Bab 9

Kaum Vebal mencoba mengejar buruan mereka dengan pesawat. Sayangnya mereka sudah kehilangan jejak, karena X-Ray melesat dengan cepat meninggalkan tempat tersebut.

"Huh, kita selamat dari kejaran mereka," ucap Arian sambil menghela napas lega.

Arian melihat dua orang yang di selamatkan X-Ray, betapa terkejutnya pria itu saat melihat dua orang tersebut pingsan di tangan X-Ray.

"Astaga, aku lupa kalau mereka tidak ada pengaman sepertiku di dalam sini," pria itu menepuk jidatnya.

Arian kemudian menyuruh X-Ray untuk membawa mereka berdua pulang ke rumah, karena tidak mungkin juga meninggalkan mereka berdua di tempat itu. Bisa-bisa keduanya di mangsa Monster.

...***...

Arian dan robotnya itu sudah sampai ke rumah, ia menyuruh X-Ray untuk membaringkan kedua orang yang pingsan itu di depan teras rumah.

"Arian, siapa mereka?" tanya Wiliam.

"Orang-orang dari kota Hole, mereka di tinggalkan oleh kelompoknya saat mengambil air di sungai Zeuz. Aku tidak tega membiarkan mereka diburu kelompok Vebal, jadi aku bawa mereka kemari," jawabnya santai.

"Terus mereka akan tinggal di sini?" tanya Wiliam lagi.

"Terserah Ayah, kalau mau membiarkan mereka di makan monster, usir saja mereka," jawab Arian sambil membawa tuan pohon ke dekat kolam bersama X-Ray.

Wiliam menghela napas, mana mungkin ia setega itu membiarkan mereka mati begitu saja. Sehingga ia pun memiliki ide untuk membuat mereka berdua tinggal di sana dan membantu pekerjaannya.

Arian menanam tunas pohon itu di pojok-pojok dengan kolam air, tentu ia bermaksud agar tunas pohon itu cepat tumbuh jika dekat dengan air.

"Wah, sepertinya kamu berhasil mendapatkan tunas pohonnya, aku tidak sabar melihat pohon ini tumbuh," ucap Maura yang tiba-tiba muncul di dekat Arian.

"Kamu benar, aku juga sudah tidak sabar lagi menunggu pohon ini tumbuh, dan menjadikan tempat ini hijau!" tukas Arian sambil memandang tunas pohon itu dengan penuh harap.

Malam harinya, kedua orang yang di selamatkan Arian terbangun, mereka berdua tentu saja terkejut karena berada di sebuah rumah dengan pagar penghalang yang mengelilinginya.

"Kalian berdua sudah bangun, kemarilah dan makan bersama kita," tegur Wiliam yang melihat mereka berdua bangun.

Kedua orang itu bingung, tapi mereka menurut dan duduk bersama keluarga Smeltz, melihat hidangan mereka daging Monster Erhaz, tentu dua orang itu sangat senang.

"Ini serius, kami boleh makan tuan?" tanya salah satu mereka dengan sopan.

"Tentu saja, tapi tidak gratis, besok kalian harus membantu kami bekerja!" jawab Wiliam tegas.

Wajah kedua orang itu tampak jelek, tapi mereka sadar telah di selamatkan oleh pemuda yang sedang di apit oleh dua wanita cantik di kedua sisinya.

"Sebelumnya kami berterimakasih karena telah menyelamatkan kami berdua, entah jika tidak ada tuan yang di sana, bagaimana nasib kami," ucap salah satu dari mereka.

"Pasti kalian menjadi santapan Kaum Vebal!" celetuk Arian.

Kedua orang itu begidik ngeri, tapi kenyataannya memang seperti itu, mereka hanya bisa terus menerus berterimakasih.

Suasana mulai cair, kedua orang itu memperkenalkan diri, nama mereka Sreud dan Heel, keduanya merupakan kalangan warga bawah kota Hole, yang mendapatkan giliran mengambil air bersama pasukan Hole.

Setelah mendengarkan cerita kedua orang itu, ternyata kota Hole sedang di landa krisis, beberapa kali kaum Vebal menyerang membabi buta di sana, hasilnya pelindung kota Hole ada yang jebol, sehingga membuat mereka terus ketakutan jika kaum Vebal sampai menyerang lagi.

"Apa kalian punya keluarga di sana?" tanya Arian kepada mereka berdua.

Salah satu dari mereka menghela napas. "Aku punya istri, tapi pasti ia sudah menganggap aku tewas," ucapnya tidak berdaya.

Arian mengangguk mengerti, karena sejatinya mereka yang hidup di planet yang sudah di penuhi monster itu, pasti akan memiliki pemikiran seperti itu jika mereka tidak pulang dari misi.

"Ya sudah, kalian tinggal di sini saja, aku akan membuat peradaban baru di sini, kelak pasti akan banyak orang yang tinggal di sini nantinya! Aku yakin itu." ucap Arian memberikan semangat pada kedua orang itu.

"Terimakasih tuan! Kami akan bekerja dengan semampu kami," jawab salah satu dari mereka.

Sreud dan Heel merasa senang karena di terima oleh keluarga Arian, setidaknya mereka kembali memiliki tempat tinggal lagi, tidak hidup berkeliaran di luar menjadi buruan Monster dan kaum Vebal.

Terpopuler

Comments

Jarang Komen:)

Jarang Komen:)

Next...

2023-05-14

2

widia nada

widia nada

emang àda herbal makan orang ya. yg ada orang minum herbal buat jamu 😁😁😁😁😁😁

2023-05-02

2

Team Hore (≧∇≦)/

Team Hore (≧∇≦)/

setoran 10 iklan meluncur

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!