BIDADARINYA SURGA

Mayra dilema, antara harus mengaku sebagai istri atau mengikuti alur saja menjadi pembantu.

"Dimana istri Heaven?" tanya Edo.

"I, i, itu," Mayra bingung mau menjawab apa.

"Astaga, padahal aku pura pura mengatakan kondisi Heaven kritis agar istrinya segera datang."

Mayra syok mendengar ucapan Edo. Jadi dia hanya di prank, kurang ajar. Padahal dia pikir Heaven sudah mau dijemput malaikat Izrail, tapi ternyata dia hanya di prank.

"Istrinya Heaven wanita sholeha, wanita berhati suci yang tak mempan diprank." Ujar Tirta, pria yang bersama Edo. Dia tertawa cekikian karena usaha Edo tak membuahkan hasil.

"Padahal gue berharap istri tercintanya itu datang terburu buru hingga lupa memakai cadar." Mayra pengen muntah mendengar Edo menyebutnya istri tercinta. "Gue penasaran banget sama wajah bininya si Hepen. Tapi sial, bukan bininya yang datang, malah pembokatnya." Edo melirik kearah Mayra.

Ternyata tak hanya si neraka, teman temannya juga sama, bermulut pedas.

"Keluarga pasien Heaven." Panggilan dari suster yang baru keluar dari UGD membuat tiga orang itu langsung menghampirinya.

Mayra ingin bersuara tapi tak jadi karena disini, posisinya hanya pembantu, bukan istri.

"Bagaimana keadaan teman saya sus?" tanya Edo.

"Pasien mengalami patah tulang dibagian tangan. Selebihnya hanya luka ringan disekitar wajah dan lengan. Tidak ada yang terlalu serius. Dokter sedang memasang gips, setelah itu pasien akan dipindah keruang rawat."

Mayra menghela nafas. Rasanya percuma tadi dia memacu motor seperti pembalap moto gp. Nyatanya orang yang dia pikir akan mergang nyawa hanya patah tulang saja. Batal deh, jadi janda tapi kaya raya karena warisan.

Setelah suster kembali masuk, Edo menatap kearah Mayra.

"Nyonya lo kemana sih, kenapa gak segera datang? Apa dia gak khawatir dengan kondisi suaminya?" Edo berdecak pelan, kesal dengan istri Heaven yang tak datang tapi malah mengirim pembantu. "Lagi ngapain sih dia? Bisa bisanya suami dapat musibah malah ngirim pembokat."

Mayra mengepalkan kedua tangannya. Rasanya kesal karena disalahkan, padahal dia sudah datang secepatnya meski dia tahu kehadirannya tak terlalu diharapkan oleh Heaven.

"Nyonya Mayra pingsan setelah dapat kabar suaminya kristis. Makanya lain kali, jangan suka ngeprank orang. Untung cuma pingsan, kalau lebih dari itu, situ mau tanggung jawab?" Mayra melampiaskan kekesalannya. "Kamu gak mikir, gimana kalau karena terburu buru ke rumah sakit, dia kecelakaan? Mikir sampai kesana gak?" bentak Mayra. "Dasar orang orang menyebalkan, sama dengan yang ada didalam sana." Mayra menunjuk UGD lalu pergi begitu saja.

Edo dan Tirta melongo menatap punggung Mayra yang kian menjauh. Mimpi apa mereka semalam, bisa bisanya dimaki maki oleh seorang pembantu. Dan apa itu tadi, pembantu itu mengatakan Heaveh menyebalkan sama seperti mereka, berani sekali pembantu itu.

.

.

.

Heaven sudah dipindahkan ke ruangan rawat. Disana ada Edo dan Tirta yang masih setia menemaninya karena istri Heaven belum datang. Mama Mita, wanita itu sedang ada diluar negeri untuk mengurusi harta warisan alm papa Heaven.

"Tadi gue udah hubungin bini lo, tapi yang datang malah pembokat lo."

Mata Heaven membulat mendengar ucapan Edo. Tapi dia bersyukur karena Mayra tak mengaku istrinya didepan Edo dan Tirta.

"Dimana dia sekarang?" tanya Heaven.

"Tauk, habis maki maki kita berdua langsung pergi gitu aja," sahut Edo.

"Eh, ngomong ngomong lo dapat pembokat gokil kayak gitu dimana sih? Sumpah unik banget anaknya," ujar Tirta.

"Jangan bilang kalau lo naksir sama pembokat jelek gue?" tanya Heaven.

Tirta langsung terkekeh. Sebenarnya bukan naksir, tapi tertarik karena karakternya yang unik.

Ceklek

Saat pintu dibuka, atensi ketiganya langsung kesana. Tampak seorang wanita bercadar dengan gamis syari masuk keruangan Heaven.

"Akhirnya datang juga," ucap Edo. Meski dia tak tahu wajahnya, tapi dilihat dari ciri-cirinya, dia yakin itu Mayra, istri Heaven. "Gimana kondisi kamu, baik?"

"Yang kecelakaan gue, kenapa lo malah tanya kondisi dia?" Heaven mengernyit bingung.

"Tadi bini lo pingsan gara gara Edo bilang lo kritis," Tirta menimpali.

Mata Heaven membulat sempurna, dia manatap Mayra. Benarkah istri yang salalu dia hina jelek itu sesayang itu padanya. Sampai pingsan hanya karena dia kecelakaan.

Kenapa si Neraka natap aku kayak gitu. Jangan jangan dia mikir aku beneran pingsan karena dia. Bisa besar kepala dia, gumam Mayra dalam hati.

Mayra berjalan menghampiri Heaven.Dia bisa melihat tangan suaminya itu dipasang gips. Bagaimanapun, dia harus berakting menjadi istri sholeha.

"Bagaimana keadaanmu sayang? Astaga, apa ini menyakitkan?" Mayra menyentuh gips dilengan Heaven.

Bukannya menjawab, Heaven malah speechless karena dipanggil sayang.

Edo dan Tirta saling tatap sambil senyum senyum melihat interaksi pengantin baru tersebut.

"Terimaksih sudah membantu suamiku," ujar Mayra pada Edo dan Tirta.

"Bukan masalah besar, tak perlu sungkan," sahut Tirta. "Oh iya, kenalkan, aku Tirta." Pria itu mengulurkan tangan tapi langsung ditepuk lengannya oleh Edo. "Sorry, maaf." Tirta yang paham langsung mengatupkan kedua telapak tangan didada.

Mayra bersyukur, hampir saja tadi dia menjabat tangan Tirta. Dia belum terbiasa dengan perannya sebagai wanita bercadar.

"Eh, tunggu-tunggu." Edo tiba tiba menyadari sesuatu. Dia menatap kearah slingbag yang dipakai Mayra. "Kok sama persis dengan yang dipakai pembantu tadi?"

Mayra langsung panik, begitupun dengan Heaven. Pria itu jelas tak mau teman temannya tahu jika wanita yang dia aku sebagai pembantu itu adalah istrinya.

"Iya, kok sama persis ya?" Tirta juga menyadari hal itu.

"Istriku terlalu baik. Dia membelikan art, tas yang sama dengannya," dalih Heaven.

Mayra tersenyum kecut dibalik cadarnya. Tapi ada enaknya juga memakai cadar yang hanya kelihatan mata, dia tak perlu susah susah mengatur ekspresi.

"Wah...keren. Bener bener bidadarinya surga nih," celetuk Tirta.

"Iyalah, gue surganya, dia bidadarinya." Pengen sekali Mayra muntah mendengar ucapan Heaven barusan. Bidadari katanya? Yang ada dia dipanggil jelek setiap hari.

"Oh iya, sebaiknya kalian pulang, suamiku butuh istirahat," ujar Mayra.

Lagi lagi, Edo merasakan ada yang aneh. "Apa cuma perasaan gue doang ya. Suara bini lo kok mirip sama art tadi sih?"

Mampus, harus nyari alesan apalagi gue. Si Edo teliti banget jadi orang.

Heaven pusing sendiri gara gara skenario ciptaannya.

"Sekali lagi saya minta maaf, sepertinya kalian harus pulang karena suami saya harus istirahat."

Tirta yang tak enak karena sudah dua kali diusir langsung menarik lengan Edo.

"Ayok pulang."

"Tapi."

"Udah ayo." Tirta menarik Edo keluar dari ruangan. "Kami permisi dulu." Ujarnya sambil menutup pintu kembali.

Sekarang, hanya tinggal Heaven dan Mayra diruangan itu. Suasana mendadak menjadi sangat hening.

"Tadi lo beneran pingsan gara gara denger kabar gue kecelakaan?" Rupanya Heaven masih penasaran dengan itu.

"Menurut kamu?"

"Kayaknya aneh." Dia tak yakin Mayra sudah mencintainya sedalam itu.

"Tuh tau." Mayra memutar kedua bola mata malas.

Sialan, jadi itu hanya sebagian dari akting dia saja.

"Kok kelihatannya kecewa gitu? Ngarep banget ya aku terHeaven Heaven sampai pingsan gitu?" Mayra tertawa cekikikan.

"Gak usah ketawa, ketawa lo jelek banget, kayak kunti."

"Masak? Perasaan tadi ada yang bilang aku kayak bidadari," ledek Mayra.

"Cih, dimana-mana bidadari itu cantik, tidak ada bidadari yang jelek kayak kamu."

Mayra mengepalkan tangannya. Sudah disentil sama Tuhan dengen kecelakaan, mulutnya belum juga insaf.

"Ya, kau benar. Dan dimana mana, yang namanya surga itu sangat indah, menyejukkan dan menenangkan. Tidak ada surga yang jahat, pedas, dan menyebalkan kayak kamu," balas Mayra.

Terpopuler

Comments

Bee mi amore

Bee mi amore

wuihhh... Landep

2023-12-26

0

Bee mi amore

Bee mi amore

🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-12-26

0

Bee mi amore

Bee mi amore

wkwkkwkwk...di. pas pasin sm namanya sendiri heaven

2023-12-26

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!