Bab 2: Jangan

Bab 2: Jangan

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Abel pergi meninggalkan kediaman keluarga Baren, suasana hatinya menjadi semakin buruk, pertemuan kali ini membuat nya ingin menghancurkan apa yang berada di dekatnya.

Melihat wanita menjijikkan tadi membuat mood nya rusak, tidak pernah terpikir akan seburuk ini.

Sepanjang perjalanan pulang wajah nya tidak berubah.

"Tuan, apakah tidak sebaiknya kita kita mencari hiburan? situasi seperti ini sangat tepat untuk melepaskan semua hal yang membuat otak tak bisa berpikir tenang," saran Otton asisten pribadi Abel sekaligus tangan kanannya.

"Ck, kau sudah bosan hidup sekarang? berani sekali menawarkan hal menjijikkan seperti itu? ingat saya tidak berniat apalagi terpikir untuk menyentuh wanita manapun, semua wanita menjijikkan," tidak suka Abel dengan namanya wanita.

"Maaf, Tuan. Saya tidak akan mengulang lagi," tunduk Otton ketakutan.

Tangan nya gemetaran, bulu kuduk berdiri. Suara berat Abel sangat menakutkan. Otton tidak berani berbicara, mulut nya di tutup rapat agar tidak melakukan kesalahan lagi.

"Sekali kau mengulangi lagi tidak ada kata maaf. Kepala mu akan berubah posisi," ancam Abel tidak peduli ketakutan Abel.

"Tidak Tuan, ampun kan saya. Ini benaran yang terakhir," takut Otton keringat bercucuran. Setiap Abel berkata tidak ada yang tidak pernah di lakukan.

"Bagus, ke kantor sekarang masih ada yang harus saya kerjakan di sana," perintah Abel.

"Siap Tuan."

 

Di tempat lain...

Seorang wanita cantik menangis dengan rasa sakit di sekujur tubuh, tertidur. Chiara wanita cantik bernasib buruk yang tak memiliki nasib secantik wajah nya.

Siksaan dan air mata sudah seperti makanan hari-hari nya, tanpa semua itu hidup akan terasa kurang lengkap.

"Hei, bangunlah wanita pemalas, kau sejak tadi enak-enakan tidur di sini dan kami di luar menderita," Aida menyiram segelas air di wajah tenang Chiara. Rasa kesal nya pada Abel di luapkan semua meski wanita tersebut tidak bersalah.

Melihat ketenangan Chiara, salah satu hal yang di benci nya. Seumur hidup dia tidak akan membiarkan Chiara hidup tenang.

"Kau tidur seolah hidup mu sangat menyenangkan, cepat bangun masakan kami makanan," Abel menarik rambut panjang Chiara dengan kuat.

"Auwh... sakit Aida... lepaskan ini sakit... " mohon Chiara kesakitan minta di lepaskan.

"Sakit? itulah hal yang saya inginkan. Wanita seperti mu pantas mendapatkan semua ini," tidak peduli Aida menarik makin kuat. Tangisan kesakitan Chiara adalah nyanyian lagu favorite nya dan dia sangat menyukai itu.

"Aida ku mohon lepaskan... "

"Kau sangat cengeng, apa di hidupmu itu hanya menangis yang bisa kau lakukan? dasar murahan!" marah Aida seketika kejadian tadi kembali mengingatkan nya denger perkataan itu. "Dia mengatakan ku seolah sudah melihat ku berhubungan saja, lalu bagaimana dengan mu jika sudah di lihat? apa akan sama? atau lebih buruk yang di katakan?" sambung nya lagi masih tidak terima mengenai hinaan Abel padanya.

"Karena kau kehidupan keluarga ku menderita seperti ini, sekarang kau harus bertanggungjawab jawab."

Tanpa peduli dengan tindakan nya sudah membuat Chiara kesakitan, Aida menarik kuat keluar Chiara menuju kamarnya.

Aida tidak mau menjadi tahanan Abel, dia tidak tau hidupnya akan menjadi apa jika berada dalam aturan nya. Hingga keputusan pun di ambil tanpa berpikir panjang dari mana mereka bisa melunasi utang pada Abel.

Perjanjian yang di beri waktu satu minggu begitu singkat, Aida tak kehabisan otak untuk mencari jalan keluar agar terlepas dari siksaan yang berada di depan mata.

"Apa ini Kak? aku gak mau, jangan memaksa ku mohon," tolak Chiara tidak mau menggenakan pakaian yang diberikan Aida. Dia merasa pakaian itu sangat buruk dan itu tidak pantas untuk kenakan.

"Hei saya tidak meminta mu menyetujui, menolak atau pun tidak saya pedulikan kau akan tetap melakukan. Keinginan saya tidak bisa di tolak," Aida menarik Chiara dan memaksa menganti pakaian yang sudah di pilih kan.

"Tidak, tidak mau Aida. Jangan melakukan ini. Aku akan melakukan apapun yang kau minta asal tidak seperti ini," mohon Chiara berharap Aida mengerti.

"Apapun, maka lakukan yang ini, karena hanya ini yang bisa mendapatkan uang dengan cepat. Kau cukup memberi kepuasan pada mereka, semua beres uang pun masuk," ucap Aida enteng tidak mempedulikan Chiara yang memohon.

"Tidak Aida. Aku tidak mau... " Chiara terus menolak, berontak dengan kekuatan yang di punya untuk terlepas dari Aida. Tapi sayang semua hanya sia-sia saja. Kekuatan nya kalah jauh dari Aida.

Keadaan yang belum pulih setelah penyiksaan tadi, Chiara hanya bisa menangis meratapi hidup nya yang buruk.

"Pas, seperti ini kau terlihat cocok. Kenapa tidak dari dulu saja saya kepikiran hal ini? sudahlah tidak masalah terpenting semua masih belum terlambat kau masih bisa melakukan itu sekarang," senyum Aida senang melihat ketidakberdayaan Chiara.

"Aida, ku mohon jangan melakukan ini... Aku akan bekerja apapun asal halal, tapi tidak seperti ini," mohon Chiara.

"Kau pikir jaman sekarang masih ada kerjaan yang halal menghasilkan uang banyak? tidak, jadi lakukan apa yang saya katakan. Jangan coba kau melakukan hal yang dapat membuat saya marah, mengerti itu?" ancam Aida mencengkram dagu Chiara dengan kuat.

"Tidak, aku tidak mau. Lepaskan."

Namun bukan Aida jika menuruti, dia terus menarik paksa Chiara keluar kamar, menuju ruang tamu.

Di sana sudah ada pria yang menunggu mereka.

"Wah.. lihat Tuan Hans, wanita mu sudah datang," ucap Bibi Heidi menyambut kedatangan putri nya yang membawa Chiara.

Chiara terlihat seperti wanita malam, Aida memaksa Chiara memakai dress pendek memperlihatkan buah da**. Paha jenjang putih dan mulus Chiara begitu indah menggoda.

Pria yang menanti kedatangan Chiara terpesona, dia tidak menyangka foto yang di kirim Aida lebih dari cantik yang terlihat di foto.

"Dia sangat cantik, Nyonya. Saya menyukai nya hanya dengan sekali pandangan. Saya rasa akan puas," ucap Hans tersenyum nakal berjalan mendekat dan merangkul pinggang Chiara.

"Kau begitu memukau sayang, puaskan aku di ranjang aku sudah membayar mu mahal hari ini," bisik Hans tanpa malu menghirup harum tengkuk leher Chiara.

"Lepaskan, saya tidak melakukan ini. Saya mohon," berontak Chiara tidak mau.

"Kenapa, apa kau takut? jangan takut aku akan melakukan lembut. Kita bisa bersenang-senang," goda Hans tidak peduli. Sesuatu yang sudah di beli dengan mahal tidak akan di lepaskan sebelum mendapatkan yang di inginkan.

"Benar Tuan, sekarang bersenang-senang lah. Jika belum puas silakan, tapi jangan lupa bayarannya," ucap Bibi Heidi mata duitan. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi pada keponakannya setelah menghabiskan malam berdua bersama pria.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!