Kenapa Harus Aku
Bab 1: Kenapa harus aku?
🌻H 4 P P Y R 3 4 D I N G🌻
🌹✨💞✨🌹
Kehidupan tak seindah yang di bayangkan, Chiara tak pernah merasa kebahagiaan, sejak kecil hidup nya penuh dengan siksaan dari Paman dan Bibi yang selalu memperlakukan nya seperti pembantu.
Sedikit kesalahan yang di lakukan tidak sengaja, hukuman tak segan mereka berikan padanya. Meski tangisan memohon ampunan Chiara lakukan tidak ada yang peduli.
"Ampun, Paman... sakit... " tangis Chiara kesakitan di pukul Paman Baren dengan sapu ijuk.
"Apa peduli saya kalau kau kesakitan? mati pun tidak masalah," ucap Paman Baren tidak peduli terus memukuli.
"Hiks... sakit Paman.... "
"Kau sejak tadi terus menangis, kau pikir dengan air mata mu itu saya akan mengasihani mu? tidak, kau salah besar. Kami membesarkan mu agar dapat membantu keekonomian keluarga kami tidak lebih dari itu, jadi jangan mengharapkan apapun," tegas Paman Baren dengan tega tanpa mempedulikan perasaan Chiara yang sedih mendengar itu.
Chiara tak menyangka Paman kandung nya sendiri berkata hal seperti ini. Chiara berpikir Paman dan Bibi merawat nya sejak kecil karena sayang, tapi ternyata salah. Kedua orang tua yang sudah di anggap orang tuanya sendiri tidak pernah menganggapnya keluarga melainkan seorang pembantu.
"Hiks... hiks... hiks... kenapa Paman berkata seperti itu? apa salah Chiara? Chiara keponakan Paman," tangis Chiara sekujur tubuh nya terasa sakit terus di pukuli Paman.
Dan Bibi dan Aida sepupunya menyaksikan Paman memukulinya memasang wajah bahagia seperti sedang menyaksikan drama yang seru.
"Ck, masih tanya lagi, kau tidak sadar apa kesalahan mu itu sangat banyak. Kau sudah merebut Sky dari ku, dasar murahan!" maki Aida ikut memukuli Chiara. Tanpa rasa kasihan dia menendang Chiara.
"Auwh... sakit Aida... " ringis Chiara kesakitan.
"Ini tidak seberapa dengan sakit yang saya rasakan murahan! sakit yang saya rasakan lebih dari apa yang kau rasakan," tidak peduli Aida.
Dia sangat membenci Chiara, sejak kecil sepupunya selalu menjadi nomor satu di sekolah, dan dia menjadi nomor dua, tentu hal itu yang paling tidak di sukai Aida.
Hidup Chiara tidak pernah tenang di buat, dimana ada celah untuk Aida mencelakai Chiara dia pun melakukan tanpa peduli tindakan yang di perbuat itu berlebihan atau tidak.
Satu hal yang Aida tau, penderitaan Chiara adalah kebahagiaan terbesar untuk nya.
"Aku minta maaf sudah menyakiti mu, sumpah aku tidak tau selama ini kau menyukai Sky, aku hanya menganggap Sky sahabat tidak lebih, percayalah," Chiara menyakinkan Aida untuk percaya yang di katakan.
"Murahan seperti mu, mana ada yang percaya? kau begitu pandai bersilat lidah bisa saja apa yang kau katakan barusan adalah kebohongan untuk menutupi kebohongan lainnya," tidak percaya Aida. Chiara yang tak berdaya sudah terduduk, tangan nya di injak Aida dengan sepatu yang di kenakan.
"Akkkk, sakit!" jerit kesakitan Chiara tangan nya di injak dengan kuat.
"Ups... maaf. Sengaja saya injak," senyum bahagia Aida tanpa rasa bersalah.
"Sudah hentikan seperti ada tamu di depan."
Mendengar bel di depan, Heidi Bibi nya Chiara menghentikan pertunjukan yang seru untuk segera melihat tamu di depan.
"Hei murahan, cepat masuk ke kamar mu jangan pernah menampakkan dirimu sebelum di panggil, cepat pergi!" usir Aida menendang punggung belakang nya dengan kuat.
Dengan langkah tertatih-tatih Chiara pergi, dia tidak tahan dengan rasa sakit di sekujur tubuh dan juga tangan yang di injak.
Rasanya dia ingin menyerah, siksaan demi siksaan di lalui sudah membuat nya lelah. Chiara tidak memiliki banyak kekuatan lagi sekarang.
"Hiks... hiks... hiks... Bunda, Ayah, Chiara tidak kuat, Chiara ingin ikut, ajak Chiara bersama kalian..." isak Chiara berjatuhan air mata.
"Kenapa harus aku yang mengalami ini? kenapa? aku bukan wanita kuat, aku lemah, aku tidak memiliki kekuatan untuk melawan, hiks... hiks.... "
----------------
"Tuan Abel, mari duduk," sopan Paman Baren tunduk terlihat ketakutan di wajah nya dengan kedatangan orang berkuasa di rumah kecilnya.
"Saya tidak mau berlama-lama di sini, kapan kau melunasi utang mu?" tanya Abel dengan sorotan mata yang tajam siap menerkam pria di hadapan nya.
"Berikan saya waktu Tuan, saya janji secepatnya akan melunasi," mohon Baren, menunduk memeluk lutut Abel minta belas kasihan.
"Ck, menjauh lah! kau dari kemarin terus meminta waktu setiap di berikan bukan berusaha melunasi, malah mempersulit. Kau pikir kau siapa bisa permainan kan saya? saya bisa saja membunuh mu hari ini jika mau, tapi nyawa mu masih terlalu murah dengan uang yang kau pinjam, jadi cepat cari cara untuk melunasi atau nyawa istri dan anak mu ini taruhannya," ancam Abel serius menatap kedua wanita di samping Baren.
Aida yang awal sempat terpesona dengan ketampanan Abel bagaikan pangeran, mendadak sirna. Ancaman Abel membuat nya susah menelan saliva. Selain tampan pria yang mendatangi rumah mereka juga menakutkan saat marah, tatapan mata yang tajam ketika menatap sangat menyeramkan.
"Ya Tuhan dia begitu tampan, tapi juga menakutkan," batin Aida.
"Turun kan pandang mu dari saya, murahan!" bentak Abel. Dia paling tidak suka ada seorang wanita menatap nya. Apalagi dengan tatapan memuja itu sangat menjijikkan.
Aida ketakutan mendengar suara tinggi Abel, cepat menundukkan kepala. Seumur hidup nya tidak pernah ada seorang pun meninggikan suara padanya, tapi lihat sekarang ada.
"Ajarin putri mu yang murahan ini untuk tidak menatap saya lebih dari 1 menit, kali ini saya maafkan tapi lain kali tidak, saya tidak segan membunuh nya langsung," Abel memperingati Baren malas melihat Aida yang bagi nya wanita murahan, lihat saja dari pakaian yang di kenakan begitu terbuka seperti kekurangan bahan.
"Otton," panggil Abel menggerakkan jari telunjuk maju mendekat.
"Iya Tuan," sahut Otton berjalan mendekat.
"Awasi mereka jangan sampai tikus got ini melarikan diri, perintahkan semua anak buah kita untuk berjaga di sini. Dan tahan putri kesayangan mereka ini di ruang bawah tanah," perintah Abel.
"Jangan Tuan putri saya tidak tau apapun,
lepaskan dia. Saya janji dalam bulan ini akan melunasi semuanya," janji Baren entah darimana akan mendapatkan uang sebanyak itu tidak di pedulikan sekarang terpenting menyelamatkan putri nya dari pria jahat seperti Abel.
Abel terkenal sebagai pria tak berperasaan, besar kecil pria wanita semua di hajar tanpa belas kasihan. Baren mengetahui itu dia yakin Abel tidak akan segan bahkan tanpa berpikir panjang menyakiti Aida.
"Lakukan saja tidak perlu banyak janji, putri mu akan aman saya tidak akan menyentuh nya dia bukan tipe saya. Meski sekali pun tak mengenakan sehelai benang di tubuh nya saya tidak akan tertarik," ucap Abel seolah Aida adalah sampah tidak begitu jorok untuk di sentuh.
...Bᴇʀsᴀᴍʙᴜɴɢ......
...✨____________ 🌼🌼_______________✨...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 39 Episodes
Comments
BilQis Herdiana
mampir thor ky ny banyak mengandung bawang cerita ny.
2023-05-04
0
Mardiana
kabur aja Chiara..,semoga kamu ketemu Abel..😊
2023-04-06
0
⸙ᵍᵏ Sari Kᵝ⃟ᴸ
kabur aja Chiara, dunia luar memang menyakitkan tapi kamu tinggal disana juga menderita
2023-04-05
2