CHAPTER 013

Saat makanan berat telah datang, mereka semua mulai menyantap makanan itu dengan lahap dan menghabiskan semuanya hingga tak tersisa sedikitpun.

Sesekali, Kim menuangkan alkohol ke tiap gelas masing-masing, lalu meminumnya secara bersamaan.

Tiga puluh menit berlalu, mereka makan, minum dan bersenda gurau.

“Omong-omong, Jack. Bukankah kau pernah masuk di babak final, saat kontes sastra di musim semi tahunan di tahun lalu? Astaga. Kenapa kau tak bisa mendapat peringkat satu saat itu?” ucap Jack yang mulai mabuk.

“Sudah, Pak. Cukup. Hentikan. Kau terlalu banyak minum,” ucap Jack yang menahan Mike saat terus berbicara dan mulai melantur.

“Seharusnya kau mendapatkan peringkat satu saat itu. Sayang sekali. Meski begitu, penulis jenius ini, kini menjadi pegawai magang di kantorku. Betapa menyedihkannya dia. Aduh!”

Mike terus membual yang membuat Jack semakin dibuat emosi olehnya.

“Dia sudah berusaha semaksimal mungkin, dan bersusah payah menulis semua novelnya. Sebagai teman yang baik, aku merasa kasihan padanya.”

“Saat masih kuliah, Jack pernah cuti selama beberapa semester karena ia tak mempunyai uang yang cukup. Bahkan dia tinggal di ruang ekstrakulikulernya selama tiga bulan, bukankah begitu Jack?”

Perkataan Mike semakin melantur sambil menunjuk-nunjuk Jack.

“Astaga. Entah berapa lama saat itu. Pokoknya, dia pernah tinggal disana selama beberapa bulan penuh. Dia terus bekerja keras untuk menulis, dan sekarang dia tinggal di kos kecil pinggiran kota.”

“Aku sedih dan merasa sangat bersalah membiarkan temanku seperti itu.”

“Wahh. Benarkah?” sahut Kim yang juga mulai mabuk.

“Tentu,” jawab Mike. “Jack, lupakanlah tentang menulis dan carilah uang yang banyak. Semuanya busuk. Tak ada yang namanya seni. Omong kosong itu semua.”

“Orang-orang terdekatmu akan menjauhimu, jika kau terus melakukan itu. Aku bahkan pernah minum dengan beberapa seniman lainnya seperti…”

Jack mulai dibuat emosi dengan perkataan Mike yang mulai melantur. Jack sangat ingin meninju wajah Mike di tempat itu, tapi ia bersabar untuk menahannya.

“Sial! Dia membuatku semakin muak,” gumam Jack dalam hati.

Mike berdiri dan menghampiri Jack. Menepuk-nepuk pundaknya.

“Berhentilah, Jack. Kau harus berhenti. Bidang sastra sudah sangat busuk dan tertinggal saat ini. Kau tak perlu berhubungan lagi dengan mereka. Aku bisa memberimu lebih banyak uang, jika kau bekerja dengan giat.”

“Sudahlah. Hentikan, Pak. Kau terlalu banyak minum,” ucap Kim yang menyuruh Mike kembali ke kursinya. “Kau membuat Jack merasa tidak nyaman.”

“Wahh. Kenapa mataku? Semuanya terlihat buram.” Mike sempoyongan kembali duduk di kursinya.

“Baiklah. Mari kita pindah tempat untuk memulai ronde dua.”

“Astaga, Pak. Kita besok harus bekerja. Mari kita pergi dari sini,” sahut Nick yang mengajak Mike untuk segera pulang, karena kondisinya yang sudah teler.

“Biasanya kau sangat kuat, tapi kenapa kini kau menjadi teler seperti ini, Pak?” ucap Kim yang juga ikut beranjak dari tempat duduk.

“Tidak. Aku tidak mabuk. Siapa yang mabuk? Aku bahkan masih kuat meminum 3 botol vodka lagi,” sahut Mike dengan mata yang mulai memerah.

“Baiklah. Aku akan pergi dulu. Aku akan menemani CEO hingga rumahnya.”

Kini tinggal hanya, Jack, Kim dan Winson yang juga beranjak pergi keluar restaurant.

Di depan restaurant, “Hati-hati di jalan, Pak!” Kim melambaikan tangannya pada Nick yang membawa mobil dengan Mike.

“Wah. Sepertinya kau belum mabuk, Jack. Bagaimana kalau kita lanjut minum lagi?” Kim mengajak Jack.

“Baiklah. Ayo kita melakukannya,” sahut Winson dengan cepat.

Ia tak mau melewatkan kesempatan itu. Meminum bersama Kim, wanita yang disukainya diam-diam.

“Maafkan aku, teman-teman, tapi sepertinya aku tak bisa. Aku harus pulang karena kurang tidur,” ucap Jack.

“Wah. Sungguh? Sayang sekali, Jack. Padahal aku ingin mentraktirmu,” ucap Kim dengan lesu.

“Ya. Mungkin kita bisa melakukannya lain waktu, Kak.”

“Hmmm. Kalau begitu, aku juga akan pulang. Dimana tempat tinggalmu, Jack?” tanya Kim.

“Di SALOKA RESIDENT.”

“Wah. Itu cukup jauh dari tempatku. Baiklah, aku akan pulang sendiri saja. Sampai jumpa, Jack, Pak Winson. Dadah! Sampai bertemu esok.”

Kim melambaikan tangannya, lalu pergi meninggalkan Jack dan Winson. Winson sangat kesal karena Kim mengabaikannya.

Dia sangat berharap bahwa Kim akan minum bersama lagi dengannya malam itu.

“Permisi, Pak! Aku juga akan pulang. Selamat malam,” ucap Jack pada Winson yang melamun melihat Kim berjalan pergi.

“Hei, Anak Magang!” Winson memanggil Jack yang berjalan mengambil motornya di parkiran.

“Ya,” Jack berhenti membalikkan badannya. “Apa ada yang ingin kau sampaikan padaku?”

“Aku hanya ingin memberimu saran. Jangan terlalu membanggakan kedekatanmu dengan CEO, apa kau mengerti?” ucap Winson dengan ketus.

“Hhhh. Apa maksudmu, Pak? Aku tak mengerti.”

“Kubilang, jangan menyombongkan diri di depanku, Keparat!” ucap Winson dengan nada tinggi.

Winson pun pergi berjalan meninggalkan Jack.

“Astaga. Kenapa Si Babi Hutan itu? Dia mempunyai temperamen yang sangat buruk. Sial! Baiklah. Aku harus bersabar,” gumam Jack sendiri.

Jack mengepalkan tangannya, memukul jok motornya, berharap dapat menahan kesabarannya yang mulai hilang itu.

***

Di SALOKA RESIDENT. Si Autis sedang berada di kamar ritual pemuja setan dengan sendirian, .dan melihat Wick yang masih terikat di peti matinya dengan kondisi tak sadarkan diri.

Si Autis bermain-main menggunakan pistol mainannya. Sesekali menodongkannya pada Wick, seakan ingin menembaknya.

Ia melambaikan tangannya di depan wajah Wick, tapi tak mendapatkan respon apapun, karena Wick sedang tak sadarkan diri.

Si Autis hanya cekikikan, lalu pergi meninggalkan Wick.

Wick pun membuka matanya. Ternyata Wick hanya berpura-pura tak sadarkan diri dan menunggu perginya Si Autis.

Lakban besar yang mengikat tangan Wick sudah mulai sobek. Wick menggunakan kesempatan itu untuk melepaskan tangannya dari kursi.

Kedua tangan Wick pun telah terlepas dari ikatan. Wick membuka kain yang menyumpal mulutnya, lalu melepas tali yang mengikat badan dan kakinya.

Setelah melepas semua ikatannya, Wick mengambil ponsel, lalu menelpon kenalannya yang berada di kepolisian.

“Halo. Siapa itu” sapa teman Wick.

“Halo, Detektif. Ini aku, Wick. Ada beberapa orang gila yang ingin membunuhku. Tolong aku!”

“Hei, dimana kau?”

*TUUUT!!!!

Sambungan telepon pun terputus karena kurangnya sinyal di tempat itu.

“Sial!” Wick membanting ponselnya.

Wick melihat di sekitarnya. Mencari senjata yang bisa digunakan. Nihil. Tak ada senjata atau apapun di kamar itu. Begitupun dengan kamarnya  yang juga terkunci.

Berulang kali Wick mencoba untuk mendobrak, tapi, usahanya sia-sia. Meski badan Wick sangatlah besar, tapi, ia tak sanggup untuk mendobrak pintu kamar itu.

Dari luar kamar, terdengar suara langkah kaki yang mendekat ke kamar itu.

Wick segera bersembunyi di balik pintu dan BUKK!!!!!!

Satu pukulan tinju diberikannya pada Si Autis, yang saat itu hendak masuk ke dalam. Si Autis terjatuh dan tersungkur-mengerang kesakitan.

bak buk bak bak buk

Berkali-kali Wick menendang dan menginjak-nginjak tubuh ringkih Si Autis.

“Mati kau, Anak ******!”

Melihat Si Autis sudah tak berdaya, Wick menggunakan kesempatan itu untuk kabur.

Dengan kaki sebelah yang sedikit pincang, dia terus berusaha berlari melewati lorong.

Tepat di persimpangan tangga, dia kembali bertemu Han, yang saat itu akan menaiki tangga.

Han tersenyum kecil, lalu bertanya. “Mau kemana kau, Paman?”

Wick melangkah mundur. Ketakutan melihat Han yang tersenyum seperti seorang psikopat.

Sebuah bola besi dikeluarkan Han dari sakunya, lalu melayangkannya tepat mengenai kepala Wick.

Wick tersungkur dengan darah yang mengucur dari kepalanya.

Terkuak sudah semuanya bahwa Han adalah seorang ‘DIA’ yang dimaksud oleh Roy saat berbicara dengan kembaranya.

Sepertinya mereka semua bersekongkol untuk melakukan semua tindak kriminal alih-alih untuk memberikan sesembahan itu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!