Bab 15: Mual

Bab 15: Mual

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

"Apa sudah lebih baik sekarang?" khawatir Abel berdiri di dekat Chiara, sejak tadi Chiara terus mual.

Dia khawatir terjadi sesuatu pada istri nya.

"Iya, bawa aku ke kamar. Aku ingin istirahat," pinta Chiara mengajak Abel kembali ke tempat tidur.

"Tidak sayang, kita harus ke rumah sakit. Aku tidak bisa tenang melihat keadaan mu seperti ini. Stop mengatakan kau baik jika tidak seperti itu. Aku bisa menghukum mu nanti," Abel tidak menyukai perkataan Chiara tidak pernah ingin membuat nya cemas.

Tindakan Chiara sama dengan nya tidak ingin berbagi apa yang di rasakan. Dan Abel tidak menyukai akan hal itu.

"Bie, aku sedang lemas sekarang. Apa kau tega menghukum istri mu sendiri? lagipula aku mual mungkin karena masuk angin," protes Chiara dengan suara lemas.

"Sudah jangan bicara lagi. Sekarang kita pergi ke rumah sakit," ajak Abel tidak terima penolakan Chiara. Dia langsung menggendong Chiara ala brydel pergi keluar.

"Aku baik-baik saja Bie, tidak per-"

"Diam lah, tidak perlu mengatakan apapun lagi atau aku benar akan menghukum mu," potong Abel cepat pada perkataan Chiara.

Chiara masih saja protes menolak di ajak ke rumah sakit. Dia bingung dengan keadaan Chiara yang terlihat lemas bisa-bisa nya menolak, ketimbang mengiyakan.

Sungguh wanita yang gila, pikir nya seperti itu. Dia tidak tau harus mengatakan apalagi selain bersikap tegas dalam mengambil keputusan atau Chiara akan seperti ini.

"Baiklah aku diam sekarang. Aku tidak memiliki banyak tenaga lagi untuk membalas perkataan mu," ucap Chiara memilih mengalah mengikuti apa kemauan Abel.

"Itu bagus," sahut Abel.

Setiba di teras mansion dia segera memerintah sopir untuk menyiapkan mobil dan para pengawal lain mengikuti nya selama perjalanan.

Bukan tanpa alasan Abel memerintah sesuatu hal berlebihan semacam ini pada pengawal. Dia bukan meragukan kemampuan nya sendiri, tapi ragu pada musuh yang pasti akan melakukan berbagai hal liciknya untuk menjatuhkan nya.

Didalam mobil Chiara dan Abel duduk di kursi penumpang. Abel mendudukkan Chiara di pangkuannya, kepala di sandarkan di dada bidang nya.

Perlakuan Abel terlihat sangat mencemaskan keadaan Chiara.

"Apa kau menginginkan sesuatu?" Abel menatap Chiara yang diam menggelengkan kepala.

"Lain kali kalau kau sudah merasa keadaan mu tidak baik-baik saja langsung cepat katakan, tidak perlu menutupi apapun dariku berlagak baik, aku tidak menyukai itu, aku menginginkan pasangan ku terbuka padaku, mengerti?" sambung nya lagi memperingati Chiara dengan tegas.

Bagi nya Chiara adalah hidup nya yang tak boleh merasakan kesakitan sekecil apapun.

Nafas nya hingga sekarang bisa berhembus karena Chiara, tak ada Chiara sudah dia akhiri hidup nya sendiri. Abel mencintai Chiara melebihi nyawanya sendiri.

"Iya, aku janji kedepannya akan terbuka padamu," ucap Chiara menurut.

Beberapa menit kemudian...

Mobil Abel tiba di area rumah sakit, tanpa membuang waktu lebih lama Abel membawa Chiara masuk ke dalam untuk di periksa agar mengetahui apa yang terjadi pada istrinya.

Selama masuk, Abel tidak mempedulikan pandangan orang-orang di rumah sakit yang terus memperhatikan nya yang sedang menggendong Chiara. Apalagi wajah tampan nya tentu menjadi daya tarik mereka menikmati.

Chiara menyadari suaminya jadi pusat perhatian, menjadi kesal. Otak kecilnya pun mulai bereaksi melakukan sesuatu.

"Auwh... Bie perut ku sakit... " ringis Chiara kesakitan.

Dengan wajah panik mendengar kata sakit, Abel mempercepat langkahnya.

"Sabar sayang, sebentar lagi dokter akan memeriksa mu," ucap Abel khawatir.

"Maafkan aku Bie. Aku berbohong, salahkan wajah mu kenapa harus tampan, lihat para wanita yang memandang mu, mata mereka seperti sedang melihat makanan saja penuh tatapan kelaparan. Aku benar-benar tidak menyukai itu," kesal Chiara dalam batin ingin rasanya dia menutup semua mata wanita yang memandang wajah suaminya.

"Cepat Bie... aku sudah tidak tahan," rengek Chiara.

"Iya, sebentar lagi," Abel makin khawatir.

Beberapa pengawal yang ikut bersama melihat Tuan nya panik mengambil tindakan dengan meminta para pengunjung rumah sakit bergeser agar Tuan dan Nyonya bisa lewat.

Semua tunduk dan patuh tanpa menentang segera membuka jalan.

"Dokter!" teriak Abel terobos masuk tidak peduli di ikuti para pengawal nya.

"Tuan Abel, apa yang terjadi? dan di-"

"Cepat periksa istri saya, tidak usah banyak bicara!" bentak Abel menyela perkataan dokter.

"Istri? ja-"

"Sudah saya katakan, cepat periksa tidak perlu banyak bicara!"

"Baik, Tuan. Silakan baringkan Nyonya di sana," takut dokter melihat wajah menyeramkan Abel, apalagi suara tinggi penuh penegasan membuatnya tak bisa berkata apapun lagi.

----------------

Di sisi lain, seorang pria baru menyelesaikan pembicaraan nya dengan beberapa orang.

Penyelidikan hingga sekarang masih berlangsung, dia tidak henti mencari di mana anggota keluarga nya.

Kematian keluarga nya saat itu membuat nya berubah menjadi sosok iblis, dia benar-benar tidak bisa mengenali dirinya yang dulu.

Perubahan dari tahun ke tahun membuat nya menjadi pria yang kejam tak memiliki hati.

"Kau bisa pergi, selidiki lebih lanjut mengenai keluarga mereka. Jika benar dia adikku. Batalkan semua rencana yang sudah kita rencana. Bawa dia pergi jauh dari kehidupan nya, karena itu adalah balas dendam yang sangat menyenangkan," ucap pria tersebut pada beberapa orang yang berdiri di depan nya.

"Baik Tuan, saya sudah memerintah orang kita menyelidiki semua sebelum Tuan mengatakan dan mungkin beberapa jam lagi informasi sudah di dapatkan," seru salah satu pria yang menghadapnya.

"Bagus, tindakan yang yang patut di acungkan jempol, tidak salah saya menempatkan kalian di posisi ini bisa di andalkan," puji nya pada bawahan nya bergerak satu langkah ke depan tanpa di perintahkan.

"Sudah tugas kami Tuan."

"Ya, sekarang pergilah. Jika sudah mendapatkan informasi segera laporkan pada saya."

"Baik Tuan. Kami permisi."

Kepergian mereka dari ruang, pria tersebut diam sambil memikirkan penjelasan dari orang-orang nya mengenai informasi mengenai keluarga nya.

Otak nya tak bisa melupakan semua yang di dengar barusan. Semua seperti lagu yang terus menerus berputar.

"Pantas saja pertama kali melihat nya hati ku sudah merasa seperti ada ikatan dengan nya ternyata dia adalah adikku. Dan aku akan mengambil kesempatan ini untuk membalaskan dendam ku pada nya dari mu. Bersiap lah menerima kehancuran mu," ucap pria tersebut tersenyum tidak sabar menanti hari itu.

"Dek, maafkanlah Kakak mu ini, bukan tega atau tak sayang padamu, hanya saja suami mu itu bukan pria yang baik, dia tidak cocok untuk mendampingi mu. Sampai kapan pun aku tidak akan pernah merestui," sambung nya lagi.

...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......

...✨____________ 🌼🌼_______________✨...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

kalau sekarang kamu udah tau kalau Chiara adalah adekmu, kenapa kamu ga duluan aja mengatasi bibinya yang jahat itu. sekarang aja dia lagi punya rencana jahat untuk Chiara.
trus, kalau kamu melukai Abel kamu sama aja melukai Chiara loh

2023-04-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!