Bab 11: Will you marry me
🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Hari demi hari terus berlalu berganti ke hari yang baru, hidup Chiara begitu bahagia bersama Abel. Pria tersebut tidak pernah membuat Chiara menjatuhkan air mata kesedihan.
Semua Abel lakukan untuk membuat Chiara terus dapat tersenyum.
Kerjaan nya sudah di selesaikan dan sekarang dia mengajak Chiara keliling dunia dengan jet pribadi. Dan Chiara begitu senang.
Satu bulan kedua menghabiskan waktu jalan-jalan ke beberapa negara yang terkenal.
"Terimakasih, sudah membawa ku jalan-jalan, aku sangat bahagia. Rasanya semua masih terasa mimpi sampai sekarang aku bisa ke luar negeri. Kau tau, dulu aku sering menghayal sebelum tidur ku, kapan bisa ke luar negeri, dan sekarang semua hayalan ku menjadi nyata, itu semua berkat mu Abel. Kau mengabulkan semua mimpi ku, kau juga memberikan kebahagiaan yang tidak pernah ku rasakan," ungkap Chiara bahagia mengeluarkan semua yang di rasakan.
Pelukan nya begitu kuat saking bahagia. Abel pun ikut bahagia. Menghabiskan waktu bersama Chiara, kini dia tau jawaban dari perasaannya. Abel mencintai Chiara, wanita apa adanya, wanita lemah yang terus di siksa tanpa memberi perlawanan.
"Chiara, will you marry me," Abel melepaskan pelukan nya, berlutut dengan tangan memengang kotak kecil menunjukkan cincin berlian.
Chiara kaget, terdiam karena Abel tidak pernah mengatakan apapun mengenai lamaran ini.
"Chiara, will you marry me," ucap Abel ulang. Wanita di depan nya masih diam tak mengatakan apapun.
"Yes, i will," angguk Chiara tersenyum bahagia. Hanya wanita bodoh yang menolak ajakan nikah pria sebaik Abel.
Abel bukan hanya baik, tapi juga lembut padanya. Tidak sekali suara tinggi nya di keluarkan untuk Chiara.
Tidak ada permintaan Chiara yang tidak di turuti Abel. Semua di turuti dari kecil hingga besar, pria itu benar-benar menjadikan nya sebagai seorang ratu.
****************
"Ada apa dengan mu? kenapa pulang-pulang selalu marah tidak jelas? apa ini karena wanita murahan itu?" tebak Mama Heidi yakin siapa lagi yang dapat membuat anaknya gila seperti ini.
"Tentu, siapa lagi kalau bukan wanita murahan itu. Mama tau apa yang aku dapat setelah berusaha membujuk satpam sialan itu? mereka mengatakan wanita murahan itu di ajak Tuan Abel ke luar negeri dan juga mereka akan mengadakan pernikahan di New York," cerita Aida tidak terima hal itu yang membuat nya kepanasan mendengar kabar buruk mengenai kebahagiaan Chiara.
"Apa! berita yang kau dapatkan ini benar akurat? atau satpam itu sedang membodohi mu? bagaimana bisa Tuan Abel mau dengan wanita murahan seperti Chiara, pasti ada yang salah," tidak terima Mama Heidi sama dengan Aida.
"Tidak Ma. Satpam bodoh itu tidak berbohong. Tapi Tuan Abel nya yang bodoh. Aku tidak akan membiarkan wanita murahan itu bahagia, seharusnya yang bahagia itu aku, dan yang menikah dengan Tuan Abel juga aku bukan wanita murahan itu," frustasi Aida marah tidak bisa mengendalikan emosinya.
Kabar hari ini sudah seperti suprise terindah untuk nya. Setelah sekian lama hampir setiap hari ke mansion Abel menanyai Chiara selalu tidak di beri jawaban, tapi saat sekali di jawab DOR.
Aida merasa dunia sedang kacau tidak baik-baik saja, karena memberi wanita murahan seperti Chiara bahagia meski sejenak dia tidak terima. Chiara tidak pantas bahagia, teman nya itu adalah penderitaan air mata kesedihan bukan senyum kebahagiaan di wajah nya.
"Sudah tenang. Jangan seperti ini. Sekarang bukan nya marah-marah, kau pikir dengan kemarahan yang tidak jelas itu dapat membuat semua membaik? wanita murahan itu bisa menderita lagi? tidak, dia akan tetap bahagia dan kau yang akan lelah dengan kelakuan bodoh mu sekarang. Lebih baik kau gunakan semua itu dengan sesuatu yang besar untuk memberi nya hadiah pernikahan yang tidak akan pernah bisa di lupakan," saran Mama Heidi menenangkan Aida. Dia tidak mau anaknya sakit apalagi gila.
"Mama benar. Kenapa aku tidak memikirkan itu sejak tadi. Sekarang biarkan saja dia menikmati kebahagiaan nya itu, setelah itu baru aku datangi hadiah yang sangat menarik tidak akan pernah dia lupakan," ucap Aida berubah senyum tak lagi gila menakutkan seperti awal.
.
"Nah, seperti ini yang ingin Mama lihat dari mu. Kita sama-sama memberi wanita murahan itu kejutan," seru Mama Heidi senang melihat wajah putri nya tersenyum.
Dia tau senyuman itu tersimpan sejuta rencana jahat dan itu membuat nya senang. Otak cerdas putri nya membuat semangat.
"Itu pasti Ma. Aku jamin setelah ini dia tidak akan selamat lagi," yakin Aida.
"Apa Mama sudah memasak? aku sangat lapar sekarang," ucap nya lagi memandang Mama Heidi yang wajah nya langsung berubah.
Setiap membahas makanan, otaknya terasa ingin pecah, bagaimana tidak? semua masakan yang di masak tidak seenak masakan Chiara.
Sebulan belajar masak tidak berubah apapun, Mama Heidi sampai ingin menyerah menjalani kerjaan pembantu yang di anggap tidak pantas untuk nya melakukan.
Aida melihat itu tau apa yang membuat nya diam.
"Apa hari ini kita akan makan mie instan lagi? kenapa tidak Mama coba belajar sekali lagi? persediaan makanan di dapur juga masih banyak, rugi kalau di biarkan begitu saja, tidak mungkin juga kalau harus di buang?" ujar Aida memberi saran.
Mama Heidi mendengar itu menatap tajam putri nya suka seenak nya. Kenapa tidak dia saja yang melakukan kenapa hanya meminta nya belajar seorang diri? sungguh anak kurang ajar.
"Dari pada kau meminta Mama yang belajar lebih baik kau yang belajar, itu akan berguna pada kehidupan mu di masa depan saat berumah tangga," sahut Mama Heidi balas memberi saran. Wajah Aida berubah masam tidak suka mengenai perkataan itu.
Sampai kapan pun dia tidak akan mau menyentuh pekerjaan pembantu, dia hanya ingin di layani bukan melayani orang atau melayani diri sendiri.
"Tidak, aku gak mau. Hidup ku setelah menikah tidak akan menderita, Mama tidak perlu mencemaskan apapun, aku akan mencari pria kaya untuk menjamin semua keperluan ku, jadi belajar masak seperti perkataan Mama tidak perlu, itu tidak penting," ucap Aida percaya diri, senyum mengembangkan.
"Ya semoga yang katakan itu benar terjadi, buktikan tidak perlu banyak bicara," sahut Mama Heidi malas mendengar sesuatu yang tidak jelas.
"Tunggu lah, aku akan bawa calon mantu Mama, lihat saja," tantang Aida tak mau di remehkan.
"Mama akan menunggu hari itu tiba, sekarang pergi makan Mama sudah menyiapkan mie rebus di meja makan," usir Mama Heidi telinga nya sakit mendengar ocehan tak berfaedah Aida.
"Malas, Mama saja yang makan, lebih baik aku makan di luar," ketus Aida dan pergi.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
Ini masih awal kehidupan Chiara, rintangan hidupnya sudah mendekat. semoga apapun yang bakal dilakukan aida sama Chiara, Abel bisa menolong, Abel bisa percaya sama Chiara
2023-04-08
2