Bab 6: Menemukan

Bab 6: Menemukan

🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻

🌹✨💞✨🌹

Plak!

"Dasar anak tidak tau diri, sudah di besarkan bukannya balas budi malah menyusahkan kita. Kau tau perlakuan mu membuat kita rugi," marah Paman Daren dengan kuat tidak berperasaan menampar Chiara.

"Maaf, Paman. Tapi Chiara tidak mau melakukan itu. Chiara akan membalas semua, bukan dengan cara ini," tolak Chiara menahan rasa sakit tamparan di pipinya.

"Lalu dengan cara apa? kau pikir cari uang sekarang muda? apalagi dengan cara cepat? tidak Chiara. Kau terlalu jual mahal jadi wanita, apa salahnya kau layani Tuan Hans dan semua selesai," ucap enteng Paman Daren.

"Chiara tidak bisa. Kalau seperti itu yang Paman pikirkan kenapa tidak Aida saja yang melakukan itu? kenapa harus Chiara?" berani Chiara berkata, hal itu mengundang amarah nya mendengar nama putri kesayangan di sebut.

Plak!

Plak!

Dua tamparan bolak-balik melayang sempurna di pipi kanan kiri Chiara.

"Berani sekali kau menyebutkan nama putri ku. Kau pikir Aida murahan seperti mu? tidak, dia lebih dari segala nya dari mu," terlihat kobaran api tidak terima di wajah Paman Daren mengenai perkataan Chiara.

Dia mencekik leher Chiara dengan kuat, nafas Chiara tidak beraturan, sesak, rasanya tidak bisa bernafas jika terus seperti ini.

"Mati kau sekarang juga."

"Akkkk... P--a--m--a--n... " Chiara berusaha mengeluarkan suara, cekikikan Paman begitu dalam.

Dari tempat lain, seorang pria yang di minta untuk mengikuti Chiara melihat kejadian mengerikan di depan mata merekam. Dia bergidik ngeri, bagaimana bisa tega melakukan pada wanita yang sudah tak berdaya.

"Tuan harus tau wanita yang di suruh untuk di cari berada di rumah orang yang bermasalah. Nyawa nya bahkan berada di ambang kematian," ucap pria tersebut dia adalah Otton.

"Kau tidak akan selamat lagi kali ini, Tuan Abel akan datang memberi mu pelajaran lebih hingga kau tidak bisa melakukan sesuatu seenak mu," gumam Otton penuh keyakinan, setelah mengirim video yang di rekam pada atasan nya.

Di sebrang sana, setelah 30 menit menunggu kabar, ponsel bergetar segera di ambil dan mata nya terbelalak kaget melihat isi video yang di kirim asisten nya.

Tangan meremas kuat ponsel, marah tidak suka, entah kenapa dia tidak terima melihat perlakuan kasar pria tersebut pada wanita yang baru di temui tadi.

Hati nya terasa sakit seperti bisa merasakan sakit kekerasan yang di dapatkan itu.

📞:"Kerahkan orang-orang kita, beri mereka pelajaran. Saya segera kesana," perintah Abel marah, kedua tangan di kepal kuat.

Tanpa banyak bicara, dia mematikan sambungan telepon sepihak. Dan langsung keluar menuju bagasi mobil.

Tak butuh waktu lama untuk nya tiba, semua mobil yang menghalangi jalan nya di nyalip dengan gila. Umpatan semua pengendara yang di nyalip tidak di pedulikan nya sama sekali.

"Tuan Otton ada apa ini? bukannya waktu masih 7 hari lagi? kenapa kemari dengan banyak orang?" takut Paman Daren mendadak kedatangan tamu tak undang. Orang kepercayaan Tuan Abel.

"Tuan Abel berubah pikiran, hari ini kalian harus membayar nya," jawab Otton, tangan nya sejak tadi sudah begitu gatal melihat kelakuan kurang ajar nya menyakiti wanita lemah.

Apalagi dia bisa melihat Chiara wanita baik, dan dia juga mendengar perkataan Paman Daren yang menjual Chiara pada pria untuk mendapatkan uang.

Chiara yang menolak tidak mau melakukan, tetap di paksa dan itu sudah membuat nya yakin wanita yang di temui tadi memang baik.

Dan pertemuan di jalan Chiara masuk mendadak itu pasti sedang kabur dari pria yang membelinya.

"Tidak bisa seperti itu Tuan. Perjanjian tetap perjanjian tidak bisa di rubah begitu saja seenaknya," protes Paman Daren tidak terima.

"Perjanjian? apa kau sadar dengan yang katakan itu? Tuan Abel bisa kapan saja membatalkan perjanjian yang di buat. Semua sah di mata nya tidak ada yang tidak, jika ada yang melawan orang itu akan habis," jelas Otton memengang kerak baju pria tua di depan nya.

Dalam perkelahian tidak mengenal usia tua atau muda semua di hajar.

"Hancurkan semua barang yang ada di sini. Dan hajar dia sampai babak belur, ini perintah Tuan, cepat!" Otton menghempaskan tubuh Paman Daren ke lantai dengan kuat.

"Hei lepaskan, apa yang kalian lakukan gila! jangan menyentuh ku dengan kotor kalian," marah Aida tidak terima tangan nya di tarik dan di paksa duduk di lantai.

"Diam lah!" bentak salah satu pria yang menarik Aida.

Chiara tak tau apa yang sebenarnya terjadi, kenapa semua orang menyakiti keluarga nya, tapi dia tak di sentuh sama sekali, bahkan di antara para pria berpakaian serba hitam ada seorang pria yang di kenal, itu adalah pria yang di temui tadi.

Tubuh Chiara yang masih lemah akibat cekikikan Paman Daren membuat nya tak bisa berkata-kata, duduk tak berdaya di bawah lantai, mata memandang semua yang terjadi dengan air mata terus mengalir.

"Tuan," hormat Otton tunduk pada Abel yang baru tiba.

Abel tak menyahuti, pandangannya menyapu setiap sisi ruangan dan terjatuh pada wanita yang terduduk lemas bergelimang air mata.

"Kau baik-baik saja?" cemas Abel melihat bekas tangan di leher putih Chiara begitu terlihat jelas.

"Apa yang terjadi? kenapa Tuan bisa berada di sini? dan siapa mereka?" tanya Chiara bingung dengan semua yang terjadi.

"Mereka orang-orang ku. Keluarga mu telah mengelapkan uang perusahaan ku sebesar 1M," jelas Abel. Chiara mendengar itu menelan kasar saliva.

"Ku mohon berikan keluarga ku waktu, Tuan. Saya yang akan bertanggungjawab, aku akan bekerja dan melunasi semua," mohon Chiara memengang tangan Abel.

"Tidak perlu, ayo bangun," Abel membantu Chiara bangun dengan merangkul nya.

"Kenapa? apa Tuan ragu saya bisa melunasi uang sebanyak itu? ya, itu tidak aneh kalau ragu. Mana ada orang yang percaya, saya tidak memiliki apapun. Jika bisa bayar itu pun cicil dan tidak tau sampai kapan," Chiara sadar diri menunduk.

"Tegak kan kepala mu dan lihat saya," perintah Abel menatap dalam wanita di depan nya tidak menatap nya. Entah kenapa hal itu tidak di sukai bukannya seharusnya dia suka, tapi kini terbalik.

"Tuan... "

"Saya bukan Tuan mu, jangan memanggil dengan sebutan itu. Siapa namamu?"

"Chiara."

"Hmmm, nama saya Abel panggil saja Abel tidak perlu pakai embel-embel Tuan."

"Tidak, saya merasa itu tidak pantas. Saya orang bawah dan Tu-"

"Sudah. Turuti apa yang saya katakan jangan membantah," ucap Abel cepat memotong perkataan Chiara.

...**Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ**......

...**✨\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_ 🌼🌼\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_\_✨**...

Terpopuler

Comments

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ

Asistennya keren nih 🙊 Abel sampai turun tangan buat nolongin Chiara 🏃🏃

2023-04-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!