Ini Untukku

Kala hujan salju semakin lebat turun saat itulah rolling door restauran ditutup olehnya. Saat ini Sena tengah bekerja sebagai kasir sebuah toko kecil. Kerja sambilan yang diambilnya, setelah berhenti dari tempat kerjanya terdahulu.

Menggunakan uang miliknya tidak dapat dilakukan Enkai. Semua pergerakannya seakan diawasi. Menghela napas kasar menahan rasa dingin bagaikan jarum kecil yang menusuk permukaan kulitnya.

Apa ada yang mengawasinya? Tentu saja orang-orang yang ditugaskan kapten Eiji setidaknya masih mengikuti Enkai hingga ke apartemen.

Kunci pintu apartemen dibuka olehnya. Bukan apartemen mewah, hanya apartemen biasa dengan perabotan usang di dalamnya. Ada beberapa barang bekas yang diberikan keluarga Wen dan keluarga Zen, ada pula yang mereka ambil dari tempat pembuangan barang tidak terpakai.

Enkai perlahan menuang air hangat pada gelasnya, memberi susu bubuk didalamnya. Kemudian berjalan menuju balkon setelah membuka celah ruang dimensi.

Dua orang tiba-tiba ada di belakangnya keluar dari ruang dimensi yang dibuatnya, entah kenapa dua makhluk penuh warna itu kini mengenakan setelan pakaian hitam dengan jas panjang bagaikan jubah. Sarung tangan hitam juga menghiasi tangan mereka. Persis seperti pakaian yang dikenakan Light, namun perbedaannya kedua pemuda itu tidak memakai topeng Inari.

Perlahan tirai disingkap oleh Enkai, menatap satu orang Hunter yang mengawasinya dari bagian luar apartemen.

"Apa kita akan bekerja?" tanya Kairi penuh senyuman. Beberapa hari ini dirinya dan Arashi menjalankan misi dengan Hunter lain namun dengan hasil yang kecil. Jika Hunter milik pemerintah sudah bergerak maka misi mereka sebagian besar gagal.

"Iya, sudah cukup untuk menjadi orang bodoh didepannya." Senyuman terlihat di wajah pemuda yang memakai setelan putih itu. Senyuman yang cerah tapi terlihat mengerikan bagi mereka.

Memiliki ketua tim seperti ini, bagaikan sebuah kesenangan tersendiri. Mereka tidak perlu khawatir dengan Hunter-hunter profesional yang bekerja di bawah naungan pemerintah.

Susu hangat yang kembali dinikmati oleh Enkai, meredakan hawa dingin pada tubuhnya.

*

15 menit berlalu Topeng Inari dengan setelan hitam telah dikenakannya. Berjalan memasuki area kasino dari bagian belakang. Kala pintu terbuka keributan terjadi. Beberapa Dark Hunter ada di sana untuk mengambil kertas misi. Pengunjung kasino sendiri bagaikan tidak terlalu terganggu dengannya.

Satu hal yang membuat Enkai menghela napas berkali-kali. Kenapa hampir semua Dark Hunter meniru gaya berpakaiannya?

"Kalian diam! Misi sesuai kemampuan kalian! Aku sendiri yang akan mengatur pembagian tim!" bentak Kyo benar-benar terlihat murka, bagaikan seekor singa yang ganas, pria berbadan tegap selalu memakai pakaian rapi itu bahkan menggebrak meja.

Beberapa Hunter dengan level kemampuan D tersebut, tidak melawan jika sudah seperti ini. Namun, sejenak perhatian Kyo beralih pada mereka, tersenyum bagaikan anak kucing yang manis, entah kemana singa ganas yang terlihat tadi.

Kyo bergerak cepat, meninggalkan pembagian tugas, menyerahkan semua pada pegawainya. Pada awalnya kerumunan yang berjumlah belasan orang itu tidak begitu memperhatikan.

"Light!" Teriaknya memeluk pemuda dengan topeng Inari. Datar tanpa ekspresi, seperti itulah rupa Enkai saat ini, kala dirinya dipeluk oleh paman aneh.

Perhatian semua orang teralih ketika mendengar nama itu. Menatap tajam ke arah Enkai.

"Kamu satu tim denganku ya? Aku janji pembagian honor 50:25!" Ucap seorang Hunter menarik tangannya.

"Tidak! Dia satu tim denganku! Kemampuanku level C. Aku akan sangat berguna dalam tim!" Hunter lainnya ikut-ikutan menariknya.

"Kalian jangan berani macam-macam! Dia akan satu tim denganku. Light jika kamu mau satu tim denganku kita habiskan malam bersama ya?" Hunter wanita dengan pakaian hitam ketatnya mendekat memeluknya.

Pada awalnya ekspresinya hanya datar ketika ditarik ke kanan dan ke kiri. Tapi kini pemuda itu benar-benar kesal.

Kupu-kupu besi bertentangan ke semua arah, sayap tipis yang benar-benar tajam membuat semua orang menghindar.

"Yakin ingin satu tim denganku?" Pertanyaan darinya dengan sorot mata berbeda. Bibir tersenyum menyeringai.

Kairi mengenyitkan keningnya, kemudian tersenyum."Light dapat menebus tubuh manusia, juga mencengkeram jantungnya menggunakan tangan. Jika salah bicara atau menjadi benalu dalam tim, kalian tau konsekuensinya?"

Beberapa Hunter tersebut menelan ludahnya. Memiliki kapten tim keji. Dengan ribuan kupu-kupu tajam terbang di sekitarnya. Memakai topeng Inari tersenyum dingin. Membayangkan kupu-kupu tersebut mengoyak tubuh mereka jika sedikit saja salah bertindak. Siapa yang ingin memiliki kapten tim yang begitu mengerikan.

Walaupun tingkat keberhasilan tinggi, mereka pada akhirnya beringsut mundur. Kala Enkai berjalan diikuti Arashi dan Kairi, dibimbing oleh Kyo menuju ruangannya. Ribuan kupu-kupu mengerikan itu masih beterbangan di atas kepala mereka, mengikuti Enkai pergi. Namun perlahan mulai lenyap tertelan cahaya biru aneh.

*

Kyo tersenyum dapat mencium bau uang kali ini, setumpuk berkas misi dengan level kesulitan tinggi dikeluarkannya. Biasanya hanya satu atau dua misi dengan tingkat kesulitan tinggi yang diberikan oleh orang penting atau keluarga kaya. Namun, karena kejadian sebelumnya, banyak yang menginginkan Light untuk membatu mereka.

"Kalian boleh memilih kali ini. Semua misi ini memiliki bayaran yang tinggi. Tapi ingat Hunter milik pemerintah juga terlibat." Kalimat yang diucapkan Kyo.

Satu persatu tugas mereka amati."Light! Lihat bayarannya tinggi!" Kairi menyodorkan satu lembaran tugas.

"Yang ini tidak begitu beresiko. Setidaknya kita memiliki kemungkinan kecil untuk gagal." Arashi menyodorkan lembaran tugas lainnya.

Namun pemuda itu berjalan lebih dekat, memilah lebaran dokumen yang ada di atas meja. Hingga dirinya tertarik, wajahnya tersenyum.

"Monster ikan," gumamnya, mengingat misi gagal yang diucapkan pasukan khusus, kala makan di restaurannya.

"Monster ikan, memangsa penduduk desa. Kemampuan dapat berenang di dalam air dan tanah. Panjang mencapai 30 meter, terdapat dua ekor dan puluhan warga desa telah dimangsa. Seharusnya tugas seperti ini tidak diajukan ke kasino bukan? Lalu siapa yang akan membayar imbalannya?" tanya Arashi tidak mengerti.

"Tuan Hiderashi yang memberikan imbalan, pasukan khusus sudah dikerahkan pemerintah tapi misi kali ini cukup sulit. Dua Hunter level A milik pemerintah sudah gugur dalam menjalankan tugasnya. Sebaiknya jangan ambil misi ini. Jika kamu mati, maka aku rugi besar." Kyo tersenyum, kembali mengambil lembaran tugas dari tangan Enkai.

"Tidak! Aku ambil tugas ini." Enkai menarik lembaran tugas dari tangan Kyo. Tapi Kyo kembali menariknya.

"Kalau kamu mati, istrimu di rumah akan berselingkuh punya anak dengan pria lain. Lagi pula ada misi lain dengan bayaran serupa." Ucap Kyo tidak ingin mesin ATMnya rusak.

"Ini bukan masalah uang! Tapi ini soal harga diri, mereka tertawa setiap hari di tempatku bekerja, mengatakan Light memakai topeng karena wajahnya seperti b*bi. Mereka juga mengatakan istriku tidak cantik sama sekali." Geram Enkai sudah menahan kesabarannya beberapa hari ini. Kala restauran ayam goreng miliknya ramai dengan Hunter dibawah naungan pemerintah. Beberapa orang memang kesal terhadap sosok Dark Hunter. Bahkan ada juga yang sempat-sempatnya bergosip tentang Sena, pemilik restoran yang berwajah mengerikan.

Kala itu Enkai hanya dapat tersenyum, memendam rasa kesalnya. Tidak ingin dirinya dicurigai.

"Jangan ambil misinya!" Kyo menarik kertas.

"Tidak mau! Ini milikku!" Enkai menarik lebih kencang.

Srak!

Pada akhirnya kertas tersebut robek. Dengan cepat Enkai memungutnya, membuat ruang dimensi. Kemudian pergi ke danau tempat monster tersebut berada.

"Tunggu!" Kairi dan Arashi masuk mengikutinya. Dengan prinsip dalam hati, asal bos senang maka uang lancar.

*

Danau yang tenang, monster yang tengah bersembunyi. Entah akan keluar dari mana.

Seorang pria tua, mengambil beberapa kayu pinggir danau. Untuk menghangatkan diri di tengah musim dingin.

Brak!

"Tolong!" teriaknya kala anak dari monster itu yang berjumlah puluhan mengoyak tubuhnya. Menariknya ke dalam danau, hingga hanya cipratan air merah yang terlihat.

"Agghhh!" teriakan terakhirnya, tubuh yang bahkan tidak menyisakan tulang sekalipun.

Terpopuler

Comments

Ide'R

Ide'R

Demi harga diri ya Kau..🤭🤭

2023-04-12

3

Яцяу

Яцяу

keren enkai bisa menaklukan monster.. langkah selanjutnya adalah menaklukan hati sena

2023-04-11

5

Lughta13

Lughta13

waduh kayak piranha ini maennya keroyokan

2023-04-11

5

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 81 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!