Bab 5: Mencari

Bab 5: Mencari

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Auwh...." ringis Chiara, tubuh nya di dorong kuat Abel ke lantai.

Air mata tanpa di tahan mengalir. Dia tidak menyangka pria tersebut sekasar ini. Sejenak terbebas dari keluarga nya yang penuh siksaan tidak membuat nya di luar bisa bebas menghirup udara kebebasan, tapi semua sama saja luar dalam siksaan selalu mendatangi nya, tanpa mengenal dimana berada.

"Ya Allah, kenapa harus aku menerima semua ini, apa aku tidak pantas bahagia meski itu sejenak? apa kesalahan ku hingga di beri cobaan sebesar ini? aku juga manusia ingin merasakan kebahagiaan, bukan penderitaan," menangis Chiara dalam batin.

Tubuh yang masih lemah, mendapat dorongan kuat dari Abel membuat nya semakin lemah.

"Hapus air mata mu, murahan! kau pikir saya kasihan melihat itu? tidak, kalian wanita sukanya menjual air mata agar di kasihani para pria. Ck, trik yang murahan," jijik Abel membenci kaum hawa tanpa peduli tindakan nya sudah menyakiti wanita yang tidak bersalah.

"Maaf," satu kata terucap dari mulut Chiara, tidak ada perkataan lain lagi terucap. Air matanya jatuh mengalir.

Banyak bicara menjelaskan apapun percuma pria di depan nya tidak akan percaya. Siapa yang akan percaya pada wanita seperti nya.

Deg!

Perasaan Abel mendadak aneh mendengar perkataan Chiara, entah kenapa hati nya merasa seperti ini.

Chiara bangun dengan pelan, sepertinya tidak ada guna berlama-lama di sini.

"Terimakasih sudah menolong saya, maaf sudah merepotkan. Saya percaya satu hal sekarang. Kehidupan yang awal tersiksa akan tersiksa selama nya. Tidak ada kebahagiaan meski ada itu hanya khayalan semata," ucap Chiara merasa dunia nya semakin hancur, tidak akan ada kebahagiaan padanya.

Entah kapan dia di panggil, lelah rasanya terus berada dalam siksaan dan tidak bisa melawan semua.

"Bi, saya pergi. Terimakasih sudah baik pada saya, semoga kebahagiaan selalu bersama Bibi. Doakan saya cepat tiada, hanya itu yang saya inginkan dari hidup ini," air mata Chiara jatuh.

Menyerah pada kehidupan yang keras Chiara tak kuat lagi hidup lebih lama sekarang.

"Apa yang Nona katakan? tidak boleh berbicara seperti itu," sedih Bibi Antum tidak tau apa yang terjadi pada wanita di depan nya hingga berbicara aneh begini.

"Assalamu'alaikum," Chiara menyalim punggung tangan Bibi Antum tanpa menjawab perkataan nya. Dan berlari pergi.

"Ikuti dia, jangan biarkan nya pulang sendiri atau dia akan bunuh diri," perintah Abel, entah kenapa dia jadi khawatir pada Chiara.

Semua yang lontarkan Chiara, dia seakan bisa merasakan sesakit apa hidup dalam kenyataan seperti itu. Tapi hal yang membuat nya bingung kenapa Chiara bisa berbicara seperti itu? perkataan nya sama dengan apa yang di rasakan selama ini, apakah Chiara juga merasakan yang di rasakan?

Apakah penderitaannya lebih dari yang di rasakan, hingga tiada adalah jalan terakhir yang terpikir di benak nya.

Memikirkan semua itu membuat Abel pusing, hati dan pikiran nya benar-benar ingin pecah sekarang.

"Bagaimana? apa dia sudah di antar sopir?" tanya Abel turun ke lantai bawah, perasaan nya tak tenang sebelum mendengar kabar wanita tersebut.

"Tidak Tuan. Nona menolak di antar sopir," jawab Bibi Antum.

"Menolak? kenapa? apa Bibi tidak memaksa nya? dia sedang tidak baik, perkataan nya tadi bisa saja sekarang dia berada di tengah jalan dan bunuh diri," frustasi Abel kesal kerjaan kepala Art nya tidak becus.

"Maaf Tuan. Tapi saya rasa Nona tidak akan melakukan hal yang di benci agama, Nona wanita baik meski baru mengenal nya Bibi yakin sebesar apapun masalah yang di hadapi tidak akan mengakhiri dengan larangan agama, tapi jika seseorang berencana membunuh nya dia akan pasrah," jelas Bibi Antum dari apa yang di lihat dari Chiara.

"Bibi kembali bekerja," pusing Abel mengusir nya. Bukan membuat nya tenang. Entah kenapa dia merasa bersalah.

Seperti nya yang di pikirkan memang benar wanita tersebut memiliki masalah lebih besar dari nya. Tapi kenapa dia harus memikirkan Chiara.

📞:"Dimana kau sekarang? kenapa meninggalkan mansion? cepat kembali dan cari wanita itu," perintah Abel marah pada seseorang di sebrang telpon tidak lain Otton asisten pribadinya.

📞:....

📞:"Hei bodoh tidak perlu kau tau untuk apa? kerjakan saja apa yang saya perintahkan jangan banyak tanya!"

📞:....

📞:"30 menit tidak ada kabar mengenai nya, kau terima resikonya," ancam Abel serius.

Tut!

Abel mematikan panggilan sepihak, memijit kepala yang mendadak sakit memikirkan Chiara membuat nya pusing.

"Wanita itu baru bertemu sudah membuat ku pusing. Awas kau kalau ketemu," gumam Abel.

 

"Sial! karena di kita kehilangan uang miliaran, bagaimana cara kita membayar utang pada Tuan Abel sekarang? aku tidak mau jadi tahanan nya, apapun itu aku tidak mau!" marah Aida.

Baru saja dia senang memiliki banyak uang untuk melunasi utang Papa nya, sekarang uang itu harus lenyap begitu saja, ulah Chiara yang melarikan diri.

Semua begitu geram dengan kelakuan Chiara, sedikit lagi mereka terbebas dari kekejaman pria menakutkan itu, tapi kini malah membuat makin dekat.

"Tenang Aida, Papa akan berpikir sesuatu kau tidak akan di bawah Tuan Abel. Jika ada yang harus di bawah itu seharusnya Chiara," ucap Papa Baren menenangkan putri nya untuk tidak khawatir.

"Bagaimana Aida bisa tenang Pa? wanita itu belum juga kembali, bagaimana kalau dia kabur karena tau kelakuan nya itu akan membuat kita marah dan menghukum nya?" tanya Aida otak nya semakin pusing memikirkan Chiara yang belum pulang setelah Tuan hans menghubungi mereka 3 jam yang lalu.

"Itu tidak akan terjadi. Dia tidak akan pergi kemana-mana, dia tidak memiliki siapapun di dunia ini selain kita," yakin Papa Daren.

"Papa terlalu yakin, hingga tidak mau memikirkan kemungkinan kecil yang akan terjadi dari ulah ponakan Papa itu. Aku berjanji akan menghukum nya berat jika kembali nanti. Karena dia uang 1M kita hilang," ucap Aida tak terima kehilangan uang sebanyak itu karena kesalahan yang di perbuat Chiara.

"Lakukan sesukamu, Papa akan melarang. Papa juga mau melakukan itu," setuju nya tidak keberatan malah mendukung.

"Mama juga, rasanya dua orang saja tidak cukup. Harus tiga orang biar dia kapok melakukan kesalahan lagi," timpal Mama Heidi juga ingin memberikan hukuman.

"Benar. Aida setuju," senyum Aida tidak sabar menanti kedatangan Chiara.

Ting-tong....

"Sepertinya dia sudah kembali, biarkan Papa yang sambut, kalian siapkan saja hukuman untuk nya," ucap Papa Darren mendengar suara bel di depan rumahnya.

"Baik, Pa. Mama dan Aida akan menyiapkan," sahut Mama Heidi.

...**Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ**......

...**✨\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_ 🌼🌼\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_✨**...

Terpopuler

Comments

Yusria Mumba

Yusria Mumba

yang sabar chaira,

2023-05-08

0

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Semoga otton bisa segera menemukan Chiara, kayaknya dia mau dijajar para nenek lampir itu

2023-04-05

2

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

wkwkwk Abel plin plan nih. pertama kali hatinya diusik sama Chiara, sampai asisten disuruh nyariin dia karna khawatir bunuh diri 🙊.
kan kamu mau pulang kesana Chiara hanya untuk disiksa 😴. gpp deh, kalian kasih aja Chiara sebagai imbalan hutang kalian. kayaknya Chiara lebih layak hidup di rumah Abel daripada disana. meski nanti di rumah Abel dia kena bentak mulu, setidaknya disana ada bibi art yang sayang sama Chiara

2023-04-05

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!