Bab 19

Baik Kota Hole maupun kaum Vebal, mereka memiliki kesimpulan yang sama. Pemukiman Smeltz tidak bisa di anggap remeh oleh mereka.

Sementara dua kelompok besar itu sudah mengetahui desas-desus tersebut. Kelompok Belt tersisa baru akan di jemput oleh Arian dan yang lainnya hari ini.

Terlihat mereka harap-harap cemas, karena di kelompok tersebut sebagian pria sudah di bawa ke pemukiman Smeltz untuk membuat rumah di sana.

"Tuan Roku, kenapa tuan muda Bren belum menjemput kita juga?"

"Benar Tuan Roku, apa tuan muda membohongi kita?!"

"Iya, jangan-jangan tuan muda membohongi kita!"

Puluhan orang kelompok Belt mulai khawatir, karena sudah hampir sebulan semenjak Bren membawa sebagian pria kelompok Belt, tidak ada kabar sama sekali darinya.

Rokuzai Belt, Ayah Bren juga sangat paham akan hal tersebut, tapi ia yakin kalau anaknya tidak akan meninggalkan kelompoknya begitu saja.

"Tenanglah kalian semua!" tegur Roku lantang.

Seketika semua orang terdiam, terlihat wajah cemas mereka, apa lagi para wanita dan anak-anak yang suami dan Ayahnya di bawa Bren, mereka tampak begitu khawatir.

"Bren sudah bilang ke kita, kalau mereka perlu membuat rumah dulu di sana, agar kita tidak tidur di luar! Percayalah dengannya, dia pasti akan kembali!" seru Roku dengan percaya diri.

Mereka semua hanya bisa menghela napas berat, walaupun sudah di beri harapan seperti itu, tapi tetap saja mereka butuh kepastian.

Ketika mereka sedang berkumpul di rumah Roku, yang merupakan pusat pimpinan kelompok Belt. Tiba-tiba saja ada sekelompok monster Red Dogs yang entah dari mana datangnya menyerang.

Teng

Teng

Teng

Suara lonceng peringatan terdengar, semua warga jelas tahu kalau lonceng peringatan tersebut merupakan pertanda bahaya.

"Ada kumpulan Red Dogs!" teriak pengintai kelompok Belt.

Roku menggertakkan giginya, di saat seperti sekarang malah ada monster yang datang menyerang.

"Lindungi para wanita dan anak-anak! Semuanya angkat senjata kalian!" Roku langsung bergegas menuju dinding pelindung pemukimannya.

Ketika sampai di sana, tampak monster-monster tersebut sedang berusaha menghancurkan dinding pelindung.

"Tembaki mereka!" seru Roku dengan suara lantang.

Roku dan para pria tersisa di kelompok Belt mereka mencoba menahan dinding mereka agar tidak roboh.

Sayangnya jumlah Red Dogs yang datang begitu banyak, mereka berjumlah hampir lima puluh ekor, sedang pria yang tersisa di sana hanya lima belas orang saja.

"Sial! Kalau begini tempat ini tidak bisa bertahan lama!" gerutu salah satu di antara mereka.

"Tetap bertahan! Kerahkan seluruh kemampuan kalian!" teriak Roku lagi.

Para wanita dan anak-anak ketakutan, mereka mendengar raungan Red Dogs yang begitu banyak, semuanya masuk ke rumah pemimpin mereka dan berdoa agar selamat dari gempuran monster-monster tersebut.

"Bren, cepatlah kembali," gumam Roku sambil menembaki Red Dogs.

Groaaarrr

Duak

Bruak

Dinding pembatas yang terbuat dari besi itu jebol, sontak saja para pria terkejut.

Red Dogs mulai masuk ke dalam pemukiman, mereka mengamuk rumah warga dengan begitu bringas, tembakan para kelompok Belt itu seolah tidak berasa sama sekali.

Roku mengambil sebuah Basoka, ia kemudian mengincar kaki salah satu Red Dogs yang masuk.

Swuzzz

Boommm

Groaar

Satu Red Dogs tumbang karena kedua kakinya hilang akibat ledakan, tapi monster tersebut masih hidup dan meraung-raung, membuat monster lainnya semakin bringas.

Roku kembali menembakkan Basoka lagi, tapi kali ini Red Dogs mampu menghindarinya, sekarang mereka malah tertarik dengan Roku.

Pria itu menggertakkan giginya, ia tetap diam di tempat mengincar Monster itu tanpa perduli sama sekali kalau dirinya sedang menjadi incaran.

"Tuan Roku awas!" teriak salah satu warga yang melihat ada dua Red Dogs yang menyerang bersamaan pemimpin mereka.

Roku hanya bisa tertegun melihat dua Red Dogs tersebut yang sedang menerkam dirinya, ia sudah pasrah di sana.

"Bren, cepatlah datang! Lindungi kelompokmu!" teriak Roku lantang.

Swuzz

Clap

Duaarr

Tiba-tiba muncul dua robot dan satu manusia dari langit yang langsung membunuh Red Dogs yang akan membunuh Roku.

Semua pria yang melihat itu tertegun, mereka baru pertama kali ini melihat sosok robot yang menyerupai manusia seperti itu. Mereka yang datang Arian dan kedua robotnya.

"X-Ray, Alpa! Usir mereka semua, usahakan jangan membunuh terlalu banyak dari mereka!"

"Baik Tuan!" X-Ray dan Alpa terbang ke langit, mereka langsung menembaki para Red Dogs untuk membuat para Monster tersebut takut.

Arian memberikan perintah tersebut karena sadar kalau sumber makanan mereka dari para Monster tersebut, jadi tidak elok jika membunuhnya berlebihan.

Terpopuler

Comments

Jarang Komen:)

Jarang Komen:)

Next...

2023-05-17

3

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

like komennn

2023-04-17

3

Red Ant

Red Ant

👊👊👊👍👍👍

2023-04-17

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!