerja lagi. Uang ku tidak akan habis, kita masih bisa menikmati semua ini," jawab Abel, satu tangannya memengang hairdryer mengeringkan rambut Chiara dan satunya lagi menyisir.
"Emangnya seberapa banyak uang mu, hingga begitu yakin tidak akan habis?" penasaran Chiara ingin tau.
Entah kenapa sekarang dia ingin banyak tau mengenai Abel. Selama ini Chiara tidak sempat bertanya kesibukan apa yang di kerjakan nya. Kebahagiaan setiap berkunjung ke negara baru membuat nya tak bisa berpikir apapun selain menikmati suasana baru tempat yang indah.
"Karena aku memiliki banyak perusahaan, penghasilan setiap bulan begitu besar jadi untuk hidup berkecukupan tidak benar, karena kita hidup lebih dari kata itu," jelas Abel.
"Benar kah? lalu bagaimana dengan ketidakhadiran mu selama satu bulan di perusahaan? apa tidak akan bermasalah? aku benar-benar tidak tau tentang ini, aku jadi merasa bersalah karena mengajak ku keliling dunia kamu tidak mengurus perusahaan mu," ucap Chiara tidak enak.
"Tidak perlu memikirkan itu, aku malah senang mengajak mu jalan. Kamu jauh lebih penting dari apapun yang ada di hidup ku," Abel menyakinkan Chiara agar tidak memikirkan sesuatu yang berlebihan.
"Tapi aku nya tidak bisa Bie... aku mau besok setelah tiba kamu langsung bekerja pasti karyawan mu membutuhkan mu," putus Chiara serius.
Dia menatap Abel dari pantulan cermin yang tersenyum membalas pandangannya itu.
"Baiklah aku akan menurut, tapi sebelum itu berjanji lah selama aku tidak berada di dekat mu jangan pernah meninggalkan mansion, jika ingin pergi pun kamu harus mengabari ku baru boleh, kalau tidak, jangan sekali pergi," ujar Abel.
"Tidak masalah aku setuju," sahut Chiara sepakat.
"Bagus."
Setelah beberapa menit mengeringkan rambut, kedua kini duduk santai di sofa, sambil menikmati film di layar TV.
Chiara duduk kepala di sandarkan di dada bidang Abel dan tangan Abel mengelus lembut pipi Chiara.
"Aku berencana setelah pulang kita konsul ke dokter kandungan untuk program hamil, aku menginginkan kamu segera hamil agar tidak sendiri saat aku pergi," ucap Abel memandang Chiara yang seketika mendongak kan wajah menatap balik nya.
"Apa tidak terlalu cepat Bie? aku tidak mau buru-buru, mengurus anak itu tidak mudah, aku tidak yakin bisa melakukan itu," sahut Chiara mengatakan pendapat nya.
"Tidak, semua sudah ku pikirkan dan aku percaya kamu bisa melakukan itu. Kamu wanita sholehah," yakin Abel.
"Bie, jangan terlalu mempercayai ku, aku takut mengecewakan mu. Aku tidak memiliki pengalaman apapun, kita baru memulai jadi perlu belajar," ujar Chiara matanya lekat menatap Abel yang juga membalas tatapan nya.
"Kita sama-sama, aku yakin aku dan kamu bisa," sahut Abel dengan senyum manis.
"Jika kamu yakin aku akan mencoba," kata Chiara tidak lagi menolak menyetujui semua. Dia yakin ini yang terbaik.
"Tidak perlu ada yang kamu pikirkan, semua akan berjalan baik-baik aku jamin itu," Abel seolah tau apa yang membuat Chiara ragu.
Wajah istri nya cantik tidak bosan untuk terus di pandang, pipi yang sudah terlihat membengkak akibat terus mengunyah makanan ringan maupun berat setiap saat di belikan Abel.
Dan Chiara tidak bisa menolak, setelah tinggal bersama Abel nafsu makan nya bertambah, hingga lebih sering makan daripada bekerja. Karena Abel tidak mengizinkan nya melakukan pekerjaan apapun.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
jadi ratu kejahatan aja bangga ckckxk
2023-04-10
3