Brak!
Pintu dibuka olehnya. Wajah Enkai terlihat tersenyum kali ini. Berjalan dengan cepat membersihkan dirinya, mengganti pakaiannya, dengan pakaian serba hitam yang baru dibelinya.
Pemuda yang kini memakai sarung tangan dan sepatu hitam. Setelan serba hitam terlihat melekat di tubuhnya. Memakai mantel hitam melawan hawa dingin yang terasa, lengkap dengan penutup di bagian rambut. Tidak lupa topeng Inari yang sebelumnya dikenakannya saat menyelamatkan Sena.
Ini musim salju, tapi ribuan kupu-kupu yang diciptakannya ada di sekitarnya. Pemuda dengan rambut putih yang indah.
Brak!
Pintu kaca balkon apartemen dibukanya. Semilir angin menerpa tubuhnya. Benar-benar terlihat keren kan?
"Gila! Dingin begini! Masih juga Sena bisa bekerja!? Aku ingin tidur!" gumam Enkai ragu. Tapi sekali lagi, dirinya tahu diri. Jika Sena mati karena terlalu banyak bekerja siapa yang akan menjaga dan khawatir padanya.
Pemuda yang menghela napas kasar pada akhirnya melompat dari balkon. Membuat celah pintu lubang dimensi sebelum dirinya terjatuh. Celah dimensi yang terhubung langsung ke Kasino terbesar di kota ini.
Enkai menghela napas kasar, kupu-kupu kecil berwarna putih yang aneh masih berada di sekitarnya. Pemuda yang merogoh sakunya, hanya ada 40.000 uang di dalamnya. Dirinya harus menambah uang yang ada di sakunya bagaimanapun caranya.
"Lobster, jika misi ini berhasil aku akan menyuruh Sena membuatkanku lobster." Gumamnya menelan ludah, kupu-kupu putih yang ada di belakangnya dihilangkannya sementara waktu. Menghemat tenaga tentunya, karena besok harus goreng ayam lagi jika ada pembeli.
Brak!
Pintu belakang Kasino dibukanya beberapa penjudi kalangan atas ada di sana. Bahkan wanita penghibur dengan pakaian minim. Mata Enkai menelisik ada beberapa orang yang mengamatinya. Menghela napas berkali-kali mengambil lembaran misi adalah tujuannya. Mencari misi dengan bayaran tertinggi. Mungkin saja dapat menggunakan uangnya untuk promosi restauran ayam goreng, agar kehidupannya dapat damai seperti semula.
Ada beberapa misi yang tertempel di atas papan. Mulai dari penjagaan nona kaya yang akan melewati wilayah hutan tempat iblis dan monster sebagian besar bersembunyi dari para Hunter. Hingga misi sepele, menyelamatkan seekor anj*ng milik keluarga kaya.
Kala tangannya terangkat hendak mengambil misi, seorang pria berpakaian rapi mencegahnya."Misi ini jika berhasil bayarannya 2 millar, persentase yang harus diberikan pada Kasino 10 persen dari honor. Karena itu kami tidak sembarangan memberikan misi pada orang asing."
"Paman tidak melihat kehebatanku di TV?" tanya Enkai tersenyum, senyuman yang terlihat. Topeng Inari (Rubah) hanya menutupi bagian mata hingga hidungnya dengan hiasan berupa gantungan benang merah di kedua ujungnya.
"Tidak," jawaban dari Kyo (sang pemilik Kasino) sambil menunjuk ke arah sudut ruangan.
Beberapa orang bertumpuk tidak sadarkan diri mungkin sekitar 10 orang, memakai topeng Inari. Dan pakaian yang sama persis dengan yang dikenakan Enkai saat malam kejadian.
"Mereka ingin menipuku. Tapi aku cukup jeli untuk memberikan misi pada penipu yang---" Ucapan Kyo terhenti, menyadari lehernya terluka.
Pria paruh baya yang membulatkan matanya. Menatap seekor kupu-kupu besi ada di lehernya. Beberapa gerakan dari sang kupu-kupu dengan sayap setajam belati maka nyawanya akan habis.
Enkai melihatnya dengan sorot mata dingin, bibirnya tersenyum."Paman tidak menonton berita TV? Atau terlalu banyak menonton FTV?"
Sang pemilik Kasino membulatkan matanya. Kemudian sedikit menunduk."Suatu kehormatan kamu mau mengambil misi di tempatku," ucapnya berubah ramah.
Tentu saja ramah, jika pemuda ini mengambil misi di tempatnya 10% dari honor akan menjadi miliknya. Kasinonya juga akan sangat terkenal, karena dapat merekrut Hunter dengan kemampuan melebihi Hunter level S yang diagungkan pihak pemerintah.
"Bagaimana jika kita duduk dulu?" Kyo menepuk tangannya, beberapa pegawainya datang. Membawakan kursi untuk Enkai, memaksa pria itu untuk duduk. Hidangan menggugah selera memenuhi meja. Dilengkapi dengan red wine, minuman yang bahkan tidak pernah dinikmatinya.
Tapi tidak boleh, usianya baru 20 tahun. Jika seperti di film-film, novel dan komik bagaimana? Gara-gara red wine dirinya meniduri Sena.
Pemuda itu hanya duduk. Menghela napas berkali-kali perilaku pria paruh baya ini benar-benar berubah-ubah.
"Perkenalkan, namaku Kyo aku harap kita dapat bekerja sama kedepannya." Pria dengan banyak tato di tubuhnya itu tersenyum ramah.
"Light..." jawab Enkai memperkenalkan dirinya dengan nama lain. Ingat! Dirinya tidak ingin menjadi Hunter, tapi desakan ekonomi yang membuatnya harus melakukan ini. Pria malang ini benar-benar terpaksa melakukan ini, pasrah kala harus menjual dirinya. Maksudnya menjual bakat tersembunyi yang baru ditemukannya.
"Mau wine?" tanya Kyo menuangkan minuman untuk Enkai.
"Tidak, aku ingin misi." Jawabnya.
"Sebenarnya ada misi yang sulit. Sebagian besar Dark Hunter adalah Hunter level D yang gagal dalam seleksi pemerintah. Karena itu aku cukup bingung untuk memilih orang yang akan menjalankan misi ini. Karena jika gagal, atau di dahului oleh tim pemerintah bagian 10% ku akan hangus," ucapnya mengeluarkan map. Bukan berupa pengumuman tempel lagi.
Enkai meraih map di hadapannya. Membacanya satu persatu, itu adalah profil orang-orang yang ada dalam sebuah rumah. Terdiri dari pelayan, tukang kebun, pengawal, hingga supir.
"Permintaan ini dikirimkan Tuan Hiderashi seminggu yang lalu karena khawatir dengan pesta yang akan diadakannya. Setiap malam tidak dapat tertidur, terkadang ada suara-suara aneh. Pernah dia melihat seorang pria aneh berjas tiba-tiba ada di rumahnya. Tapi kemudian tidak ditemukan lagi. Ini dari kaum iblis, ada yang menyamar sebagai pelayan atau penghuni rumah yang lainnya. Tuan Hiderashi ingin pesta yang akan diadakan malam ini dijaga dan jika bisa menangkap iblis yang dapat menyamar sebagai manusia." Jelas Kyo, menatap Enkai dengan sungguh-sungguh.
"Ini alamat pestanya kan?" tanya Enkai dijawab dengan anggukan oleh Kyo.
"Aku berangkat." Ucap Enkai membuka pintu ruang dimensi. Hendak berjalan ke tempat acara pesta. Namun tiba-tiba jubah hangatnya ditarik dari belakang hingga langkahnya terhenti.
"Ada apa lagi? Aku tidak ingin dimarahi jika ketahuan pulang terlambat." Jawaban darinya dengan raut wajah dingin, terlihat kesal.
"Dimarahi ibumu?" tanya Kyo penasaran, setidaknya dirinya harus mengetahui petunjuk identitas asli Light.
"Ibu dan ayahku senang jika aku tidak pulang. Katanya menghemat jatah nasi." Jawab Enkai.
Kesal, benar-benar kesal tapi Kyo masih berusaha untuk tersenyum. Ingin mengetahui lebih banyak lagi.
"Pacar?" Lagi-lagi pria itu bertanya.
"Tidak ada yang mau dengan pria miskin. Seperti tidak ada yang mau dengan wanita jelek." Jawaban Enkai datar.
"Lalu siapa yang akan memarahimu?" Kyo benar-benar penasaran.
"Istri." Jawaban jujur dari Enkai membuat Kyo terdiam sesaat. Jantungnya berdegup cepat tapi bukan karena jatuh cinta pada Enkai. Melainkan marah besar.
"Kamu tadi bilang tidak akan ada yang mau dengan pria miskin! Katanya tidak punya pacar! Tapi malah sudah menikah," teriakan murka dari Kyo. Tapi tidak ada jawaban dari Enkai, wajah pemuda itu terlihat dalam raut datar-datar saja.
Kyo memijit pelipisnya sendiri. Menghela napas kasar."Syarat Dark Hunter menjalankan misi adalah satu tim 3 orang. Sebenarnya untuk misi ini aku sudah mempersiapkan dua orang, sedangkan satu orang lainnya masih aku pilah. Karena itu kamu tidak akan berangkat seorang diri."
"Kairi! Arashi!" panggil sang pemilik Kasino pada dua orang yang tengah makan di meja pojok.
Dua orang yang segera berjalan mendekat."Ada apa? Ini anak baru? Apa tipe kekuatanmu? Apa merubah pedang menjadi bunga?" tanya Arashi menguap beberapa kali sambil mengejek.
Dengan cepat Kyo menarik kedua orang itu menjauhkannya dari Enkai.
"Kita akan mengalahkan tim pemerintah kali ini. Kalian ingat kejadian di TV yang membuat kapal Ferry dengan tujuan Hawaii karam di tengah kota?" Tanya Kyo dijawab dengan anggukan kepala oleh Arashi dan Kairi.
"Dia orangnya. Aku dengan susah payah berhasil merekrutnya. Jadi nanti setelah honor dipotong 10% kemudian di bagi tiga, aku minta 20% tambahan pada kalian. Karena tingkat keberhasilan misi ini tinggi." Ucap Kyo mencium bau uang.
"Dia yang asli?" tanya Kairi, dijawab dengan anggukan oleh Kyo. Pria paruh baya yang memperlihatkan luka goresan di lehernya pada dua Hunter level D tersebut.
Sesaat kemudian ketiga orang itu berbalik menatap Enkai dengan tatapan aneh. Tersenyum-senyum tidak jelas.
"Kami akan menganggapmu kakak kami!" Ucap Kairi hendak memijit bahu Enkai.
"Jika ada misi kita kerjakan bersama-sama ya? Mulai sekarang kita saudara tidak terpisahkan." Arashi tersenyum, memegang tangan Enkai. Tentu saja Hunter level S satu misi dengan mereka. Bayaran sudah pasti masuk, tidak perlu khawatir dengan tim pemerintah lagi.
"Cerewet! Jika aku terlambat aku akan dimarahi!" geram Enkai menarik kedua orang itu dalam ruang dimensi miliknya. Menembus langsung ke tempat pesta, tepat pada alamat yang Kyo berikan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Gs.
kairul
2024-01-02
0
Jimmy Avolution
Yo...ayo...
2023-04-23
1
Bambang Setyo
Weh si kyo ngadalin enkai... Duitnya banyak di kyo nantinya..
2023-04-06
1