Saran

......Saran......

......................

Ditengah malam bulan purnama itu, sebuah sosok yang sangat menawan tengah berdiri dilantai 3 sambil memandangi pesona ibukota di malam hari.

Rambutnya pirang nan panjang, warna matanya sebiru lautan, dan kulitnya putih dingin terkena cahaya bulan membuat kecantikannya tampak begitu misterius.

Sosok itu adalah Meiga, sang wujud kecantikan yang tinggal dalam tubuh seorang anak laki-laki.

....

“Mungkin ini agak tidak sopan, tapi benarkah tuan Mei adalah seorang laki-laki?” Pelayan itu tak meragukan.

“Hmm, menurutmu bagaimana?” Meiga mencoba menggoda pelayan itu dengan bertanya sambil mengusap pipi si pelayan dengan lembut.

Wajah pelayan itu langsung memerah, jantungnya berdebar kencang, ia benar-benar tersipu karena tindakan Meiga tersebut.

“Ah, tidak perlu malu seperti itu, ngomong-ngomong namamu siapa?” Tanya Meiga.

”Oh iya, perkenalkan aku Sherly, sekretaris pribadi tuan Roni sekaligus kepala staff di restoran ini.” Ucapnya sambil menggunakan salam gaya pelayan.

“Sherly, apa kau sudah lama tinggal di ibukota?”

“Anda benar, sudah lama saya tinggal di ibukota. Sejak tuan Roni menerima saya sebagai pegawainya mungkin sudah ada 17 tahun.”

“Lama juga ya...”

“Ngomong-ngomong, apa tuan juga ingin tinggal di ibukota?”

“Ah, itu benar– Meiga menghela nafas –Tapi aku tidak pengalaman ditempat seperti ini, selain itu aku juga tidak memiliki uang sama sekali untuk hidup di ibukota.”

Lalu seseorang yang baru tiba disana langsung masuk dalam pembicaraan mereka.

“Hohoho, untuk itu kenapa anda tidak bekerja paruh waktu saja?”

Orang itu tidak lain adalah pak Roni, sang pemilik restoran tersebut.

“Oh, pak Roni, kebetulan sekali.” Meiga merasa terbantu atas kedatangannya.

“Atau mungkin bergabung ke serikat petualang bagaimana? Dengan kemampuan anda itu adalah hal yang mudah bukan?”

“Petualang, aku? Tidak mungkin, aku tidak akan cocok untuk itu. Ngomong-ngomong kerja paruh waktu itu apa? Sepertinya itu akan lebih cocok untukku.” Meiga dengan cepat menolak saran kedua dan menanyakan soal kerja paruh waktu.

“Mudahnya itu adalah pekerjaan sampingan. Jadi tidak akan menyita terlalu banyak waktu anda. Tentunya dengan bekerja paruh waktu anda juga memiliki banyak waktu untuk mencari informasi lebih tentang ibukota loh.” Jelas pak Roni panjang lebar.

“Lalu, dimana aku bisa mendapatkan pekerjaan itu?”

“Untuk itu anda tidak perlu khawatir, aku memiliki beberapa usaha diluar sana. Atau mungkin anda mau bekerja direstoran ini saja?”

“Hehh... Tidak apa-apa?” Meiga cukup terkejut dengan hal tersebut.

Dengan cepat terlintas dalam pikirannya, jika dia bekerja direstoran ini mungkin saja dirinya akan dapat merasakan makanan seenak rendang setiap hari.

Sambil memikirkan hal itu, dia semakin menantikan hari dimana dia akan diterima disana.

“Ngomong-ngomong berapa usia tuan Mei saat ini?” Tanya Sherly yang ikut memikirkan solusi.

“Untuk usiaku sekarang? Aku masih 14 tahun.”

“E-ehh.., 14 tahun, sulit dipercaya kenapa penampilan anda tampak begitu dewasa?” Sherly merasa heran.

“Dewasa?”

“Ah.. bukan apa-apa. Mengesampingkan hal itu, bagaimana kalau anda juga mendaftar di akademi?”

“Akademi? Aku pernah mendengarnya, tapi bukankah akademi hanya untuk anak-anak?”

“Itu mungkin kurang tepat. Untuk akademi mereka dibagi menjadi beberapa tingkatan.”

Sherly menjelaskan tentang akademi kepada Meiga...

Akademi memiliki 3 tingkatan, tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat atas.

Tingkat dasar dikhususkan untuk anak-anak usia 8-11 tahun. Ditingkat ini mereka para anak-anak akan diajarkan tentang pengetahuan dasar kekuatan. Lalu disana juga para anak-anak akan menentukan role yang ingin mereka ambil.

Role juga akan dipilih sesuai akan kemampuan masing-masing individu. Lalu beberapa role diantaranya adalah Attacker, Sorcerer, Supporter, Shooter, Spiner, Spotter, Trapper, lalu All-Rounder.

“Tak kusangka role ada sebanyak itu, pantas dulu orang-orang selalu meributkan soal role.”

“Memang seperti itu.” Sherly melanjutkan penjelasannya.

Pertama adalah Attacker, merupakan role yang seringkali diambil oleh individu yang memiliki daya serang dan ketangkasan bertarung yang tinggi. Jika individu memiliki jenis skill penguat maka akan sangat efisien untuk mengambil role tersebut.

Kedua adalah Sorcerer, role ini bisa dibilang cukup sedikit peminatnya karena bergantung pada jumlah mana. Selain itu kesulitan akan mempelajari ilmu sihir juga menjadi salah satu faktor penghambat.

Yang ketiga adalah Supporter, mereka yang mengambil role ini biasanya memiliki pengetahuan yang lumayan baik pada sihir tetapi tidak memiliki begitu banyak mana untuk dapat menjadi Sorcerer. Atau bisa jadi beberapa skill mereka yang mereka miliki memang khusus untuk mendukung orang disekitarnya.

Lalu Shooter dan Sniper, keduanya merupakan tipe penyerang jarak jauh yang mengandalkan daya serang. Namun keduanya memiliki perbedaan yang cukup besar.

Dalam perannya, Shooter bertarung dalam lingkup yang tidak terlalu jauh dari lawannya, karena itu selain daya serang individu juga harus memiliki kelincahan yang mumpuni.

Disisi lain Sniper harus bertarung dalam lingkup yang amat jauh dari lawan guna menyembunyikan arah tembakan. Tentunya Sniper tidak bisa tinggal diam setelah tembakannya diketahui lawan, karena itu kebutuhan dari Sniper tidak hanya daya serang, tapi juga kelincahan, kamuflase, dan juga keakuratan.

Poin-poin inilah yang membuat pengguna dari role tersebut sangatlah langka, karena tingkat kesulitannya juga beberapa tingkat diatas Sorcerer.

Keenam ada Spotter yang tugasnya adalah sebagai pengintai dan mengumpulkan informasi. Role ini sangat dibutuhkan dalam tim karena tanpa adanya informasi pasti akan ada kesulitan tersendiri.

Setelah itu Trapper, walaupun hanya dipandang sebagai spesialis jebakan, role ini bisa dibilang sangat merepotkan. Itu dikarenakan gangguan Trapper dalam pertarungan yang sengit sangat memengaruhi hasil pertarungan. Biasanya orang-orang menggunakan Trapper sebagai sub role dari Spotter.

Dan yang terakhir adalah All-Rounder. Role ini juga memiliki peran yang sama dengan Attacker, namun juga memiliki kelangkaan seperti dengan Sniper. Hal itu dikarenakan All-Rounder harus memiliki banyak gaya bertarung dan menguasai berbagai skill maupun sihir.

Meski begitu dalam tim, peran dan All-Rounder tidak dapat disamakan dengan Attacker biasa.

“All-Rounder...” Gumam Meiga yang merasa kagum dengan peran tersebut.

“Oyha,, sepertinya tuan Mei begitu tertarik dengan All-Rounder, tapi mengingat kemampuan anda itu sepertinya bukan role yang sulit untuk diambil.” Pak Roni yang membuka pembicaraan.

“Aku sangat tertarik dengan itu, tapi bagaimana cara aku bisa masuk ke akademi?”

“Seperti yang saya jelaskan tadi akademi memiliki beberapa tingkat, dasar, menengah, dan atas. Tingkat dasar digunakan untuk anak-anak usia 8 – 11 tahun, untuk tingkat menengah 11 – 13 tahun, lalu untuk tingkat atas 13-15 tahun.”

“Dengan kata lain, diusiaku saat ini aku bisa masuk ke tingkat atas?”

“Begitulah maksudnya!”

Meiga yang begitu tertarik dengan hal itu meminta tolong pada Sherly dan pak Roni untuk menjelaskan lebih detail tentang akademi dan cara untuk mendaftarkan diri kesana.

.

.

.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!