Fian kenapa ada Fian disini,ucapku dalam hati. Saat mata ini terbuka orang yang pertama ku lihat adalah Fian ,dia sedang duduk di sofa tunggal dengan memangku laptopnya, tangannya sibuk bekerja matanya fokus ke arah laptop dengan menggunakan kacamata terlihat semakin dewasa dan manley. Tapi mengapa dia ada disini bukankah dia di Singapura, ah mungkin cuma mimpi ucapku dalam hati sambil memperhatikan sekelilingku. Bukannya ini ruang kerja sekaligus ruang istirahat ibu, yang berada di toko kataku Setelah mengenal tempat ini. Kepalaku berasa berat,badanku lemas padahal ingin rasanya aku bangun dan memastikan apakah ini hanya sekedar mimpi.
"Kamu sadar apa yang kau rasakan "ucap Fian sambil berjalan menghampiriku. "Kamu Fian,bener Fian ?"tanyaku memastikan penglihatan ku.
"Ya iyalah siapa lagi"jawabnya sambil tersenyum manis, memperlihatkan giginya yang rapi.
"Ya siapa tahu setan atau hanya mimpi "jawab ku males,lama tidak bertemu sekali bertemu kenapa dengan situasi yang kaya begini keluhku dalam hati.
"Ha ha ternyata kamu masih sama selalu sensi kalau bertemu denganku, padahal penampilan mu sudah banyak berubah,"ucapnya yang sudah duduk di samping ranjang ku.
"Bukan sensi tapi mukamu itu selalu bikin aku emosi, jika Fian kecil selalu bikin aku menangis,Fian dewasa bikin emosi"ketusku sambil berusaha bangun dan bersandar kepada Diding.
"Haha dari dulu kamu satu-satunya cewek yang selalu berbeda cara pandangnya terhadapku."
"Perasaan sama aja, perasaan Lo aja kali yang beda"jawabku males dengan memejamkan mataku dan kepala menengadah keatas.
"Kamu tahu waktu aku kecil setiap anak kecil selalu senang jikalau aku ajak bicara atau aku dekati , tetapi kamu selalu menangis."
"Karena mereka bodoh kamu mendekatinya pasti buat menghinanya atau meledeknya,tapi mereka malah seneng minta ampun"jawabku memotong ucapan Fian tadi.
"Saat remaja juga gitu jika para perempuan mendekatiku,kamu ku dekati malah menjauh seolah aku menakutkan "ucapnya tanpa ku potong.
"Mereka aja yang bodoh sudah tahu kamu dekati cuma dijadikan koleksinya,tapi tetep aja mau. Kalau gw tahu Lo dekati gw cuma buat balas dendam,makanya gw menghindar gw tidak mau menciptakan masalah baru lagi"ucapku.
"Bagaimana Lo bisa tahu kalau gw hendak balas dendam?"tanya Fian. "Karena gw tahu Lo masih sakit hati karena pernah gw bikin malu, didepan ibu-ibu waktu Lo SD "ucapku.
"Haha jadi Lo masih ingat perbuatan mu, yang dulu bikin aku malu dan sakit hati padamu ?" tanyanya.
"Iyalah mama cerita kamu katanya menangis di dalam kamar "ucapku sambil tersenyum mengingat momen itu,tapi mataku masih tetap malas hanya untuk di buka. "Jadi kamu tahu aku menangis " ucap Fian sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Alfi, tanpa Alfi sadari wajah mereka hanya berjarak tidak ada satu jengkal.
"Iya dan saat itu aku sangat puas banget, ahkirnya bisa membalas perbuatanmu, yang selalu bikin aku menangis di mana pun kita berdua berada "ucapku.
"Oya, kalau sekarang aku yang melakukannya balik bagaimana ?" ucap Fian , tunggu kenapa aku bisa merasakan deru nafas Fian ucapku dalam hati dan spontan aku membuka mataku. Belum sempat kagetku hilang karena deru nafas Fian yang berada di depan wajahku, dalam hitungan detik Fian sudah menempelkan bibirnya ke bibirku. Hanya dalam hitungan detik bibir yang tadi hanya menempel mulai bergerak lembut,ringan dengan sesekali menghisap, membuatku berdesir juga kepala ku berputar-putar dan mataku tambah berat untuk dibuka sebelum "Ciuman pertamaku "ucapku lirih sebelum kesadaran ku hilang.
**Alfian **
"Ciuman pertamaku "ucap Alfi sebelum tak sadarkan diri. "Fi,fi kamu tidur atau pingsan Fi"ucapku.
"Ah sepertinya tidur lagi, Ciuman pertamamu ah beruntung sekali aku bisa mendapatkan ciuman pertama mu. Meskipun aku sering ke klub malam bersama para wanita cantik dan bergonta-ganti perempuan,tapi tidak pernah bibir ini menyentuh bibir wanita lain dengan bibir,selain bibir mu Fi. Jujur aku sering bercumbu Fi , tapi bibirku ini belum pernah menyentuh bibir wanita lain selain kamu.
"Kenapa Lo liatnya kaya gitu ke adik gw?" tanya Fino yang baru masuk."Tidak" bohongku dan segera menjauh dari Alfi bisa di hajar kalau aku bilang habis mencuri ciuman pertama adiknya.
"Kenapa Alfi jadi tidur sambil duduk begini ?"tanya Fino, mampus gw makiku dalam hati. "Sepertinya dia mengigau,tadi tiba-tiba dia duduk habis bersandar lalu tidur lagi"ucapku dalam kebohongan.
"Ah kasihhan sekali pasti dia tidak hanya capek tenaga tapi juga capek pikirannya" ucap Fino sambil membenarkan posisi tidur Alfi.
"Ibu tidak mencari ?" tanyaku mengalihkan pembicaraan, bisa gawat kalau Fino sadar bibir Alfi bengkak habis gw hisap, "Iya ,aku bilang tidur di toko kecapean. Ibu kan tau Alfi susah tidur kalau berisik lagian kamar Alfi di isi Tante dan berserta suami serta anaknya".
"Fin sebentar lagi adzan subuh gw balik ya,tar gw kerumah Lo pas mau berangkat ke ke rumah calon istri lo"ucapku sambil merapikan laptop dan beberapa lembar kertas. Jalan terbaik adalah kabur secepatnya,"ok thanks ya bro udah mau jagain adik gw "ucap Fino . "Santai aja kaya sama siapa saja" ucapku sambil berjalan keluar.
Aku berjalan keluar menuju rumah ku yang letaknya tidak jauh dari toko roti ibu Alfi,hanya butuh 15 menit untuk berjalan kaki. Tapi yang membuatku malas harus berjalan kaki melewati rumah orang yang sudah ku anggap adik tapi menusukku dengan fitnah kejinya. Sejak kejadian itu aku jadi males bersikap baik dengan kaum wanita, meskipun aku sadar tidak semua wanita seperti dia.
"Dari mana kamu semalam tidak pulang,?" tanya mama saat aku sedang di dapur mengambil air minum. "Ih Mama bikin kaget saja, sih. Gak terdengar langkahnya lagi" ucapku setelah minum ku habis.
"Anak durhaka kamu, bilang mama ga terdengar langkahnya emang mama hantu apa "marah mama sambil dudu di samping ku. "Aku tidur di toko roti. Alfi demam tinggi kalau ibu tahu takut ibu cemas. Jadi ayah dan Fino bergantian biar ga ketahuan ibu"ucapku.
"Sekarang bagaimana apa dia sudah lebih baik?"
"Semalem waktu tidur sudah Fino kasih obat ,terus pukul 1 dinihari Fino pulang sudah turun demamnya" ucapku.
"Mama baru tahu kalau Gress pernah melabrak Alfi gara-gara dekat sama kamu dan sempat viral di medsos".
"Mama tahu dari mana?" tanyaku setahuku postingan itu sudah di hapus Erwin atas permintaan Alfi dengan hack akun Gress, kenapa mama bisa tahu lagian itu sudah terlalu lama.
"Mama tidak sengaja denger ibu Alfi marah-marah sama Alfi. Ternyata banyak juga wanita di kantor mu yang nasibnya sama kaya Alfi" ucap mama.
"Kalau di kantor aku tahu,aku sengaja membiarkan supaya para wanita yang cari perhatian padaku menjauh. Habis wanita-wanita itu cuma aku ajak ngobrol sebatas teman langsung berasumsi lebih"jawabku yang disambut tawa kecil mama.
"Setelah nenek meninggal dan mama kembali kerumah sebagai pengaguran, mama memaksa bergabung di toko roti mama Alfi untuk mengisi kekosongan waktu mama. Tanpa sengaja mama denger ibu Alfi marah-marah karena Alfi memberikan pinjaman uang kepada Gress sekitar 20 juta untuk biaya operasi amandel putri Gress."
"Kalau dilihat dari karakter ibu ko gak mungkin marah hanya masalah uang ?"tanyaku.
"Bener karena penasaran ahkirnya mama mencari waktu untuk bertanya. Biaya operasi 10 juta tapi Gress bilang 20 juta dan habis pinjam uang Gress kabur, ibu marah kenapa bisa ketipu dengan Gress harusnya di cek dulu di rumah sakit mana dan biaya habis berapa. Dari sana mengalir lah cerita medsos itu".
"Sampai sekarang belum di bayar ?"tanyaku. "Setahu mama belum karena Gress tidak pernah lagi pulang ke rumah mamanya lagi. Putri mama itu terlalu baik sampai kebaikannya selalu di manfaatkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab ".
"Mah anakmu itu cuma aku Lo, jangan bilang mau mama jodohkan dengan ponakan mama ya"ucapku yang disambut tawa mama.
"Kamu memang anak mama yang lahir dari rahim mama,tapi dia adalah anak mama yang hadir tanpa ikatan darah tapi dengan ikatan hati"ucap mama sambil tersenyum.
"Kalau melihat Alfi mama seperti melihat almarhum adikmu, meskipun kamu anak kandung mama bukan berarti mama setuju kamu dekat dengan Alfi."
"Mama aku ini anakmu lo!" ucapku kesal. "Memang benar bahwa kamu anak mama,tapi sebagai seorang orang tua mama tidak akan mau menyerahkan putri mama pada penjahat kelamin kaya kamu "ucap mama sambil berdiri." Adzan subuh tu sana siap-siap ke mushola mama bangunkan papamu" ucap mama sambil berjalan meninggalkan aku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments
Alea
"enak aja main dijodohin sama ponakan mama,jodohin sama aku dong" gatel kan pengen ngomong gitu Fian
2023-10-20
0