CHAPTER 009

“Kalau begitu, aku permisi dulu.” Jack menunduk, lalu pergi dari lorong itu.

“Tunggu, Nak.” Eli kembali menghalangi Jack. “Jika kau tak sarapan, aku bisa membawakan bekal untukmu.”

“Tidak perlu, Nyonya. Maafkan aku, aku harus berangkat. Aku takut akan telat nantinya.”

Jack pun segera berjalan cepat menuruni tangga. “Astaga, kenapa dia sok dekat sekali? Ah, sial!” umpatnya.

Di luar gedung kos, Jack menuju motornya yang terparkir, dan bersiap untuk menyalakannya.

“Apa kau akan berangkat bekerja?” Seorang pria tiba-tiba muncul dari belakang Jack. Berdiri dan bertanya pada Jack.

Saat melihat wajahnya, Jack teringat bahwa pria itu adalah pria yang dilihatnya semalam, di ruang yang penuh dengan alat pengusir setan itu.

“Kau … Bukankah kau ….”

“Ya, kau melihatku saat aku melakukan ritual tadi malam.”

“Ah, benar rupanya.” Jack menggaruk kepala.

“Namaku Han.” Pria itu mengulurkan tangannya.

“Aku Jack.” Jack balas menyalami.

“Apa kau baru pindah kemari?”

“Ya, aku baru datang kemarin  hari.”

“Omong-omong, apa yang kau lakukan tadi malam?” tanya Jack penasaran. Kembali meletakkan helmnya di atas motor.

“Aku hanya sedang melakukan ritual kecil-kecilan,” jawab Han.

“Ritual? Untuk apa?”

“Hanya untuk mendekatkan diri pada Tuhanku, dan juga untuk melindungi gedung kos itu dari gangguan setan.”

Jack tersenyum kecil. “Astaga, ternyata di zaman sekarang ini masih ada yang percaya hal seperti itu,” gumamnya dalam hati.

“Dimana tempatmu bekerja? Apa itu jauh?” tanya Han

“Tak jauh dari sini. Mungkin akan memakan waktu 20 menit, jika aku menggunakan sepeda motor.”

“Wah. Itu cukup jauh menurutku,” ucap Han.

“Ya. Terserah kau saja. Apa kau tak merasa kepanasan?” Jack pun bertanya  pada Han, kenapa  dia menggunakan pakaian tebal itu, saat cuaca sedang panas.

Han tidak merespon pertanyaan Jack dan memberikan senyum sinis padanya.

“Sial! Apa-apaan dia? Apa dia Joker? Senyumannya membuatku kesal,” gumam Jack dalam hati.

“Selamat bekerja,” ucap Han yang langsung pergi meninggalkan Jack.

Begitupun Jack yang langsung bergegas menaiki motor, dan pergi ke kantornya.

Sekitar 5 menit dia memanaskan motornya, lalu segera pergi dari gedung kos.

***

30 menit berlalu, Jack sudah sampai di kantor Mike. Dia memarkirkan motornya di ruang parkir, lalu masuk ke dalam gedung perusahaan.

Perusahaan barunya sangatlah luas. Bergerak di bidang design dan menyediakan berbagai jasa jasa lainnya, bagi customer yang membutuhkannya.

Jack masuk ke dalam gedung, lalu menuju ke lantai 2. Seperti yang telah diberitahu oleh Mike sebelum dia berangkat.

Di lantai pertama gedung, terlihat banyak karyawan yang baru datang dan sudah menghadap komputernya masing-masing. Bersiap untuk bekerja dan menyelesaikan tugasnya.

Di lantai 2, terdapat satu ruangan yang cukup luas. Ruangan itu memiliki pintu yang memiliki kode akses masuk.

Jack terlihat bingung karena ia tak tahu kode akses itu, terlebih lagi, hari ini adalah hari pertama di bekerja di tempat itu.

Saat Jack mengeluarkan ponselnya, akan menelpon Mike.

“Siapa kau? Ada keperluan apa?” ucap seorang yang datang dengan ketus.

Salah satu karyawan yang datang ke lantai 2 melihat Jack dan bertanya padanya.

Dia seorang pria bertubuh pendek dan gemuk, dengan potongan mangkok, yang membuatnya terlihat lebih bulat.

“Oh. Aku pegawai magang baru disini, Pak,” ucap Jack.

“Magang? Aku belum pernah mendengarmu sebelumnya.”

“Benarkah? Ini hari pertama kalinya aku bekerja disini.”

Karyawan itu berjalan melewati Jack, memasukkan kode akses, dan pintu pun terbuka.

Pria gemuk itu langsung memasuki ruangan begitu pintu terbuka, tanpa berbicara panjang dengan Jack.

Begitupun dengan Jack yang juga masuk dan melihat-lihat kondisi sekitar kondisi ruangan barunya.

Karena belum tahu apa yang harus ia kerjakan, Jack duduk di kursi, tempat rapat. Menunggu kedatangan Mike.

Beberapa saat kemudian, Mike bersama anak buahnya pun datang ke ruangan itu.

Mike datang bersama satu orang pria dan wanita. Keduanya adalah karyawan tetap di kantor itu.

“Selamat pagi!” ucap Mike menyapa.

“Astaga. Kau pegawai baru itu. Kau masih sangat muda dan tampan,” ucap karyawan wanita yang datang bersama Mike. Dia langsung menuju ke mejanya dan meletakkan barang-barangnya.

“Perhatian semuanya! Perkenalkan, dia adalah Jack, junior sekaligus temanku yang pernah kuceritakan.”

“Halo semuanya, namaku Jack, aku pegawai magang baru disini. Salam kenal.” Jack mulai memperkenalkan dirinya.

“Salam kenal, Jack. Aku Manajer, Nick.” Nick memperkenalkan dirinya dan menjabat tangan Jack.

“Namaku, Kim. Aku disini sebagai seorang Desainer.” Kim pun kembali berdiri di samping Jack dan memperkenalkan dirinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!