PERTEMUAN TAK SENGAJA

Ditempat lain, Mayra yang baru selesai perawatan merasa sangat fresh dan bersemangat. Dia tersenyum saat menatap pantulan wajahnya dicermin. Jerawat dan kusam diwajahnya sudah hilang. Dia benar benar sudah glow up, bahkan lebih cantik daripada sebelum dia pergi ke Madura. Membuatnya makin percaya diri dengan penampilan.

Benar kata orang, segalanya lebih mudah dengan uang. Perawatan mahal memang hasilnya tak mengecewakan. 2 bulan, dia bisa glow up seperti ini. Pantas saja mama Mita masih sangat cantik di usia 53 tahun, bahkan masih terlihat seperti usia awal 40an.

Mayra mempir ke swalayan sebelum pulang. Ada beberapa kebutuhan pribadi yang harus dia beli. Selain itu, tadi Bi Denok juga pesan beberapa item yang habis didapur.

Mayra berjalan menyurusi rak sambil mendorong troly yang sudah berisi beberapa barang. Jadi orang kaya emang enak, selain bisa perawatan mahal, dia juga bisa membeli apapun tanpa mikir harga seperti dulu. Peduli amat dengan si neraka yang setiap hari menghinanya jelek, yang penting dia happy dengan uang pria itu.

Tirta yang kebetulan ada di cafe yang berada dikawasan supermarket melihat Mayra keluar dari area belanja. Antara yakin dan tidak, karena gadis yang dilihatnya tampak berbeda tapi mirip. Satu hal yang membuat dia yakin, tas selempang yang dipakai sama dengan hari itu.

"Siti, Siti." Teriak Tirta yang baru keluar dari cafe. Dia melangkah cepat menyusul Mayra yang hendak keluar dari area supermarket.

Meski mendengar, Mayra tentu saja tidak menoleh karena merasa bukan dia yang dipanggil. Sampai akhirnya, langkahnya terhenti saat seseorang menepuk bahunya.

"Kak Tirta."

Tirta kaget saat Mayra menyebut namanya. Seingatnya, mereka tak pernah berkenalan.

"Kamu tahu namaku?"

Sial, keceplosankan.

"Emmm....." Mayra bingung mencari alasan.

"Jadi kamu beneran Siti?" Tirta menatap Mayra dari atas hingga bawah dengan mulut menganga. "Kamu beda banget sama pas awal ketemu dulu." Mayra lega karena Tirta tak lagi membahas hal nama. "Sumpah, aku hampir gak bisa ngenalin kamu kalau gak gara gara tas itu." Tirta menunjuk dagu kearah tas yang dipakai Mayra. "Kamu makin cantik aja."

Mayra tersenyum absurd. Kalau saja dia belum menikah, sudah pasti klepek klepek dipuji cowok secakep Tirta.

"Penampilan kamu gak kayak pembantu."

Emang aku bukan pembantu.

"Aduh, maaf banget nih ya, kayaknya aku harus segera pulang." Dia sudah cukup lama keluar. Dan sekarang, kemungkinan Heaven dan mama Mita sudah pulang. Bukan takut sama Heaven, tapi dia gak enak dengan mama Mita.

"Gimana kalau aku antar? Aku tahu rumah Heaven."

Aduh, gimana nih.

"Mau ya, mau ya, please." Terdengar sedikit memaksa. Tapi ya sudahlah, itung itung ngirit ongkos taksi.

"Baiklah."

Yees, teriak Tirta dalam hati. Dia mengambil alih barang bawaan Mayra, lalu jalan beriringan menuju mobil Tirta. Tirta berkali kali melihat kearah Mayra, membuat gadis itu makin salah tingkah.

"Itu mobil aku." Tirta menunjuk mobil hitam yang tak jauh dari mereka. Begitu sampai, Tirta langsung membukakan pintu untuk Mayra. Di treat seperti itu, membuat Mayra speechless. Andai saja Heaven yang melakukannya, pasti dia akan sangat senang. Sayangnya, jangankan membukakan pintu mobil untuknya, bicara saja selalu kasar dan teriak teriak.

"Ayo masuk."

Mayra yang sedang melamun langsung tersentak. Dia mengangguk lalu masuk kedalam mobil. "Terimakasih," ucapnya setelah Tirta kembali menutup pintu.

Tirta meletakkan barang belanjaan dikursi belakang kemudian mengitari mobil menuju kemudi.

Dalam perjalanan, Mayra hanya diam. Situasi ini membuatnya canggung. Sampai sampai, dia bingung harus bicara apa.

"Ku kira kamu orangnya berisik, ternyata pendiam." Ujar Tirta sambil menoleh kearah Mayra.

"Gak juga, tergantung situasi saja."

"Apa sekarang situasinya menakutkan, atau malah mendebarkan hingga kamu hanya diam? Karena setahu aku, kalau situasinya menyebalkan, kamu pasti akan berisik. Akan mengamuk dan mengumpat."

Mayra terkekeh mendengarnya. Dia tak menyangka Tirta masih ingat kejadian hari itu. Astaga, memalukan sekali.

"Ngomong-ngomong, ada yang marah gak kalau aku ngenterin kamu pulang?"

Mayra langsung teringat Heaven. Mungkin pria lain akan marah saat istrinya diantar pulang pria lain. Tapi Heaven, dia tak yakin pria itu akan marah.

"Kurasa tidak ada."

Mendengar itu, Tirta seperti mendapatkan angin segar.

"Akhir pekan ini, teman sekantorku menikah. Em...kamu keberatan gak, kalau aku ajak kesana?"

Mayra langsung menoleh kearah Tirta. Apa pria itu masih waras, mau mengajak pembantu kondangan. Apa dia tidak malu pada teman temannya. Dan jika teman sekantor, kemungkinan besar, Heaven juga akan datang kekondangan? Tapi suaminya itu tidak bilang apa apa, tidak juga mengajaknya.

Astaga Mayra, Heaven pasti malu mau mengajakmu kondangan, batin Mayra.

"Kok diem aja sih, gak mau ya?"

"Bukannya gak mau, tapi aku ini hanya pembantu. Apa kamu tidak malu?"

Tirta tergelak mendapat pertanyaan seperti itu. "Pembantu juga manusia kali. Aku lebih nyaman ngajak pembantu, asal cewek. Daripada ngajak cowok, entar dikira belok."

Hahaha

Keduanya kompak tertawa.

"Mau ya, mau ya," desak Tirta.

"Dih, suka banget sih maksa."

"Aku gak maksa, cuma ngarep pakai banget pakai sekali." Ujar Tirta diiringi dengan tawa ringan.

Mayra tersenyum mendengar celotehan Tirta. Andai saja, Heaven bisa seperti Tirta. Astaga, kenapa Heaven lagi Heaven lagi sih. Ayolah Mayra, gak usag inget inget dia. Dan gak usah bandingin dia. Karena suami kamu itu spesial, pakai banget, jadi gak ada bandingannya. Juara satu urusan menghina, membentak dan bicara pedas.

"Astaga, masih diam bae nih anak." Tirta memutar kedua bola matanya. "Mau ya?"

"Aku pikirkan dulu."

"Yahh...." Sahut Tirta dengan raut kecewa banget. Baginya, jawaban dipikirkan dulu sama dengan penolakan halus.

Tirta membuka laci dashbord, mengambil kartu nama dari sana. "Hubungi aku jika kamu mau." Ucapnya sambil menyerahkan kartu nama pada Mayra.

Terpopuler

Comments

nenk 'yLa

nenk 'yLa

ikut aja may dandan yg cetar ga ush pke cadar pen tau reaksi si neraka😂😂

2023-09-02

3

Riska Wulandari

Riska Wulandari

asikkkkk...biar kebaran jenggot si Hepen..

2023-08-05

0

EndRu

EndRu

klo beneran mau dan dateng sama Tirta.. waaah bisa tambah seruuuu

2023-06-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!