"Adek lagi apa?"tanya ibu menghampiriku yang duduk dengan bersandar dan memejamkan mataku.
"Mencari inspirasi Bu, Hiraku mengirimkan email berisi penawaran dari perusahaan komunikasi buat para copywriter baik freelance atau dari agensi agensi periklanan atau pemasaran yang berminat mengikutinya. Perusahaan komunikasi ini pingin bikin promosi besar-besaran menyambut bulan Romadon yang beberapa bulan lagi"ucapku.
Hiraku juga seorang copywriter sepertiku bedanya Hiraku bekerja untuk perusahaan iklan , sedang aku memilih freelance karena tidak terikat. Bukannya aku tidak suka bekerja di kantoran ataupun terikat, tetapi aku berniat meneruskan toko Bakrie yang ibu bangun jadi aku harus belajar mulai sekarang.
"Terima kasih mau meneruskan usaha ibu menjadi tukang masak, padahal dengan titel yang adek punya bisa memilih mau kerja di mana saja" ucap ibu sambil memelukku.
"Wah kenapa berpelukan berdua ayah ga diajak "ucap ayah dan Fino yang baru masuk sehabis pulang sholat isya. "Ngerjain apa?"tanya Fino.
"Biasa mau puasa banyak perusahaan komunikasi mulai memberikan promo Potongan Harga/Diskon. Memberikan Cashback dan Memberikan Hadiah Voucher Belanja. Hiraku mengajak ku untuk menulis dan dikirimkan ke sebuah perusahaan komunikasi yang lagi mencari copywriter,"jawabku.
"Perusahaan apa?"tanya Fino, "Gak tau belum tentu juga lolos, saingan banyak di ikuti beberapa copywriter dari agensi iklan dan banyak yang sudah pengalaman juga" jawabku. "Rezeki orang ga ada yang tahu dek "ucap ibu.
"Aku ikut buat menambah pengetahuan, pengalaman dan mengasah kemampuan jika lolos itu bonus bisa menambah pundi-pundi rupiah ku " kataku sambil tertawa.
"Ayah setuju jika kamu melakukan supaya lolos bukan karena pendapatan yang diperoleh semata, jika gagal adek tidak akan terlalu sedih"ucap ayah. "Kamu tidak sakit hati jadi bahan gosip ibu-ibu kompleks Sarjana ko pengaguran '. Bahkan ada yang bilang Lo itu pengacara pengaguran banyak acara "ucap Fino.
"Kenapa sakit hati gw memang pengaguran, kerjaan gw cuma jalan-jalan " ucapku. "Mana ada pengaguran yang nominal tabungan nya bisa buat beli satu mobil Daihatsu Terios"ucap Fino sinis.
"Sirik bilang bos"Ucapku sambil tertawa bangga.
Sejak kuliah tahun ke 2 aku sudah mulai masuk ke dunia kerja tahun ke 2 aku menjadi pembawa berita televisi dan penyiar radio lokal di jogjakarta, tahun ketiga aku bosen dan berpindah menjadi penulis skenario lepas kadang menjadi asisten produser TV dan tahun terakhir aku bekerja di perusahaan advertising. Menjadikan tabunganku selalu terisi selain kiriman dari orang tua dan baik ayah dan ibu tidak melarang asalkan tidak menggangu kuliahku.
"Lo mau ga investasi ke gw"ucap Fino. "Bantu biayain gw kuliah spesialis"ucap Fino lagi.
" Mendingan buat tambahan usaha toko roti ibu , dengan modal yang ku punya aku bisa buka 1 atau 2 gerai lagi"ucapku yang disambut tawa ayah. "Ayah setuju dek investasi ke ibu lebih menjanjikan dari pada ke kakakmu" ucap ayah.
"Aku justru kasihan sama ayah dan ibu karena seringnya denger omongan yang tidak enak karena aku. 'Kasihan ya Bu Anis dan pak Gatot biayain sekolah mahal-mahal anaknya cuma jadi pengaguran"ucapku. "Anak ibu dan ayah aja, yang jalanin aja enjoy kenapa kami orang tua harus malu"ucap ibu dan ayah mengaguk.
"Ayoo kita berangkat sudah jam 8"ucap ayah. Malam ini satu gang di undang untuk menghadiri acara syukuran pernikahan Alma teman baikku waktu kecil dengan teman kerjanya. Resepsi diadakan di kampung mempelai lelaki, karena lelakinya anak tunggal sedang Alma 3 bersaudara perempuan semua.
"Katanya satu gang kok ramai ya bu?" ucapku. "Kan teman kerja keduanya ,tu di sana ada ibu-ibu gang kita"ucap ibu, nampak juga ada Gress,Fian,Rudi perjaka tua yang umurnya sudah 35 tahun kata ibu-ibu. Kami mengambil makanan dan duduk bergabung dengan mereka juga.
" Alfi masih nganggur,di tempat mas ada lowongan kalau mau bisa nitip lamaran ke mas"ucap mas Rudi.
"Kalau gak di tempat ku saja, kayanya banyak lowongan. Tanya aja mas Fian kalau gak percaya " ucap Gress. Gress dan Fian kerja dalam satu perusahaan tetapi beda divisi itu yang aku tahu.
"Maaf ya nak Rudi bukan nolak Alfi itu lagi belajar meneruskan usaha ibu"ucap ibu. " Kalau dulu niatnya meneruskan usaha Bu Anis, Kenapa harus kuliah jauh-jauh ke Jogjakarta ,sih bu"ucap Bu Retno.
"Pendidikan itu juga penting buat kaum wanita Meskipun tidak bekerja di kantoran, karena wanita adalah tempat belajar buat anak-anaknya kelak. Jika ibunya tidak pintar dan berwawasan luas bagaimana dia bisa mendidik anak-anaknya nanti"ucap ibuku.
"Halah dasar Bu Anis terlalu memanjakan Alfi aja"ucap Bu Vira.
"Wah makasih udah datang,gw kira masih sibuk ngejar deadline " ucap Alma yang tiba-tiba muncul.
"Diakan pengaguran sibuk ngapain,kamu itu ada-ada saja "ucap Gress. "Iya-iya pengaguran menurut kalian, nikmati hidangan seadanya gw mau nyapa yang lain" ucap Alma sebelum pergi.
"Kalau mau kerja insyaallah aku bisa bantu "ucap Fian yang dari tadi hanya jadi pendengar.
Sejak kejadian penolakan ku waktu SMA kami tidak pernah berkomunikasi, bertemu juga kalau ada acara di gang atau momen lebaran.
"Terima kasih "jawabku. "Kalau tidak nikahkan saja sama Rudi,Rudi juga sudah mapan ini Bu Anis "ucap Bu Denok. "Iya nikahkan saja,Rudi juga sudah matang ga ada calon ini"ucap Bu Vira.
"Siapa bilang mas Rudi sudah ada calon ko, tanya saja mas Rudi ?" ucapku yang disambut mas Rudi dengan senyum malu-malu.
"Ko Alfi tahu, padahal baru keluarga saja Lo yang tahu" ucap mas Rudi. "Gak sengaja liat mas Rudi di butik lagi fighting baju pengantin "ucapku, padahal hari itu aku ada janji dengan pemilik butik yang memintaku membuat konsep iklan buat butiknya.
"Maklum nak Rudi si Alfi kan pengaguran jadi jalan-jalan Mulu,tidak seperti putri ku yang sibuk kerja sampai tidak memikirkan mencari jodoh " ucap mama Gress. "Jodohkan saja Gress sama Fian sama-sama orang kantoran pasti cocok "ucap Bu Denok.
"Justru itu tidak cocok sama-sama orang kantoran, sama-sama sibuk tar anaknya tidak terurus " ucap mama Fian.
"Tapi kan kalau dua-duanya kerja kebutuhan ekonomi lebih terjamin. Buktinya Gress karena bekerja dia bisa membeli motor buat adiknya kuliah "ucap mama Gress.
"Mama's pulang yuk kebelet nih"bohongku, tetapi Fino yang paham langsung mengaguk dan kami berpamitan di ikuti Fian dan Gress.
"Lo beli motor harga berapa Gress?"tanya Fino. "Murah mas seken ini "ucap Gress.
"Tu Gress aja beliin adiknya buat kuliah, Lo ga mau beliin apa gitu ke gw"ucap Fino. "Gak kebalik di mana-mana Kakak membelikan adiknya bukan adik yang membelikan kakaknya,"ucapku ketus.
🎼☎️ Hiraku
"Apa"
"......"
"Belum ada inspirasi gw, "
"..."
" Tau ah nanti kalau waktunya habis gw tidak ikutan kok repot, "jawabku.
"..."
"Modus loo, bilang aja nyari Fino ,"ucapku.
"...."
"Siapa ko nama gw dibawa-bawa ,"ucap Fino. "Pacar lo"jawabku. Hiraku putus dengan Gionino setahun setelah lulus, Hikaru mulai akrab lagi dengan sejak aku bekerja di perusahaan advertising karena dia juga kerja disana dan sudah 3 bulan ini Fino menjalin hubungan dengan Hikaru.
"Mau cari inspirasi buat apa, siapa tahu aku bisa bantu, "ucap Gress bertepatan dengan perjalanan kita yang sampai di depan rumah Gress.
Setelahnya tidak ada obrolan sama sekali sampai aku di depan rumah ku, Fian akan selalu begitu bersikap dingin padaku mungkin masih kesel dan marah dengan penolakan ku 7 tahun lalu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 201 Episodes
Comments