Angin menerpa tirai tipis yang menutupi jendela. Semua orang berkumpul dalam ruangan termasuk seorang dokter yang tengah memeriksa Hiderashi. Pria tua itu kini tengah mendapatkan perawatan, belum sadarkan diri sepenuhnya.
"Kenapa iblis tadi tidak terdeteksi alat aneh yang dipakai Hunter milik pemerintah?" tanya Arashi penasaran.
"Mudah saja, tubuh manusia memantulkan gelombang dengan cara yang berbeda. Sedangkan iblis tidak memantulkan gelombang namun menyerapnya. Iblis yang menyamar sebagai tuan Hiderashi kemungkinan besar menggunakan riak air di tubuhnya untuk memantulkan gelombang." Jawaban dari Enkai.
"Kapten Light, kenapa kamu mencurigai Tuan Hiderashi. Kalian tidak pernah bertemu." Tanya sang kepala pelayan, menyelimuti tubuh Hiderashi.
"Mudah saja, saat aku menelusuri lorong lantai dua, aku mendengar riak air aneh di sana. Tapi tujuan utamaku memang hanya mencari informasi, jadi tidak begitu aku pedulikan. Tapi Hiderashi yang palsu muncul di hadapanku dengan jejak air di belakangnya. Tapi anehnya sepatunya kering. Tentang Naogumi, sepanjang lorong ada banyak foto bibi iblis itu dengan kalian dan tuan Hiderashi. Jika ingin membunuh Tuan Hiderashi mungkin sudah dari dulu dilakukannya. Aku hanya mengandalkan deduksi. Ternyata benar-benar terjadi." Gumam Enkai.
"Light! Kamu mempertaruhkan uang miliaran rupiah hanya untuk deduksi!" bentak Arashi menunjuk-nunjuk marah pada ketua timnya.
"Ini adalah misi pertamaku sebagai Dark Hunter. Jadi kalau gagal tidak apa-apa kan?" Enkai tersenyum cerah tanpa dosa.
"Tidak apa-apa!? Tapi---" Kalimat Arashi disela.
"Karena itu aku menyuruh kalian untuk teliti dan berhati-hati," jawaban dari Enkai dengan senyuman aneh menyungging di bibirnya.
"I...iya," Arashi gelagapan menoleh ke arah lain, dirinya entah kenapa begitu takut pada pemuda ini. Pemuda yang terlihat berwatak dingin dengan pemikiran yang matang.
"Jika kita bertindak gegabah seperti tim pemerintah, maka yang terjadi kita hanya akan bertarung sia-sia. Tuan Hiderashi akan mati pada akhirnya, saat identitas Hiderashi palsu itu terbongkar. Nama, popularitas orang yang menangkap Naogumi akan hancur, menurut kesepakatan ahli waris dapat menarik hadiah uang kembali. Kalian mau itu? Menerima penghinaan? Lebih baik teliti dan pelan-pelan bergerak dari belakang. Kendalikan segalanya, jadikan Hunter milik pemerintah sebagai boneka percobaan." Kalimat-kalimat aneh dari bibir Enkai.
"Entah kapan tuan Hiderashi sadar. Aku ingin pulang..." Keluh Kairi yang lemas setelah mengeluarkan seluruh gas metana dari bagian belakang tubuhnya.
Mata Enkai menelisik menatap ke arah jam antik tua yang ada disana."15 menit lagi jam 1! Aku akan dibunuh!" teriaknya panik, dengan cepat membuat celah dimensi.
"Kenapa pergi? Imbalanmu---" Kalimat Kairi disela.
Enkai meraih bungkus take a way yang terbuat dari kertas dari kantongnya."Bagianku cash! Bawa ke restauran ayam goreng! Aku akan menunggu kalian!"
"Tapi, lebih baik menunggu tuan Hiderashi bangun. Jika ada iblis yang lebih kuat lagi. Kami---" Arashi terdengar ragu untuk berucap.
"Aku harus pulang! Jika ketahuan pulang malam maka hidupku akan hancur." Enkai menghela napas kasar. Kemudian melompat memasuki ruang dimensi yang segera tertutup. Mendapat tatapan aneh dari semua orang.
*
Beberapa jam kemudian tuan Hiderashi terbangun. Mengerjapkan matanya beberapa kali, matanya menelisik. Inilah kamarnya, dirinya diserang Hitoshi, itulah yang ada diingatan terakhirnya.
Semua orang di ruangan itu ditatapnya. Berusaha membuka alat bantu pernapasan yang terpasang menutupi area mulut dan hidungnya. Sedangkan selang infus masih tertancap di tangannya.
Tidak makan selama seminggu, namun mendapatkan asupan nutrisi aneh dari kepompong air yang memang dibuat Hitoshi. Membuat Hiderashi hidup hanya agar Naogumi tidak menyerangnya.
Hanya saja badan Hiderashi terasa lemas saat ini. Mungkin karena sudah seminggu tidak digerakkan.
"Dimana Naogumi dan Hitoshi?" tanyanya pada sang kepala pelayan.
"Hitoshi yang menyamar sebagai anda, telah dibakar oleh Dark Hunter. Sedangkan Naogumi ditangkap oleh pasukan Hunter milik pemerintah." Jelas sang kepala pelayan.
Jemari tangan Hiderashi mengepal, matanya bergantian menatap dua pemuda yang ada di ruangan."Sebenarnya apa yang terjadi?" tanyanya.
"Ketua tim kami Light mengatakan iblis yang menyamar sebagai anda ingin menyingkirkan Naogumi. Karena itu mengundang Hunter pemerintah dan Dark Hunter untuk membunuhnya dengan dalih melindungi dirinya yang berpura-pura sebagai anda." Jawaban dari Kairi sembari menunduk.
Kepala pelayan menghela napas kasar. Memutar rekaman CCTV tentang segala hal yang terjadi di ballroom malam ini. Pada layar proyektor kamar tuanya. Benar-benar taipan, bahkan memiliki layar proyektor sendiri dalam kamarnya.
Satu persatu adegan di lihatnya, bertambah murka lah kakek tua itu. Pelayan setia yang menjaganya bertahun-tahun malah ditikam, bahkan diseret menggunakan jaring. Mungkin berbagai sumpah serapah ingin diucapkan olehnya.
Masih teringat bagaimana Naogumi meminta perlindungan darinya. Kemudian menjadi pelayannya, menyingkirkan para pembelot yang mencuri uangnya. Bahkan merawat dirinya, ras iblis yang mulai dianggap seperti putrinya sendiri.
"Dimana Ketua tim kalian?" tanya Hiderashi, meraih kertas cek yang ada di lacinya.
"Dia sudah pulang duluan. Karena ada hal yang lebih penting." Jawaban dari Kairi.
"Apa?" pertanyaan dari Hiderashi yang tengah konsentrasi menulis nominal cek.
"Tidak ingin ketahuan pulang malam oleh istrinya." Jawaban dari Kairi membuat semua orang terdiam. Bahkan Hiderashi mengenyitkan keningnya.
"Hunter dengan kemampuan tinggi sepertinya tidak bekerja pada pemerintah. Bahkan ketika bekerja, istrinya mengeluh? Apa mereka kelebihan uang?" tanya Hiderashi tidak mengerti. Dimana-mana jika suami bekerja dan pulang membawa uang yang banyak tentu istri akan bersorak gembira.
"Tidak tau. Katanya dia orang miskin." Jawaban lebih aneh lagi dari Arashi.
Hiderashi menghela napas kasar."Ini bayaran untuk kalian. Jika ada misi lagi aku akan menghubungi kalian. Sebenarnya aku lumayan malas berhubungan dengan pemerintah. Tapi tetap saja, jika menyewa Dark Hunter rata-rata kemampuan mereka ada di level D. Karena itu jika ada Dark Hunter dengan level S, aku akan lebih memilih Dark Hunter. Selamat! Kalian mendapatkan pelanggan tetap. Dan sampaikan terimakasih ku pada kapten tim kalian. Lain kali aku akan mengundangnya minum teh bersama." Hiderashi menyodorkan cek senilai 12 miliar.
Tidak begitu berarti bagi taipan (pengusaha kaya) itu. Bagi Hiderashi mungkin hanya cukup untuk membeli satu mobil. Yang diselamatkan hari ini adalah nyawanya, ini hanya perkenalan. Mungkin lain kali akan ada imbalan lebih untuk Dark Hunter yang menyelamatkan nyawanya.
"12 miliar!" Teriak Kairi melompat-lompat. Selama 7 tahun menjadi Dark Hunter hanya berakhir dengan kegagalan. Ada kalanya berhasil itupun misi kecil dengan bayaran ratusan ribu hingga satu sampai dua juta, kala tim pemerintah tidak terlibat dalam misi kecil tersebut. Seperti menangkap monster kecil yang merusak taman. Atau mengusir iblis dalam rumah terbengkalai.
Tapi untuk pertama kalinya mengalahkan tim pemerintah dan mendapatkan bayaran yang tidak tanggung-tanggung. Dua pria yang terlarut dalam suka citanya berfikir tentang bagian mereka.
12 miliar dipotong 10% menjadi 10,8 milliar. Dibagi tiga menjadi 3,6 miliar. Kemudian dipotong 20%, 2,88 miliar pendapatan bersih mereka. Sedangkan Light yang tidak mendapatkan potongan mendapatkan 3,6 milliar.
Rasa syukur ada dalam hati mereka tidak pernah mendapatkan penghasilan bersih 2,88miliar. Untuk selanjutnya mereka akan selalu meminta satu tim dengan Light pada Kyo. Meminta lembaran tugas dengan bayaran terbesar. Bertarung dengan tim pemerintah? Tidak masalah sama sekali.
Sementara Hiderashi berusaha bangkit. Dipapah untuk duduk di kursi roda. Kakinya masih terlalu lemas untuk berjalan, karena seminggu lebih tidak bergerak.
"Antar aku ke kantor pusat HO!" geramnya, ingin membebaskan pelayannya. Sekalian menampar Hunter yang melukai Naogumi.
*
Balas dendam dimulai, Arashi dan Kairi mengikuti atas perintah Hiderashi. Masih terlalu pagi memang. Mobil yang benar-benar mewah, memiliki banyak pengawal, benar-benar layak disebut pria terkaya di kota ini. Itulah Hiderashi.
Kala mobil itu terhenti sang kepala pelayan menurunkan kursi roda. Menuntun tuannya untuk naik, langkah mereka diikuti oleh Kairi dan Arashi.
"Akhirnya aku masuk kantor HO, tapi dengan maksud untuk mengejek." Batin Kairi mengingat bagaimana dirinya tidak lulus ujian dengan alasan kekuatannya tidak berguna. Hanya kentut dengan kemampuan maksimal, gas beracun yang membuat beberapa tim penilai pingsan.
Sedangkan Arashi mengamati keadaan sekitar. Dirinya selalu gagal ujian, hanya karena dapat melihat tembus pandang dalam jarak 10 meter. Kekuatan level rendah bagi tim Hunter pemerintah. Tapi kali ini dirinya merasa tidak lagi. Tergantung bagaimana ketua tim memanfaatkan situasi. Menjadi kemampuannya dan Kairi dapat diandalkan dalam pertarungan.
Karena itu walau bagaimanapun, dirinya akan tetap menjadi Dark Hunter, mengikuti langkah Light sebagai ketua timnya.
Kala pintu lift terbuka mereka mulai masuk. Banyak Hunter yang telah lengkap memakai seragam biru dengan topi putih keemasan mereka. Berjalan melewati lorong. Hingga pada akhirnya kepala pelayan mengatakan pada resepsionis tujuan kedatangan mereka.
Entah apa yang diucapkan resepsionis. Mereka diberi keterangan untuk naik ke lantai 8, mendatangi ruangan khusus.
*
Ruangan yang cukup luas dengan beberapa orang mengambilkan hidangan berkelas untuk mereka. Mungkin saja ini karena status tuan Hiderashi.
Hingga pintu mulai terbuka, menampakan Mishima, seorang politikus senior diikuti tiga Hunter yang bertugas tadi malam serta Naogumi yang ada dalam kurungan beralirkan listrik.
"Tuan Hiderashi, syukurlah anda baik-baik saja!" Ucap Mishima yang tidak mengetahui situasi sebenarnya. Mendekat ke arah Hiderashi.
Tapi Hiderashi tidak menyambutnya. Matanya melirik ke arah Naogumi yang terlihat mendapatkan banyak prilaku kasar.
"Siapa yang menikamnya?" tanya Hiderashi menahan rasa geramnya.
"Saya tuan," Jawab Kian dengan bangga.
"Kenapa mereka ada disini? Mereka tidak melakukan apapun. Malahan ketua tim mereka menghalangi kami membunuh iblis ini." Sinis Midori, menatap dua Dark Hunter yang ada di belakang Hiderashi.
"Kekuatan kentut dan mengintip. Apa bagusnya? Midori sebaiknya kamu hati-hati mungkin salah satu dari dua orang itu sedang mengintip warna pakaian dalammu." Ryu tersenyum terlihat santai menahan tawanya.
"Tuan Hiderashi, tidak dipungkiri kami sudah berjasa kali ini, tapi saya tidak akan meminta imbalan. Jika bisa aku ingin anda berpartisipasi dalam proyek pembangunan rel kereta api. Terkait pembebasan pembelian lahan---" Kalimat Mishima terhenti, kala Hiderashi tidak tersenyum sama sekali menatap tajam padanya.
"Kerjasama apanya!? Aku tidak akan pernah mau berinvestasi lagi pada proyek yang dipegang pemerintah! Menyelamatkan nyawaku? Kamu hampir membunuh pelayan setiaku! Bebaskan dia sekarang!" teriak Hiderashi murka, menunjuk ke arah Naogumi agar dibebaskan.
"Tapi permintaan anda---" Kalimat Mishima kembali terhenti. Kepala pelayan menyodorkan tab padanya, memutar rekaman CCTV yang ada di ballroom.
"Apa aku selaku ketua tim akan mendapatkan kenaikan honor?" tanya Midori antusias, tidak mengetahui isi rekaman, mungkin karena memang menonaktifkan suara.
Plak!
Satu tamparan dilayangkan sang politikus pada Midori, melempar tab pada Midori agar wanita itu mengetahui kejadian sebenarnya."Kalian hampir membuat Tuan Hiderashi mati! Masih ingin imbalan!"
"Kekuatan kentutku yang membakar iblis sebenarnya dan kekuatan mata pengintip Arashi yang membuat kami menemukan Tuan Hiderashi yang asli." Kali ini Kairi mendekat tersenyum mengejek mereka.
"Apanya yang Hunter? Kapten tim kami jauh lebih hebat dari kalian." Arashi mengenyitkan keningnya.
"Bebaskan Naogumi! Aku akan pertimbangkan untuk tidak memperpanjang semua ini." Kalimat penuh penekanan dari Hiderashi yang terlanjur murka.
"Tuan Hiderashi! Aku minta maaf atas semua ini!" Mishima membungkuk 90 derajat diikuti tiga orang di belakangnya.
Naogumi di bebaskan, tubuhnya kini dipapah oleh sang kepala pelayan.
Mishima mengepalkan tangannya, harus meredam segalanya.
"Kalian berdua Dark Hunter bukan? Mau bergabung ke tim pemerintah?" tanya Mishima sang politikus yang memiliki banyak kekuasaan.
"Maaf, ketua tim kami psikopat. Jika kami mengkhianatinya kami mungkin akan di bunuh." Alasan tidak masuk akal dari Arashi yang terkekeh. Gagal 5 kali dalam ujian sudah membuahkan sakit hati yang besar dalam dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 81 Episodes
Comments
Sakkarepku To Bebas
maaf thor gk bisa terlalu bnyak like krna takut di anggap like ilegal ( boom like )
2024-10-14
0
Fikri Ghozali
gila...keren nih karya mu Thor.
2023-09-22
2
Ide'R
Sekali kentut dapat 2,8 M...mantap tenan..🤭🤭🤭
2023-04-09
2