...1...
......................
Kerajaan Meeden, tempat Meiga saat ini berada sengaja membuat sebuah akademi yang dapat ditinggali oleh semua anak muda tanpa harus mempedulikan status sosial mereka.
Keluarga kerajaan bahkan menggratiskan semua biaya untuk mendaftar ke akademi demi menemukan tunas muda yang berbakat untuk memperkuat kerajaan. Kebutuhan hidup para murid akademi juga akan dibantu oleh kerajaan agar mereka bisa tetap bertahan didalamnya.
Sebagai gantinya, kerajaan menciptakan ujian masuk yang begitu sulit untuk menentukan performa masing-masing peserta didik baru yang mendaftar disana.
Tentunya tidak semua orang akan sanggup untuk melewati ujian masuk tersebut. Karena itu mereka yang berhasil masuk dengan hasil tinggi akan masuk ke kelas unggulan dan mendapatkan hadiah secara langsung dari keluarga kerajaan.
“Hehh, apa keluarga kerajaan memang sebaik itu?” Meiga meragukan.
“Hohoho, sebaiknya anda tidak menyinggung tentang keluarga kerajaan seperti ini saat ada diluar sana. Jika tidak itu bisa saja membuat masalah besar menimpa anda.”
“Cihh, sudah kuduga mereka pasti tidak sebaik itu.” Meiga merasa kecewa dengan fakta tersebut.
“Hohoho.” pak Roni juga menertawakan hal yang sama.
“Tapi, mungkin dalam pasukan militer kerajaan, hanya para ksatria suci yang tidak akan mempedulikan hal itu.” Sherly mengutarakan pendapatnya untuk menanggapi pendapat pak Roni.
”Tentunya mereka adalah pengecualian, selain itu jika dibilang mereka setia pada kerajaan itu mungkin kurang tepat. Lagipula yang mereka percayai hanyalah kehendak dewa bukan?” tanggap pak Roni.
“Itu benar, alasan mereka disebut ksatria suci juga karena awalnya tentara mereka berasal dari kuil pemuja.”
“Sherly, apa itu kuil pemuja?” tanya Meiga yang tidak mengetahui hal tersebut.
Sherly pun menceritakan tentang kuil pemuja, tempat dimana para pemuka agama berkumpul sebelum kerajaan Meeden terbentuk.
....
Dulu sekali, benua Norless ditinggali oleh berbagai macam golongan. Suatu hari, salah satu dari golongan tersebut melakukan suatu hal yang sangat tabu bagi manusia, itu adalah ritual pemanggilan iblis.
Dengan menyiapkan tumbal sebagai bayaran sang iblis, ratusan penyihir di golongan itu bekerja sama untuk melakukan ritual tersebut.
Memang saat itu ritual para penyihir telah berhasil, namun apa yang terjadi adalah jauh diluar perkiraan mereka. Iblis yang terpanggil harusnya patuh kepada para pemanggil, tapi ternyata itu hanya berlaku untuk iblis-iblis dengan usia tertentu.
Sedangkan yang berhasil mereka panggil saat itu bukanlah salah satu dari kriteria iblis yang bisa patuh pada mereka. Melainkan seekor iblis yang telah hidup sangat lama, bahkan mungkin dia sudah hidup selama ribuan tahun.
Mulai detik itu, iblis tersebut mulai mengamuk dan menghancurkan segala yang ditemuinya.
Ribuan nyawa telah dia renggut pada waktu itu mendesak para golongan untuk menyatukan kekuatan guna melawan sang iblis. Dan pemuja kuil lah yang memimpin perlawanan tersebut.
Perlawanan itu menimbulkan begitu banyak korban hingga membuat semua orang merasa putus asa. Namun ditengah keputusasaan itu, sebuah sosok yang sangat misterius muncul untuk menolong mereka.
Kekuatannya sungguh luar biasa, dia bahkan berhasil mengalahkan iblis tersebut dan membuatnya kembali ke dunia spiritual.
Lalu ia mengatakan pada para golongan bahwa dirinya adalah seorang dewa. Sebuah sosok tuhan didunia yang melindungi dunia dan menyelamatkan umat manusia saat dalam kondisi terburuknya.
Semua golongan percaya, mereka pun menyebutnya sebagai Edle Seele yang berarti jiwa yang mulia, dan mulai menyembahnya sebagai sosok tuhan. Lalu dengan Edle Seele sebagai pusatnya, sebuah kerajaan baru akhirnya berdiri di benua Norless.
Kerajaan itupun dikenal dengan nama Meeden, sebuah kerajaan yang dibina oleh para pemuka agama yang berhasil membawa berbagai golongan menuju kejayaan dengan bantuan para ksatrianya yang kuat.
“Itu adalah cerita tentang berdirinya kerajaan Meeden dan awal terbentuknya ksatria suci.
“Sherly, tidak kusangka kau sangat berpengetahuan ya?” Meiga takjub kepada Sherly.
“Terima kasih atas sanjungannya.”
“Tentu saja dia berpengetahuan, tidak ada seorangpun pegawaiku yang tidak berbakat. Itu karena aku merekrut orang hanya dari penilaianku sendiri, tidak dari hal yang lain.” Pak Roni menyombongkan dirinya.
“Eh, kenapa jadi pak Roni yang sombong sekarang.”
“Cihh, ayolah.., jangan kaku seperti itulah tuan.” Rayu pak Roni sambil merangkul meiga dengan sebelah tangannya.
“Bagaimana tuan Mei? Apa anda sudah memutuskan untuk tujuanmu berikutnya?” Sherly menanyakan rencana Meiga.
“Misal, aku masuk ke akademi, apa aku juga akan bisa melakukan kerja paruh waktu?”
“Tentu saja, tuan Roni pasti akan selalu menerima anda!”
“Hohoho.., tenang, itu pasti kok."
"Kurasa aku akan mendaftar ke akademi Sherly. Mendengar dari ceritamu barusan, kurasa ada hal yang harus kuketahui lebih lanjut.” Meiga telah mencapai keputusan.
Sherly dan pak Roni yang mendengarnya juga tampak senang dengan itu.
“Lalu bagaimana aku bisa masuk ke akademi, bahkan aku juga belum pernah mengambil role selama ini?”
“Ahh.., itu bukan masalah besar. Bagaimana kalau anda mendaftar sebagai keluargaku? Dengan begitu aku masih bisa menjaga tuan, lalu jika tuan mendapat sebuah prestasi itu juga akan menguntungkan saya. Tawaran yang menarik bukan?”
“Bukan tawaran yang buruk, pak Roni sungguh seorang pebisnis handal yah.”
“Hohoho, tentu saja. Untuk semua persyaratan akan kupersiapkan besok, sekarang tuan bisa istirahat dengan puas di tempat ini. Sherly tunjukkan kamar untuk tuan Mei!”
”Dimengerti, silahkan ikuti saya tuan.”
Pembicaraan mereka di malam itupun berakhir disitu dan Meiga juga pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
***
Pagi telah tiba, Sherly terlihat berjalan menuju kamar Meiga untuk membangunkannya.
"Tuan Mei, sudah saatnya."
"Khooaamm –Meiga menguap– Saatnya apa?" Dia yang masih mengantuk tidak tahu maksud perkataan Sherly.
"Hari ini waktunya pendaftaran ke akademi bukan? Jadi sekarang waktunya untuk mempersiapkan diri anda untuk berangkat!"
"Hahh! Ini terlalu mendadak bukan?"
"Tidak juga tuan, karena ujian penerimaan siswa baru akademi juga dilaksanakan hari ini.”
Meiga hanya bisa ternganga dengan kabar itu dan tidak sempat mengeluh pada Sherly.
"Kenapa ekspresi tuan terlihat syok begitu? Bukankah ini adalah hal yang baik? Apa jangan-jangan anda tidak jadi memutuskan untuk pergi ke akademi?" Berbagai pertanyaan dilontarkan oleh Sherly.
"Ah, bukan seperti itu Sherly. Aku akan bersiap-siap untuk berangkat." Jawab Meiga yang segera bangun dari kasurnya.
“Entah kenapa aura Sherly barusan mirip sekali dengan kakak waktu sedang kesal padaku. Hahaha, mungkin hanya perasaanku, semoga saja begitu.” Gumam Meiga yang agak merinding.
Persiapan Meiga telah selesai, pak Roni dan Sherly juga sudah menunggunya didekat kereta untuk mengantarnya ke akademi.
“Tuan Mei, berdasarkan kesepakatan kita tadi malam, di akademi andahakan menggunakan nama keluarga saya sebagai tanda pengenal. Jadi nama anda akan menjadi Mei Albert, sudah jelas bukan?”
“Albert ya? Walaupun agak aneh tapi tidak masalah. Jadi, aku harus memanggil pak Roni dengan sebutan apa saat aku diakademi nanti?”
“Hmm, kalau begitu anda bisa memanggilku paman, lalu aku akan memanggilmu dengan namamu langsung.”
“Bagus tuh, aku suka hal yang simpel seperti itu.” Tanggap Meiga.
“Lalu untuk data diri, anda akan menjadi adik dari Sherly. Karena Sherly juga alumni dari akademi, mungkin saja anda akan menjadi terkenal disana. Jadi jangan lupa untuk memanggilnya kakak saat berada di depan umum."
"Kakak ya? Bukan hal yang buruk untukku memiliki seorang kakak. Selain itu aku baru dengar kalau Sherly adalah alumni dari akademi. Pantas dia begitu pintar."
"Bagaimanapun juga Sherly adalah bagian dari kelas unggulan diangkatannya, hanya menunjukkan pengetahuan seperti itu merupakan hal yang biasa baginya."
"Hehh.., aku sama sekali tidak menyangka!"
"Walaupun aku dari kelas unggulan, tapi untuk kemampuan individual sejujurnya aku kalah jauh dari mereka. Karena itu aku memutuskan untuk menjadi tangan kanan pak Roni daripada direkrut oleh militer kerajaan." Jelas Sherly singkat.
"Kita sudah sampai!"
Mereka turun ditempat yang sangat ramai, dengan susunan bangunan yang besar dan kokoh dihadapannya, itu adalah akademi Meeden.
Orang-orang juga tampak berbondong-bondong untuk memasuki tempat itu. Baik itu bangsawan, perwakilan militer kerajaan, maupun rakyat jelata ada disana untuk mengikuti ujian tersebut.
“Tuan Mei, anda harus mengingat semua yang kukatakan tadi. Lalu cobalah untuk agak dingin untuk menjaga wibawamu disini. Kalau tidak, anda akan diremehkan oleh para bangsawan-bangsawan itu.” Sherly mengingatkan Meiga.
“Tenang saja, aku akan melakukan yang terbaik.”
“Kalau begitu aku sampai disini saja, untuk selebihnya akan kuserahkan pada Sherly.” Pak Roni pamit undur diri.
Meiga dan Sherly juga langsung masuk ke akademi untuk menjalankan urusannya.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments