Pelajaran

...Pelajaran...

......................

Rose memulai pelatihan Meiga dengan menjelaskan mulai dari yang paling dasar...

Didunia itu, setiap individu pasti memiliki sesuatu yang dinamakan mana dalam tubuhnya yang juga disertai dengan atribut dasar. Keduanya juga saling berkaitan dalam kekuatan sang individu.

Yang pertama adalah mana, mudahnya mana berfungsi sebagai sumber dari kekuatan individu, seperti saat mereka menggunakan kemampuan seperti skill atau sihir maka mereka akan otomatis mengonsumsi mana.

Sebaliknya, tanpa adanya mana maka keduanya juga tidak akan dapat digunakan.

Yang kedua adalah atribut dasar. Atribut dasar dapat berupa elemen umum seperti air, tanah, api, petir, udara. Lalu ada juga elemen khusus seperti elemen suci dan kegelapan, berbeda dengan elemen yang umum, elemen khusus memiliki potensi yang lebih besar dari elemen umum. Elemen-elemen ini juga dapat menentukan jenis sihir yang dapat digunakan oleh setiap individu, seperti sihir suci atau sihir berjenis kutukan.

Lalu terakhir adalah skill. Dengan adanya karakteristik atribut dasar, individu juga dapat mengembangkan skill yang berkaitan dengan sifat elemen mereka. Seperti elemen tanah yang bersifat keras, individu juga dapat mewarisi sifat tersebut pada salah satu skillnya.

Dalam catatan umum, skill terbagi menjadi berbagai macam. Diantaranya adalah Unique Skill, Ekstra skill, dan Common Skill.

Pertama Unique Skill merupakan sebuah kemampuan yang hanya dimiliki oleh individu tertentu dan tidak dimiliki oleh individu lain.

Skill ini merupakan skill yang dibilang paling kuat dalam tiga bagian skill. Lalu dalam kondisi tertentu, jika telah memenuhi syarat Unique Skill akan dapat berevolusi menjadi sebuah Ultimate Skill dengan kekuatan yang juga meningkat secara signifikan.

Kedua Ekstra Skill, merupakan sebuah skill yang dibilang cukup langka. Skill ini bisa didapatkan hanya oleh individu tertentu yang telah melakukan sebuah hal atau pelatihan yang memaksanya mendapat kemampuan tersebut.

Lalu yang terakhir adalah Common Skill. Sama seperti artinya, Common Skill adalah skill yang umum dan dimiliki kebanyakan orang. Namun itu juga karena skill ini begitu mudah dan bermanfaat. Bahkan orang dengan kepemilikan mana rendah juga dapat menggunakannya tanpa harus menanggung sebuah beban efek.

Lalu kesimpulannya adalah seperti Common Skill, Unique Skill dan Ekstra Skill yang merupakan suatu kemampuan langka pastinya memiliki konsumsi mana yang lebih besar dari Common Skill dan begitu juga resikonya.

“Karena itu setiap orang juga harus mengerti batasan mana mereka masing-masing. Seperti bagaimana rasanya ketika mana itu penuh, atau bagaimana kondisi ketika mana dalam tubuh itu telah mencapai batas terendah.”

“Lalu bagaimana aku bisa mengetahui berapa banyak mana yang kumiliki?”

“Itu adalah hal yang mudah, kau hanya perlu melakukan seperti saat pencocokan elemen saja.”

Rose melanjutkan penjelasannya...

Selanjutnya adalah penggunaan skill dan sihir. Masing-masing dari kemampuan tersebut memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing.

Contohnya adalah skill, dalam pertarungan skill adalah yang paling efisien untuk digunakan karena dapat digunakan secara instan. Namun jika itu dalam sebuah peperangan yang melibatkan banyak orang, maka skill tidak akan menjadi jalan keluar.

Berlawanan dengan skill, dalam kondisi perang sihir akan terlihat begitu mendominasi. Itu dikarenakan sihir memiliki daya serang yang lebih besar dan lingkup yang lebih luas daripada skill.

Namun juga berlaku sebaliknya, sihir membutuhkan rapalan mantra untuk mengaktifkannya, jadi jika itu dilakukan dalam pertarungan seperti 1 lawan 1, maka sangat tidak efisien untuk digunakan.

“Begitu ya? Kurang lebihnya aku sudah mengerti, lalu dari semua hal ini yang mana yang akan kupelajari terlebih dahulu?”

“Untuk itu aku sudah memikirkannya.”

Meiga memandangi Rose dengan wajah bertanya-tanya.

“Daripada kau belajar skill atau sihir, aku akan mengajarimu teknik berpedang. Karena jika kau sudah bisa melakukannya maka menemukan dan mengembangkan skill yang ada dalam dirimu bukanlah hal yang sulit.”

“Teknik pedang, tapi apakah kakak memiliki pedang disini?”

“Ah, untuk itu kau tidak perlu khawatir. Untuk sekarang kau hanya perlu mengayunkan pedang kayu ini 100 kali saja perhari.”

“Hah, 100 kali perhari?”

“Kenapa kau mengeluarkan ekspresi seperti itu, bukankah kau ingin menjadi kuat secepat mungkin?”

“Itu memang benar, tapi bagaimana hanya dengan mengayunkan pedang saja bisa membuatku menjadi kuat?”

“Suatu saat kau akan mengerti dengan sendirinya. Untuk sekarang kau hanya perlu melakukannya, ayo mulai!”

Dari sinilah latihan Meiga dimulai, Rose mengintruksikannya untuk mengayunkan pedang dengan 3 gerakan yang telah ia contohkan sebanyak 100 kali sehari.

***

Hari demi hari telah terlewati, jumlah latihan dari Meiga juga terus ditingkatkan oleh Rose. Tapi Meiga merasa sama sekali tidak ada perkembangan pada dirinya, itu membuatnya merasa tidak puas dan meragukan pelatihan yang dilakukan Rose.

“Kakak, sudah cukup bukan, sudah hampir 3 bulan bukan aku melakukan hal ini? Mana mungkin akan ada perkembangan yang baik jika aku hanya kau suruh mengayunkan pedang kayu saja seperti ini?

Tanpa mempelajari teknik pedang yang benar bagaimana aku bisa menjadi kuat dengan cepat?” Meiga mengeluh.

Rose hanya tersenyum manis mendengar keluhan itu. Ia pun mengambil sebuah kayu yang ukurannya sama dengan pedang kayu meiga dan mendekati Meiga.

Tanpa sebuah peringatan, Rose langsung menyerangnya.

Itu adalah gerakan yang cepat, Meiga yang menjadi target hanya bisa bertahan karena tidak dapat melihat jalur serangannya. Bahkan bisa menangkis sedikit dari sekian serangan yang diluncurkan Rose bisa dibilang sangat baik untuk Meiga.

”Kakak, apa yang kau lakukan? Tolong hentikan, aku sudah tidak tahan!”

“Heh.., untuk orang yang ingin cepat menjadi kuat hanya seperti ini tekadmu? Akan kubilang bahwa itu lemah sekali!”

Meiga terdiam sejenak mendengar kata-kata yang dilontarkan Rose terhadapnya.

“Lemah? Tentu saja aku lemah. Jika aku kuat mengapa aku harus mengalami semua hal itu? Jika aku kuat tidak mungkin semua penduduk desaku terbunuh bukan?” Meiga menangis dan berteriak melampiaskan kekesalannya.

Disisi lain Rose yang mendengarnya langsung mematung.

Ia yang merasa dirinya juga kelewatan langsung mendekati Meiga dan menenangkannya.

“Maaf Mei! Mungkin aku sudah kelewatan, tapi apapun masalahnya kau seharusnya menceritakan semua itu kepadaku.”

Meiga hanya bisa terdiam saat Rose mendekapnya dengan erat. Sebuah kehangatan yang dia rasakan saat itu membuat hatinya kembali tenang, dalam benaknya pun terbesit ‘mungkin inilah yang disebut kasih sayang?’

Meiga yang dari kecil tidak memiliki orang tua, dia diasuh oleh pamannya. Tapi tentang kasih sayang, dia tidak pernah mendapatkan ataupun mengerti hal itu...

Tidak hanya itu, bahkan selama hidupnya, kebenaran tentang kedua orang tuanya pun tidak pernah diketahui oleh Meiga.

Sejak kecil yang memberinya perhatian lebih hanyalah Luna seorang. Tapi itu hanyalah sebuah masa lalu. Sekarang dia bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada Luna setelah insiden itu, kemungkinan bertemu pun dia tidak dapat menentukannya.

Saat itu Meiga juga merasa begitu bersyukur telah bertemu Rose...

“Aku juga minta maaf kak, aku seharusnya tidak berkata seperti itu tadi.”

“Tidak apa, kau tidak salah Mei. Sekarang kau sudah aman, ada aku disini. Tidak akan kubiarkan ada yang akan menyakitimu lagi, tidak satupun!”

.

.

.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!