Bab 13: Menghindar

Nada dering teleponku berbunyi. Ghiffa meneleponku. Entah sudah yang keberapa kali. Aku mematikannya, juga untuk yang entah ke berapa kali. Aku sedang mencoba mengetik pesan pada Zayyan, karena Ghiffa terus meneleponku, aku jadi tidak bisa mengetik. Dengan jengkel akhirnya aku mengangkat teleponnya.

"Ada apa, Tuan?!" Tanpa sadar aku menaikan nada bicaraku.

"Lo berani bentak gue?!" Teriak Ghiffa yang menelepon dari kamarnya. "Lo gak sopan banget gak angkat telepon gue. Mau gue pecat lo?" Ancamnya.

"Saya sudah bilang, Tuan. Jika anda mau memecat saya, saya tidak apa-apa. Saya akan segera angkat kaki dari apartemen ini." Ucapku lelah.

Sejak kejadian di danau beberapa hari lalu, aku memang menghindari tuan mudaku itu. Namun semakin aku menghindar, dia semakin merecokiku. Membuatku pusing!

Namun aku tidak lalai akan pekerjaanku. Membersihkan semua ruangan di apartemen ini, memasak, mencuci, dan menyetrika, semua aku kerjakan dengan baik. Aku berusaha untuk tidak berlama-lama berada di luar kamarku. Sebisa mungkin aku mengerjakan apapun di dalam kamarku, bahkan memotong sayuran aku lakukan di kamar.

Saat aku harus membersihkan ruangan aku menunggu Ghiffa tidak ada di rumah. Aku bangun lebih pagi, sekitar pukul tiga pagi setiap hari, saat Ghiffa masih tidur untuk mencuci dan menyetrika, kemudian aku menyiapkan sarapan untuknya kemudian pergi lebih awal. Begitu juga makan malam, aku memasaknya, menyajikannya di meja makan, lalu segera aku masuk ke kamarku. Pokoknya, sebisa mungkin aku tidak bertemu dengannya.

Saat dia akan tidur yang paling menggangguku. Dia selalu terus saja menelponku dan memintaku untuk berada di kamarnya sampai ia tertidur. Namun beberapa hari ini aku tidak melakukannya. Aku selalu mematikan HPku dan tertidur setelah semua pekerjaanku selesai, tidak memperdulikan dia yang terus menggedor kamarku.

Namun kali ini aku tidak bisa mematikan ponselku, aku yang begitu sibuk dengan kegiatanku setiap hari, juga ponsel yang sering aku matikan, membuat hubunganku dengan Zayyan juga menjadi merenggang. Dia sering salah paham karena aku sering tidak bisa dihubungi. Tapi saat aku meminta bertemu, dia juga selalu bilang tidak bisa. Akhirnya hubungan ini menjadi sangat melelahkan.

Entah sejak kapan hidupku tiba-tiba menjadi melelahkan seperti ini. Aku rindu hubunganku dengan Zayyan seperti dulu, saat sebelum kami saling menyukai dan memutuskan untuk berpacaran.

Dan aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran tuan mudaku ini, benar-benar tidak tahu apa maunya sebenarnya. Dia menciumku waktu itu, namun setelah itu dia kembali seperti semula seakan tidak terjadi apa-apa.

"Keluar, gue di depan kamar lo." Ghiffa mematikan teleponnya setelah itu.

Aku tidak mengubrisnya. Kemudian aku kembali mengetik pesan untuk Zayyan.

[Ayana] : Zayyan, tolong. Aku gak mau berantem lagi. Besok 'kan libur, gimana kalau kita ketemu? Main kemana gitu. Masa kita belum pernah ketemu lagi sejak pertemuan pertama waktu itu.

Iya. Aku dan Zayyan tidak pernah bertemu lagi setelah pertemuan di cafe X waktu itu. Dia selalu saja memiliki alasan, sibuklah, motornya diservice, dan lain sebagainya. Meskipun demikian sifatnya masih sama seperti sebelumnya, bahkan lebih manis saat dia sudah menjadi pacarku. Namun aku selalu merasa curiga karena dia tidak pernah mau bertemu, atau sekedar video call. Kami hanya mengobrol via chat atau telepon. Aneh sekali bukan?

Karena Zayyan belum membalasku juga, aku memutuskan membaringkan tubuhku di atas kasur. Merasa lelah sekali karena kini aku harus bangun pagi-pagi sekali demi menghindari Ghiffa.

Namun sepertinya aku tidak bisa beristirahat dengan tenang, karena tuan muda egois itu kembali menggedor pintu kamarku dengan keras. Aku menutup kepalaku dengan bantal, mencoba meredam suara gedoran pintu yang begitu menggangguku. Tidak lama gedoran itu berhenti. Lalu kemudian...

BRAK....!!!

Pintu kamarku terbuka karena Ghiffa berhasil mendobraknya, akupun sontak terkejut bukan main dan bangkit dari posisi berbaringku.

"Tuan, apa yang tuan lakukan!!"

Ghiffa menarik paksa tanganku dan membawaku keluar dari kamarku menuju ke kamarnya. Ketika sampai di kamarnya dia mendorongku ke kasurnya hingga aku terjerembab di kasurnya yang empuk. Ia kemudian mengunci pintu kamarnya.

"Tuan!! Apa yang akan Tuan lakukan! Saya mau keluar!" aku berteriak histeris, segera aku berlari ke arah pintu kamarnya yang terkunci. Tepat saat aku meraih pintu, Ghiffa membuatku bersandar pada pintu dan kedua tanganku ditahannya di kedua sisi kepalaku.

Kembali aku melakukan perlawanan. "Tuan udah maksa masuk kamar saya! Itu gak sopan! Itu kejahatan! Saya akan laporkan tuan ke polisi!!" Selorohku saking tidak percayanya Ghiffa bisa melakukan hal senekat itu.

Amarah tergambar jelas pada raut wajahnya yang tegas, membuat aku ciut. Ghiffa menarik tanganku dan mendudukanku di tepi tempat tidurnya. Dengan tangan yang masih mengunci kedua tanganku, dia berjongkok di depanku. Menatapku tajam.

"Tuan mau apa..." Mataku mulai memanas saking ketakutannya. Kemarin saja dia berani menciumku dengan alasan yang tidak jelas, lalu apa ini sekarang? Dia mengunciku di dalam kamarnya. Aku bodoh jika tidak ketakutan berdua saja dengan cowok nekat seperti dirinya.

"Lo tenang dong." Suara Ghiffa rendah, ia mencoba menenangkanku. Ibu jarinya mengusap air mata yang mengalir di pipiku.

Aku terhenyak, siapa lagi ini? Apakah dia Ghiffa yang tadi mendobrak pintu kamarku? Tiba-tiba saja Ghiffa yang lembut itu datang lagi, Ghiffa yang sama dengan Ghiffa yang menciumku di tepi danau. Sikapnya yang cepat berubah membuatku benar-benar bingung.

"Gue gak akan ngapa-ngapain lo, kok." Ucapnya. Tangannya siap meraih pipiku lagi.

Sontak aku menangkis tangannya. "Sebenernya Tuan mau apa? Kenapa Tuan seperti ini sama saya? Apakah Tuan kira saya akan bersikap sama setelah apa yang Tuan lakukan pada saya di danau waktu itu?" Selorohku. Masih ingat 'kan, aku sudah tidak peduli jika aku dipecat olehnya. Maka dari itu aku seberani itu bertanya dengan nada tinggi padanya.

"Jadi sikap lo yang menghindari gue ini gara-gara gue nyium lo waktu di danau itu?" Tanyanya.

"Emang ada yang lain?" Jawabku ketus.

Dia seperti mengulum senyumnya. "Kenapa emangnya kalau gue nyium lo? Kenapa lo semarah itu?"

Dia ini pura-pura polos atau bagaimana sih?!

"Tuan itu punya pacar! Kenapa gak cium pacar Tuan aja sih?! Saya juga punya pacar, Tuan! Harusnya Tuan merasa bersalah pada pacar Tuan! Sama seperti saya yang merasa bersalah pada pacar saya! Apa Tuan tahu kalau Tuan sudah membuat saya mengkhianati pacar saya?! Dan juga, tuan, itu ciuman pertama saya! Kenapa Tuan seenaknya mengambilnya!? "

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

🤔🤔🤔🤔🤔🤔kenapa y

2024-06-04

0

meE😊😊

meE😊😊

mngkn ga si ghiffa itu hyuga yg asli?? klo yg kmren2 ktmu d cafe itu cma org suruhan y doang

2023-08-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Menjadi ART
2 Bab 2: Hyuga
3 Bab 3: Alghiffari Airlangga
4 Bab 4: Tuan Muda Menyebalkan
5 Bab 5: Takut Tidur Sendiri
6 Bab 6: Anak Badung
7 Bab 7: Berpacaran dengan Zayyan
8 Bab 8: Satu Sendok Es Krim
9 Bab 9: Seperti Kencan
10 Bab 10: Alghazali Airlangga
11 Bab 11: Jangan Temui Gazha lagi
12 Bab 12: Kejadian di Danau
13 Bab 13: Menghindar
14 Bab 14: Sudut Pandang Ghiffa
15 Bab 15: Ancaman yang Mendebarkan
16 Bab 16: Hyuga = Zayyan?
17 Bab 17: SMA Centauri
18 Bab 18: Pembuat Onar
19 Bab 19: Kecurigaan
20 Bab 20: Terlanjur Sayang
21 Bab 21: Perayaan Satu Bulan
22 Bab 22: Seperti Kencan (part 2)
23 Bab 23: Makan Malam (Romantis?)
24 Bab 24: Menyadari Perasaan
25 Bab 25: Terungkap
26 Bab 26: Zayyan bukan Hyuga
27 Bab 27: Patah Hati
28 Bab 28: Hari yang Berat
29 Bab 29: Tempat Bersandar
30 Bab 30: Awal yang Baru
31 Bab 31: Menelaah Hati
32 Bab 32: Kesalahan Nyonya Natasha
33 Bab 33: Klarifikasi pada Zalfa
34 Bab 34: Tidak Pandang Bulu
35 Bab 35: Cerita yang Familiar
36 Bab 36: Lari dari Kenyataan
37 Bab 37: Menolak
38 Bab 38: Membuat Ayana Jatuh Cinta
39 Bab 39: Nama yang Kembali Terdengar
40 Bab 40: Dilema
41 Bab 41: I am so Into You
42 Bab 42: Membuat Kesepakatan
43 Bab 43: Ghiffa Rasa Hyuga
44 Bab 44: Syarat Tambahan
45 Bab 45: Ghiffa dan Ghaza
46 Bab 46: Hubungan yang Buruk
47 Bab 47: Tindakan Nekat
48 Bab 48: Hanya Aku
49 Bab 49: Hukuman untuk Ghiffa
50 Bab 50: Si Tuan Manja
51 Bab 51: Rendah Diri
52 Bab 52: Sikap Ghaza
53 Bab 53: Merasa Bersalah
54 Bab 54: Kejadian Sebenarnya
55 Bab 55: Bumerang
56 Bab 56: Hyuganya Aya, Ayanya Hyuga
57 Bab 57: Badai Belum Usai
58 Bab 58: Cerita tentang Ghiffa
59 Bab 59: Cerita tentang Ghiffa (part 2)
60 Bab 60: Pelangi Setelah Badai
61 Bab 61: Hasil Keringat Sendiri
62 Bab 62: Wajah Baru
63 Bab 63: Jaga Hati
64 Bab 64: Ghiffa yang Sesungguhnya
65 Bab 65: Ayana adalah Pacarku
66 Bab 66: Kesempatan Bagus
67 Bab 67: Kembali Tahu Diri
68 Bab 68: Menemani Ghaza
69 Bab 69: Menculik Ayana
70 Bab 70: Hanya, Kamu Bilang?
71 Bab 71: Sudut Pandang Berbeda
72 Bab 72: Mempertahankan
73 Bab 73: Gadis Berhati Murni
74 Bab 74: Kampung Halaman
75 Bab 75: However You Are
76 Bab 76: Sandiwara Tugas Projek
77 Bab 77: Menengok Secuil Masa Lalu
78 Bab 78: Yakin Seratus Persen
79 Bab 79: Kejadian tak Terduga
80 Bab 80: Mendadak Suami-Istri
81 Bab 81: Istriku
82 Bab 82: Bapak
83 Bab 83: Pertama Kali
84 Bab 84: Aa Ghiffa
85 Bab 85: Pulang Nanti
86 Bab 86: Kiriman Makanan
87 Bab 87: Sudah Bersuami
88 Bab 88: Lagi, Kiriman dari Ghaza
89 Bab 89: Cincin Berlian Kecil
90 Bab 90: Bertemu Mama Mertua
91 Bab 91: Natasha dan Lucas
92 Bab 92: Di Hotel
93 Bab 93: Morning Sweet Talk
94 Bab 94: Pencarian Ayana
95 Bab 95: Apartemen V Unit 2008
96 Bab 96: Tidak apa-apa
97 Bab 97: Cinta itu Tidak Ada
98 Bab 98: Menangis Bersama Belva
99 Bab 99: Menimpa Jejak
100 Bab 100: Tekad Perempuan yang tersakiti
101 Bab 101: Persiapan Pembalasan
102 Bab 102: Teman Kencan Ghaza
103 Bab 103: Pusat Perhatian
104 Bab 104: Kakak Terbaik
105 Bab 105: Restu
106 Bab 106: Belum Selesai
107 Bab 107: Ungkapan Cinta Ghaza
108 Bab 108: Pergi dari Rumah
109 Bab 109: Menuruti Kenekatan Ghiffa
110 Bab 110: Ghiffa Sang Pemenang
111 Bab 111: Waspada pada Ghaza
112 Bab 112: Memori Buruk
113 Bab 113: Selalu Seperti Ini
114 Bab 114: Pemandangan Menyakitkan
115 Bab 115: Nasehat Lucas
116 Bab 116: Pesona Ayana
117 Bab 117: Trauma
118 Bab 118: Sembuh
119 Bab 119: Bertemu Ghaza Lagi
120 Bab 120: Selamat Berusia 19 Tahun
121 Bab 121: Hadiah dari Tuan Musa
122 Bab 122: Sebelum Acara
123 Bab 123: Jamuan Pernikahan
124 Bab 124: Ghiffa yang Tenang
125 Bab 125: Positive Vibes
126 Bab 126: Honeymoon
127 Bab 127: Berharap Ini Hanya Mimpi Buruk
128 Bab 128: Tidak Berdaya
129 Bab 129: Demi sang Putra
130 Bab 130: Prinsip dan Ego
131 Bab 131: Hati Seorang Ayah
132 Bab 132: Mati Rasa
133 Bab 133: Pulih untuk Ghiffa
134 Bab 134: Bangun
135 Bab 135: Menghargai Diri Sendiri
136 Bab 136: Melandai
137 Bab 137: Ikhlas
138 Bab 138: Lupa atau Pura-pura?
139 Bab 139: Merajuk
140 Bab 140: Ghiffa Curang
141 Bab 141: Pesta Ulang Tahun
142 Bab 142: Papa dan Mama
143 Bab 143: Satu Bulan Kemudian
144 Bab 144: Resepsi
145 Bab 145: Mimpi (end)
146 Ekstra 1: Mengejar Cinta Ghaza
147 Ekstra 2: Mengejar Cinta Ghaza (part 2)
148 Ekstra 3: Mengejar Cinta Ghaza (part 3)
149 Ekstra 4: Visual Novel
150 Ekstra 5: Promosi Novel Baru
151 Ekstra 6: Visual Novel (part 2)
152 Ekstra 7: Wanita Rahasia Daddy Zach
153 Ekstra 8: Pengorbanan Nayara
154 Ekstra 9: Om Rey Tersayang
155 Ekstra 10: Marry Me, Dev
156 Ekstra 11: My Big Girl
157 Ekstra 12: Single Mom
158 Ekstra 13: Miss Rania, I Love you
159 Ekstra 14: Selingkuh Itu Indah
160 Ekstra 15: Mengejar Cinta Nabila
161 Ekstra 16: Jodohkah Kita?
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab 1: Menjadi ART
2
Bab 2: Hyuga
3
Bab 3: Alghiffari Airlangga
4
Bab 4: Tuan Muda Menyebalkan
5
Bab 5: Takut Tidur Sendiri
6
Bab 6: Anak Badung
7
Bab 7: Berpacaran dengan Zayyan
8
Bab 8: Satu Sendok Es Krim
9
Bab 9: Seperti Kencan
10
Bab 10: Alghazali Airlangga
11
Bab 11: Jangan Temui Gazha lagi
12
Bab 12: Kejadian di Danau
13
Bab 13: Menghindar
14
Bab 14: Sudut Pandang Ghiffa
15
Bab 15: Ancaman yang Mendebarkan
16
Bab 16: Hyuga = Zayyan?
17
Bab 17: SMA Centauri
18
Bab 18: Pembuat Onar
19
Bab 19: Kecurigaan
20
Bab 20: Terlanjur Sayang
21
Bab 21: Perayaan Satu Bulan
22
Bab 22: Seperti Kencan (part 2)
23
Bab 23: Makan Malam (Romantis?)
24
Bab 24: Menyadari Perasaan
25
Bab 25: Terungkap
26
Bab 26: Zayyan bukan Hyuga
27
Bab 27: Patah Hati
28
Bab 28: Hari yang Berat
29
Bab 29: Tempat Bersandar
30
Bab 30: Awal yang Baru
31
Bab 31: Menelaah Hati
32
Bab 32: Kesalahan Nyonya Natasha
33
Bab 33: Klarifikasi pada Zalfa
34
Bab 34: Tidak Pandang Bulu
35
Bab 35: Cerita yang Familiar
36
Bab 36: Lari dari Kenyataan
37
Bab 37: Menolak
38
Bab 38: Membuat Ayana Jatuh Cinta
39
Bab 39: Nama yang Kembali Terdengar
40
Bab 40: Dilema
41
Bab 41: I am so Into You
42
Bab 42: Membuat Kesepakatan
43
Bab 43: Ghiffa Rasa Hyuga
44
Bab 44: Syarat Tambahan
45
Bab 45: Ghiffa dan Ghaza
46
Bab 46: Hubungan yang Buruk
47
Bab 47: Tindakan Nekat
48
Bab 48: Hanya Aku
49
Bab 49: Hukuman untuk Ghiffa
50
Bab 50: Si Tuan Manja
51
Bab 51: Rendah Diri
52
Bab 52: Sikap Ghaza
53
Bab 53: Merasa Bersalah
54
Bab 54: Kejadian Sebenarnya
55
Bab 55: Bumerang
56
Bab 56: Hyuganya Aya, Ayanya Hyuga
57
Bab 57: Badai Belum Usai
58
Bab 58: Cerita tentang Ghiffa
59
Bab 59: Cerita tentang Ghiffa (part 2)
60
Bab 60: Pelangi Setelah Badai
61
Bab 61: Hasil Keringat Sendiri
62
Bab 62: Wajah Baru
63
Bab 63: Jaga Hati
64
Bab 64: Ghiffa yang Sesungguhnya
65
Bab 65: Ayana adalah Pacarku
66
Bab 66: Kesempatan Bagus
67
Bab 67: Kembali Tahu Diri
68
Bab 68: Menemani Ghaza
69
Bab 69: Menculik Ayana
70
Bab 70: Hanya, Kamu Bilang?
71
Bab 71: Sudut Pandang Berbeda
72
Bab 72: Mempertahankan
73
Bab 73: Gadis Berhati Murni
74
Bab 74: Kampung Halaman
75
Bab 75: However You Are
76
Bab 76: Sandiwara Tugas Projek
77
Bab 77: Menengok Secuil Masa Lalu
78
Bab 78: Yakin Seratus Persen
79
Bab 79: Kejadian tak Terduga
80
Bab 80: Mendadak Suami-Istri
81
Bab 81: Istriku
82
Bab 82: Bapak
83
Bab 83: Pertama Kali
84
Bab 84: Aa Ghiffa
85
Bab 85: Pulang Nanti
86
Bab 86: Kiriman Makanan
87
Bab 87: Sudah Bersuami
88
Bab 88: Lagi, Kiriman dari Ghaza
89
Bab 89: Cincin Berlian Kecil
90
Bab 90: Bertemu Mama Mertua
91
Bab 91: Natasha dan Lucas
92
Bab 92: Di Hotel
93
Bab 93: Morning Sweet Talk
94
Bab 94: Pencarian Ayana
95
Bab 95: Apartemen V Unit 2008
96
Bab 96: Tidak apa-apa
97
Bab 97: Cinta itu Tidak Ada
98
Bab 98: Menangis Bersama Belva
99
Bab 99: Menimpa Jejak
100
Bab 100: Tekad Perempuan yang tersakiti
101
Bab 101: Persiapan Pembalasan
102
Bab 102: Teman Kencan Ghaza
103
Bab 103: Pusat Perhatian
104
Bab 104: Kakak Terbaik
105
Bab 105: Restu
106
Bab 106: Belum Selesai
107
Bab 107: Ungkapan Cinta Ghaza
108
Bab 108: Pergi dari Rumah
109
Bab 109: Menuruti Kenekatan Ghiffa
110
Bab 110: Ghiffa Sang Pemenang
111
Bab 111: Waspada pada Ghaza
112
Bab 112: Memori Buruk
113
Bab 113: Selalu Seperti Ini
114
Bab 114: Pemandangan Menyakitkan
115
Bab 115: Nasehat Lucas
116
Bab 116: Pesona Ayana
117
Bab 117: Trauma
118
Bab 118: Sembuh
119
Bab 119: Bertemu Ghaza Lagi
120
Bab 120: Selamat Berusia 19 Tahun
121
Bab 121: Hadiah dari Tuan Musa
122
Bab 122: Sebelum Acara
123
Bab 123: Jamuan Pernikahan
124
Bab 124: Ghiffa yang Tenang
125
Bab 125: Positive Vibes
126
Bab 126: Honeymoon
127
Bab 127: Berharap Ini Hanya Mimpi Buruk
128
Bab 128: Tidak Berdaya
129
Bab 129: Demi sang Putra
130
Bab 130: Prinsip dan Ego
131
Bab 131: Hati Seorang Ayah
132
Bab 132: Mati Rasa
133
Bab 133: Pulih untuk Ghiffa
134
Bab 134: Bangun
135
Bab 135: Menghargai Diri Sendiri
136
Bab 136: Melandai
137
Bab 137: Ikhlas
138
Bab 138: Lupa atau Pura-pura?
139
Bab 139: Merajuk
140
Bab 140: Ghiffa Curang
141
Bab 141: Pesta Ulang Tahun
142
Bab 142: Papa dan Mama
143
Bab 143: Satu Bulan Kemudian
144
Bab 144: Resepsi
145
Bab 145: Mimpi (end)
146
Ekstra 1: Mengejar Cinta Ghaza
147
Ekstra 2: Mengejar Cinta Ghaza (part 2)
148
Ekstra 3: Mengejar Cinta Ghaza (part 3)
149
Ekstra 4: Visual Novel
150
Ekstra 5: Promosi Novel Baru
151
Ekstra 6: Visual Novel (part 2)
152
Ekstra 7: Wanita Rahasia Daddy Zach
153
Ekstra 8: Pengorbanan Nayara
154
Ekstra 9: Om Rey Tersayang
155
Ekstra 10: Marry Me, Dev
156
Ekstra 11: My Big Girl
157
Ekstra 12: Single Mom
158
Ekstra 13: Miss Rania, I Love you
159
Ekstra 14: Selingkuh Itu Indah
160
Ekstra 15: Mengejar Cinta Nabila
161
Ekstra 16: Jodohkah Kita?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!