...PERTEMUAN...
...
Suara dedaunan basah yang diterpa angin, kicauan para burung yang bersahutan, para hewan terlihat sedang mencari makan.
Ini adalah suasana pagi hari di hutan Mori, salah satu tempat terlarang bagi manusia.
Pagi itu terlihat seorang gadis sedang mencari kayu bakar. Ia menyusuri jalanan hutan sambil bersenandung, seakan menikmati suasana di tengah hutan terlarang itu. Lalu, hal yang tak terduga terjadi padanya.
Krak Krak Krak...!!
Sebuah suara ranting yang patah karena terinjak terdengar di dekatnya. Gadis itu langsung mengambil posisi siaga.
“Siapa disana?"
Dia berjalan perlahan menuju ke arah suara itu untuk mencari tahu. Namun yang ditemukannya adalah seorang anak kecil berambut pirang panjang sedang terbaring lemah.
"Anak kecil, bagaimana mungkin?"
Gadis itu segera mengecek keadaan anak itu dan membawanya ke gubuk tempat ia tinggal. Ia membaringkan anak itu diranjangnya, membersihkan tubuhnya dan merawat lukanya.
“Luka ini, monster roh jahat. Bagaimana anak ini bisa selamat sampai disini?” Gadis itu tertegun.
“Selain itu mengapa anak yang begitu cantik ini merupakan anak laki-laki. Oh tuhan apa ini akan menjadi hari kesialanku?” Gadis itu mengeluh dengan nada syok.
Bagaimanapun juga itu bukanlah hal yang biasa baginya. Melihat bahwa fakta yang ada sedang menolak ekspektasinya, sang gadis hanya bisa pasrah pada keadaan.
Beberapa saat telah berlalu. Merasakan rasa sakit yang ada ditubuhnya, anak kecil itu pun membuka matanya. Badannya yang penuh luka sulit untuk digerakkan. Dia juga kebingungan karena terbangun di tempat yang sama sekali tidak dikenalinya.
“Hah, kau sudah bangun.”
Anak kecil itu terhenti sejenak. Walaupun dia hanyalah bocah berusia 8 tahun, dia tahu bahwa itu adalah kecantikan yang sangat tidak biasa hanya dalam sekali pandang.
Kulit putihnya yang tampak dingin dan halus, rambut hitamnya yang panjang, dan mata dengan warna keemasan.
“Sungguh cantik sekali.” Tanpa sadar kata-kata itu keluar dari mulut anak kecil itu.
“Ah sial, aku keceplosan.” Ucapnya panik, wajahnya pun langsung memerah karena malu.
“Hahahaha, hei baru bangun sudah menggoda kakak ya.” Gadis itu tertawa melihat reaksi anak kecil itu.
“Hei, bagaimana aku bisa berada disini? Apakah kakak yang menolongku?” tanya anak itu.
“Hmm, kalau dibilang menolongmu saat kau mengalami suatu kejadian mungkin kurang tepat ya?"
“Lalu bagaimana aku bisa ada disini?”
“Aku memungutmu.” ucap sang gadis dengan wajah tanpa dosa.
“Hahh! Aku bukan anak kucing loh.” Bocah itu terkejut mendengar jawaban sang gadis dan merasa dipermainkan.
“Yah, lebih tepatnya aku menemukanmu dihutan saat sedang mencari kayu bakar. Karena waktu itu kau sedang sekarat jadi aku menolongmu.” Jelas sang gadis.
“He, ngomong-ngomong kenapa kau bisa sampai dihutan ini?"
“Kenapa?”
“Iya kenapa? Ho-ra, E-tto, –sang gadis sedang memikirkan kata-kata– jangan-jangan kau tidak tahu kalau ini adalah hutan terlarang?”
“Heh?” Bocah itu lagi-lagi dibuat terkejut.
"Singkatnya begini tempat ini, 'hutan Mori' adalah salah satu hutan terlarang yang ada dibenua Norless. Sebuah hutan yang ditinggali para monster, baik itu monster biasa, monster roh, dan bahkan monster roh jahat.
Walaupun tetap ada para binatang liar di hutan Mori, tapi hutan ini memang bukanlah tempat untuk manusia dapat berkeliaran dengan aman. Setidaknya mereka harus membawa rombongan pasukan berjumlah puluhan orang bersenjata lengkap jika ingin keluar masuk hutan dengan selamat." Gadis itu menjelaskan panjang lebar.
“Berarti bisa dibilang aku bisa sampai disini adalah sebuah keberuntungan?”
“Yah lebih seperti itu.”
“Tapi entah kenapa aku merasa aneh ya? Oh iya, jika benar seperti itu kenapa kakak bisa hidup ditempat ini?”
“Eh, apa maksudmu?” gadis itu kebingungan.
“Hmm, mencurigakan.” anak kecil itu menatap sang gadis dengan penasaran.
“Eh, apanya yang mencurigakan?” Gadis itu bingung dengan maksud pertanyaan anak kecil itu.
“Hmm, kenapa kakak bisa tetap hidup jika hutan ini memang seberbahaya itu. Bukankah itu aneh, siapapun pasti akan bertanya-tanya bukan. Bagaimana hutan terlarang bisa dihuni oleh seorang gadis kecil. Bukankah begitu kan?”
“Ah kau benar, aku baru sadar karena pertanyaanmu. Karena sudah lama aku tidak berbincang dengan manusia, jadi aku mengira ini adalah hal yang wajar. Hahaha.”
Anak itu tercengang mendengar jawaban sang gadis.
“Hei, bagaimana kalau kau kita saling memperkenalkan diri. Bukankah itu akan lebih baik, karena kau juga akan tinggal disini sementara bukan?” sang gadis mengalihkan pembicaraan.
“Bukan hal yang buruk. Kalau begitu perkenalkan, aku Meiga, Naifola Meiga, usia 8 tahun. Sekarang giliran kakak!”
“Hmm, mulai sekarang aku akan memanggilmu Mei, oke.”
“Tidak masalah.” anak itu tidak keberatan.
“Sekarang giliranku, mulai darimana ya. Ah, namaku Rose, Rose Isla. Untuk usia, aku sudah melupakannya.” ucapnya dengan nada bercanda.
“Hah, melupakannya. Bagaimana mungkin?” anak itu, 'Meiga' berteriak tak percaya.
“Tentu saja mungkin, lagipula aku juga bukanlah manusia sih. Lalu aku juga sudah hidup begitu lama, wajar bukan kalau ada beberapa hal yang kulupakan.”
Pernyataan itu membuat Meiga tercengang.
“Bukan manusia, apa maksudnya itu?” Meiga bertanya.
“Hmm, lebih tepatnya aku adalah mantan manusia.”
Rose pun mulai menjelaskan...
Pada intinya jika manusia sudah berada di puncak batas kekuatannya, maka terdapat sebuah cara untuk melampaui batas tersebut, yaitu dengan berevolusi ke ranah yang lebih tinggi.
Tingkat kekuatan itu juga menjadi beberapa bagian untuk manusia. Pertama, adalah berevolusi ke ranah Sage. Lalu jika orang itu berhasil menembus dinding pembatas ranah Sage dengan ranah yang lebih tinggi, maka orang itu dapat berevolusi ke ranah Great Sage. Lalu yang terakhir adalah ranah diatas Great Sage, ranah ini adalah yang sedang menjadi tingkatanku sekarang.
Orang-orang diluar sana menyebut ranah ini sebagai, Saint.
Jika manusia sudah menjadi seorang Saint maka kekuatannya akan meningkat secara signifikan. Dia menjadi tidak terikat dengan kekuatan fisik, seperti tidak perlu makan dan sebagainya. Bahkan dalam hal penampilan, individu tersebut akan tetap menjadi seperti masa muda mereka.
Bisa dikatakan itu adalah wujud keabadian bagi manusia, namun yang bisa mencapai tahap itu bisa dihitung dengan jari.
“Dengan kata lain kak Rose adalah orang yang sangat hebat ya.”
“Hahaha tentu saja, tapi terkadang menjadi hebat saja tidaklah cukup. Karena bagaimanapun juga masih banyak misteri yang belum terpecahkan didunia ini.”
“Apa maksudnya itu?”
“Suatu saat kau pasti akan mengerti apa maksudnya itu. Jadi untuk sekarang kau harus tumbuh dulu menjadi kuat.”
Setelah mengatakan itu Rose mengambil seporsi makanan untuk diberikan kepada Meiga.
“Wah, ini kelihatannya enak.” Meiga menyantap makanan itu dengan lahapnya.
“Makanlah dengan pelan jangan terburu-buru seperti itu, nanti kau bisa tersedak loh.”
“Emm, aku harus tumbuh menjadi kuat agar bisa membalas mereka.”
Rose tersenyum mendengar kata-kata tersebut. Dalam hatinya dia berharap bahwa anak yang ada didepannya suatu saat akan bisa membawa perubahan pada dunia yang busuk itu.
Kegagalannya dimasa lalu ingin dia tebus dengan menjadikan Meiga sebagai perantara...
***
Waktu telah berlalu, luka Meiga saat insiden yang menimpanya juga telah sembuh sepenuhnya. Rose pun berencana untuk memberikannya pelatihan khusus untuk masa depan anak itu.
"Mei, mungkin sekarang sudah saatnya untuk memberimu pelatihan bukan. Apa kau sudah siap untuk itu?"
"Tentu saja aku siap. Bagaimanapun juga aku harus menjadi kuat secepat mungkin."
"Secepat mungkin ya? Baiklah kalau begitu aku akan mengajarimu hal yang terbaik, sekarang kita mulai dari pencocokan elemen."
Rose mengeluarkan sebuah bola kristal untuk melakukan pencocokan elemen.
"Letakkan tanganmu diatas bola kristal ini!”
Meiga mengikuti apa yang dikatakan oleh Rose dan meletakkan tangannya diatas bola kristal tersebut. Tak lama, bola itu mulai mengeluarkan berbagai cahaya terang yang akhirnya berhenti dengan warna ungu dan merah.
“Hehh, penguasa 2 elemen ya, tidak buruk juga.” Gumam Rose.
“Kakak, bagaimana hasilnya?”
“Kau memiliki 2 elemen yang langka, petir dan api, ini adalah langkah awal yang bagus. Untuk pelatihanmu, pada elemen petir aku hanya akan mengajarimu dasar-dasar penggunaan elemen. Lalu karena kau juga memiliki elemen api yang sama denganku, maka kita akan fokus pada hal itu.”
“Mantap!"
“Tapi!” Rose memotong perkataan Meiga.
“Tapi apa?”
”Suatu saat ketika kau sudah meninggalkan tempat ini, kau tidak boleh sembarangan menggunakan elemen api, apalagi menggunakan skill yang akan kuajarkan padamu didepan umum. Semua ini demi keselamatanmu. Karena itu kau harus bisa mengerti pengendalian elemen dengan baik, dan mengembangkan sendiri skillmu. Mengerti!"
Meiga menjawabnya dengan anggukan.
Mulai saat itu Rose mengajarkan kepada Meiga apa yang pernah ia pelajari.
"Semua kelalaianku di masa lalu, kuharap kau akan menjadi orang yang bisa memperbaikinya Mei." Disisi lain, dia juga begitu berharap akan hal tersebut.
.
.
.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments
PoPo Cwan
Rose Cwann~~ Imut² idah OP keknya
2023-05-09
2
PoPo Cwan
Ini sampul bab? keren👍👍
2023-05-09
2